Analisis Pengaruh Respon Lingkungan Berbelanja Terhadap Pembelian Tidak Terencana Pada Distro Di Jalan Halat Medan

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH RESPON LINGKUNGAN BERBELANJA TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA DISTRO DI

JALAN HALAT MEDAN

OLEH

HAMIDAH MAS’AR 070502112

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Respon Lingkungan Berbelanja Terhadap Pembelian Tidak Terencana Pada Distro Di Jalan Halat Medan”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh respon lingkungan berbelanja yang terdiri dari variabel kesenangan (pleasure), kegairahan (arousal), dan dominasi (dominance) terhadap pembelian tidak terencana pada distro di Jalan Halat Medan.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi linear berganda, pengujian signifikan simultan, pengujian signifikan parsial dan pengujian koefisien determinan. Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 17.0 for Windows®. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 92 responden yang merupakan konsumen distro di Jalan Halat Medan sebagai sampel penelitian dan pengujian validitas juga dilakukan pada konsumen distro diluar daripada sampel, yang ditarik berdasarkan accidental sampling.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel kesenangan (pleasure), kegairahan (arousal), dan dominasi (dominance) berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulsive buying pada konsumen distro di Jalan Halat Medan, sedangkan secara parsial variabel pleasure mempunyai pengaruh paling besar terhadap impulsive buying pada konsumen distro di Jalan Halat Medan.


(3)

ABSTRACT

This study entitled "Analysis of The Effects of Environmental Response To Unplanned Purchase Shopping at Distro in Halat road in Medan." The purpose of this study to identify and analyse the influence of the store of the responses of the environment consists of the variable pleasure, arousal, and dominance for unplanned purchase at distro in Halat road in Medan.

The analytical method used is descriptive and statistical analysis methods using multiple linear regression analysis, significant simultaneous testing, testing and testing of significant partial coefficient of determination. Method of implementation of data analysis using SPSS 17.0 for Windows ®. The data used are primary and secondary data. This study used 92 respondents who represents consumer distro in Halat road Medan as sample and test the validity of the research was also conducted on consumer distro out from samples, taken by accidental sampling.

Results based on multiple linear regression analysis showed that the variable pleasure, arousal, and dominance has a positive and significant influence on the distribution of consumers' impulsive buying at distro in Halat road Medan, while the pleasure of partial variables have the most impact on impulse purchases at distro consumer in Halat road Medan.


(4)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga syafaat beliau kita terima di akhirat kelak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada papa H. Mas’ar dan mama Hj. Musriati yang telah memberikan cinta, kasih sayang, keteladanan, dukungan moril dan materil, bimbingan, nasehat dan do’a yang tiada henti kepada saya, sungguh hal itu semua merupakan semangat yang tiada habisnya bagi saya, semoga Allah senantiasa menyayangi papa dan mama.

Pada kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.Ec. selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, MSi selaku Sekretaris Depatemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistiya Rini SE, MSi selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra.Setri Hiyanti Siregar, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan banyak waktu untuk membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan skripsi ini.


(5)

6. Bapak Drs. Chairuddin dan Ibu Dra. Marhaini, MS selaku Dosen Penguji I dan Dosen Penguji II yang telah bersedia meluangkan waktu dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Keluarga terbaik saya; kakak dan abang saya Liza Afriani Mas’ar, Irfan Mas’ar, Fauzan Mas’ar, Fauziah Mas’ar, dan adik saya tersayang Ihsan Fauzi Mas’ar. Terima kasih atas dukungan dan do’a sehingga saya dapat terpacu untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Untuk sahabat terbaik saya Ruri, Ninda, Nurul, Adies, Atika, Imey, Nisya, Iin, Ayu, Ayoe. Terima kasih saya banyak mendapat arti persahabatan bersama kalian.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik sangat saya harapkan untuk perbaikan skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta memberikan balasan kepada setiap pihak yang telah bersedia membantu penyelesaian skripsi ini. Amin ya Rabbal alamin.

