untuk membiayai penjualan, sekalipun perusahaan tersebut merupakan perusahaan
besar yang sahamnya sangat luas.
4.2.4 Perkembangan Struktur Modal Y Pada Perusahaan Real Estate dan
Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2009
Pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan bersumber dari intern dan ekstern perusahaan. Sumber intern perusahaan yaitu sumber dana yang dibentuk
atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, misalnya dana yang berasal dari keuntungan yang ditahan di dalam perusahaan retained earnings. Sedangkan
sumber ekstern yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi, dan kredit dari bank.
Proporsi penggunaan utang jangka panjang dan modal sendiri ataupun utang jangka panjang dan aktiva yang didanai dalam memenuhi kebutuhan dana
perusahaan yang selanjutnya disebut dengan struktur modal menjadi sangat penting dalam manajemen keuangan perusahaan mengingat baik buruknya
struktur modal akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Dengan kata lain, struktur modal adalah rasio total utang dengan total
aktiva yang biasa disebut rasio utang debt ratio, mengukur persentase besarnya dana yang berasal dari utang.
Tabel dan grafik dibawah ini adalah perkembangan struktur modal yang
indikatornya menggunakan debt to asset ratio pada perusahaan real estate dan
property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003 sampai dengan 2009, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.4 Perkembangan Struktur Modal
Debt to Asset Ratio Pada Perusahaan
Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2009
Tahun Struktur Modal
Perkembangan Struktur Modal 2003
63,41 -
2004 58,82
4,59
2005 51,68
7,14
2006 48,55
3,13
2007
53,31 4,76
2008 49,13
4,18
2009 47,96
1,17 Sumber : www.idx.co.id data diolah
Struktur modal diatas dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai
berikut: Debt to Asset Ratio debt ratio =
x 100
Sumber: Sutrisno 2009:217
Sedangkan untuk lebih mempermudah membacanya, maka penulis menuangkan tabel tersebut ke dalam bentuk grafik seperti di bawah ini:
Sumber : www.idx.co.id data diolah
Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Struktur Modal
Debt to Asset Ratio Pada Perusahaan
Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2009
63,41 58,82
51,68 48,55
53,31 49,13
47,96 10
20 30
40 50
60 70
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 Nila
i Str
uk tur
M o
da l
DAR Da
la m
Tahun Struktur
Modal
Total Utang Total Aktiva
Dengan melihat tabel dan grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal debt to asset ratio pada perusahaan real estate dan property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2003 sampai dengan 2009 mengalami fluktuasi. Adapun fluktuasi struktur modal kecenderungan turun. Perubahan yang
cukup signifikan terjadi pada tahun 2005 dan 2008. Dimana terjadi penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2004 ke tahun 2005 yaitu sebesar 7,14. Begitu
pula yang terjadi dari tahun 2007 ke tahun 2008, struktur modal mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 4,18. Hal tersebut disebabkan
oleh dampak krisis global yang ditandai adanya kemunduran yang dialami dunia properti akibat kemacetan kredit-kredit yang diberikan ke dunia usaha, khususnya
industri properti tanpa memperhitungkan batas maksimum pemberian kredit dimasa lalu oleh perbankan dan masalah kelayakan kredit yang disetujui,
mengingat sebagian besar industri properti di Indonesia didanai oleh modal asing atau mengandalkan dana perbankan dalam bentuk utang maupun dengan
mengeluarkan saham baru untuk memenuhi kebutuhan modalnya. Dengan kata lain, keadaan tersebut berdampak pada penurunan jumlah modal asing yang
dimiliki suatu perusahaan.
4.3 Analisis Verifikatif