Pengujian Hipotesis Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

4 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi KD pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah dari nol 0 dan satu 1. nilai r 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksikan variasi variabel dependen. Analisis Koefisiensi Determinasi KD digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen Y yang dinyatakan dalam persentase. Untuk mencari besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel tak bebas digunakan koefisien determinan dengan rumus: KD = r 2 x 100 Dimana: KD = Koefisien Determinasi Seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X r = Koefisien Korelasi Untuk memudahkan pelaksanaan analisis data, maka penelitian ini akan menggunakan program SPSS for Windows versi 17.0.

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah mengenai ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti, dimana hipotesis nol H merupakan hipotesis tentang tidak adanya pengaruh, yang pada umumnya dirumuskan untuk ditolak, sedangkan hipotesis tandingan H 1 merupakan hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis digunakan untuk melihat ada tidaknya korelasi dan pengaruh variabel independen, yaitu profitabilitas X 1 , struktur aktiva X 2 , dan ukuran perusahaan X 3 secara signifikan terhadap struktur modal Y. Hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut: 1 Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F Untuk menguji secara simultan ada tidaknya hubungan variabel independen X terhadap variabel dependen Y, maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut: a Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel independen yaitu profitabilitas, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen yaitu struktur modal. Tabel 3.3 Rumusan Hipotesis Secara Simultan Hipotesis Keterangan H : β 1,2,3 ≤ 0 Profitabilitas, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap struktur modal secara simultan. H 1 : β 1,2,3 Profitabilitas, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif yang signifikan terhadap struktur modal secara simultan. b Menentukan nilai signifikansi α yaitu 5 atau 0,05 dan derajat bebas dk = k ; n – k – l, untuk mengetahui daerah F tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan. c Menghitung nilai Nilai F yang didapat dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: F = Dimana: Jk reg = b 1 Σx 1 y + b 2 Σx 2 y + b 3 Σx 3 y Jk res = Σy 2 - Nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel berdasarkan tingkat signifikan α = 5 dan derajat kebebasan pembilang = k, dan derajat kebebasan penyebut = n – k – 1. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut: a. F hitung F tabel , dengan α = 5 , maka H ditolak artinya signifikan. b. F hitung F tabel , dengan α = 5 , maka H diterima artinya tidak signifikan. 2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t Dalam penelitian ini, uji t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan secara parsial dari masing-masing variabel independen X dengan variabel dependen Y. Selanjutnya pengujian dengan menggunakan uji statistik t dilakukan dengan langkah – langkah sebagi berikut: a Menentukan hipotesis parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis statistik yang akan di uji dalam penelitian ini adalah: Σy 2 n Jk reg 3 Jk res n-k-1 Tabel 3.4 Rumusan Hipotesis Secara Parsial b Menghitung nilai t hitung dan membandingkannya dengan t tabel. Adapun nilai t hitung , dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut: t 1 = rx 1 y √ t 2 = rx 2 y √ t 3 = rx 3 y √ Kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut: a t hitung t tabel maka H ditolak, artinya signifikan. b t hitung t tabel maka H diterima, artinya tidak signifikan. Hipotesis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal H : β 1 ≤ 0 Profitabilitas berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap Struktur Modal. H 1 : β 1 Profitabilitas berpengaruh positif yang signifikan terhadap Struktur Modal. Hipotesis Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal H : β 2 ≤ 0 Struktur Aktiva berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap Struktur Modal. H 1 : β 2 Struktur Aktiva berpengaruh positif yang signifikan terhadap Struktur Modal. Hipotesis Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal H : β 3 ≤ 0 Ukuran perusahaan berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap Struktur Modal. H 1 : β 3 Ukuran perusahaan berpengaruh positif yang signifikan terhadap Struktur Modal. n - k - 1 1 - r 2 x 2 y n - k - 1 1 - r 2 x 3 y n - k - 1 1 - r 2 x 1 y α Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0 3 Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis serta Penarikan Kesimpulan Penggambaran daerah penerimaan atau penolakan hipotesis beserta kriteria dan kesimpulannya akan dijelaskan sebagai berikut: 1 Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria: a Tolak H jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif. b Tolak H jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien negatif. c Tolak H jika nilai F hitung 0,05 Berikut merupakan gambar daerah penerimaan dan penolakan H secara simultan: Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan H Secara Simultan 2 Hasil t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan kriteria: a Jika t hitung t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b Jika -t hitung ≤ t tabel ≤ t hitung maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung dicari dengan rumus perhitungan t hitung . d t tabel dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan df = n – k – 1 Berikut ini gambar yang memperlihatkan daerah penerimaan dan penolakan H . Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H t tabel t hitung Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan H Secara Parsial 113

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan Real Estate dan Property

Industri real estate dan property pada umumnya merupakan dua hal yang berbeda. Real estate merupakan tanah dan semua peningkatan permanen di atasnya termasuk bangunan-bangunan, seperti gedung, pembangunan jalan, tanah terbuka, dan segala bentuk pengembangan lainnya yang melekat secara permanen. Menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia, pengertian mengenai industri real estate tercantum dalam PDMN No.5 Tahun 1974 yang mengatur tentang industri real estate. Dalam peraturan ini pengertian industri real estate adalah perusahaan properti yang bergerak dalam bidang penyediaan, pengadaan, serta pematangan tanah bagi keperluan usaha-usaha industri, termasuk industri pariwisata . Sedangkan definisi property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat no.05KPTSBKP4N1995, Ps 1.a:4 property adalah tanah hak dan atau bangunan permanen yang menjadi objek pemilik dan pembangunan. Dengan kata lain, property adalah industri real estate ditambah dengan hukum-hukum seperti sewa dan kepemilikan. Produk yang dihasilkan dari industri real estate dan property sangatlah beragam. Produk tersebut dapat berupa perumahan, apartment, rumah toko ruko, rumah kantor rukan, gedung perkantoran office building, pusat perbelanjaan berupa mall, plaza, atau trade center. Perumahan, apartment, rumah toko ruko,

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

0 5 132

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL

1 5 65

PENGARUH RISIKO BISNIS, STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

1 13 149

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

1 15 95

PENGARUH RISIKO BISNIS , PROFITABILITAS , STRUKTUR AKTIVA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Resiko Bisnis, Profitabilitas, Struktur Aktiva, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struk

1 4 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROBABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal( StudiPadaPerusahaan sectormakananyang Terdapat di Bursa Efek Indonesia ( BEI )

0 2 11

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal( StudiPadaPerusahaan sectormakananyang Terdapat di Bursa Efek Indonesia ( BEI

0 2 16

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL

2 48 171

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18