Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t

Tabel 4.42 Hasil Uji Hipotesis Parsial Uji t X 1 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai t hitung untuk Penataan Produk sebesar 10.622. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tabel distribusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=100-2-1=97, untuk pengujian dua sisi diperoleh nilai t tabel sebesar ± 2,890. Diketahui bahwa t hitung untuk X 1 sebesar 0,719 berada kurang dari nilai t tabel 1,988, maka Ho diterima artinya Penataan Produk secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadapPembelian Impulsif. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial X 1 tampak sebagai berikut: Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10.622 3.391 3.133 .002 Penataan Produk -.138 .116 -.067 -1.193 .236 Lingkungan Berbelanja 2.029 .139 .824 14.594 .000 a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif Gambar 4.37 Kurva Uji Hipotesis Parsial X 1 terhadap Y Pengujian X 2 : Ho : β 2 = 0 Lingkungan berbelanja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembelian Impulsif Ha : β 2 = 0 Lingkungan Berbelanja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Pembelian Impulsif Dengan taraf signifikansi 0,05 Kriteria : Tolak Ho jika t hitung lebih besar dari t tabel, terima dalam hal lainnya Dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil uji hipotesis parsial X 2 sebagai berikut: Daerah Penerimaan H Daerah penolakan H o t tabel = -2,890 t tabel = 1,988 t hitung = 0,719 Daerah penolakan H o Tabel 4.43 Hasil Uji Hipotesis Parsial Uji t X 2 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai t hitung untuk Lingkungan berbelanja sebesar 14.594. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tabel distribusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=100-2-1=97, untuk pengujian dua sisi diperoleh nilai t tabel sebesar 2,890. Diketahui bahwa t hitung untuk X 2 sebesar 14,223 berada lebih dari nilai t tabel 2,890, maka Ho ditolak artinya Lingkungan Berbelanja secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Pembelian Impulsif. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial X 2 tampak sebagai berikut: Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10.622 3.391 3.133 .002 Penataan Produk -.138 .116 -.067 -1.193 .236 Lingkungan Berbelanja 2.029 .139 .824 14.594 .000 a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif Gambar 4.38 Kurva Uji Hipotesis Parsial X 2 terhadap Y Daerah Penerimaan H Daerah penolakan H o t tabel = -1,988 t tabel = 1,988 t hitung = 6,230 Daerah penolakan H o 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Manusia pada umumnya harus dihadapkan pada berbagai kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas dalam hidupnya, Dimulai dari kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan. Kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas akan membuat manusia akan terus berfikir dan bertindak, bagaimana kebutuhan tersebut tercapai. Disana kemudian pertumbuhan ekonomi didalam suatu masyarakat meningkat, upaya – upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah mempelajari kebutuhan dan keinginan manusia. Berjalannya pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat maka dunia usaha pun semakin berkembang semakin luas. Hal ini membuat suatu pemikiran bagaimana mengembangkan dunia usaha yang berinovasi dan ber ciri khas sehingga barang – barang yang ditawarkan kepada masyarakat bisa bermanfaat dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Di mulainya zaman yang maju pesat akan teknologi dan informasi yang begitu kuat, dapat memudahkan masyarakat untuk melihat dan menilai suatu akan kebutuhan hidup. Perkembangan suatu dunia usaha pun semakin meningkat, pertumbuhan ekonomi semakin maju dan masyarakat memiliki gaya hidup yang beraneka ragam dan permintaan masyarakat semakin banyak, dan banyaknya barang yang ditawarkan. Di zaman yang modern ini persaingan usaha yang tinggi membuat perusahan atau industri dituntut untuk melihat berbagai kesempatan dan mencari strategi atau cara – cara menarik konsumen atau pelanggan dan mempertahankannya, sehingga dapat menjaga keeksistensiannya. Industri – industri ini akan terus bersaing memperebutkan pasar dan tentunya adalah meningkatkan perekonomian dan memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Bidang usaha yang berkembang saat ini di kota Bandung adalah Factory Outlet dan Distro. Dikarenakan begitu banyaknya usaha –usaha Distro di kota Bandung sudah sangat menjamur, gaya hidup dan permintaan masyarakat yang membuat perusahaan melakukan suatu cara agar dapat memudahkan konsumen mendapatkan produk yang diinginkan. Pemilihan tempat belanja untuk membeli suatu produk adalah titik awal interaksi konsumen dengan lingkungan berbelanja. Sehingga toko-toko harus cermat pada keinginan konsumen yang mempunyai perbedaan dalam alasan dalam berbelanja. Distro - distro di kota Bandung menawarkan berbagai jenis produk dari berbagai produsen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dan Distro ini lebih suasana kenyamanan berbelanja, kemudahan dalam menemukan produk, kepraktisan dengan harga terjangkau. Semakin cepatnya perkembangan informasi dewasa ini, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan usaha di bidang perdagangan, tidak terkecuali terjadi juga pada perdagangan Distro.