Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.)

r = 18/3 r = 6 ulangan

Jumlah perlakuan : 4 x 6 = 24 kotak Jarak antar perlakuan : 50 cm

Jarak antar ulangan : 50 cm Jarak antar polibeg : 30 cm Jumlah tanaman/ polibeg : 1 tanaman Jumlah tanaman/plot : 10 tanaman

Jumlah seluruh tanaman : 10 x 24 = 240 tanaman

PelaksanaanPenelitian

Pembuatan bedengan

Pembuatan bedengan dilaksanakan adalah untuk keperluan perkecambahan dan untuk jarangan bibit (Plat). Pembuatan bedengan sudah selesai saat 5-7 hari sebelum bedengan digunakan (sebelum tabur benih). Pekerjaan yang dilakukan dalam pembuatan bedengan adalah mula-mula bedengan dibuat membujur dari utara ke selatan, dengan panjang bedengan 6 m,

lebar 1 m dan tinggi 30 – 40 cm. Payungan menghadap timur dengan tinggi 100 cm bagian depan dan 80 cm bagian belakang. Atap payungan terdiri dari dua

lapisan yaitu lapisan bawah terdiri dari plastik transparan putih dan lapisan atas terdiri dari atap lalang .


(26)

Pada bedengan persemaian permukaan harus rata dan halus, diberi alas dengan plastik tembus air, diisi dengan media campur dengan komposisi tanah : kompos : pasir sebanyak 5 : 3 : 2, pada setiap sisi diberi bambu untuk menahan media campuran. Tinggi media campuran 6 cm. Pada bedengan jarangan permukaan bedengan harus miring bagian depan tinggi bedengan 30 cm dan bagian belakang 40 cm, permukaan bedengan diberi lembaran plastik yang tidak tembus air. Arah depan bedengan pada bagian yang tinggi menghadap ke timur dan arah belakang menghadap ke barat.

Persiapan bibit tembakau

Benih tembakau varietas F1-45 terlebih dahulu dikecambahkan di ruangan yang tidak langsung terkena sinar matahari. Caranya benih sebanyak 1 g ditaburkan di atas bak perkecambahan berisi air yang dilapisi kaca sebagai. Ujung kertas filter dicelupkan ke dalam air tersebut. Setelah 3 hari, benih yang telah berkecambah ditaburkan secara merata pada media persemaian. Bibit yang berumur 12 hari siap untuk dipindahkan ke plat bibit.

Penanaman bibit tembakau

Setelah 40 hari di pembibitan tanaman tembakau dapat dipindahkan ke dalam polibeg yang telah berisi media tanam seperti top soil (tanah) yang steril, kompos. Tanah disterilkan dengan melakukan pengkukusan selama 24 jam pada suhu Tanaman yang digunakan adalah tanaman tembakau yang memiliki besar, diameter dan tinggi batang yang seragam atau hampir sama.


(27)

Pemeliharaan tanaman

Perawatan dilakukan setiap hari dengan penyiraman sebanyak 4 kali sehari jika cuaca panas, dan 3 kali sehari bila cuaca mendung. Penyisipan dilakukan pada tanaman yang megalami kegagalan pertumbuhan (mati). Waktu penyisipan selambat-lambatnya seminggu setelah tanam.

Penyiangan dilakukan satu kali dalam dua minggu tergantung pada keadaan gulma dalam petak bibitan di lapangan, penyiangan dilakukan dengan dicabut langsung.

Pemupukan

Pupuk yang digunakan adalah pupuk majemuk NPK (12,5 : 7,5 : 10) dan pupuk KNO3. Pupuk NPK dengan dosis 20 gr/tanaman yang diberikan dua kali,

pertama pada saat bibit tembakau ditanam di lapangan yang diberikan pada lubang tanam sebanyak 10 gram/lubang tanam, pemupukan kedua dilakukan sebelum

tutup kaki (bumbun) yang pertama pada umur 7-10 hari sebanyak 10 gram/tanaman ditabur di sekitar tanaman (melingkar). Pupuk KNO3 diberikan

pada umur tanaman 16-20 hari (sebelum tutup kaki/bumbun kedua) sebanyak 10 gram/tanaman diberikan dengan cara ditabur di sekitar tanaman (dibuat

melingkar).

Penyediaan hama Spodoptera litura

Hama Spodoptera litura dibiakkan dari telur yang didapat dari daun tanaman tembakau yang ada di lapangan kemudian dimasukkan ke dalam kurungan dengan tinggi 1,5 m, lebar 0,5 m dan panjang 0,5 m yang berisi tanaman tembakau sebagai bahan makanan larva. Setelah larva menjadi pupa disiapkan


(28)

kapas yang sudah ditetesi dengan madu sebagai bahan makanan imago yang muncul setelah fase pupa tersebut. Imago dari larva tersebut akan bertelur dan meletakkan telur di permukaan daun tembakau, selanjutnya telur akan menetas menjadi larva kembali. Larva instar 2 diinfestasikan pada tanaman tembakau yang telah berumur 5 hari setelah tanam sebanyak 2 ekor pertanaman tembakau.

Penyediaan pestisida nabati

Larutan Daun Mindi

Disiapkan 200 g daun Mindi, daun Mindi yang diperlukan adalah daun Mindi yang masih segar dan basah, diblender, kemudian ditambahkan 10 ml etanol dalam 1 liter air lalu dibiarkan selama 1 malam. Larutan disaring dengan kain muslin dan ditambahkan 2 sendok teh tifoll. Selanjutnya diaplikasikan pada tanaman (Litbangtan, 2007).

Larutan Biji Mahoni

Disiapkan 200 g biji Mahoni yang didapat dari buah Mahoni yang mulai matang atau sudah tua. Biji Mahoni yang diperlukan adalah biji yang basah, kemudian biji Mahoni diblender, hasil blender ditambahkan dengan 10 ml etanol dalam 1 liter air lalu dibiarkan selama 1 malam. Larutan disaring dengan kain muslin dan ditambahkan 2 sendok teh tifoll. selanjutnya diaplikasikan pada tanaman (Litbangtan, 2007).


