ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL

(1)

commit to user

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Oleh:

INDRIA PALUPI N. F 1 2 0 8 5 2 8

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(2)

commit to user

ii

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009 Oleh:

Indria Palupi Nurlitawati F1208528

Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian studi empiris yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Sampel yang diambil adalah Perusahaan Manufaktur dalam sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi dan seluruh perusahaan manufaktur. Perusahaan tersebut memiliki data lengkap dan melaporkan laporan keuangan per 31 Desmber tahun 2007 - 2009. Metode Analisis data dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah Uji Asumsi Klasik dan Analisis Regresi Linier Berganda.

Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 32% Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 68% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan Kimia. Sedangkan secara parsial kelima variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.

Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 49,6% Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 50,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri. Secara parsial hanya variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri. Sedangkan Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, dan Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.


(3)

commit to user

iii

Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 37,6% Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 62,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi. Secara parsial variabel ROA dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan positif terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi. Sedangkan Variabel Ukuran Perusahaan, CR, dan Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.

Pada sampel Seluruh Perusahaan Manufaktur variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 34,2% Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 65,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan

(bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Secara parsial variabel Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan positif terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Sedangkan Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, dan CR tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.

Kata Kunci : Profitabilitas (ROA), Ukuran Perusahaan, Likuiditas(CR), Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dan Stuktur Modal


(4)

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan Judul :

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009

Surakarta, 18 Maret 2011 Disetujui dan diterima oleh Dosen Pembimbing

Drs. Harmadi, MM


(5)

commit to user

v

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah disetujui dan diterima baik oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen.

Surakarta, 14 April 2011

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

1. Drs. Sunarjanto, MM. Sebagai Ketua ... NIP. 19560327 198503 1 004

2. Muh. Juan Suamtoro, SE, M.Si Sebagai Sekretaris ... NIP. 19760613 200812 1 001

3. Drs. Harmadi, MM. Sebagai Pembimbing ... NIP. 19580513 198403 1 001


(6)

commit to user

vi

HALAMAN MOTTO

 Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba.

Karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh)

 Orang sukses adalah orang yang membentuk kebiasaan mengerjakan sesuatu yang tak ingin dikerjakan orang gagal. (Donald Riggs)

 Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. (QS. Al Insyiroh:6)

 Teman sejati mengerti ketika kamu berkata ‘aku lupa’

Dan menunggu selamanya ketika kamu berkata ‘tunggu sebentar’

Tetap tinggal ketika kamu berkata ‘tinggalkan aku sendiri’

Teman sejati membuka pintu meskipun kamu belum mengetuk dan berkata


(7)

commit to user

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Hasil karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:

Papi dan ibuku tercinta yang telah memberi kasih sayang, doa

dan perhatian.

Kakak dan adikku yang selalu terus memberikan doa dan

semangat yang amat berarti.


(8)

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena hanya atas ridho dan rahmat-Nya

penulisan skripsi dengan judul ” Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran

Peusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Stuktur Modal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009)” dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan, bimbingan, serta kerjasama yang baik dari berbagai pihak tidak dapat mewujudkan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dra. Endang Suhari, M.Si, dan Drs. Wiyono, MM., serta Reza Rahardian, SE, M.Si, Selaku Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Harmadi, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Sunarjanto, MM selaku ketua penguji skripsi yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis.


(9)

commit to user

ix

5. Muh. Juan Suamtoro, SE, M.Si selaku dosen anggota penguji skripsi yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis.

6. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah mendidik dengan ilmu dan pengetahuan, serta berbagi pengalaman hidupnya.

7. Papi dan Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, dukungannya kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Beserta kakak dan adikku yang telah memberi dorongan bagi penulis untuk mengerjakan skripsi ini. 8. Teman-teman manajemen angkatan 2008, Sekar, Sintia, Kurnia, Ery dan

teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

9. Teman-temanku Candra, Tania, Pipit, Yunita dan teman-teman kos Wisma Anif, lily, Nduty, Mimy, Heni, Ulfa yang telah mendukung penulis.

10.Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kekurangan tersebut dan penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang membaca skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan semua pembaca.

Surakarta, Maret 2011 Penulis


(10)

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1. Pengertian Perusahaan ... 9

2.2. Modal ... 10


(11)

commit to user

xi

2.2.2 Jenis-jenis Modal ... 11

2.3. Struktur Modal ... 16

2.3.1.Pengertian Struktur Modal ... 16

2.3.2.Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ... 16

2.4. Analisis Laporan Keuangan ... 20

2.4.1. Pengertian Laporan Keuangan ... 20

2.4.2. Pihak-pihak yang Berkepentingan dalam Laporan Keuangan. ... 21

2.4.3. Pengertian Analisis Laporan Keuanggan... 22

2.5. Penelitian Terdahulu ... 23

2.6. Kerangka Pemikiran ... 26

2.7. Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 31

3.2. Populasi dan Sampel ... 31

3.2.1 Populasi ... 31

3.2.2 Sampel ... 32

3.3. Definisi Operasional Variabel ... 33

3.3.1 Variabel Independen ... 33

3.3.2 Variabel Dependen ... 36

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 36

3.5. Sumber dan Jenis Data ... 36


(12)

commit to user

xii

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 37

3.6.2 Regresi Berganda ... 39

3.6.3 Uji Hipotesis ... 40

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Deskripsi Data ... 42

4.2 Analisis dan Pembahasan ... 46

4.2.1 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan Kimia ... 46

4.2.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 46

a. Normalitas ... 46

b. Autokorelasi ... 47

c. Heterokedastisitas ... 48

d. Multikolinieritas ... 49

4.2.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 50

4.2.1.3 Uji Hipotesis ... 52

a. Koefisien Determinasi ... 52

b. Uji-F ... 53

c. Uji-t ... 54

4.2.2 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka Industri .... 58

4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 58

a. Normalitas... 58

b. Autokorelasi ... 59


(13)

commit to user

xiii

d. Multikolinieritas ... 61

4.2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda... 62

4.2.2.3 Uji Hipotesis ... 64

a. Koefisien Determinasi ... 64

b. Uji-F ... 65

c. Uji-t ... 66

4.2.3 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang Konsumsi ... 70

4.2.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 70

a. Normalitas ... 70

b. Autokorelasi ... 71

c. Heterokedastisitas ... 72

d. Multikolinieritas ... 73

4.2.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 74

4.2.3.3 Uji Hipotesis ... 76

a. Koefisien Determinasi ... 76

b. Uji-F ... 77

c. Uji-t ... 78

4.2.4 Seluruh Perusahaan Manufaktur ... 82

4.2.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 82

a. Normalitas ... 82

b. Autokorelasi ... 83


(14)

commit to user

xiv

d. Multikolinieritas ... 85

4.2.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 86

4.2.4.3 Uji Hipotesis ... 88

a. Koefisien Determinasi ... 88

b. Uji-F ... 89

c. Uji-t ... 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

5.1. Kesimpulan ... 94

5.2. Implikasi ... 98

5.3. Keterbatasan ... 100

5.4. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 101


(15)

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Pemimikiran ... 28

Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Sektor Industri Dasar danKimia ... 48

Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Sektor Aneka Industri ... 60

Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sektor Industri Barang Konsumsi ... 72


(16)

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 2.1 Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel ... 32

Tabel 4.1 Daftar Industri Dasar dan Kimia Perusahaan ... 43

Tabel 4.2 Daftar Aneka Industri ... 44

Tabel 4.3 Daftar Industri Barang Konsumsi ... 45

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Sektor Industri Dasar dan Kimia. ... 46

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Sektor Industri Dasar dan Kimia ... 47

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Industri Dasar dan Kimia ... 49

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Industri Dasar dan Kimi ... 50

Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi Sektor Industri Dasar dan Kimia 52 Tabel 4.9 Hasil Uji F Sektor Industri Dasar dan Kimia ... 53

Tabel 4.10 Hasil Uji-t Sektor Industri Dasar dan Kimia ... 54

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Sektor Aneka Industri ... 58

Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi Sektor Aneka Industri ... 59

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Aneka Industri ... 61

Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Aneka Industri 62 Tabel 4.15 Hasil Koefisien Determinasi Sektor Aneka Industri ... .64

Tabel 4.16 Hasil Uji F Sektor Aneka Industri ... 65


(17)

commit to user

xvii

Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Sektor Industri Barang Konsumsi ... 70

Tabel 4.19 Hasil Uji Autokorelasi Sektor Industri Barang Konsumsi ... 71

Tabel 4.20 Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Industri Barang Konsumsi .. 73

Tabel 4.21 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Industri Barang Konsumsi ... 74

Tabel 4.22 Hasil Koefisien Determinasi Sektor Industri Barang Konsumsi ... 76

Tabel 4.23 Hasil Uji F Sektor Industri Barang Konsumsi ... 77

Tabel 4.24 Hasil Uji-t Sektor Industri Barang Konsumsi ... 78

Tabel 4.25 Hasil Uji Normalitas Seluruh Perusahaan Manufaktur ... 82

Tabel 4.26 Hasil Uji Autokorelasi Seluruh Perusahaan Manufaktur ... 83

Tabel 4.27 Hasil Uji Multikolinieritas Seluruh Perusahaan Manufaktur .... 85

Tabel 4.28 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Seluruh Perusahaan manufaktur ... 86

Tabel 4.29 Hasil Koefisien Determinasi Seluruh Perusahaan manufaktur . 88 Tabel 4.30 Hasil Uji F Seluruh Perusahaan manufaktur ... 89


(18)

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pernyataan

Lampiran 2 ROA Industri dasar dan Kimia 2007-2009 Lampiran 3 ROA Aneka Industri 2007-2009

Lampiran 4 ROA Industri Barang Konsumsi 2007-2009 Lampiran 5 ROA Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009 Lampiran 6 Ukuran Perusahaan Industri dasar dan Kimia 2007-2009 Lampiran 7 Ukuran Perusahaan Aneka Industri 2007-2009

Lampiran 8 Ukuran Perusahaan Industri Barang Konsumsi 2007-2009 Lampiran 9 Ukuran Perusahaan Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009 Lampiran 10 Curren Ratio Industri dasar dan Kimia 2007-2009

Lampiran 11 Curren Ratio Aneka Industri 2007-2009

Lampiran 12 Curren Ratio Industri Barang Konsumsi 2007-2009 Lampiran 13 Curren Ratio Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009 Lampiran14 Struktur Aktiva Industri dasar dan Kimia 2007-2009 Lampiran 15 Struktur Aktiva Aneka Industri 2007-2009

Lampiran 16 Struktur Aktiva Industri Barang Konsumsi 2007-2009 Lampiran 17 Struktur Aktiva Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009 Lampiran 18 Pertumbuhan Perusahaan Industri Dasar dan Kimia 2007-2009 Lampiran 19 Pertumbuhan Perusahaan Aneka Industri 2007-2009


(19)

commit to user

xix

Lampiran 21 Pertumbuhan Perusahaan Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009

Lampiran 22 Struktur modal Industri dasar dan Kimia 2007-2009 Lampiran 23 Struktur modal Aneka Industri 2007-2009

Lampiran 24 Struktur modal Industri Barang Konsumsi 2007-200

Lampiran 25 Struktur modal Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009 Lampiran 26 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Industri dasar dan Lampiran 27 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Aneka Industri

Lampiran 28 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Industri Barang Konsumsi Lampiran 29 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Seluruh Perusahaan


(20)

commit to user ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009 Oleh:

Indria Palupi Nurlitawati F1208528

Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian studi empiris yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Sampel yang diambil adalah Perusahaan Manufaktur dalam sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi dan seluruh perusahaan manufaktur. Perusahaan tersebut memiliki data lengkap dan melaporkan laporan keuangan per 31 Desmber tahun 2007 - 2009. Metode Analisis data dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah Uji Asumsi Klasik dan Analisis Regresi Linier Berganda.

Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 32% Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 68% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan Kimia. Sedangkan secara parsial kelima variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.

Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 49,6% Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 50,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri. Secara parsial hanya variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri. Sedangkan Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, dan Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.


(21)

commit to user

Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 37,6% Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 62,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi. Secara parsial variabel ROA dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan positif terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi. Sedangkan Variabel Ukuran Perusahaan, CR, dan Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.

Pada sampel Seluruh Perusahaan Manufaktur variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 34,2% Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 65,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan

(bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Secara parsial variabel Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan positif terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Sedangkan Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, dan CR tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.

Kata Kunci : Profitabilitas (ROA), Ukuran Perusahaan, Likuiditas(CR), Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dan Stuktur Modal


(22)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu besar dewasa ini menimbulkan persaingan dalam dunia usaha yang sangat kompetitif. Sebagian besar yang dilakukan perusahaan bertujuan memperoleh laba dan meningkatkan nilai perusahaan. Namun, dalam menjalankan usahanya perusahaan memerlukan modal yang merupakan bagian dari keseluruhan dalam perusahaan. Modal tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan investasi, memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, dan sebagai penunjang kelancaran operasi perusahaan sehingga dapat bertahan dan berkembang lebih besar. Modal perusahaan itu dapat berasal dari 2 sumber yaitu modal sendiri maupun modal asing. Modal sendiri atau equity merupakan modal yang berasal dari setoran pemilik dan hasil operasi perusahaan itu sendiri. Sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari pinjaman baik dari Bank, Lembaga Keuangan, maupun dengan mengeluarkan surat hutang, dan atas penggunaanya perusahaan harus harus memberikan kompensasi berupa bunga yang menjadi beban tetap bagi perusahaan.

Salah satu keputusan yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan dan keputusan struktur modal yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang saham preferen dan saham biasa yang


(23)

commit to user

2 harus digunakan perusahaan, manajer harus mampu menghimpun dana yang bersumber dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan yang mampu meminimalisasikan biaya modal yang ditanggung perusahaan. Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan konsekuensi yang secara langsung timbul dari keputusan yang dilakukan manajer. Ketika manajer menggunakan hutang, jelas biaya modal yang timbul sebesar bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan jika manajer menggunakan dana internal atau dana sendiri akan timbul (opportunity cost) dari dana atau modal sendiri yang digunakan. Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada profitabilitas

perusahaan.

