Pengertian Garis Lintang dan Garis Bujur

5. Metode Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya.

2.2. Pengertian Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang latitude dan garis bujur longitude adalah garis-garis khayal di permukaan bumi yang dilukis di atas peta, atlas atau bola dunia untuk membantu menunjukkan kedudukan suatu tempat. Letak dan posisi tempat dirujuk oleh titik persilangan koordinat antara garis lintang dengan garis bujur. Nilai garis lintang dinyatakan terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh nilai garis bujur Hartono, 2007. Garis lintang adalah garis-garis paralel pada bola dunia yang sejajar dengan Garis Ekuator. Garis lintang diukur dalam kiraan ˚ dari Garis Khatulistiwa atau Ekuator 0˚ tanpa sudut. Garis-garis lintang utama di dunia terdiri dari Garis Khatulistiwa, Garis Sartan, Garis Jadi, Garis Artik, dan Garis Anartik. Semua garis lintang berbentuk lingkaran cincin, kecuali Kutub Utara 90˚LU dan Kutub Selatan 90˚LS yang berbentuk titik untuk menggambarkan poros bumi. Jadi Lintang Utara LU berarti semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah Utara Ekuator, sedangkan Lintang Selatan LS berarti semua tempat yang terletak di sebelah Selatan Ekuator Hartono, 2007. Garis bujur adalah garis-garis setengah lingkaran yang dilukis di sekeliling bola dunia dari bagian atas sampai ke bawah tegak lurus dengan garis lintang sehingga seolah-olah menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Hal ini juga berarti semua garis bujur bertemu antara satu sama lain di Kutub Utara dan Kutub Selatan karena setiap garis berawal dan berakhir di keduanya. Garis bujur utama Prime Meridien adalah garis bujur 0˚ yang melewati kota Greenwich sebagaimana disepakati bersama secara internasional. Garis-garis bujur di sebelah timur Meridian diberi nilai 1˚BT hingga 180˚BT, begitu pula dengan garis-garis bujur di sebelah barat Meridian diberi nilai 1˚BB sampai 180˚BB. Garis bujur 180˚BT dan 180˚BB adalah satu 24 garis yang sama, hanya berbeda orientasinya sehingga garis bujur ini juga ditulis dengan 180˚ tanpa menyebut Bujur Timur atau Bujur Barat Hartono, 2007.. Universitas Sumatera Utara

2.3. Citra Satelit