(29)

Larutan gabungan (daun Mindi dan biji Mahoni)

Disiapkan masing-masing 100 g daun Mindi dan 100 g biji Mahoni. Kemudian diblender, lalu ditambahkan 10 ml etanol dan 1 liter air kemudian dibiarkan selama 1 malam. Setelah 1 malam larutan disaring dengan kain muslin dan ditambahkan 2 sendok teh tifoll. Kemudian diaplikasikan pada tanaman.

Aplikasi Pestisida Nabati

Ketiga jenis larutan pestisida nabati yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam handsprayer. Aplikasi dilakukan satu hari setelah larva disebarkan pada tanaman. Ketiga larutan disemprotkan pada tanaman yang berada dalam polibeg sesuai dengan perlakuan masing-masing. Saat penyemprotan dilakukan, tanaman dalam polibeg disungkup agar pestisida yang diaplikasikan tepat sasaran. Aplikasi

dilakukan sebanyak 3 hari sekali dan jumlah aplikasi sebanyak 3 x aplikasi (Gapoktan, 2009).

Parameter Pengamatan

1. Intensitas serangan Spodoptera litura

Pengamatan dilakukan satu hari setelah aplikasi pada pagi hari. Nilai skala kerusakan dikategorikan sebagai berikut:

0 : Tidak terdapat kerusakan pada daun 1 : Terdapat kerusakan dari 0 – 20 %

3 : Terdapat kerusakan dari 20 – 40 % 5 : Terdapat kerusakan dari 40 – 60 % 7 : Terdapat kerusakan dari 60 – 80 % 9 : Terdapat kerusakan dari 80 %


(30)

Dengan rumus

IS = ∑( n x v ) x 100%

Z x N

Keterangan

IS = Intensitas serangan

n = Jumlah daun rusak tiap kategori serangan v = Nilai skala tiap kategori serangan

Z = Nilai skala tertinggi kategori serangan N = Jumlah daun yang diamati

(Fagoone dan Lauge, 1981 dalam Ginting, 1996).

2. Persentase Mortalitas Spodoptera litura

Pengamatan dilakukan setiap hari setelah satu hari aplikasi pada pagi hari. Jumlah pengamatan sebanyak 7 kali. Persentase mortalitas Spodoptera litura dihitung dengan menggunakan rumus :

P = a X 100% a+b

Dimana :

P = Persentase Mortalitas Spodoptera litura a = Jumlah Spodoptera litura yang mati b= Jumlah Spodoptera litura yang sehat (Fagoone dan Lauge, 1981 dalam Ginting, 1996).


(31)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Intensitas serangan larva Spodoptera litura

Hasil pengamatan terhadap intensitas serangan larva S. litura dari 4 perlakuan menunjukkan pengaruh yang sangat nyata. Hal ini dapat dilihat pada

pengamatan 0 hingga 6 hari setelah aplkasi (hsa). (Tabel 1 dan lampiran 1-7). Tabel 1. Intensitas serangan larva Spodoptera litura pada berbagai perlakuan

Perlakuan Rerataan intensitas serangan S.litura pada hari setelah aplikasi

0 1 2 3 4 5 6

W0 17.15 21.03 a 22.83 a 27.63 A 33.50 A 45.43 A 51.17 A W1 17.13 19.97 b 21.98 b 25.23 B 27.53 B 28.38 C 28.78 C W2 16.97 20.63 a 22.65 a 25.92 B 28.97 B 29.82 B 30.58 B W3 16.87 20.40 a 22.35 a 25.63 B 28.25 B 29.45 B 30.12 B

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak sangat berbeda nyata pada taraf 0.05 % menurut Uji Jarak Duncan

Hasil analisis statistik dari Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa pada pengamatan 6 hsa, perlakuan larutan daun Mindi (W1) lebih efektif mengurangi intensitas serangan S.litura dibandingkan tanpa perlakuan (W0). Hal ini terjadi karena pengaruh senyawa yang terdapat pada daun Mindi yang mampu mengurangi daya makan dan pertumbuhan larva. Menurut Endah dan Heri (2000) bahwa fungsi senyawa alkaloid, triterpenoid, saponin, dan glikosida flovoroid dalam daun Mindi dapat menghambat daya makan larva (antifeedant). Cara kerja senyawa-senyawa tersebut adalah dengan bertindak sebagai stomach poisoning atau racun perut. Karena itu, bila senyawa-senyawa ini masuk dalam tubuh larva, alat pencernaannya akan terganggu.


(32)

Intensitas serangan larva pada pengamatan 6 hsa pada perlakuan biji Mahoni (W2) dan gabungan kedua larutan (W3) terdapat perbedaan yang tidak sangat nyata tetapi berbeda sangat nyata terhadap perlakuan daun Mindi (W1) dan kontrol (W0). Hal ini terjadi karena senyawa yang terdapat pada biji Mahoni dan daun Mindi (W1) memiliki fungsi sebagai penghambat makan. Akan tetapi memiliki perbedaan konsentrasi senyawa yang menyebabkan cepat tidaknya senyawa bekerja pada tubuh S.litura. Seperti yang dinyatakan oleh Ahmed dkk (2009) bahwa daun Mindi tidak membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan dan daya reproduksi dan penurunan daya tetas telur. Selain itu, senyawa ini menghambat indera perasa pada daerah mulut larva. Hal ini mengakibatkan larva gagal mendapatkan stimulus rasa sehingga tidak mampu mengenali makanannya. Akhirnya, larva akan mati kelaparan.