Stuktur modal perusahaan akan berubah jika perusahaan tersebut membiayai operasi perusahaan dengan modal asing khususnya dengan hutang jangka panjang. Perubahan pada sruktur modal perusahaan tersebut biasanya berpengaruh positif maupun negatif bagi pengelolaan keuangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus cermat dalam menentukan sumber pembelanjaan untuk mencukupi kebutuhan akan modal yang diperlukan.

Masalah sruktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Suatu perusahaan yang mempunyai sruktur modal yang tidak baik yaitu mempunyai hutang yang


(24)

commit to user

3 sangat besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan yang bersangkutan (Riyanto, 2001:296).

Keputusan yang diambil oleh manajer keungan mengenai penggunaan modal harus efisien, khususnya dalam menjalankan fungsi keputusan pendanaan harus mencari sumber-sumber alternatif dana untuk kemudian dianalisis dalam kaitannya penggambilan keputusan investasi. Dengan demikian manajer keuangan harus berhadapan dengan berbagai sumber pendanaan perusahaan yaitu dengan menggunakan dana yang bersal dari hutang ataupun menggunakan modal sendiri sehingga dapat diperoleh sumber dana yang tepat dan efisien dan menciptakan struktur modal perusahaan yang

optimal atau struktur modal yang ditargetkan masing-masing perusahaan. Seiring dengan meningkatnya minat serta pengetahuan masyarakat dibidang pasar modal, terutama bagi investor yang berniat menanamkan modalnya atau dalam melakukan investasi. Struktur modal telah menjadi salah satu faktor pertimbangan yang cukup penting.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengruhi stktur modal tersebut antara lain penelitian yang dilakukan oleh Arumsani (2007) meneliti mengenai Market to book ratio , Firm Size, tangibility of Asset dan Firm Profitability terhadap penggunaan Leverage Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah Variabel Market to book ratio dan Variabel Tangibility of Asset secara parsial berpengaruh positif terhadap

Leverage Perusahaan. Sedangkan Variabel Firm Size secara parsial tidak berpengaruh terhadap Leverage Perusahan.


(25)

commit to user

4 Eriotis, Vasiliou dan Neokosmidi (2007) meneliti mengenai How firm Characteristics affect Capital Stucture. Hasil dari penelitian ini membenarkan hipotesisnya bahwa terdapat hubungan negatif antara rasio utang dengan

Growth Perusahaan, Liquidity, dan Interest coverage Ratio. Size muncul untuk mempertahankan hubungan yang positif dan seseuai dengan Variabel Dummy

ada perbedaan dalam stuktur modal antara perusahaan dengan rasio utang lebih besar dari 50% dan rasio utang lebih rendah dari 50%.

Purwoko (2009) meneliti mengenai Tangible Asset, Firme Size, Degree of operating leverage, Sales Growth, profitability, Liquiditas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan secara simultan Tangible asset, Firm Size , Degree of Operating Leverage (DOL), Sales Growth (SG), Profitabilitas (NPM) dan Liquiditas (CR) berpengruh secara signifikan terhadap Struktur Modal (DTA).

Ristianti (2009) meneliti mengenai Deviden Payout ratio, Kepemilikan manajerial, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap keputusan pendanaan. Hasil dari penelitian ini adalah Deviden Payout ratio dan kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap keputusan pendanaan. Variabel Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan. Ukuran Perusahaan menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pendanaan.

Rustantok (2007) meneliti mengenai Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan, Total Aktiva, Profitabilitas terhadap Struktur Modal. Hasil dari penelitian ini adalah Variabel Struktur Aktiva dan Variabel Tingkat


(26)

commit to user

5 Pertumbuhan Total Aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal. Variabel Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Serrasqueiro dan Nunes (2005) meneliti mengenai Determinants Capital structure pada perusahaan portugis. Hasil penelitian menunjukan Nondebt tax shields dan Size berpengaruh signifikan positif terhadap debt. Profitability

berpengaruh signifikan negatif terhadap debt. Tangibility, Risk dan Growth Opportuniy tidak berpengaruh signifikan terhadap debt.

Shah dan Khan (2007) meneliti mengenai Determinant Capital structure

perusahaan Non financial di Pakistan. Hasil Pengujian menunjukkan

Tangibility berpengaruh signifikan terhadap leverage. Size dan Volatility tidak berpengaruh terhadap leverage. Profitability berpengaruh negatif terhadap

leverage.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada perbedaan hasil penelitian antara peneliti yang satu dengan yang lain. Karena perbedaan tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terhadap Sruktur Modal. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, untuk itu penulis memberikan judul :

”ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN

PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL”

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009.


(27)

commit to user

6

1.2.Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah diuraika diatas, masalah yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Sruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia?

2. Apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Sruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri? 3. Apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva

dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Sruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi?

4. Apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Sruktur Modal pada Seluruh Perusahaan Manufaktur?


(28)

commit to user

7

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dengan melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terhadap Sruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia.

2. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terhadap Sruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri.

3. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terhadap Sruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi.

4. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terhadap Sruktur Modal pada Seluruh Perusahaan Manufaktur.


(29)

commit to user

8

1.4.Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-pihak yang membutuhkan antara lain :

1. Bagi perusahaan (emiten)

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi menggenai beberapa variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pendanaan sehingga dapat membantu perusahaan dalam menetapkan keputusan pendanaanya agar mencapai struktur pendanaan yang optimal.

2. Bagi Akademis dan Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan bukti empiris dan gambaran mengenai beberapa variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pendanaan.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan dan informasi tambahan agar penelitian selanjutnya dapat memperoleh hasil yang lebih baik.


(30)

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat (Sumarni dan Soeprihanto,1998:5).

Perusahaan emiten yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI (www.idx.co.id). Kesembilan sektor tersebut adalah:

a. Sektor-sektor Primer (Ekstraktif) ■ Sektor 1 : Pertanian

■ Sektor 2 : Pertambangan

b. Sektor-sektor Sekunder (Industri Pengolahan / Manufaktur) ■ Sektor 3 : Industri Dasar dan Kimia

■ Sektor 4 : Aneka Industri

■ Sektor 5 : Industri Barang Konsumsi

c. Sektor-sektor Tersier (Industri Jasa / Non-manufaktur) ■ Sektor 6 : Properti dan Real Estate

■ Sektor 7 : Transportasi dan Infrastruktur ■ Sektor 8 : Keuangan


(31)

commit to user

10

2.2.Modal

2.2.1. Pengertian Modal

Dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam perusahan serta juga makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, maka faktor produksi modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Sebenarnya masalah modal dalam perusahaan merupakan persoalan yang tak akan berakhir , mengingat bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai rupa aspek. Beberapa pengertian modal menurut beberapa penulis dalam (Riyanto, 2001:17).

Litge dalam Riyanto mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).

Schwieldland dalam Riyanto memberikan pengertian modal dalam artian

yang lebih luas, di mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang, maupun dalam bentuk barang. Misalnya mesin, barang dagangan dan lain sebagainya.

A Amonn, J. Von Komorzynsky dalam Riyanto yang memandang modal sebagai kekuasaan menggunakan yang diharapkan atas barang-barang modal yang belum digunakan.

