Metode Penelitian Pengambilan Sampel Air yang Mengandung Patogen

4. Persiapan Pakan Buatan

Pakan pelet yang digunakan yaitu jenis pelet yang biasa digunakan oleh pembudidaya gurami. Pelet biasanya dalam bentuk butiran dengan ukuran 1 mm dan kandungan protein 30-40 . Pakan dibedakan dalam 2 kelompok yaitu pakan yang dicampur dengan taurin dan pakan yang tidak dicampur dengan taurin dengan berbagai konsentrasi. Kemudian kedua pakan tersebut diberikan pada ikan gurami yang telah disusun sesuai dengan prosedur.

5. Pemberian Pakan

Pemberian pakan dilakukan setiap hari yaitu pada pagi dan sore hari. Setiap ikan diberi pakan sesuai dengan perlakuan dengan 2-4 dari berat totalhari. Pengambilan data pertumbuhan dilakukan setiap 7 hari sekali. Data yang diambil yaitu berat tubuh dan panjang tubuh.

E. Parameter Penelitian

Parameter yang diamati dan analisis data mengacu pada NRC 1983 dan Heinsbrook 1989 yaitu:

1. Laju Pertumbuhan Spesifik Specific Growth Rate

Rumus untuk laju pertumbuhan spesifik yaitu: SGR= LnWt-LnWoT x100 ☎☎ Keterangan : SGR : Specific Growth Rate Laju Pertumbuhan Spesifik Wo : Weight berat hari ke og Wt : Berat hari ke t g T : Time lama pemeliharaan

2. Kelulushidupan

Rumus untuk kelulushidupan adalah sebagai berikut: SR = NtNo x 100 Keterangan : Nt : Jumlah ikan yang hidup selama penelitian ekor No : Jumlah ikan yang ditebar pada awal penelitian ekor

3. Panjang Tubuh dan Berat Tubuh

Pertambahan panjang tubuh ikan gurami dapat diukur dengan menggunakan jangka sorong dari ujung mulut hingga ujung ekor. Pertambahan berat diukur dengan melakukan penimbangan tubuh ikan gurami. Penimbangan dan pengukuran dilakukan setiap tujuh hari sekali selama 70 hari.

4. Ratio Konversi PakanFood Convertion Ratio FCR

Rumus yang digunakan yaitu: FCR= F Wt + D – Wo Keterangan: ✆ ✝ F : Jumlah pakan yang diberikan g D : Bobot ikan mati Wt : Berat akhir rata-rata g Wo : Berat awal rata-rata g

F. Pengambilan Sampel Air yang Mengandung Patogen

Sampel air diambil dari kolam para petani ikan yang terserang penyakit. Sampel diambil sebanyak 6 liter. Sampel akan dimasukkan ke dalam aquarium setelah 8 minggu perlakuan laju pertumbuhan ikan.

G. Pengambilan Data Daya Tahan Tubuh Ikan

Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan air yang mengandung patogen ke masing-masing aquarium sebanyak 100 ml per aqurium. Kemudian dilakukan pengamatan pada pagi dan sore hari. Pengamatan dilakukan selama 2 minggu untuk dilihat kelulus hidupannya.

H. Analisi Data

Data yang diperoleh dari percobaan akan dianalisis dengan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Tukey pada selang kepercayaan 95 dengan menggunakan program SPSS

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan perlakuan yang berbeda dapat disimpulkan bahwa: 1. Penambahan senyawa taurin pada pakan pelet dapat meningkatkan pertumbuhan dilihat dari berat dan panjang tubuh ikan gurami, serta mampu menurunkan laju konversi pakan FCR. 2. Pemberian senyawa taurin pada pakan tidak berpengaruh terhadap tingkat kelulushidupan serta daya tahan ikan gurami.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penambahan senyawa taurin dengan konsentrasi yang berbeda terhadap laju pertumbuhan dan daya tahan tubuh ikan gurami. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan jenis penyakit yang lebih berbahaya terhadap kelangsungan hidup ikan gurami. DAFTAR PUSTAKA Adelina, I. Boer, dan I. Suharman. 2004. Diktat dan Penuntun Praktikum Analisa Formulasi Pakan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Ria: Pekanbaru. 60 hal. Angka, S.L., S.U.Pramono, F.H .Pasaribu, M. Alifuddin. 1982. Isolasi dan identifikasi jasad renik penyebab epidemi penyakit bercak merah ikan di Jawa Barat. Buletin Perikanan. Vol I1: 1-14. Bambang, A.M. 2001. Pedoman Meramu Pakan Ikan. Yogyakarta: Kanisius Carter, C. G. dan A. E. Brafield. 1992. The relationship between Specific Dynamic action and Growth in Grass Carp.Ctenopharyngodon idella: Journal of fishbiology 40 : 895-907 Chumaidi. 2004. Tekhnologi Budidaya Pakan Alami. Dalam: Makalah Dalam Simposium Pengembangan Perikanan Budidaya Mendukung Pembangunan Kota Berwawasan Lingkungan, Bogor. Departemen Pertanian. 1986. Budidaya Gurami. Bandung: Balai Informasi Pertanian Jawa Barat. Djarijah, A.B. 1995. Pakan Ikan Alami. Jakarta: Penerbit Kanisius. Djarijah, A.B., dan H. Puspowardoyo.1992.Membudidayakan Gurami Secara Intensif. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Fatimah, N. 2005. Mengenal senyawa lain yang diklaim sebagai nutrien. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Garcia-Ortega, A. 2009. Nutrition and feeding research in the spotted rose snapper Lutjanus guttatus and bullseye puffer Sphoeroides annulatus, new species for marine aquaculture. Fish Physiol Biochem. 35 1:69-80. doi: 10.1007s10695-008-9226-1. Heisnbrook. 1989. Nutrient Requirements of Fish.Nat. Acal.Of Sci. Washington Ismail, N.E., R. Suheryanto, S. Kustomo, dan W.J.B. Harsono. 2005. Efektivitas extrajos dalam memperbaiki kinerja ketahanan kerja.Jakarta: Badan