Perlakuan biji Mahoni (W2) dan gabungan kedua larutan (W3) pada pengamatan 1 hsa hingga 6 hsa tidak memiliki perbedaan yang nyata. Ini diduga karena adanya kombinasi senyawa yang berbeda yang mengakibatkan interaksi setiap senyawa yang dikandung pada biji Mahoni dan daun Mindi tidak terlalu berpengaruh nyata. Dimana senyawa daun Mindi lebih mendominasi sebagai insektisida nabati. Seperti yang dinyatakan oleh Nandini (1989) dalam Sastrodiharjo (1990) bahwa bahan aktif yang terdapat dalam kandungan bagian tanaman Mindi sama dengan yang terdapat pada Mimba yaitu glikosida flovoroid, azedirachtin, senyawa alkaloid, dan aglikon queresetin yang bersifat racun perut dan menurut pendapat Karimah (2006) bahwa biji Mahoni mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang berfungsi sebagai larvasida. Senyawa-senyawa itu juga mampu menghambat pertumbuhan larva, terutama tiga hormon utama dalam


(33)

serangga, yaitu hormon otak (brain hormon), hormon edikson, dan hormon pertumbuhan (juvenil hormon). Tidak berkembangnya hormon tersebut dapat mencegah pergerakan larva .

2. Persentase Mortalitas larva

Perlakuan larutan daun mindi (W1), larutan biji mahoni (W2) dan gabungan kedua larutan (W3) terdapat perbedaan yang sangat nyata pada persentase mortalitas larva S. litura terhadap perlakuan kontrol (W0). Hal ini dapat dilihat pada pengamatan 0 hingga 6 hari setelah aplikasi (hsa). (Tabel 2 dan lampiran 8-14).

Tabel 2. Persentase mortalitas larva Spodoptera litura pada berbagai perlakuan

Perlakuan Rerataan mortalitas S.litura pada hari setelah aplikasi

0 1 2 3 4 5 6

W0 0.00 0.00 b 0.00 b 0.00 b 0.00 b 0.00 b 0.00 b W1 0.00 9.17 a 22.50 a 47.50 a 63.33 a 86.67 a 100.00 a W2 0.00 5.00 a 14.17 a 22.50 ab 30.00 ab 49.17 ab 70.83 ab W3 0.00 5.83 a 15.00 a 24.17 ab 34.17 ab 57.50 ab 74.17 ab

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak sangat berbeda nyata pada taraf 0.05 % menurut Uji Jarak Duncan

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pada perlakuan jenis bahan berbeda tidak terdapat perbedaan yang nyata. Pada perlakuan daun Mindi (W1), biji Mahoni (W2) dan gabungan kedua larutan tersebut (W3) dapat mengakibatkan kematian larva S.litura instar dua. Menurut Sutoyo dan Wirioadmodjo (1997), tanaman yang berinteraksi dengan serangga menyebabkan adanya usaha mempertahankan diri sehingga tanaman mampu memproduksi


(34)

metabolit sekunder untuk melawan serangga hama. Dengan adanya zat bioaktif yang dikandung oleh tanaman akan menyebabkan aktivitas larva terhambat, ditandai gerakan larva lamban, tidak memberikan respon gerak, nafsu makan kurang dan akhirnya mati.

Pada Tabel 2 di atas tampak pada pengamatan 1 hsa hingga 6 hsa, angka persentase kematian larva semakin meningkat sebesar 0.00% sampai 100.00% pada perlakuan daun Mindi (W1) ini terjadi karena semakin banyak dan cepatnya zat bioaktif yang bekerja pada tubuh S.litura. Sesuai dengan pendapat Sutoyo dan Wirioadmodjo (1997) bahwa semakin tinggi konsentrasi, maka jumlah racun yang mengenai kulit serangga makin banyak, sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian serangga lebih banyak.

Pada Tabel 2 di atas pengamatan pada perlakuan larutan daun Mindi, biji Mahoni dan gabungan dari kedua larutan tidak berbeda nyata. Akan tetapi angka kematian S.litura berbeda nyata pada perlakuan kontrol. Senyawa beracun pada perlakuan daun Mindi (W1) membunuh lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan biji Mahoni (W2) dan gabungan kedua larutan (W3) terlihat pada pengamatan 6 hsa, ini diduga karena senyawa pada daun Mindi (W1) memiliki daya bunuh lebih banyak dan besar daripada senyawa yang terdapat pada biji Mahoni (W2) dan gabungan kedua larutan (W3). Hal ini sesuai dengan pernyataan Nandini (1989) dalam Sastrodiharjo (1990) bahwa senyawa dan bahan aktif yang terdapat pada tumbuhan yaitu glikosida flavonoid dengan aglikon queresetin, thymodidrokinon, nematisida dan kumarin serta senyawa BHC atau nama barunya HCH (Hexa Chlorosiclo Hexana) yang bersifat racun perut semakin banyak


(35)

terdapat pada tubuh serangga maka dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian serangga lebih banyak

Sementara itu pada perlakuan biji Mahoni (W3), kematian S. litura tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan perlakuan daun Mindi (W1) diduga senyawa yang dikandung mampu merusak hormon-hormon pada larva yang mengakibatkan

berkurangnya aktifitas larva S.litura tersebut. Seperti halnya yang diutarakan oleh Karimah (2006) bahwa biji Mahoni mengandung senyawa flavonoid dan saponin

yang berfungsi sebagai larvasida. Senyawa-senyawa itu juga mampu menghambat pertumbuhan larva, terutama tiga hormon utama dalam serangga, yaitu hormon

otak (brain hormon), hormon edikson, dan hormon pertumbuhan (juvenil hormon). Tidak berkembangnya hormon tersebut dapat mencegah


(36)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Pemberian pestisida nabati larutan daun Mindi, larutan biji Mahoni dan gabungan larutan daun Mindi dan biji Mahoni berpengaruh sangat nyata terhadap intensitas serangan dan mortalitas Spodoptera litura pada tanaman tembakau.