Prof. Meij dalam Riyanto mengartikan modal sebagai ”kolektivitas dari barang-barang modal” yang terdapat dalam neraca sebagai debit, sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan.


(32)

commit to user

11

Prof, Polak dalam Riyanto mengartikan modal adalah kekuasaan untuk menggunakan barang-barang modal. Dengan demikian Modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca sebelah debit.

Prof. Bakker dalam Riyanto mengartikan modal sebagai barang-barang baik yang berupa barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun beruapa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit.

2.2.2. Jenis - jenis Modal

1. Modal Asing/Utang

Modal Asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja didalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan ”hutang”, yang pada saatnya harus dibayar kembali (Riyanto, 2001:227). Modal asing atau hutang ini dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

a. Utang Jangka Pendek (Short-term debt)

Adalah modal asing yang jangka pengembaliannya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan yaitu kredit yang diperlukan untuk menyelenggarakan usahannya. Adapun jenis-jenis modal asing (utang atau kredit) jangka pendek yang terutama adalah :


(33)

commit to user

12 Kredit Rekening Koran adalah kredit yang diberikan oleh Bank kepada perusahaan dengan batas plafond tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang dibayar hanya untuk jumlah yang telah diambil saja.

2.Kredit dari Penjualan

Kredit Penjualan merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan kredit ini teradi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit. Apabila penjualan berarti bahwa penjualan baru menerima pembayaran harga dari barang yang dijualnya beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan.

3.Kredit dari Pembelian

Kredit Pembeliana adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembelian kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang lainnya.

4.Kredit Wesel

Kredit Wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan ”surat pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu (surat

Promes/Notes Payables), dan setelah ditanda-tangani surat tersebut dapat dijual atau diuangkan ke Bank.


(34)

commit to user

13

b. Utang Jangka Menengah (Intermediate-term debt)

Modal asing yang jangka waktu atau umumnya adalah lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Bentuk-bentuk utama dari kredit janka menenganh adalah :

1.Term Loan

Term Loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan

dibayar kembalai deangan angsuran tetap selama suatau periode tertentu, misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap kuartal atau setiap tahun.

2.Leasing

Leasing adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan service

dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya adalah sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan service

dan hak milik atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing tidak disertai hak milik.

c. Utang Jangka Panjang (Long-term debt)

Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah panjang, umumnya lebih dari 10 tahun. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang antara lain :


(35)

commit to user

14 1. Pinjaman Obligasi

Pinjaman Obligasi adalah pinjaman untuk jangka waktu panjang, untuk debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu.

2. Pinjaman dari Hipotik

Pinjman Hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar supaya pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat dijual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk untuk menutupi tagihannya.

2. Modal Sendiri

Modal sendiri pada dasrnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu tertentu lamanya (Riyanto, 2001:240). Modal Sendiri terdiri dari :

a. Modal Saham

Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya ”akan tetap tertanam” di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya. Meskipun bagi pemegang saham sendiri itu bukanlah merupakan penanaman yang permanen, karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya.


(36)

commit to user

15 1) Saham Biasa.

Para pemegang saham biasa akan mendapatkan deviden tiap akhir tahun pembukuan apabila perusahaan mendapatkan keuntungan, namun apabila perusahaan mengalami kerugian maka para pemegang saham tidak akan mendapatkan deviden.

2) Saham Preferent.

Saham preferent merupakan saham yang disertai dengan

preferensi tertentu diatas saham biasa dalam hal pembagian

deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran

perusahaan.

b. Cadangan

Cadangan dibentuk dari keuntungan yang diperoleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan. Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri misalnya cadangan

ekspansi, cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak diduga sebelumnya.

c. Laba ditahan

Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan yang sebagian dibayarkan sebagai deviden dan sebagian lagi ditahan perusahaan. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut adalah ”keuntungan yang ditahan” (retained earning).


(37)

commit to user

16

2.3.Struktur Modal

2.3.1.Pengertian Struktur Modal

Riyanto (2001:22) mendefinisikan Struktur Modal adalah sebagai pertimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Rumus perhitungan Struktur Modal adalah sbb:

2.3.2.Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara antara modal asing dengan modal sendiri. Malah struktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansiil perusahaan. Struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor di mana faktor tersebut antara lain (Riyanto. 2001:297).

1. Tingkat Bunga

Tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan ditarik, apakah perusahaan akan mengeluarkan saham atau obligasi.

2. Stabilitas dari Earning

Suatu perusahaan yang mempunyai earning yang stabil akan selalu dapat memenuhi kewajiban finansiilnya sebagai akibat dari penggunaan modal asing.

3. Susunan dari Aktiva

Perusahaan yang sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap akan mengutamakan kebutuhan modalnya dari modal permanen yaitu modal


(38)

commit to user

17 sendiri. Dan Perusahaan yang sebagian besar aktivitasnya sendiri dari aktivitas lancar akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan utang jangka pendek.

4. Kadar Risiko dari Aktiva

Makin panjang jangka waktu penggunaan aktiva di dalam perusahaan, makin besar resikonya.

5. Besarnya Jumlah Modal yang Dibutuhkan

Apabila jumlah modal yang dibutuhkan sangat besar, maka perusahaan dapat mengeluarkan beberapa golongan securities secara bersama-sama misalnya saham biasa, saham preferent dan obligasi. Bila perusahaan membutuhkan dana yang tidak begitu besar cukup mengeluarkan satu golongan securities saja misalnya saham biasa.

6. Keadaan Pasar Modal

Pada umumnya apabila gelombang meninggi para investor akan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya dalam saham. Berhubung dengan itu maka perusahaan dalam rangka untuk menjual securities harus menyesuaikan dengan keadaan pasar modal tersebut.

7. Sifat Manajemen

Seorang manajer yang bersifat optimis akan mempunyai keberanian untuk menanggung resiko yang besar dan lebih berani membiayai pertumbuhan penjualan dengan dana yang berasal dari utang. Sebaliknya seorang manajer yang bersifat pesimis takut untuk menanggung resiko, akan lebih suka menggunakan dana yang berasal dari sumber intern.


(39)

commit to user

18 8. Besarnya Suatu Perusahaan

Suatu perusahaan yang besar di mana sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya kontrol dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan.

Faktor-faktor yang umumnya dipertimbangkan dalam mengambil keputusan mengenai Struktur Modal menurut Brigham dan Houston (2006:42-44) adalah :

1. Stabilitas Penjualan.

Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil lebih mudah memperoleh pinjaman jika dibanding dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. 2. Struktur Aktiva

Perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk jaminan kredit akan cenderung menggunakan banyak hutang karena kemudahan yang dimiliki. 3. Leverage Operasi

Jika hal-hal yang lain sama, perusahaan dengan leverage operasi yang lebih kecil lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena interaksi

leverage operasi dan keunggulanlah yang mempengaruhi penurunan

penjualan terhadap laba operasi dan arus kas bersih secara keseluruhan. 4. Tingkat Pertumbuhan

Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang pesat cenderung lebih banyak menggunakan hutang atau mengandalkan modal eksternal dari pada perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat.


(40)

commit to user

19 5. Profitabilitas

Perusahaan yang tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi pengguanaan hutang yang relatif lebih kecil dengan tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan dengan dana internal.