Medan, 18 Mei 2011 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Uraian Teoritis ... 6

2.1.1. Perilaku Konsumen ... 6

2.1.2. Usaha Eceran ... 7

2.1.2.1. Pengertian Usaha Eceran... 7

2.1.2.2. Jenis-jenis Pengecer ... 8

2.1.3. Distro ... 13

2.1.4. Respon Lingkungan Berbelanja ... 14

2.1.5. Pembelian Tidak Terencana ... 15

2.2. Penelitian Terdahulu ... 17

2.3. Kerangka Konseptual ... 18

2.4. Hipotesis Penelitian ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1. Jenis Penelitian ... 21

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

3.3. Batasan Operasional Variabel ... 21

3.4. Operasionalisasi Variabel ... 22

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 22

3.6. Populasi dan Sampel... 23

3.7. Jenis Data... 25

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 25

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas... 26


(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1. Gambaran Umum Usaha ... 33

4.2. Hasil Penelitian ... 37

4.2.1. Analisis Deskriptif ... 37

4.2.2. Analisis Statistik ... 46

1.Metode Analisis Regresi Linier Berganda ... 46

2. Uji Hipotesis ... 48

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 48

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-T) ... 50

3. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 51

4.3. Pembahasan ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

5.1. Kesimpulan ... 56

5.2. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58


(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 22

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 23

Tabel 3.3 Uji Validitas I ... 27

Tabel 3.4 Uji Validitas II ... 28

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas ... 29

Tabel 4.1 Data Pribadi Wirausahawan Distro di Jalan Halat ... 34

Tabel 4.2 Profil Aktivitas Wirausahawan Distro... 34

Tabel 4.3 Alamat Wirausahawan dan Distro ... 35

Tabel 4.4 Kepemilikan Tempat Usaha dan Modal Awal ... 35

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 38

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 38

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Kuantitas Berkunjung Pada Distro di Jalan Halat Medan ... 39

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Berbelanja pada Distro di Jalan Halat Medan ... 40

Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Rencana Berbelanja .... 40

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pleasure ... 41

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Arousal ... 43

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Dominance ... 44

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Impulsive Buying ... 45

Tabel 4.15 Analisis Regresi Linier Berganda ... 47

Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 49

Tabel 4.17 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-T) ... 50


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Jalur Distribusi Barang Dagangan pada Usaha Eceran ... 8 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 19


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Daftar Kuesioner ... 60

Lampiran 2 Hasil Pengolahan SPSS ... 63

Reliability ... 63

Uji Validitas I ... 63

Uji Validitas II ... 65

Pengujian Koefisien Determinan (R2) ... 66

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 66

Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji T) ... 67

Residual Statistics ... 67

Histogram ... 68

Kolmogorv Smirnov Test ... 69

P-Plot Regression Standardized Redidual ... 70

Scatterplot ... 71


(11)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Respon Lingkungan Berbelanja Terhadap Pembelian Tidak Terencana Pada Distro Di Jalan Halat Medan”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh respon lingkungan berbelanja yang terdiri dari variabel kesenangan (pleasure), kegairahan (arousal), dan dominasi (dominance) terhadap pembelian tidak terencana pada distro di Jalan Halat Medan.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi linear berganda, pengujian signifikan simultan, pengujian signifikan parsial dan pengujian koefisien determinan. Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 17.0 for Windows®. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 92 responden yang merupakan konsumen distro di Jalan Halat Medan sebagai sampel penelitian dan pengujian validitas juga dilakukan pada konsumen distro diluar daripada sampel, yang ditarik berdasarkan accidental sampling.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel kesenangan (pleasure), kegairahan (arousal), dan dominasi (dominance) berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulsive buying pada konsumen distro di Jalan Halat Medan, sedangkan secara parsial variabel pleasure mempunyai pengaruh paling besar terhadap impulsive buying pada konsumen distro di Jalan Halat Medan.


(12)

ABSTRACT

This study entitled "Analysis of The Effects of Environmental Response To Unplanned Purchase Shopping at Distro in Halat road in Medan." The purpose of this study to identify and analyse the influence of the store of the responses of the environment consists of the variable pleasure, arousal, and dominance for unplanned purchase at distro in Halat road in Medan.

The analytical method used is descriptive and statistical analysis methods using multiple linear regression analysis, significant simultaneous testing, testing and testing of significant partial coefficient of determination. Method of implementation of data analysis using SPSS 17.0 for Windows ®. The data used are primary and secondary data. This study used 92 respondents who represents consumer distro in Halat road Medan as sample and test the validity of the research was also conducted on consumer distro out from samples, taken by accidental sampling.