2. Intensitas serangan Spodoptera litura tertinggi dan terendah terdapat pada perlakuan W0 (tanpa perlakuan) sebesar 51.17 % dan pada

perlakuan W1 (larutan daun Mindi) sebesar 28.78 % pada pengamatan 6 hari setelah aplikasi (hsa).

3. Persentase mortalitas larva yang tertinggi dan yang terendah terdapat pada perlakuan W1(larutan daun Mindi) sebesar 100 % dan pada perlakuan W0 (Tanpa perlakuan) sebesar 0 % pada pengamatan 6 hari setelah aplikasi (hsa).

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengaruh dosis dan konsentrasi serta frekwensi penyemprotan terhadap pestisida nabati yang digunakan pada tanaman tembakau di lapangan.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, dkk. 2009. Tanaman Mindi sebagai Bahan Insektsida Botanai. p.187-190

diunduh

tanggal 19 Februari 2009.

Erwin, 2000. Hama dan Penyakit Tembakau Deli. Balai Penelitian Tembakau Deli PTP. Nusantara II (Persero). Medan. Hal. 30-31

Endah, S. dan Heri, K. 2000. Manfaat Daun Ekstrak Pare Cegah Demam Berdarah. http://www.jawapos.co.id/in

dex.php?act=detail_c&id=255312 diunduh tanggal 16 Maret 2009.

Ginting, R. 1996. Efikasi ekstrak Mindi dan Mimba Terhadap Setothosea asigna Van Eeke (Lepidoptera; Limacodidae) pada Kelapa Sawit (Elaeis quinensis) di Rumah Kasa.

Gapoktan, 2009. diunduh tanggal 29 Februari 2009

Hadisoeganda, W.W., Euis Suryaningsih dan Tony K.Moekasan 1995. Penyakit dan Hama Bawang Merah dan Cara pengendaliannya. Dalam Teknologi Bawang Merah. Pusat Penelitian dan Penegembangan Kortikultura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta. Hal 12-13.

Karimah, L.N., 2006. Uji Aktivitas Larvasida Ekstrak Etanol 96 % Biji Mahoni (Swietenia mahagoni jacq) Terhadap Larva Nyamuk Anopheles Aconitus Instar III Serta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya. F.Farmasi. UMS. http://etd.library.ums.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptums-gdl-s1-2007-ninyomansa-6683. Diunduh tanggal 19 Februari 2009

Litbangtan, 2007. Piretrum Nimba, Lembar Informasi Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Lembang Jawa Barat. Diakses dari

(Desember 2007).

Laoh, J.H., F.Puspita, dan Hendra 2003. Kerentanan Larva Spodoptera litura F. Terhadap Virus Nuklear Polyhedrosis. Diakses dari :

2007)


(38)

Mitchen, A.R. and Reich, R.C. 1992. Barley tobacco field manual. R.J. Reynolds Tobacco company. Winston-Salem. North Carolina

Nandini, L. 1989. Memaanfaatkan Produk Alami Mimba, Mindi dan kulit jambu Mete dalam proteksi Tanaman. Dalam Kongres I HPTI. Sastrodiharjo, 1990. Jakarta.

Prayogo, Y., W.Tengkano, dan Marwoto, 2005. Prospek Cendawan Entomopatogen Metarhizium anisopliae Untuk Mengendalikan Larva Grayak Spodoptera litura Pada Kedelai Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Jurnal Litbang Pertanian, 24(1), 2005. dari

http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/p3241053.pdf

PTPN II. 2007. Budidaya Tembakau Deli. Diunduh dari : (10 September 2008).

Prabowo, A.Y, 2007. Teknis budidaya Agrokomplek: Budidaya Tembakau.

Diunduh dari http://Agrokomplek / +budi+daya+tembakau (10 September 2008).

Ryan, L. 1997. Post Harvest Tobacco Investation Control. Chapman & Hall. London

Samsudin, 2008. Virus Patogen Serangga: Bio-Insektisida Ramah Lingkungan. Diunduh dari http:// Lembaga Pertanian Sehat / Develop Useful Innovation for Farmers Rubrik (10 September 2008).

Soehardjan, M., 1993. Penggunaan, Permasalahan serta Prospek Pestisida Nabati dalam PHT. Dalam Prosiding Seminar Hasil Penelitian dalan Rangka Pemanfaatan Pestisida Nabati. Bogor 1-2 Desember 1993. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Jakarta.P.6-7,8-9.

Subiyakto. 1999. Hama Tembakau Deli dan Pengendaliannya. Balai Penelitian Tembakau dan tanaman Serat. Malang.

Sutoyo, dan Wirioadmodjo, B. 1997. Uji Insektisida Botani Daun Nimba (Azadirachta indica), Daun Pahitan (Eupatorium inulifolium) dan Daun Kenikir (Tagetas spp) terhadap Kematian larva Spodoptera litura (Lepidoptera: Noctuidae) pada Tanaman Tembakau. Dalam Prosiding Kongres Perhimpunan Entomologi Indonesia V dan Symposium Entomologi. Universitas Padjajaran, Bandung, 24-26 Juni 1997.

Untung, K. 2001. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Fakultas Pertanian, UGM Press, Yogyakrta. P.223.


