Tikus Putih Galur Sprague Dawley

15 Pada tikus putih Rattus norvegicus, esofagus memasuki lambung melalui limiting ridge gambar 4. Oleh karena itu, tikus putih tidak dapat melakukan refleks muntah Vinerean, 2014. Menurut Ofusori et al. 2008, volume lambung tikus putih Rattus norvegicus adalah 2,96 ± 0,12 ml atau dapat dibulatkan menjadi 3 ml. Selain itu, pada tikus putih Rattus norvegicus, hepar gambar 5 terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus median atau lobus sistik A, lobus lateral dekstra B, lobus lateral sinistra C dan lobus caudate D. Tikus putih juga memiliki kemampuan untuk meregenerasi hepar setelah hepatektomi parsial Vinerean, 2014. Gambar 7. Hepar Rattus norvegicus Vinerean, 2014.

C. Radikal Bebas, Stres Oksidatif dan Antioksidan

Radikal bebas adalah senyawa kimia dengan satu elektron tidak berpasangan pada orbit luarnya. Senyawa kimia tersebut sangat tidak stabil dan mudah 16 bereaksi dengan bahan kimia organik maupun anorganik. Ketika dihasilkan dalam sel, radikal bebas akan menyerang asam nukleat serta berbagai protein seluler dan lipid. Selain itu, radikal bebas melakukan reaksi autocatalytic. Molekul yang bereaksi dengan radikal bebas akan diubah menjadi radikal bebas, sehingga menyebabkan serangkaian rantai kerusakan Kumar et al., 2007. Sebagian besar radikal bebas yang merusak sistem biologis adalah radikal bebas derivat oksigen, yang dikenal sebagai Reactive Oxygen Species ROS. ROS adalah byproducts utama yang terbentuk di dalam sel-sel organisme aerob dan dapat memulai reaksi autocatalytic sehingga molekul yang bereaksi dengan ROS akan diubah menjadi radikal bebas untuk menyebarkan rantai kerusakan. ROS dapat dihasilkan pada radiasi sinar UV, sinar-X dan sinar gamma, reaksi yang dikatalis oleh logam, polutan di atmosfer, diproduksi oleh neutrofil maupun makrofag selama proses peradangan dan merupakan hasil dari mitokondria yang dikatalis oleh reaksi transpor elektron, serta berbagai mekanisme lain. Jumlah produksi radikal bebas ditentukan oleh keseimbangan berbagai faktor dan ROS diproduksi baik oleh faktor endogen maupun faktor eksogen. Sumber ROS endogen antara lain mitokondria, metabolisme sitokrom P450, peroksisom dan aktivasi sel radang. Sumber ROS eksogen antara lain xenobiotic, chlorinated compounds, environmental agents, logam redoks dan nonredoks, ion dan radiasi Rahman, 2007. 17 Stres oksidatif dapat didefinisikan sebagai jumlah ROS yang berlebihan, yang merupakan hasil dari ketidakseimbangan antara produksi dan penghancuran ROS. Stres oksidatif merupakan akibat dari peningkatan produksi radikal bebas danatau penurunan aktivitas fisiologis pertahanan antioksidan terhadap radikal bebas. Semua makhluk hidup mempertahankan reducing environment dalam sel mereka. Reducing environment ini dipertahankan oleh enzim yang mempertahankan reduced state melalui input konstan energi metabolik. Gangguan pada keadaan redoks yang normal ini dapat menimbulkan efek toksik melalui produksi peroksida dan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan komponen sel. Stres oksidatif yang berat dapat menyebabkan kematian sel. Tingkat stres oksidatif yang dialami oleh sel akan menjadi fungsi dari aktivitas ROS menghasilkan reaksi dan aktivitas scavenging system ROS. Dalam kondisi fisiologis, keseimbangan antara zat prooksidan dan antioksidan disimpan sedikit untuk produksi prooksidan, sehingga mendukung stres oksidatif ringan Poljsak et al., 2013. Antioksidan merupakan molekul yang dapat menetralkan radikal bebas dengan menerima atau menyumbangkan elektron untuk menghilangkan ion yang tidak berpasangan pada radikal bebas. Molekul-molekul antioksidan dapat langsung bereaksi dengan radikal bebas yang reaktif dan menghancurkannya, sementara antioksidan mungkin menjadi radikal bebas baru yang kurang aktif, berumur panjang dan kurang berbahaya daripada yang radikal bebas telah dinetralkan. Radikal bebas dapat dinetralkan oleh antioksidan lain atau mekanisme lain untuk mengakhiri status radikalnya. 18 Banyak antioksidan dapat langsung bereaksi dengan ROS danatau residu radikal bebas yang disebabkan oleh ROS dan mengakhiri reaksi berantai, sehingga menghentikan kerusakan yang diinduksi oleh ROS Lu et al., 2010. Uji α, α-diphenyl-β-picrylhydrazyl DPPH merupakan metode yang dikembangkan oleh Blois pada tahun 1958 untuk menentukan aktivitas antioksidan suatu komponen dengan menggunakan radika bebas stabil α, α- diphenyl- β-picrylhydrazyl. Awalnya, larutan DPPH berwarna ungu tua. Setelah mengalami oksidasi oleh antioksidan, DPPH akan berubah warna menjadi kekuningan. Untuk menilai aktivitasnya, larutan DPPH yang telah dicampurkan dengan antioksidan harus dibaca pada spektrofotometri dengan absorbansi 517nm. Hal ini dikarenakan absorbansi yang paling kuat pada DPPH berada pada absorbansi 517nm Kedare dan Singh, 2011.

D. Etanol

Alkohol, umumnya dalam bentuk ethyl alcohol etanol, memiliki peran penting dalam sejarah manusia paling tidak selama 8000 tahun. Pada kebudayaan barat, beer dan wine merupakan minuman utama dalam kehidupan sehari-hari sampai abad ke- 19 Katzung et al., 2012. Di beberapa negara, alkohol merupakan minuman yang mudah didapatkan sehingga cenderung banyak disalahgunakan. Alkohol mengganggu pengaturan eksitasi atau inhibisi di otak, sehingga mengkonsumsi alkohol dapat mengakibatkan terjadinya disinhibisi, ataksia dan sedasi Wiria, 2009.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Analisis Profil Protein dan Asam Amino Sarang Walet Putih (Collocalia fuciphago) dengan Menggunakan SDS-PAGE dan KCKT

3 21 68

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Uji Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Air Sarang Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga Thunberg, 1821). Terhadap Aktivitas SGPT & SGOT Pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague-Dawley

0 23 107

EFEK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) YANG DIEKSTRAKSI ETANOL 40% TERHADAP AKTIVITAS AST DAN ALT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ISONIAZID

2 10 69

EFEK EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminata) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI ULKUS GASTER TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI ASPIRIN

4 31 82

EFEK PROTEKTIF THYMOQUINONE TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

1 12 70

EFEK PROTEKTIF THYMOQUINONE TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

2 35 76

Ragam jenis ektoparasit pada hewan uji coba tikus putih (Rattus norvegicus) galur sprague dawley

2 11 47

Ragam jenis ektoparasit pada hewan uji coba tikus putih (Rattus norvegicus) galur sprague dawley

1 9 94