Rangkuman Latihan TIDAK ELASTIS: e = 0

Program Studi Teknik Industri UWP 21 e = hh h = tinggi benda mula-mula h = tinggi pantulan benda

c. TIDAK ELASTIS: e = 0

Setelah tumbukan, benda melakukan gerak yang sama dengan satu kecepatan v, M A V A + M B V B = M A + M B v d. ELASTISITAS KHUSUS DALAM ZAT PADAT Zat adalah suatu materi yang sifat-sifatnya sama di seluruh bagian, dengan kata lain, massa terdistribusi secara merata. Jika suatu bahan materi berupa zat padat mendapat beban luar, seperti tarikan, lenturan, puntiran, tekanan, maka bahan tersebut akan mengalami perubahan bentuk tergantung pada jenis bahan dan besarnya pembebanan. Benda yang mampu kembali ke bentuk semula, setelah diberikan pembebanan disebut benda bersifat elastis. Suatu benda mempunyai batas elastis. Bila batas elastis ini dilampaui maka benda akan mengalami perubahan bentuk tetap, disebut juga benda bersifat plastis.

5.2.2. Rangkuman

1. Setiap benda yang memiliki besaran fisis, yaitu massa dan gaya, bias dikategorikan sebagai momentum. Momentum dibagi menjadi 2 dua, yaitu : momentum linier p dan momentum angular L. 2. Impuls akan terjadi apabila terjadi perubahan momentum. Hal ini disebabkan karena impuls merupakan besaran vector. Rumus yang digunakan adalah I = F x t. 3. Hukum kekekalan momentum diterapkan pada proses tumbukan semua jenis, dimana prinsip impuls mendasari proses tumbukan dua benda, yaitu I 1 = -I 2 . 4. Dua benda yang bertumbukan akan memenuhi tiga keadaansifat ditinjau dari keelastisannya, antara lain : a. Elastis sempurna : e = 1 b. Elastis Sebagian : 0 e 1 c. Tidak Elastis : e = 0 d. Elastisitas Khusus Dalam Zat Padat Program Studi Teknik Industri UWP 22

5.2.3. Latihan

1. Sebuah bola dengan massa 0.1 kg dijatuhkan dari ketinggian 1.8 meter dan mengenai lantai, kemudian dipantulkan kembali sampai ketinggian 1.2 meter. Jika g = 10 mdet2. Tentukanlah : a. impuls karena berat bola ketika jatuh. b. koefisien restitusi 2. Sebuah bola massa 0.2 kg dipukul pada waktu sedang bergerak dengan kecepatan 30 mdet. Setelah meninggalkan pemukul, bola bergerak dengan kecepatan 40 mdet berlawanan arah semula. Hitung impuls pada tumbukan tersebut 3. Sebuah peluru yang massanya M1 mengenai sebuah ayunan balistik yang massanya M2. Ternyata pusat massa ayunan naik setinggi h, sedangkan peluru tertinggal di dalam ayunan. Jika g = percepatan gravitasi, hitunglah kecepatan peluru pada saat ditembakkan 5.3.PENUTUP 5.3.1. Kunci jawaban 1. a. Selama bola jatuh ke tanah terjadi perubahan energi potensial menjadi energi kinetik. E p = E k m g h = 12 mv 2 → v 2 = 2 gh → v = √2 g h impuls karena berat ketika jatuh : I = F . Δt = m . Δv = 0.1 √2gh = 0.1 √2.10.1.8 = 0.1.6 = 0,6 N det. b. Koefisien restitusi : e = √hh = √1.21.8 = √23 2. Impuls = F . t = m v2 - v1 = 0.2 -40 - 30 = -14 N det Tanda negatif berarti arah datangnya berlawanan dengan arah datangnya bola. 3. 1. Gerak A - B. Tumbukan peluru dengan ayunan adalah tidak elastis jadi kekekalan momentumnya: M1VA + M2VB = M1 + M2 V Program Studi Teknik Industri UWP 23 M1VA + 0 = M1 + M2 V VA = [M1 + M2M1] . v 2. Gerak B - C. Setelah tumbukan, peluru dengan ayunan naik setinggi h, sehingga dapat diterapkan kekekalan energi: EMB = EMC EpB + EkB = EpC + EkC 0 + 12 M1 + M2 v2 = M1 + M2 gh + 0 Jadi kecepatan peluru: VA = [M1 + M2M1] . √2 gh DAFTAR PUSTAKA a. Frederick J Bueche, Ph.D. Teori dan Soal-Soal Fisika Seri Buku Schaum, Edisi Kedelapan. Badan Penerbit : Erlangga, Tahun 1989. b. Sutrisno, Tan Ik Gie, Fisika Dasar, Seri Fisika, Badan Penerbit : ITB, Tahun 1979 SENARAI Momentum Linier Momentum Angular Impuls Koefisien restitusi Elastisitas Program Studi Teknik Industri UWP 24

BAB VI GERAK SUDUT DALAM BIDANG