(39)

Wijayanti, M.A. 2006. Uji Kelarutan Batu Ginjal Kalsium dalam Fraksi Air dan Fraksi Etil Asetat daun Mindi (Melia azederach L) secara in vitro dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom. F. Farmasi UMS. http://etd.library.ums.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptums-gdl-s1-2007-ninyomansa-6683. Diunduh tanggal 19 Februari 2009


(40)

Lampiran 1

Bagan Penelitian

I IV II V III VI

Jumlah plot : 4 x 6 = 24 kotak Jarak antar plot : 50 cm

Jarak antar ulangan : 50 cm Jarak antar polibeg : 30 cm

Jumlah tanaman/plot : 10 bibit tanaman

Jumlah seluruh tanaman : 10 x 24 = 240 bibit tanaman

W1 W2 W3 W0 W1 W3

W2 W3

W1 W0

W3

W0 W1 W3 W0

W1 W2 W3 W2

W2 W0

W2

W1 W0

U


(41)

Lampiran. 1.RATAAN INTENSITAS SERANGAN (%) PENGAMATAN 1

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 18.00 16.50 17.70 17.70 16.50 16.50 102.90 17.15 W1 17.70 16.60 17.70 16.50 16.60 17.70 102.80 17.13 W2 16.60 16.60 17.50 16.60 18.00 16.50 101.80 16.97 W3 16.50 17.70 16.50 16.50 16.50 17.50 101.20 16.87 TOTAL 68.80 67.40 69.40 67.30 67.60 68.20 408.70 RATAAN 17.20 16.85 17.35 16.83 16.90 17.05 17.03 Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Ulangan 5 0.89 0.18 0.37 tn 3.31 4.58 Perlakuan 3 0.33 0.11 0.23 tn 3.16 4.37 Galat 15 7.24 0.48

Total 23 8.47 FK 6959.82

KK 0.01

Perlakuan Rerataan intensitas serangan S.litura pada hari setelah aplikasi

0 1 2 3 4 5 6

W0 17.15 21.03 22.83 27.63 33.50 45.43 51.17 W1 17.13 19.97 21.98 25.23 27.53 28.38 28.78 W2 16.97 20.63 22.65 25.92 28.97 29.82 30.58 W3 16.87 20.40 22.35 25.63 28.25 29.45 30.12


(42)

Lampiran 2 RATAAN INTENSITAS SERANGAN (%) PENGAMATAN 2

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 21.10 20.90 21.90 21.10 20.10 21.10 126.20 21.03 W1 20.50 20.30 20.10 19.70 19.50 19.70 119.80 19.97 W2 21.90 21.90 20.10 20.70 20.10 19.10 123.80 20.63 W3 20.90 20.10 20.10 20.90 20.10 20.30 122.40 20.40 TOTAL 84.40 83.20 82.20 82.40 79.80 80.20 492.20 RATAAN 21.10 20.80 20.55 20.60 19.95 20.05 20.51 Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Ulangan 5 3.87 0.77 2.12 tn 3.31 4.58 Perlakuan 3 3.58 1.19 3.27 * 3.16 4.37 Galat 15 5.47 0.36 Total 23 12.92

FK 10094.20 KK 0.0013

UJI JARAK DUNCAN

Sy 0.25

P 2 3 4 5

SSR0,5 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0,5 0.74 0.78 0.80 0.82 Perlakuan W1 W3 W2 W0 Rataan 19.97 20.40 20.63 21.03 a . b


(43)

Lampiran 3 RATAAN INTENSITAS SERANGAN (%) PENGAMATAN 3

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 23.80 22.80 22.80 22.40 22.60 22.60 137.00 22.83 W1 22.50 21.30 21.90 21.90 22.10 22.20 131.90 21.98 W2 23.50 22.60 22.40 22.40 22.50 22.50 135.90 22.65 W3 22.10 23.50 22.70 21.90 21.80 22.10 134.10 22.35 TOTAL 91.90 90.20 89.80 88.60 89.00 89.40 538.90 RATAAN 22.98 22.55 22.45 22.15 22.25 22.35 22.45 Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Ulangan 5 1.70 0.34 1.54 tn 3.31 4.58 Perlakuan 3 2.49 0.83 3.76 * 3.16 4.37 Galat 15 3.31 0.22 Total 23 7.50

FK 12100.55 KK 0.0001

UJI JARAK DUNCAN

Sy 0.19

P 2 3 4 5

SSR0,5 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0,5 0.58 0.61 0.62 0.63 Perlakuan W1 W3 W2 W0 Rataan 21.98 22.35 22.65 22.83 a . b


(44)

Lampiran 4 RATAAN INTENSITAS SERANGAN (%) PENGAMATAN 4

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 27.20 27.20 28.50 28.50 27.20 27.20 165.80 27.63 W1 25.90 25.30 24.90 25.10 25.30 24.90 151.40 25.23 W2 25.50 25.50 26.40 25.10 26.30 26.70 155.50 25.92 W3 25.10 25.50 25.80 26.70 25.60 25.10 153.80 25.63 TOTAL 103.70 103.50 105.60 105.40 104.40 103.90 626.50 RATAAN 25.93 25.88 26.40 26.35 26.10 25.98 26.10 Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Ulangan 5 1.00 0.20 0.52 tn 3.31 4.58 Perlakuan 3 20.12 6.71 17.62 ** 3.16 4.37 Galat 15 5.71 0.38 Total 23 26.83

FK 16354.26 KK 0.0013

UJI JARAK DUNCAN Sy 0.25

P 2 3 4 5

SSR0,5 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0,5 0.76 0.80 0.82 0.83 Perlakuan W1 W3 W2 W0 Rataan 25.23 25.63 25.92 27.63

. A


(45)

Lampiran 5 RATAAN INTENSITAS SERANGAN (%) PENGAMATAN 5

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 32.40 33.80 33.60 34.10 33.60 33.50 201.00 33.50 W1 27.50 28.10 27.30 27.10 27.30 27.90 165.20 27.53 W2 27.60 29.30 29.50 28.90 28.80 29.70 173.80 28.97 W3 29.40 27.40 28.70 27.50 28.10 28.40 169.50 28.25 TOTAL 116.90 118.60 119.10 117.60 117.80 119.50 709.50 RATAAN 29.23 29.65 29.78 29.40 29.45 29.88 29.56 Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Ulangan 5 1.21 0.24 0.53 tn 3.31 4.58 Perlakuan 3 130.19 43.40 94.24 ** 3.16 4.37 Galat 15 6.91 0.46 Total 23 138.32

FK 20974.59 KK 0.0029

UJI JARAK DUNCAN Sy 0.28

P 2 3 4 5

SSR0,5 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0,5 0.83 0.88 0.90 0.92 Perlakuan W1 W3 W2 W0 Rataan 27.53 28.25 28.97 33.50