6. Pajak

Bunga hutang adalah beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang pada tarif pajak yang tinggi.

7. Pengendalian

Pengaruh akibat penerbitan surat-surat hutang vs saham terhadap posisi pengendalian manajemen bisa mempengaruhi struktur modal.

8. Sikap Manajemen

Sikap manajemen yang lebih konservatif daripada manajemen lainya akan menggunakan jumlah hutang yang lebih kecil dari rata-rata industri, sementara untuk manajemen yang lainnya berlaku hal yang sebaliknya.

9. Sikap Pemberi Pinjaman dan Perusahaan Peneliti Kredibilitas

Meskipun manajer memiliki analisis tersendiri mengenai leverage yang tepat bagi perusahaannya namun seringkali sikap pemberi pinjaman dan perusahaan penilai kredibilitas sangat berpengaruh terhadap keputusan struktur modal.


(41)

commit to user

20 10. Kondisi Pasar

Kondisi di pasar saham dan obligasi mengalami perubahan jangka panjang dan jangka pendek yang mempunyai pengaruh penting terhadap struktur modal perusahaan yang optimal.

11. Kondisi Internal Perusahaan

Kondisi internal perusahaan juga berpengaruh terhadap struktur modal yang ditargetkan.

12. Fleksibilitas Keuangan

Seorang manajer pendanaan yang cakap harus mampu menggunakan berbagai alternatif dalam memutuskan struktur modal yang digunakan perusahaan.

2.4.Analisis Laporan Keuangan

2.4.1.Pengertian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan menurut Myer dalam Munawir (2004:5) adalah : Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua faktor itu adalah faktor neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kewajiban bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba ditahan).

2.4.2.Pihak-pihak yang Berkepentingan dalam Laporan Keuangan

1. Para pemilik perusahaan.

Para pemilik perusahaan mengunakan laporan keuangan untuk menilai hasil yang telah dicapai dan untuk menilai kemungkinan


(42)

hasil-commit to user

21 hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang sehingga bisa menaksir bagian keuntungan yang akan diterima atau perkembangan harga saham yang dimilikinya.

2. Manajer / Pemimpin Perusahaan.

Manajer / Pemimpin Perusahaan mengunakan laporan keuangan sebagai alat pertanggung jawaban kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.

3. Investor.

Investor mengguanakan laporan keuangan untuk mengetahui prospek keuntungan di masa yang akan datang dan perkembangan perusahaan selanjutnaya.

4. Kreditur dan Bankers.

Para Kreditur dan Bankers sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari suatu perusahaan yang bersangkutan. Posisi atau keadaan keuangan perusahaan peminta kredit dapat diketahui melalui analisis laporan keuangan perusahaan tersebut.

5. Shareholder (Pemegang Saham).

Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh dan penambahan modal untuk busines plan sanjutnya.


(43)

commit to user

22 6. Pelanggan.

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan perusahaan.

7. Karyawan.

Karyawan tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberiakan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja. 8. Masyarakat.

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

9. Pemerintah.

Pemerintah menggunakan laporan keuangan untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan.

2.4.3.Pengertian Analisis Laporan Keuanggan

Menganalisis Laporan Keuangan berarti menggali lebih banyak informasi yang dikandung dalam suatu laporan keuanggan. Djarwanto (1984:51) mendefinisikan laporan keuanggan sbb :

Analisis Laporan Keuangan meliputi penelaahhan tentang hubungan atau kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha dan kemajuan perusahaan memuaskan atau tidak. Analisis dilakukan


(44)

commit to user

23 dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya.

Menurut Brigham (2001:78) Analisis Laporan Keuangan mencakup :

1. Perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

2. Evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu.

2.5.Penelitian Terdahulu

Dalam penulisan proposal ini penulis ingin mengungkapkan hasil penelitian sebelumnya sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penulisan penelitian ini. Dari beberapa penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang berbeda-beda, antara lain:


(45)

commit to user

24

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Tahun Variabel Hasil

1. Arumsani 2007 Meneliti Menenai

Market to book ratio, Firm Size, tangibiliti of Asset dan Firm Profitability terhadap penggunaan Leverage Perusahaan Manufaktur di Indonesia.

Hasil dari penelitian ini adalah Variabel Market to book ratio dan Variabel Tangibility of Asset secara parsial berpengaruh positif terhadap Leverage

Perusahaan. Sedangkan

Variabel Firm Size secara parsial tidak berpengaruh terhadap Leverage

Perusahaan. 2. Eriotis,

Vasiliou dan

Neokosmidi

2007 Meneliti mengenai How firm

Characteristics affect Capital Stucture : an empirical study

Hasil dari penelitian ini membenarkan

hipotesisnya bahwa terdapat hubungan negatif antara rasio utang dengan

Growth Perusahaan, Liquidity, dan Interest coverage Ratio. Size

muncul untuk mempertahankan

hubungan yang positif dan seseuai dengan Variabel

Dummy ada perbedaan

dalam stuktur modal antara perusahaan dengan rasio utang lebih besar dari 50% dan rasio utang lebih rendah dari 50%.

3. Purwoko 2009 Meneliti

mengenai

Tangible Asset, Firm Size, Degree of operating leverage, Sales Growth, profitability, Liquiditas.

Secara simultan Tangible asset, Firm Size , Degree of Operating Leverage (DOL), Sales Growth (SG), Profitabilitas (NPM) dan Liquiditas (CR)

berpengruh secara signifikan terhadap Struktur Modal(DTA).


(46)

commit to user

25

Lanjutan Tabel Penelitian Terdahulu

4. Ristianti 2009 Meneliti mengenai Deviden Payout ratio, Kepemilikan manajerial, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap keputusan pendanaan.

Hasil dari penelitian ini adalah Deviden Payout ratio dan kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap keputusan pendanaan. Variabel Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan. Ukuran Peru sahaan menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pendanaan. 5. Rustantok 2007 Meneliti

mengenai Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan, Total Aktiva, Profitabilitas terhadap struktur Modal.

Variabel Struktur Aktiva dan Variabel Tingkat Pertumbuhan Total Aktiva tidak berpengaruh

signifikan terhadap Struktur Modal. Variabel Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 6. Serrasqueiro

dan Nunes

2005 Meneliti mengenai Determinants Capital structure pada perusahaan portugis. Hasil penelitian

menunjukkan Non debt tax shields dan Size

berpengaruh signifikan positif terhadap debt.

Profitability berpengaruh signifikan negatif terhadap

debt. Tangibility, Risk dan Growth Opportuniti tidak berpengaruh signifikan terhadap debt.

7. Shah dan Khan

2007 Meneliti mengenai Determinant Capital structure perusahaan Non financial di Pakistan. Hasil Pengujian

menunjukkan Tangibility berpengaruh significan

terhadap leverage. Size

dan Volatility tidak berpengaruh terhadap

leverage. Profitability

berpengaruh negatif terhadap leverage.


(47)

commit to user

26

2.6.Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran adalah tahapan-tahapan pokok berisi informasi tentang objek yang diteliti untuk menganalisis data secara akurat dan kemudian diinterpretasikan untuk dijadikan sebagai dasar dalam mengambil keputusan agar keputusan yang diambil dapat lebih efektif.

