32
Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI Kelas V
dagang dari Venesia, yaitu Marcopolo yang pernah singgah di Perlak tahun 1292 M. Demikian pula catatan pengembara dari Maroko bernama Ibnu
Batutah.
Sultan Malik al Saleh digantikan putranya yang bernama Sultan Malik al Tahir pada tahun 1297. Beliau memerintah sampai tahun 1326.
Pada abad ke-15, Samudra Pasai mengalami kemunduran. Selanjutnya, jalur perdagangan di Selat Malaka dikuasai Kesultanan
Malaka.
b. Kesultanan Malaka
Raja pertama kesultanan Malaka adalah Sultan Iskandar Syah. Nama aslinya bernama Paramisora. Beliau adalah bangsawan yang berasal dari
Kerajaan Majapahit. Pada tahun 1390, ia menobatkan dirinya sebagai sul- tan. Pemerintahannya berlangsung sampai tahun 1413. Penggantinya
adalah Sultan Megat Iskandar Syah. Malaka mulai berkembang dengan pesat pada masa pemerintahannya. Untuk selanjutnya, Sultan Muhamad Syah
digantikan oleh anaknya yang bernama Sultan Parameswara Dewa Syah.
Malaka sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Muzafar Syah. Usaha
membesarkan Malaka itu dilanjutkan oleh putranya, Sultan Mansur Syah. Pada masa ini, Malaka memiliki angkatan laut yang sangat kuat dengan
panglima laut yang terkenalnya adalah Hang Tuah. Kerajaan Malaka mulai mengalami kemunduran pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah
karena kedatangan bangsa Portugis yang dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque.
c. Kesultanan Aceh
Pada awalnya, Aceh di bawah kekuasaan Pedir. Pada tahun 1520, Aceh melepaskan diri dari Pedir. Raja pertama Aceh adalah Sultan Ali Muqhayat
Syah atau Sultan Ibrahim. Di bawah kekuasaannya, Aceh mulai memperluas wilayah ke daerah-daerah sekitarnya. Seperti Pidie, Pasai, Daya, Danau
Toba, Siak, Bengkulu, sampai Johor Malaysia.
Selanjutnya, Aceh diperintah oleh Sultan Alauddin Riayat Syah. Dia menjalin hubungan dengan daerah pantai barat. Selanjutnya setelah ia
meninggal diganti oleh putranya, yaitu Sultan Husain. Akan tetapi, Sul- tan Husain tidak disenangi oleh saudara-saudaranya sehingga timbulah
perang saudara. Sultan Husain dalam peristiwa itu tewas. Kesultanan Aceh kemudian diperintah oleh Sultan Ali Riayat Syah.
33
Peninggalan dan Tokoh Sejarah Nasional pada Masa Hindu-Budha dan Islam, Keragaman Kenampakan Alam dan Suku Bangsa, serta Kegiatan Ekonomi di Indonesia
Sultan Aceh yang terkenal adalah Sultan Iskandar Muda. Pada masa
pemerintahannya, Kesultanan Aceh mencapai puncak kejayaan. Aceh menguasai jalur perdagangan dan menjadi bandar transito yang
menghubungkan perdagangan Islam dengan Asia Barat. Perkembangan agama Islam maju pesat ditandai dengan munculnya ulama, ahli fiqih
dan penulis terkenal seperti Hamzah Fansyuri Singkel yang membuat terjemahan Alquran dalam bahasa melayu.
Sultan Iskandar Muda adalah Sultan Aceh yang kuat, cerdas, berani dan mampu melaksanakan cita-citanya. Pendidikan agama yang
melandasi cita-citanya sangat diperhatikan. Banyak ulama dari Mesir, Turki, dan Arab didatangkan. Rakyat Aceh menerima pendidikan agama
Islam dengan baik sehingga Aceh disebut Serambi Mekah. Artinya, Aceh sebagai pusat agama Islam.
d. Kesultanan Banten
Kesultanan Banten berdiri tahun 1568. Sultan Hasanuddin merupakan sultan pertamanya sampai tahun 1570. Penggantinya adalah putranya
yang bernama Maulana Yusuf. Beliau adalah orang yang kuat dan penuh semangat dalam melanjutkan cita-cita ayahnya. Ia berusaha meluaskan
daerah kekuasaannya ke arah timur.
Pada tahun 1579, pasukan Banten merebut Pakuan, ibu kota Kerajaan Pajajaran. Prabu Sedah, Raja Pajajaran tewas dalam peristiwa itu. Dengan
jatuhnya Kerajaan Pajajaran, berkembanglah agama Islam ke daerah pedalaman Jawa Barat.
Pada tahun 1580, Maulana Yusuf meninggal dunia dan digantikan Maulana Muhammad dengan gelar Ratu Banten. Pada saat
pemerintahannya, Belanda untuk pertama kalinya datang ke Nusantara. Pada tahun 1596, Sultan Maulana Muhammad menyerang Palembang,
tetapi mengalami kekalahan. Bahkan, beliau meninggal dunia dalam pertempuran itu. Penggantinya adalah Abdul Mufakir putranya, tetapi
karena masih di bawah umur, maka pemerintahannya dijalankan oleh para mangkubumi wali raja. Sempat para mangukubumi itu berebut
kekuasaan. Akan tetapi, akhirnya muncul seorang patih yang kuat bernama Aria Ranamanggala sebagai pemegang kekuasaan di Banten.
Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan dipegang oleh Sultan Abdul Fatah yang lebih dikenal dengan
nama Sultan Ageng Tirtayasa 1651-1682. Politiknya sangat keras terhadap kompeni Belanda. Beliau sangat terkenal sebagai musuh besar VOC.