. A


(46)

Lampiran 6 RATAAN INTENSITAS SERANGAN (%) PENGAMATAN 6

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 45.20 46.30 45.10 45.80 44.90 45.30 272.60 45.43 W1 28.10 28.70 28.10 28.40 28.70 28.30 170.30 28.38 W2 28.80 30.50 30.20 29.20 29.80 30.40 178.90 29.82 W3 30.30 29.80 28.70 28.60 29.80 29.50 176.70 29.45 TOTAL 132.40 135.30 132.10 132.00 133.20 133.50 798.50 RATAAN 33.10 33.83 33.03 33.00 33.30 33.38 33.27 Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Ulangan 5 1.93 0.39 1.31 tn 3.31 4.58 Perlakuan 3 1190.06 396.69 1346.86 ** 3.16 4.37 Galat 15 4.42 0.29 Total 23 1196.41

FK 26566.76 KK 0.0003

UJI JARAK DUNCAN Sy 0.22

P 2 3 4 5

SSR0,5 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0,5 0.67 0.70 0.72 0.73 Perlakuan W1 W3 W2 W0 Rataan 28.38 29.45 29.82 45.43

29.09

. A

B . C


(47)

Lampiran 7 RATAAN INTENSITAS SERANGAN (%) PENGAMATAN 7

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 51.30 50.80 50.60 51.40 51.10 51.80 307.00 51.17 W1 28.90 29.10 28.40 28.70 28.70 28.90 172.70 28.78 W2 29.20 30.90 30.50 30.50 31.10 31.30 183.50 30.58 W3 31.10 30.50 29.10 29.30 30.30 30.40 180.70 30.12 TOTAL 140.50 141.30 138.60 139.90 141.20 142.40 843.90 RATAAN 35.13 35.33 34.65 34.98 35.30 35.60 35.16 Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Ulangan 5 2.14 0.43 1.34 tn 3.31 4.58 Perlakuan 3 2059.54 686.51 2138.85 ** 3.16 4.37 Galat 15 4.81 0.32 Total 23 2066.50

FK 29673.63 KK 0.0004

UJI JARAK DUNCAN Sy 0.23

P 2 3 4 5

SSR0,5 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0,5 0.70 70.00 0.75 0.77 Perlakuan W1 W3 W2 W0 Rataan 19.97 20.40 20.63 51.17

. A

B . C


(48)

Lampiran 8.RATAAN MORTALITAS LARVA Spodoptera litura (%) PENGAMATAN 1 Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 TOTAL 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 RATAAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Transformasi Data ke Dalam Arc Sin√x

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 27.00 4.50 W1 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 27.00 4.50 W2 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 27.00 4.50 W3 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 27.00 4.50 TOTAL 18.00 18.00 18.00 18.00 18.00 18.00 108.00 RATAAN 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50

Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Perlakuan 3 481.50 160.50 0.00 tn 3.29 5.42

Galat 15 0.00 0.00 Total 18 481.50

FK 4.50 KK 0.00


(49)

Lampiran 9.RATAAN MORTALITAS LARVA Spodoptera litura (%) PENGAMATAN 2

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W1 10.00 10.00 10.00 5.00 10.00 10.00 55.00 9.17 W2 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 30.00 5.00 W3 5.00 5.00 5.00 10.00 5.00 5.00 35.00 5.83 TOTAL 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 120.00 RATAAN 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

Transformasi Data ke Dalam Arc Sin√x

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 27.00 4.50 W1 18.43 18.43 18.43 12.92 18.43 18.43 105.10 17.52 W2 12.92 12.92 12.92 12.92 12.92 12.92 77.53 12.92 W3 12.92 12.92 12.92 18.43 12.92 12.92 83.04 13.84 TOTAL 48.78 48.78 48.78 48.78 48.78 48.78 292.66 RATAAN 12.19 12.19 12.19 12.19 12.19 12.19 12.19

Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT FH F0,05 FO,01 Perlakuan 3 102.06 34.02 0.13 tn 3.29 5.42

Galat 15 4049.74 269.98 Total 18 4151.81

FK 12.19 KK 5.61

UJI JARAK DUNCAN Sy 2.74

P 2 3 4 5

SSR0.05 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0.05 12.57 13.19 13.57 13.82 Perlakuan W0 W2 W3 W1 Rataan 4.50 12.92 13.84 17.52


(50)

Lampiran 10.RATAAN MORTALITAS LARVA Spodoptera litura (%) PENGAMATAN 3

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W1 25.00 20.00 25.00 25.00 15.00 25.00 135.00 22.50 W2 10.00 15.00 15.00 10.00 20.00 15.00 85.00 14.17 W3 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 90.00 15.00 TOTAL 50.00 50.00 55.00 50.00 50.00 55.00 310.00 RATAAN 12.50 12.50 13.75 12.50 12.50 13.75 12.92

Transformasi Data ke Dalam Arc Sin√x

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 27.00 4.50 W1 30.00 26.57 30.00 30.00 22.79 30.00 169.35 28.23 W2 18.43 22.79 22.79 18.43 26.57 22.79 131.79 21.97 W3 22.79 22.79 22.79 22.79 22.79 22.79 136.72 22.79 TOTAL 75.72 76.64 80.07 75.72 76.64 80.07 464.86 RATAAN 18.93 19.16 20.02 18.93 19.16 20.02 19.37

Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Perlakuan 3 10892.43 3630.81 0.27 tn 3.29 5.42

Galat 15 205313.95 13687.60 Total 18 216206.38

FK 19.37 KK 25.17


(51)

Lampiran 11.RATAAN MORTALITAS LARVA Spodoptera litura (%) PENGAMATAN 4

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W1 45.00 45.00 50.00 50.00 45.00 50.00 285.00 47.50 W2 15.00 20.00 25.00 25.00 25.00 25.00 135.00 22.50 W3 25.00 25.00 25.00 25.00 25.00 20.00 145.00 24.17 TOTAL 85.00 90.00 100.00 100.00 95.00 95.00 565.00 RATAAN 21.25 22.50 25.00 25.00 23.75 23.75 23.54