Kerangka pemikiran ini membantu dalam menjelaskan hubungan antara

variabel independen terhadap variabel dependen yaitu Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal.

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi atas investasi atau profitabilitasnya tinggi cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaanya (Brigham dan Weston, 2006:43). Dapat dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal.

Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal karena perusahaan yang lebih besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibanding perusahaan kecil. Perusahaan besar akan memiliki tingkat leverage

yang lebih besar dibanding perusahaan yang berukuran kecil.

Likuiditas dihitung dengan membandingkan Aktiva lancar dengan hutang lancar, likuiditas yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi dan risiko rendah), tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan Hanafi (2004:37). Semakin tinggi likuiditas maka


(48)

commit to user

27 perusahaan semakin tidak produktif dan profitabilitasnya pun semakin menurun. Apabila profitabilitas perusahaan semakin menurun maka perusahaan akan menggunakan hutang untuk membiayai investasinya. Hal ini dapat dikatakan bahwa Likuiditas mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal.

Struktur Aktiva dihitung dengan membandingkan antara Aktiva lancar dengan aktiva tetap. Bila struktur Aktivanya tinggi maka Aktiva tetap rendah, dan itu berarti Hutangnya rendah juga. Semakin besar kemampuan perusahaan untuk memberikan jaminan untuk memperoleh pinjaman, maka semakin besar proporsi pinjaman dalam struktur modal, karena semakin mudah perusahaan memperoleh kredit. Perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk jaminan kredit akan cenderung menggunakan banyak hutang karena kemudahan yanag dimiliki (Brigham dan Weston, 2006:42). Jadi dapat dikatakan bahwa Struktur Aktiva mempunyai pengaruh negatif terhadap Struktur Modal.

Semakin cepat Tingkat Pertumbuhan Perusahaan semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pemenuhan kebutuhan dananya. Perusahaan yang mempunyai Tingkat Pertumbuhan yinggi cenderung menggunakan hutang lebih tinggi dibanding perusahaan yang tingkat pertumbuhannya rendah. Hal ini dapat dikatakan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal.


(49)

commit to user

28 Struktur Modal Perusahaan

manufaktur dalam sektor Aneka Industri Struktur Modal Perusahaan manufaktur dalam sektor Industri

Dasar dan Kimia

Struktur Modal Perusahaan manufaktur dalam sektor Industri

Barang Konsumsi Memperhatikan variabel-variabel (baik independen maupun dependen) yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka kerangka pemikiran yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Struktur Modal

Seluruh Perusahaan Manufaktur

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

Mengacu pada kerangka pemikiran di atas, hubungan antara Variabel dalam penelitian ini bersifat kausal yaitu Variabel Independen dinyatakan dalam X yang meliputi ROA, Ukuran Perusahaan, Curren Ratio, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan . Sedangka Variabel Dependen

dinyatakan dalam Y yaitu Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan Kimia, Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam ROA (X1)

Ukuran Perusahaan (X2)

Curren Rasio (X3)

Struktur Aktiva (X4)

Tingkat Pertumbuhan Perusahaan (X5)


(50)

commit to user

29 sektor Aneka Industri, Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.

2.7.Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pernyataan dugaan yang logis mengenai hubungan antara dua variabel yang diwujutkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji.

H1 : ROA (X1) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal Perusahaan

Manufaktur baik dalam sektor Industri Dasar dan Kimia, sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.

H2 : Ukuran Perusahaan (X2) berpengaruh positif terhadap Struktur Modal

Perusahaan Manufaktur baik dalam sektor Industri Dasar dan Kimia, sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.

H3 : Curren Ratio (X3) berpengaruh positif terhadap Struktur Modal

Perusahaan Manufaktur baik dalam sektor Industri Dasar dan Kimia, sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.

H4 : Struktur Aktiva (X4) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal


(51)

commit to user

30 sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.

H5 : Tingkat Pertumbuhan Perusahaan (X5) berpengaruh positif terhadap

Struktur Modal Perusahaan Manufaktur baik dalam sektor Industri Dasar dan Kimia, sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.


(52)

commit to user

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian study empiris yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Penelitian ini dilakukan untuk mengambil generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam, dimana data yang diambil berasal dari data sekunder yang diperoleh di BEI. Penelitian ini memberikan gambaran apakah ROA, Ukuran Perusahaan, Curren Ratio, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

3.2.Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri dari sejumlah individu, baik yang terbatas maupun tidak terbatas. Poulasi dapat berupa subyek yang mempunyai kualitas (Sumarni dan Wahyuni 2005:69). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai tahun 2009.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Sumarni dan Wahyuni 2005:70). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Purposive Sampling


(53)

commit to user

32 yaitu sampel yang sengaja ditentukan berdasarkan kriteria atau sistematis tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria ukuran sampel adalah :

1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 - 2009.

2. Perusahaan Manufaktur tersebut menyampaikan laporan keuangan per 31 Desember dalam periode penelitian 2007 - 2009.

3. Perusahaan Manufaktur tersebut memiliki data lengkap yang diperlukan dalam penelitian periode penelitian 2007 - 2009.

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel

Keterangan Jumlah

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2007-2009. 151 Perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan per 31

Desember dan tidak memiliki data lengkap yang diperlukan dalam

periode 2007 – 2009. (45)

Perusahaan Manufaktur yang tidak memiliki data lengkap yang

diperlukan dalam periode 2007 - 2009. (43)

Jumlah Sampel yang digunakan 63

Sumber : www.idx.co.id

Berdasarkan kriteria pengambilan sampel tersebut, ahkirnya diperoleh 63 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI sebagai sampel penelitian ini, seperti ditampilkan tabel 3.1. Perusahan tersebut terdiri dari 23 Perusahaan dalam Sektor Industri dasar dan Kimia, 14 Perusahaan dalam Sektor Aneka Industri dan 26 Perusahaan dalam Sektor Industri Barang Konsumsi.


(54)

commit to user

33

3.3.Definisi Operasional Variabel

Kerlinger dalam Sumarni dan Wahyuni 2005:21 menyatakan bahwa variabel adalah bentuk konsepsi atau sifat yang akan dipelajari. Variabel penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu variabel pengaruh (Variabel Independen) dan variabel terpengaruh (Variabel Dependen).

Dalam operasional merupakan penjabaran dari setiap variabel di dalam indikator yang terperinci. Dalam penelitian ini variabel yang menjadi pengamatan dan mempunyai indikator-indikator yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

3.3.1 Variabel Independen

1) Profitabilitas (X1)

Profitabilitas merupakan variabel independen yang diteliti pada penelitian ini yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit dalam periode tertentu. Variabel ini diukur dengan menggunakan proksi Return On Asset (ROA) yang menggambarkan aset yang dimiliki perusahaan yang digunakan secara efektif untuk menghasilkan laba. Perusahaan profitabel akan mempunyai dana yang tersedia untuk investasinya sehingga akan mengurangi penggunaan dana melalui hutang. Proksi ini dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut Hanafi (2004:42).