Results based on multiple linear regression analysis showed that the variable pleasure, arousal, and dominance has a positive and significant influence on the distribution of consumers' impulsive buying at distro in Halat road Medan, while the pleasure of partial variables have the most impact on impulse purchases at distro consumer in Halat road Medan.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Distro merupakan singkatan dari distribution store yang sudah sangat populer di Bandung dan Jakarta, dan saat ini kota Medan sebagai salah satu kota terbesar di luar Jawa telah menjadi pengikut trend ini. Distro pada awalnya diperkenalkan oleh orang-orang yang tumbuh di komunitas independent. Salah satu keunikan distro yang menjadi daya tarik tersendiri bagi anak muda mulai dari remaja hingga kalangan dewasa di Medan adalah identitas dan ciri khas yang ditampilkan dari masing-masing distro, selain itu keunikan suasana dan lingkungan didalam distro itu juga menjadi faktor pendorong dalam perkembangan distro. Diperkirakan, saat ini ada sekitar 100-an distro yang sudah eksis di Medan sejak mulai berkembang tahun 2004 silam. Jumlah ini naik drastis sekitar 200 persen lebih bila dibandingkan kondisi sekitar 4 tahun lalu yang

jumlahnya hanya puluha

Februari 2011 pukul 15.00).

Kelebihan lain dari distro adalah keunikan desain dan limited stock dari barang yang ditawarkan. Desain yang unik ini merupakan kontribusi dari desainer-desainer muda yang berbakat yang menjadikan distro sebagai wadah positif dalam penumpahan ide dan emosi yang labil dalam jiwa mereka. Dari ide ini mereka berpikir untuk memproduksi dan membuat usaha di bidang konveksi. Setelah itu mereka mulai melirik tempat untuk memasarkan hasil kreativitas


(14)

mereka yang merupakan ajang pemenuhan kebutuhan gaya dalam fashion style mereka. Pada awalnya distro hanya usaha yang biasa, tetapi dengan bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat maka semakin banyak peminat dari usaha ini dan mempunyai pangsa pasar yang menjadi lebih berkembang, sehingga bisnis ini menjadi bisnis yang menguntungkan. Dari hasil pemikiran tersebut maka hadirlah distro, sebagai tempat untuk mendistribusikan dan memasarkan serta menjual karya mereka. Selain itu, distro juga berfungsi sebagai tempat menerima titipan dari berbagai macam merk clothing company lokal yang memproduksi sendiri produknya seperti T-shirt, tas, dompet, jaket dan lain-lain.

Suburnya bisnis distro di kota Medan karena remaja khususnya pelajar dan mahasiswa sangat menyukai produk pakaian buatan kota Bandung tersebut. Sehingga, hampir rata-rata distro berada di dekat lokasi kampus dan bukan lokasi perkantoran karena segmen pasar distro adalah mahasiswa dan pelajar, seperti di Jalan Dr. Mansyur, Jalan Jamin Ginting, Jalan Setiabudi yang berdekatan dengan kampus USU (Universitas Sumatera Utara), dan kawasan Jalan Halat yang dekat dengan kampus ITM (Institut Teknologi Medan), UISU (Universitas Islam Sumatera Utara), dan UMSU (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara).

Di seputaran Jalan Halat saat ini terdapat 35 distro. Tahun 2004, jumlahnya hanya sekitar 12 distro. Selain itu, di seputaran Jalan Dr. Mansur terdapat 20-an distro. Dan beberapa tempat seperti di Jalan Setia Budi, Ismailiyah, Mandala By Pass, Pulau Brayan, Marelan dan Tembung. Paling tidak ada masing-masing 10 distro yang sudah buka di daerah tersebut. Distro tertua di Medan adalah Kontjo Khabe. Berawal dari sekedar tempat berkumpul, kreativitas seni


(15)

yang tertuang pun sepakat dijadikan lebih komersil. Souvenir, stiker, spanduk dan berbagai barang lainnya dijadikan sebagai produk yang ditawarkan. Melihat minat konsumen yang cukup potensial, mereka menambah ragam dagangannya dengan pakaian, aksesoris yang bernilai fesyen selain itu juga menerima pesanan seperti sablon dan stiker timbul. Tidak hanya sampai di situ saja, pionir-pionir yang bermula dari lahirnya dari Kontjo Khabe, membuka distro Kontjo One Brother’s. Barang yang ditawarkan juga lebih beragam, serta dipenuhi aksesoris yang

menari

15.00).

Terdapat perbedaan antara distro di kota Bandung dan Medan. Pada distro di Kota Bandung, biasanya barang-barang yang ditawarkan adalah barang yang diproduksi sendiri oleh distro tersebut, seperti distro Bloop, dan distro Ouval Research, tetapi hal ini berbeda dengan distro di Medan. Sebagian besar barang-barang yang ditawarkan adalah barang-barang-barang-barang hasil dari percampuran antara produk Bandung dan produk yang berasal dari daerah sekitar Medan, seperti Petisah dan Pusat Pasar.