Transformasi Data ke Dalam Arc Sin√x

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 27.00 4.50 W1 42.13 42.13 45.00 45.00 42.13 45.00 261.39 43.57 W2 22.79 26.57 30.00 30.00 30.00 30.00 169.35 28.23 W3 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 26.57 176.57 29.43 TOTAL 99.42 103.20 109.50 109.50 106.63 106.07 634.31 RATAAN 24.85 25.80 27.38 27.38 26.66 26.52 26.43

Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Perlakuan 3 21458.50 7152.83 3.35 * 3.29 5.42

Galat 15 45648.44 3043.23 Total 18 67106.94

FK 26.43 KK 8.70

UJI JARAK DUNCAN

Sy 9.19

P 2 3 4 5

SSR0.5 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0.5 27.67 29.05 29.88 30.43 Perlakuan W0 W2 W3 W1 Rataan 4.50 28.23 29.43 43.57

a


(52)

Lampiran 12.RATAAN MORTALITAS LARVA Spodoptera litura (%) PENGAMATAN 5

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W1 65.00 60.00 65.00 60.00 65.00 65.00 380.00 63.33 W2 25.00 25.00 30.00 35.00 30.00 35.00 180.00 30.00 W3 35.00 35.00 35.00 40.00 30.00 30.00 205.00 34.17 TOTAL 125.00 120.00 130.00 135.00 125.00 130.00 765.00 RATAAN 31.25 30.00 32.50 33.75 31.25 32.50 31.88

Transformasi Data ke Dalam Arc Sin√x

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 27.00 4.50 W1 53.73 50.77 53.73 50.77 53.73 53.73 316.45 52.74 W2 30.00 30.00 33.21 36.27 33.21 36.27 198.96 33.16 W3 36.27 36.27 36.27 39.23 33.21 33.21 214.47 35.74 TOTAL 124.50 121.54 127.71 130.77 124.65 127.71 756.88 RATAAN 31.13 30.38 31.93 32.69 31.16 31.93 31.54

Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Perlakuan 3 31044.10 10348.03 3.41 * 3.29 5.42

Galat 15 64455.55 4297.04 Total 18 95499.64

FK 31.54 KK 8.66

UJI JARAK DUNCAN

Sy 10.93

P 2 3 4 5

SSR0.5 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0.5 32.89 34.52 35.51 36.16 Perlakuan W0 W2 W3 W1 Rataan 4.50 33.16 35.74 52.74

a


(53)

Lampiran 13.RATAAN MORTALITAS LARVA Spodoptera litura (%) PENGAMATAN 6

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W1 85.00 85.00 85.00 90.00 85.00 90.00 520.00 86.67 W2 65.00 45.00 50.00 45.00 40.00 50.00 295.00 49.17 W3 65.00 55.00 55.00 60.00 55.00 55.00 345.00 57.50 TOTAL 215.00 185.00 190.00 195.00 180.00 195.00 1160.00 RATAAN 53.75 46.25 47.50 48.75 45.00 48.75 48.33

Transformasi Data ke Dalam Arc Sin√x

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 27.00 4.50 W1 67.21 67.21 67.21 71.57 67.21 71.57 411.98 68.66 W2 53.73 42.13 45.00 42.13 39.23 45.00 267.22 44.54 W3 53.73 47.87 47.87 50.77 47.87 47.87 295.98 49.33 TOTAL 179.17 161.71 164.58 168.96 158.81 168.93 1002.18 RATAAN 44.79 40.43 41.15 42.24 39.70 42.23 41.76

Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Perlakuan 3 54869.68 18289.89 3.43 * 3.29 5.42

Galat 15 112739.50 7515.97 Total 18 167609.18

FK 41.76 KK 8.65

UJI JARAK DUNCAN

Sy 14.45

P 2 3 4 5

SSR0.5 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0.5 43.49 45.66 46.96 47.83 Perlakuan W0 W2 W3 W1 Rataan 4.50 44.54 49.33 68.66

a


(54)

Lampiran 14.RATAAN MORTALITAS LARVA Spodoptera litura (%) PENGAMATAN 7

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W1 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 600.00 100.00 W2 75.00 65.00 70.00 75.00 70.00 70.00 425.00 70.83 W3 80.00 70.00 75.00 75.00 70.00 75.00 445.00 74.17 TOTAL 255.00 235.00 245.00 250.00 240.00 245.00 1470.00 RATAAN 63.75 58.75 61.25 62.50 60.00 61.25 61.25

Transformasi Data ke Dalam Arc Sin√x

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 27.00 4.50 W1 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 540.00 90.00 W2 60.00 53.73 56.79 60.00 56.79 56.79 344.10 57.35 W3 63.43 56.79 60.00 60.00 56.79 60.00 357.01 59.50 TOTAL 217.93 205.02 211.29 214.50 208.08 211.29 1268.11 RATAAN 54.48 51.25 52.82 53.63 52.02 52.82 52.84

Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01 Perlakuan 3 89645.41 29881.80 2.51 * 3.29 5.42

Galat 15 178422.67 11894.84 Total 18 268068.08

FK 52.84 KK 8.60

UJI JARAK DUNCAN

Sy 18.18

P 2 3 4 5

SSR0.5 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0.5 54.71 57.44 59.08 60.17 Perlakuan W0 W2 W3 W1 Rataan 4.50 57.35 59.50 90.00

a


(55)

Perlakuan Rerataan intensitas serangan S.litura pada hari setelah aplikasi

0 1 2 3 4 5 6

W0 17.15 21.03 a 22.83 a 27.63 A 33.50 A 45.43 A 51.17 A W1 17.13 19.97 b 21.98 b 25.23 B 27.53 B 28.38 C 28.78 C W2 16.97 20.63 a 22.65 a 25.92 B 28.97 B 29.82 B 30.58 B W3 16.87 20.40 a 22.35 a 25.63 B 28.25 B 29.45 B 30.12 B