(55)

commit to user

34 2) Ukuran Peruasahaan (X2)

Ukuran Perusahaan mencerminkan besar kecilnya perusahaan. Perusahaan dengan ukuran lebih besar akan membutuhkan dana yang lebih besar pula dibanding dengan perusahaan kecil. Proksi ukuran perusahaan menggunakan natural log total asset karena variabel total aktiva memiliki satuan angka paling besar dan berpotensi terjadinya

heterokedastisitas sehingga perlu ditransformasikan ke log natural. Penggunaan proksi ini berdasarkan pertimbanggan bahwa total aktiva relatif lebih stabil dibanding dengan nilai market capitalized dan penjualan. Proksi ini dihitung dengan menggunakan rumus sbb :

3) Likuiditas (X3)

Likuiditas dihitung dengan membandingkan Aktiva lancar dengan hutang lancar, likuiditas yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi dan risiko rendah), tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan Hanafi (2004:37). Semakin tinggi likuiditas maka perusahaan semakin tidak produktif dan profitabilitasnya pun semakin menurun. Apabila profitabilitas perusahaan semakin menurun maka perusahaan akan menggunakan hutang untuk membiayai investasinya.


(56)

commit to user

35 4) Struktur Aktiva (X4)

Struktur Aktiva dihitung dengan membandingkan antara Aktiva lancar dengan aktiva tetap. Bila struktur Aktivanya tinggi maka Aktiva tetap rendah, dan itu berarti Hutangnya rendah juga. Semakin besar kemampuan perusahaan untuk memberikan jaminan untuk memperoleh pinjaman, maka semakin besar proporsi pinjaman dalam struktur modal, karena semakin mudah perusahaan memperoleh kredit. Perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk jaminan kredit akan cenderung menggunakan banyak hutang karena kemudahan yanag dimiliki (Brigham dan Weston, 2006:42).

Rumusnya adalah :

5) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan (X5)

Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dinyatakan dengan angka indeks

pertumbuhan yaitu alat ukur perubahan jumlah aktiva pada tiap-tiap tahun yang bersangkutan berdasarkan tahun dasar.

Dimana :

I = Indeks pertumbuhan perusahaan

Pn = Jumlah aktiva pada tahun yang bersangkutan P0 = Jumlah aktiva pada tahun dasar


(57)

commit to user

36

3.3.2 Variabel Dependen

Dalam penelitian ini sebai Variabel Dependen adalah Struktur Modal yang mencerminkan pertimbangan antara jumlah hutang jangka panjang dengan besarnya modal sendiri Riyanto (2001:22)

3.4.Metode Pengumpulan Data

Data merupakan keterangan atau informasi yang dapat menggambarkan suatu keadaan. Seluruh data dalam penelitian ini adalah data sekunder, dengan demikian metode pengumpulan data adalah dengan mengumpulkan data yang dikumpulkan dari bebagai sumber antara lain data emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 - 2009, dari literatur, jurnal-jurnal dan sumber lain yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian. Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara penulis mencari data yang diperlukan yang meliputi arsip atau buku yang ada dengan struktur modal.

3.5.Sumber dan Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dipublikasikan oleh pihak lain. Data sekunder adalah data yang diterbitkan oleh organisasi yang bukan pengolahnya (Soeratno dan Arsyad, 2003:76). Data ini sudah tersedia sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu mengusahakan sendiri pengumpulanya, dari data sekunder juga juga dipakai literatur–literatur di perpustakaan yang ada hubunganya dengan masalah–masalah yang diteliti.


(58)

commit to user

37 Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menyusun teori sebagai hasil induksi dan pengantar terhadap fakta (pengumpulan informasi).

3.6.Metode Analisis Data

Metode Analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk memproses hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah :

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Untuk mengetahui data terdistribusi secara normal digunakan metode statistik non-parametrik kolmogorov-smirnov (KS). Level of significant yang digunakan adalah 0,05. Jika nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi normal (Ghozali, 2009:113).

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) Ghozali, 2009:79. Salah satu uji yang dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan metode statistik non-parametrik Run Test.

Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis). Level of significant yang digunakan


(59)

commit to user

38 adalah 0,05. Jika nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 itu berarti tidak signifikan sehingga tidak terdapat autokorelasi atau lolos uji autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heterokedastisitas dilakukan untuk mengetaui adanya gejala data yang mempunyai varian yang konstan atau sama. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengujian ini adalah dengan melihat pola gambar scaterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scattplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu X adalah Ŷ (Y yang telah diprediksi ZPRED) dan sumbu Y adalah residual atau SRESID (Ŷ-Y) (Ghozali, 2009: 37).

Dasar analisis :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y seacara acak, maka tidak ada


(60)

commit to user

39 d. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar

variabel independen (Ghozali, 2009:25). Jika anatar variabel

independen X’s terjadi multikolinieritas sempurna, maka koefisien variabel X tidak dapat ditemukan dan nilai standar error menjadi tak terhingga. Jika multikolinieritas antar variabel X’s tidak sempurna tetapi tinggi maka koefisien regresi X dapat ditentukan, tetapi memiliki nilai standar error tinggi yang berarti nilai koefisien regresi tidak dapat diestimasikan dengan tepat. Multikolinieritas dapat diukur dengan variance inflation factor (VIF). VIF merupakan suatu jumlah yang menunjukkan bahwa suatu variabel independen dapat dijelaskan oleh variabel lainnya dalam persamaan regresi, atau dapat dikataka VIF adalah 10, apabila nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinieritas.

3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi Linier Berganda ingin menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen (Ghozali, 2009:13). Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan) terhadap variabel terikat (Struktur Modal). Persamaannya adalah :


(61)

commit to user

40 Dimana X1, X2, X3, X4, X5 adalah variabel ROA, Ukuran

Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaandan sedangkan Y adalah Struktur Modal.

Karena regresi yang digunakan adalah Model Regresi Double-Log, yaitu baik variabel dependen maupun independen semuanya dirubah dalam bentuk logaritma natural maka persamaannya menjadi :

LnStrukturModal = α + β1LnROA + β2LnUkuranPersh+ β3LnCR +

β4LnTrukturAktv + β5LnPertumPersh + µ

Keterangan :

LnStruktur Modal = Log Struktur Modal

α = Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien Regresi

LnROA = Log ROA

LnUkuranPersh = Log Ukuran Perusahaan

LnCR = Log Current Ratio

LnStrukturAktv = Log Struktur Aktiva

LnTingkatPertum = Log Tingkat Pertumbuhan Perusahaan

µ = Nilai Kesalahan

3.6.3 Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:15). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelasakan variasi variabel-variabel dependen


(62)

commit to user

41 amat terbatas. Menurt Gujarati dalam Ghozali, 2009:16 jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. Scara matematis jika nilai R2 = 1, maka adjusted R2 = R2 = 1, sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R2 = (1-k)/(n-k). Jika k>1, maka adjusted R2 akan bernilai negatif.

2. Pengujian Simultan (Uji – F)

Uji simultan dengan F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test menunjukan variabel dependen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel depende jika P-value lebih kecil dari

level of significant yang ditentukan, atau F dihitung lebih besar dari F-tabel.

3. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji – t)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel lainnya konstant. Jika P-value lebih lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t dihitung lebih besar dari t-tabel berarti variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.