Dari hasil observasi awal penulis di distro Jalan Halat, dari 30 orang yang diteliti terdapat sebanyak 40% responden melakukan pembelian tidak terencana dikarenakan pengaruh dari respon lingkungan berbelanja. Hal ini dikarenakan respon lingkungan berbelanja memegang peranan penting dalam mempengaruhi calon konsumen untuk melakukan pembelian.

Pembelian tidak terencana adalah bagian dari sebuah kondisi yang disebut “unplanned purchase” atau pembelian yang dilakukan konsumen berbeda dari


(16)

perencanaan pembelian yang dilakukan sebelumnya. Atau dengan kata lain pembelian tidak terencana adalah kecenderungan konsumen untuk membeli secara spontan, sesuai dengan suasana hati (Negara dan Dharmmesta, 2003).

Penelitian ini akan melihat tiga variabel respon lingkungan berbelanja yakni pleasure, arousal, dan dominance dan pengaruhnya terhadap pembelian tidak terencana pada konsumen distro di kawasan Jalan Halat Medan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul: “Analisis Pengaruh Respon lingkungan berbelanja terhadap Pembelian Tidak Terencana pada distro di Jalan Halat Medan.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan berbagai hal yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah respon lingkungan berbelanja yang terdiri dari kesenangan (pleasure), kegairahan (arousal), dan dominasi (dominance) berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana pada konsumen distro di Jalan Halat Medan?”

1.3 Tujuan Penelitan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh respon lingkungan berbelanja yang terdiri dari kesenangan (pleasure), kegairahan (arousal), dan dominasi (dominance) terhadap pembelian tidak terencana (impulsive buying) pada konsumen distro di Jalan Halat, Medan.


(17)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penulis melakukan penelitian ini adalah :

a. Sebagai masukan dan sumber informasi bagi para wirausahawan distro di Jalan Halat mengenai pengaruh respon lingkungan berbelanja terhadap pembelian tidak terencana untuk meningkatkan pelayanan di masa yang akan datang.

b. Bagi penulis sendiri, penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan. c. Bagi peneliti lain, sebagai referensi yang nantinya dapat memberikan

perbandingan dalam mengadakan penelitian yang sama pada masa yang akan datang.


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pemasaran. Para pemasar berkewajiban untuk memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia mengambil keputusan. Sehingga, pemasar dapat memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Para pemasar yang memahami perilaku konsumen akan mampu mempengaruhi perilaku konsumen sehingga dapat mempengaruhi pilihan agar mereka mau memilih produk tertentu dan merek tertentu yang ditawarkan pemasar tersebut (Sumarwan, 2002:28).

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (dalam Sumarwan, 2002:25), perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Perilaku Konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide (Mowen dan Minor, 2002:6).

Perilaku Konsumen menurut Kotler (2003:203) dapat dipahami melalui rangsangan pemasaran dan lingkungan yang masuk kekesadaran pembeli, serta karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya, yang kemudian


(19)

menghasilkan keputusan pembelian tertentu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut adalah faktor sosial, budaya, pribadi, dan kekuatan psikologis, dimana faktor budaya dapat dikatakan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam.

2.1.2 Usaha Eceran

2.1.2.1 Pengertian Usaha Eceran

Kotler dan Amstrong (2003:51) mendefinisikan usaha eceran sebagai kegiatan yang menyangkut penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen untuk penggunaan pribadi dan non-bisnis. Usaha eceran tidak hanya menjual produk-produk di toko (store retailing) tetapi juga diluar toko (nonstore retailing).

Kegiatan yang dilakukan dalam usaha eceran adalah menjual berbagai produk, jasa, atau keduannya, kepada konsumen untuk keperluan komsumsi pribadi maupun bersama. Para peritel berupaya memuaskan kebutuhan konsumen dengan mencari kesesuain antara barang-barang yang dimilikinya dengan harga, tempat, dan waktu yang diinginkan pelanggan. Karena itu usaha eceran memiliki peranan penting dalam proses pemenuhan kebutuhan konsumen, karena merupakan tahap akhir dari saluran distribusi yang menyampaikan produk langsung kepada konsumen akhir.