Perlakuan Rerataan mortalitas S.litura pada hari setelah aplikasi

0 1 2 3 4 5 6

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 b 0.00 b 0.00 b 0.00 b W1 0.00 9.17 22.50 47.50 a 63.33 a 86.67 a 100.00 a W2 0.00 5.00 14.17 22.50 ab 30.00 ab 49.17 ab 70.83 ab W3 0.00 5.83 15.00 24.17 ab 34.17 ab 57.50 ab 74.17 ab


(56)

FOTO-FOTO PENELITIAN

a b

c d

e f


(57)

i j

i j

k l

k l

m n

m n

ket: 1. (a)dan(b) foto larutan pestisida dalam hand sprayer 2. (c),(d) dan (e) foto perbanyakan larva dalam sungkup 3. (f) dan (g) foto bibit pindah tanam dalam polibeg 4. (i),(j) dan (k) foto gejala serangan larva

5. (l) foto aplikasi pestisida nabati


(58)

(1)

Lampiran 13.RATAAN MORTALITAS LARVA Spodoptera litura (%) PENGAMATAN 6

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W1 85.00 85.00 85.00 90.00 85.00 90.00 520.00 86.67 W2 65.00 45.00 50.00 45.00 40.00 50.00 295.00 49.17 W3 65.00 55.00 55.00 60.00 55.00 55.00 345.00 57.50 TOTAL 215.00 185.00 190.00 195.00 180.00 195.00 1160.00 RATAAN 53.75 46.25 47.50 48.75 45.00 48.75 48.33

Transformasi Data ke Dalam Arc Sin

√x

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 27.00 4.50 W1 67.21 67.21 67.21 71.57 67.21 71.57 411.98 68.66 W2 53.73 42.13 45.00 42.13 39.23 45.00 267.22 44.54 W3 53.73 47.87 47.87 50.77 47.87 47.87 295.98 49.33 TOTAL 179.17 161.71 164.58 168.96 158.81 168.93 1002.18 RATAAN 44.79 40.43 41.15 42.24 39.70 42.23 41.76

Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01

Perlakuan 3 54869.68 18289.89 3.43 * 3.29 5.42

Galat 15 112739.50 7515.97

Total 18 167609.18

FK 41.76 KK 8.65

UJI JARAK DUNCAN

Sy 14.45

P 2 3 4 5

SSR0.5 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0.5 43.49 45.66 46.96 47.83

Perlakuan W0 W2 W3 W1

Rataan 4.50 44.54 49.33 68.66

a


(2)

Lampiran 14.RATAAN MORTALITAS LARVA Spodoptera litura (%) PENGAMATAN 7

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W1 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 600.00 100.00 W2 75.00 65.00 70.00 75.00 70.00 70.00 425.00 70.83 W3 80.00 70.00 75.00 75.00 70.00 75.00 445.00 74.17 TOTAL 255.00 235.00 245.00 250.00 240.00 245.00 1470.00 RATAAN 63.75 58.75 61.25 62.50 60.00 61.25 61.25

Transformasi Data ke Dalam Arc Sin

√x

Perlakuan ULANGAN

TOTAL RATAAN

1 2 3 4 5 6

W0 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 27.00 4.50 W1 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 540.00 90.00 W2 60.00 53.73 56.79 60.00 56.79 56.79 344.10 57.35 W3 63.43 56.79 60.00 60.00 56.79 60.00 357.01 59.50 TOTAL 217.93 205.02 211.29 214.50 208.08 211.29 1268.11 RATAAN 54.48 51.25 52.82 53.63 52.02 52.82 52.84

Analisis Sidik Ragam

SK db JK KT Fh F 0.05 F 0.01

Perlakuan 3 89645.41 29881.80 2.51 * 3.29 5.42

Galat 15 178422.67 11894.84

Total 18 268068.08

FK 52.84 KK 8.60

UJI JARAK DUNCAN

Sy 18.18

P 2 3 4 5

SSR0.5 3.01 3.16 3.25 3.31 LSR0.5 54.71 57.44 59.08 60.17

Perlakuan W0 W2 W3 W1

Rataan 4.50 57.35 59.50 90.00


(3)

Perlakuan Rerataan intensitas serangan S.litura pada hari setelah aplikasi

0 1 2 3 4 5 6

W0 17.15 21.03 a 22.83 a 27.63 A 33.50 A 45.43 A 51.17 A W1 17.13 19.97 b 21.98 b 25.23 B 27.53 B 28.38 C 28.78 C W2 16.97 20.63 a 22.65 a 25.92 B 28.97 B 29.82 B 30.58 B W3 16.87 20.40 a 22.35 a 25.63 B 28.25 B 29.45 B 30.12 B

Perlakuan Rerataan mortalitas S.litura pada hari setelah aplikasi

0 1 2 3 4 5 6

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 b 0.00 b 0.00 b 0.00 b W1 0.00 9.17 22.50 47.50 a 63.33 a 86.67 a 100.00 a W2 0.00 5.00 14.17 22.50 ab 30.00 ab 49.17 ab 70.83 ab W3 0.00 5.83 15.00 24.17 ab 34.17 ab 57.50 ab 74.17 ab


(4)

FOTO-FOTO PENELITIAN

a

b

c

d


(5)

i j

i

j

k

l

k

l

m n

m

n

ket:

1. (a)dan(b) foto larutan pestisida dalam hand sprayer

2. (c),(d) dan (e) foto perbanyakan larva dalam sungkup

3. (f) dan (g) foto bibit pindah tanam dalam polibeg

4. (i),(j) dan (k) foto gejala serangan larva

5. (l) foto aplikasi pestisida nabati


(6)