(63)

commit to user

42

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian study empiris yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Penelitian ini dilakukan untuk mengambil generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam, dimana data yang diambil berasal dari data sekunder yang diperoleh di BEI. Penelitian ini memberikan gambaran apakah ROA, Ukuran Perusahaan, Curren Ratio, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur dalam sektor industri dasar dan kimia, aneka industri dan industri barang konsumsi dan seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 - 2009. Berikut ini penulis sajikan daftar perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini :


(64)

commit to user

43

Tabel 4.1

Daftar Industri Dasar dan Kimia Perusahaan

No Industri Dasar dan Kimia

1 Argha Karya Prima Ind Tbk 2 Arwana Citramulia Tbk 3 Berlina Tbk

4 Betonjaya Manunggal Tbk 5 Budi Acid Jaya Tbk 6 Citra Tubindo Tbk 7 Dynaplast Tbk

8 Ekadharma International Tbk 9 Fajar Surya Wisesa Tbk 10 Kageo Igar Jaya Tbk

11 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk 12 Jaya Pari Steel Tbk

13 Lion Metal Works Tbk 14 Lionmesh Prima Tbk 15 Malindo Feedmill Tbk 16 Pelangi Indah Canindo Tbk 17 Sierad Produce Tbk

18 Holcim Indonesia Tbk 19 Semen Gresik (Persero) Tbk 20 Suparma Tbk

21 Indo Acidatama Tbk 22 Surya Toto Indonesia Tbk 23 Trias Sentosa Tbk


(65)

commit to user

44

Tabel 4.2

Daftar Aneka Industri

No Aneka Industri

1 Astra International Tbk 2 Astra Otoparts Tbk 3 Sepatu Bata Tbk 4 Indo Kordsa Tbk 5 Goodyear Indonesia 6 Sumi Indo Kabel Tbk 7 Indospring Tbk

8 Kabelindo Murni Tbk 9 Multi Prima Sejahtera Tbk 10 Nipress Tbk

11 Sat Nusapersada Tbk 12 Roda Vivatex Tbk

13 Ricky Putra Globalindo Tbk 14 Selamat Sempurna Tbk


(66)

commit to user

45

Tabel 4.3

Daftar Industri Barang Konsumsi

No Industri Barang Konsumsi

1 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2 Aqua Golden Mississippi Tbk 3 Cahaya Kalbar Tbk

4 Delta Djakarta Tbk

5 Darya-Varia Laboratoria Tbk 6 HM Sampoerna Tbk

7 Indofarma Tbk

8 Indofood Sukses Makmur Tbk 9 Kimia Farma Tbk

10 Kedawung Setia Industrial Tbk 11 Kalbe Farma Tbk

12 Langgeng Makmur Industri Tbk 13 Merck Tbk

14 Multi Bintang Indonesia Tbk 15 Mustika Ratu Tbk

16 Mayora Indah Tbk

17 Prasidha Aneka Niaga Tbk 18 Pyridam Farma Tbk

19 Bentoel International Investama Tbk 20 Schering Plough Indonesia Tbk 21 Sekar Laut Tbk

22 Siantar Top Tbk

23 Mandom Indonesia Tbk 24 Tempo Scan Pacifi c Tbk 25 Ultra Jaya Milk Tbk 26 Unilever Indonesia Tbk Sumber : www.idx.co.id


(67)

commit to user

46

4.2 Analisa Data Dan Pembahasan

4.2.1 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan Kimia.

4.2.1.1Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Sektor Industri Dasar dan Kimia One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 23

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.00859336

Most Extreme Differences Absolute .133

Positive .107

Negative -.133

Kolmogorov-Smirnov Z .637

Asymp. Sig. (2-tailed) .812

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Besarnya nilai Kolmorov_Smirnov adalah 0,637 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,812 yang jauh di atas 0,05 yang berarti nilai residual terdistribusi normal atau memenuhi asumsi klasik normalitas residual.


(1)

commit to user

145

2.

NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 26

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .91969079

Most Extreme Differences

Absolute .154

Positive .154

Negative -.087

Kolmogorov-Smirnov Z .787

Asymp. Sig. (2-tailed) .565

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

3.

AUTOKORELASI

Runs Test

Unstandardize d Residual

Test Valuea -.23721

Cases < Test Value 13

Cases >= Test Value 13

Total Cases 26

Number of Runs 16

Z .600

Asymp. Sig. (2-tailed) .548


(2)

commit to user

146

4.

MULTIKOLINIERITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) -4.395 5.352 -.821 .421

LnROA -.632 .246 -.493 -2.564 .019 .674 1.485

LnUkuranPer sh

.122 .174 .130 .704 .489 .734 1.362

LnCR -.127 .342 -.073 -.372 .714 .646 1.548

LnStrukturAtv -.140 .321 -.075 -.436 .667 .851 1.175

LnPertumPer sh

.857 .288 .516 2.974 .008 .829 1.206

a. Dependent Variable: LnStrukturModal


(3)

commit to user

147

Lampiran 29 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Seluruh Perusahaan

Manufaktur

4.

SELURUH PERUSAHAAN MANUFAKTUR

1.

REGRESI & HIPOTESIS

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .629a .395 .342 1.08459

a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnUkuranPersh, LnROA, LnCR, LnStrukturAktv

b. Dependent Variable: LnStrukturModal

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 43.868 5 8.774 7.458 .000a

Residual 67.051 57 1.176

Total 110.919 62

a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnUkuranPersh, LnROA, LnCR, LnStrukturAktv


(4)

commit to user

148

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.302 2.360 -.976 .333

LnROA -.259 .150 -.200 -1.732 .089

LnUkuranPersh .094 .076 .134 1.246 .218

LnCR -.377 .253 -.184 -1.492 .141

LnStrukturAktv -.454 .162 -.350 -2.806 .007

LnPertumPersh .384 .141 .304 2.717 .009

a. Dependent Variable: LnStrukturModal

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -2.4802 .9680 -.7509 .84116 63

Residual -2.58616 2.36687 .00000 1.03994 63

Std. Predicted Value -2.056 2.043 .000 1.000 63

Std. Residual -2.384 2.182 .000 .959 63


(5)

commit to user

149

2.

NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 63

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.03993679

Most Extreme Differences Absolute .073

Positive .073

Negative -.061

Kolmogorov-Smirnov Z .580

Asymp. Sig. (2-tailed) .889

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

3.

AUTOKORELASI

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.11709

Cases < Test Value 31

Cases >= Test Value 32

Total Cases 63

Number of Runs 28

Z -1.141

Asymp. Sig. (2-tailed) .254


(6)

commit to user

150

4.

MULTIKOLINIERITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) -2.302 2.360 -.976 .333

LnROA -.259 .150 -.200 -1.732 .089 .791 1.264

LnUkuranPer sh

.094 .076 .134 1.246 .218 .912 1.097

LnCR -.377 .253 -.184 -1.492 .141 .699 1.431

LnStrukturAkt v

-.454 .162 -.350 -2.806 .007 .683 1.465

LnPertumPer sh

.384 .141 .304 2.717 .009 .848 1.179

a. Dependent Variable: LnStrukturModal