Jalur distribusi adalah sekumpulan atau beberapa perusahaan yang memudahkan penjualan kepada konsumen sebagai konsumen akhir. Produsen menjual produknya kepada peritel maupun peritel besar (wholesaler). Hal ini akan


(20)

membentuk suatu jalur distribusi, antara produsen ke konsumen akhir, seperti terlihat pada Gambar 2.1.

Sumber : Utami (2006:5)

Gambar 2.1 Jalur Distribusi Barang Dagangan pada Usaha Eceran 2.1.2.2 Jenis-Jenis Pengecer

Usaha eceran memiliki jenis yang berbeda, didasarkan pada karakteristiknya. Terdapat tiga karakteristik dasar ritel, yaitu: pertama, pengelompokan berdasarkan unsur-unsur yang digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Kedua, pengelompokan berdasarkan sarana atau media yang digunakan. Ketiga, pengelompokan berdasarkan kepemilikan (Utami, 2006:10).

Pada umumnya jenis pengecer dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu pengecer toko dan pengecer tanpa toko. Masing-masing pengecer diuraikan sebagai berikut:

a. Pengecer Toko (store retailing)

Pengecer toko adalah usaha eceran yang menggunakan toko sebagai sarana untuk memasarkan produk yang dijual. Pada umumnya usaha eceran menggunakan toko yang disebut dengan toko eceran. Toko eceran memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, seiring perkembangan jaman, semakin banyak toko eceran yang muncul dengan berbagai bentuk. Jenis-jenis toko eceran dapat diklasifikasikan berdasarkan satu atau lebih kriteria sebagai berikut:


(21)

1) Jenis pelayanan (amount service), dimana pelayanan terhadap pelanggan dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu toko eceran swalayan dan toko eceran dengan pelayanan terbatas (limited service retailing).

2) Lini produk yang dijual, dimana toko eceran dapat diklasifikasikan berdasarkan panjang dan luas rangkaian produk (product assortment) yang mereka jual.

3) Harga relatif, kebanyakan pengecer menerapkan kebijakan harga secara umum dan menawarkan kualitas produk dan pelayanan pelanggan yang normal. Beberapa pengecer menawarkan kualitas produk dan pelayanan pelanggan yang lebih tinggi pada harga ynag tinggi.

4) Pengawasan outlet (control outlet), kriteria ini mencakup pengawasan perusahaan atau organisasi induk terhadap outlet atau toko-toko pengecer mereka.

5) Jenis pemuasan toko (type of store cluster). Toko-toko bergabung bersama untuk meningkatkan kekuatan menarik pelanggan mereka dan untuk memberikan konsumen kenyamanan dari arena belanja dibawah satu atap (one-stop shopping).

Secara umum jenis-jenis toko pengecer dapat diuraikan sebagai berikut: a) Toko khusus (specialty stores)

Toko khusus berkonsentrasi pada sejumlah kategori produk yang terbatas, dengan level layanan yang tinggi. Jenis toko ini dapat lebih khusus lagi sesuai dengan barang dagangan yang dijual.


(22)

b) Department store

Merupakan jenis eceran yang menjual variasi produk yang luas dan berbagai jenis produk dengan menggunakan staf, seperti layanan pelanggan (customer service) dan tenaga sales counter. Pembelian biasanya dilakukan pada masing-masing bagian pada satu area belanja.

c) Toko konviniens (convenience stores)

Toko pengecer ini memiliki variasi dan jenis produk yang terbatas, dengan ukuran relatif kecil dan biasanya didefenisikan sebagai pasar swalayan mini yang menjual hanya lini terbatas dan perputaran produk yang relatif tinggi. Toko ini ditujukan kepada konsumen yang membutuhkan pembelian cepat. d) Toko super (super store)

Merupakan toko pengecer dengan ukuran toko hampir dua kali luas supermarket biasa dan menjual rangkaian produk yang luas yang terdiri dari produk-produk makanan dan non makanan yang secara rutin dibeli oleh konsumen. Karena rangkaian produknya lebih luas, maka harga yang diterapkan cenderung lebih tinggi dari supermarket umum.

e) Toko kombinasi (combination store)

Adalah toko yang menjual kombinasi produk makanan dan obat-obatan. f) Pasar hiper (hypermarket)

Merupakan toko yang meiliki luas antara lebih dari 18.000 meter persegi, lebih luas dari toko kombinasi. Hypermarket mengkombinasikan berbagai bentuk toko pengecer, seperti supermarket, toko diskon, dan warehouse. Toko


(23)

ini menjual lebih banyak produk yang rutin dibeli oleh konsumen, seperti perlengkapan rumah tangga, furniture, pakaian, dan lain-lain.

g) Toko diskon (discount stores)

Toko diskon merupakan jenis ritel yang menjual sebagian besar variasi produk, dengan menggunakan layanan yang terbatas, dan harga yang murah. Toko diskon menjual produk dengan label atau merek itu sendiri.

h) Pengecer potongan harga (off-price retailers)

Ritel off-price dapat menjual merek dan label produk dengan harga yang lebih rendah dari umumnya, karena membeli dengan harga yang lebih murah dari grosir. Cenderung menjual barang dagangan yang berubah-ubah, sering merupakan barang sisa, tidak laku, dan cacat yang diperoleh dengan harga yang lebih murah dari produsen lainnya.

i) Ruang pamer catalog (catalog showroom)

Jenis toko seperti ini menjual serangkaian luas produk dengan mark-up yang tinggi, merek ternama pada harga diskon. Ruang pamer katalog memperoleh uang dengan memotong biaya dan marjin untuk menyediakan harga yang rendah yang akan menarik penjualan bervolume tinggi.

b. Pengecer Tanpa Toko (nonstore retailing)

Selain jenis pengecer yang menggunakan toko sebagai sarana memasarkan produk, dalam pemasaran juga dikenal jenis pengecer yang tidak menggunakan toko. Klasifikasinya sebagai berikut:


(24)

1) Ritel elektronik (electronic retailing)

Merupakan format bisnis ritel atau ritel yang menggunakan komunikasi dengan pelanggan mengenai produk, layanan, dan penjualan melalui internet guna mencapai cakupan konsumen yang lebih luas. Dengan internet dapat terjadi komunikasi dan transaksi secara potensial satu sama lain.

2) Katalog dan pemasaran surat langsung

Pemasaran melalui katalog terjadi ketika perusahaan mengirimkan satu atau bahkan lebih katalog produk kepada penerima yang terpilih. Perusahaan mengirimkan katalog yang menginformasikan barang dagangan secara lengkap (yaitu keseluruhan lini barang dagangan), atau dengan memilih barang dagangan yang akan diinformasikan secara terbatas dalam bentuk katalog konsumen khusus, dan katalog bisnis. Biasanya berbentuk cetakan, CD, video, atau secara online.

3) Penjualan langsung (direct selling)

Merupakan sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi penjualan tertentu. Bentuk pemasaran ini memainkan peranan yang lebih luas, yaitu membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

4) Television home shopping

Merupakan format ritel melalui televisi. Pelanggan akan melihat program TV yang menayangkan demonstrasi produk dagangan dan kemudian menyampaikan pesanan melalui telepon.


(25)

5) Vending machine retailing

Merupakan format non store yang menyimpan barang dan jasa pada suatu mesin dan menyerahkan barang ke pelanggan memasukkan uang tunai atau kartu kredit kedalam mesin.

2.1.3 Distro (Distribution Store)

Distro merupakan singkatan dari distribution store atau distribution outlet, adalah jenis toko di Indonesia yang menjual pakaian dan aksesori yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau diproduksi sendiri. Distro umumnya merupakan industri kecil dan menengah (IKM) dengan merk independen yang dikembangkan kalangan muda. Produk yang dihasilkan oleh distro diusahakan untuk tidak diproduksi secara massal, agar mempertahankan sifat eksklusif suatu produk.

Konsep distro berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung. Saat itu band-band independen di Bandung berusaha menjual merchandise mereka seperti CD/kaset, t-shirt, dan sticker selain di tempat mereka melakukan pertunjukan. Bentuk awal distro adalah usaha rumahan dan dibuat etalase dan rak untuk menjual t-shirt. Selain komunitas musik, akhirnya banyak komunitas lain seperti komunitas punk dan skateboard yang kemudian juga membuat toko-toko kecil untuk menjual pakaian dan aksesori mereka. Selain itu, distro juga berfungsi menerima titipan dari berbagai macam merk clothing company lokal yang memproduksi sendiri produknya (T-shirt, tas, dompet, jaket, dan lain-lain). Kini, industri distro sudah berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas ekspor.


(26)

2.1.4 Respon lingkungan berbelanja

Mehrabian dan Russsel dalam Semuel (2005) menyatakan bahwa respon lingkungan atas perilaku pembelian dapat dapat diuraikan berdasarkan 3 variabel yaitu :

1. Kesenangan (Pleasure)

Pleasure yang mengacu pada tingkat dimana individu merasakan baik, penuh kegembiraan, bahagia yang berkaitan dengan situasi tersebut. Pleasure dapat diukur dengan penilaian reaksi lisan ke lingkungan (bahagia sebagai lawan sedih, menyenangkan sebagai lawan tidak menyenangkan, puas sebagai lawan tidak puas, penuh harapan sebagai lawan berputus asa, dan santai sebagai lawan bosan).

2. Kegairahan (Arousal)

Arousal mengacu pada tingkat dimana seseorang merasakan siaga, digairahkan, atau situasi aktif. Arousal secara lisan dianggap sebagai laporan responden, seperti pada saat dirangsang, ditentang, atau diperlonggar (bergairah sebagai lawan tenang, hiruk pikuk sebagai lawan sepi, gugup sebagai lawan percaya diri, mata terbuka sebagai lawan mengantuk).

3. Dominasi (Dominance)

Dominance ditandai dengan laporan responden yang merasa dikendalikan sebagai lawan mengendalikan, terkendali sebagai lawan diawasi, penting sebagai lawan dikagumi, dominan sebagai lawan bersikap tunduk, dan otonomi sebagai lawan dipandu.


(27)

2.1.5 Pembelian Tidak Terencana (Impulsive Buying)

Konsumen sering kali membeli suatu produk tanpa direncanakan terlebih dahulu. Keinginan untuk membeli seringkali muncul di toko atau di mall. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Display pemotongan harga 50%, yang terlihat mencolok akan menarik perhatian konsumen. Konsumen akan merasakan kebutuhan untuk membeli produk. Display tersebut telah membangkitkan kebutuhan konsumen yang tertidur, sehingga konsumen merasakan kebutuhan yang mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Keputusan seperti ini sering disebut sebagai pembelian tidak terencana (Impulsive Buying). Pembelian tidak terencana berarti kegiatan utnuk menghabiskan uang yang tidak terkontrol, kebanyakan pada barang-barang yang tidak diperlukan (Semuel, 2005). Barang-barang yang dibeli secara tidak terencana lebih banyak pada barang yang diinginkan untuk dibeli, dan kebanyakan dari barang itu tidak diperlukan oleh konsumen.

Menurut Hirschman dan Stren, pembelian tidak terencana adalah kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian secara spontan, tidak terefleksi, secara terburu-buru, dan didorong oleh aspek psikologis emosional tehadap suatu produk dan tergoda dari persuasi dari pemasar (Winardi, 1998). Menurut Mowen dan Minor, (2002:65) Impulsive Buying didefinisikan sebagai tindakan membeli yang dilakukan tanpa memiliki masalah sebelumnya atau maksud/niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko. Pembelian Impulsif dapat dijelaskan sebagai pilihan yang dibuat pada saat itu juga karena perasaan positif yang kuat mengenai suatu benda.


(28)

Sebagai contoh, seseorang mungkin pergi ke toko bahan pangan untuk membeli daging dan roti. Setiba di toko, ia juga membeli beberapa buah segar karena harganya murah atau bentuknya menarik. Pembelian secara impulsif mempunyai dasar pertimbangan yang masuk akal. Sistem penjualan dengan pelayanan sendiri dan tata ruang yang terbuka telah menimbulkan suatu situasi pemasaran dimana perencanaan dapat ditunda sampai pembeli masuk ke toko (Setiadi, 2003:356).

Menurut Stren, pembelian tidak terencana dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Pembelian tidak terencana murni (pure impulsive buying)

Pembelian tidak terencana murni adalah pembelian yang murni disebabkan oleh suatu pola pembelian yang menyimpang dari pembelian normal.

2. Pembelian tidak terencana karena pengalaman masa lalu (reminder impulsive buying)

Pembelian ini terjadi karena seorang pembeli “diingatkan” oleh sebuah stimulus di alam toko yang bersangkutan. Misalnya: produk itu sendiri, bahan di tempat pembelian. Hal tersebut membuat dia seolah-olah memerlukan dan harus membeli produk itu.

3. Pembelian tidak terencana yang timbul karena sugesti (suggestion impulsive buying)

Pembelian tidak terencana ini terjadi apabila konsumen yang bersangkutan baru pertama sekali melihat produk tersebut dimana kualitas, fungsi, dan kegunaan produk tersebut sesuai dengan apa yang diharapkannya.


(29)

4. Pembelian tidak terencana yang disebabkan situasi tertentu (planned impulsive buying)

Pembelian tidak terencana ini terjadi pada saat pusat perbelanjaan melakukan promosi, seperti pemberian potongan harga (diskon) dan pemberian kupon berhadiah (Stren,dalam Winardi 1998:226-227).

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang telah dilakukan oleh Tambunan (2010) yang berjudul “Analisis Pengaruh Respon lingkungan berbelanja Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Impulsive Buying) Pada Matahari Departemen Store Plaza Medan Fair” bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari respon respon lingkungan berbelanja yang terdiri dari kesenangan (pleasure), kegairahan (arousal), dan dominasi (dominance) terhadap pembelian tidak terencana (impulsive Buying) pada konsumen Matahari Departemen Store Plaza Medan Fair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kesenangan (pleasure), variabel kegairahan (arousal), dan variabel dominasi (dominance) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian tidak terencana (impulsive buying) pada Matahari Departemen Store Plaza Medan Fair. Dan variabel yang memiliki pengaruh paling dominan adalah variabel dominasi (dominance).

Purba (2008), melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Respon lingkungan berbelanja Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Impulsive Buying) pada Hypermart Sun Plaza Medan.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor respon lingkungan berbelanja, yang terdiri dari


(30)

pleasure, arousal, dan dominance terhadap pembelian tidak terencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pleasure, arousal, dan dominance berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana (impulsive buying). Variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap pembelian tidak terencana (impulsive buying) pada konsumen Hypermart Sun Plaza Medan adalah variabel pleasure.

Penelitian yang dilakukan oleh Semuel (2005) yang berjudul “Respon lingkungan berbelanja Sebagai Stimulus Pembelian Tidak Terencana pada Toko Serba Ada (Toserba) Carrefour Surabaya” yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel respon lingkungan berbelanja yang terdiri dari Pleasure, Arousal, dan Dominance terhadap pembelian tidak terencana pada pelanggan Carrefour Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan variabel Dominance merupakan variabel yang paling dominan terhadap pembelian tidak terencana pada pelanggan Carrefour Surabaya.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan antara satu teori dengan teori lainnya, sehingga masalah yang diteliti menjadi jelas penelitiannya. Kerangka konseptual merupakan fondasi penelitian, dimana hubungan antar variabel dijelaskan, disusun dan dielaborasi secara logis dan relevan (Ginting dan Situmorang, 2008:97).

Menurut Semuel (2005), sebagian orang menganggap kegiatan belanja dapat menjadi alat untuk menghilangkan stress, menghabiskan uang dapat


(31)

mengubah suasana hati seseorang secara signifikan, dengan kata lain uang adalah sumber kekuatan.

Keputusan pembelian dapat didasari oleh faktor individu konsumen yang cenderung berprilaku afektif (pleasure-arousal-dominance). Pleasure mengacu pada tingkat dimana individu merasakan baik, penuh kegembiraan, bahagia, atau puas dalam suatu situasi; arousal mengacu pada tingkat dimana individu merasakan puas dalam suatu situasi; dan dominance ditandai oleh perasaan yang direspon konsumen saat mengendalikan atau dikendalikan oleh lingkungan berbelanja (Negara dalam Semuel, 2005).

Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka konseptual dibuat secara sistematis dalam penelitian, yaitu respon lingkungan berbelanja yang terdiri dari kesenangan (pleasure), kegairahan (arousal), dan dominasi (dominance) mempunyai pengaruh terhadap pembelian tidak terencana (impulsive buying) pada konsumen.

Sumber : Semuel (2005)

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah kesimpulan yang diperoleh dari penyusunan kerangka pikiran (Ginting dan Situmorang, 2008:99). Hipotesis merupakan jawaban

Respon lingkungan berbelanja: 1. Kesenangan (pleasure) (X1)

2. Kegairahan (arousal) (X2)

3. Dominasi (dominance) (X3)

Pembelian Tidak Terencana (Impulsive Buying) (Y)


(32)

sementara yang telah disusun peneliti, yang kemudian akan di uji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan (Kuncoro, 2003:48).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Respon lingkungan berbelanja yang terdiri dari kesenangan (pleasure), kegairahan (arousal), dan dominasi (dominance) berpengaruh dan signifikan terhadap pembelian tidak terencana (impulsive buying) pada konsumen distro di kawasan Jalan Halat Medan.


(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitan

Penelitian ini berjenis eksplanasi, yaitu penelitian yang dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan obyek-obyeknya, yang bertujuan untuk mempelajari, mendeskripsi, mengungkapkan, dan menyelidiki hubungan kausalitas antara variabel independen dengan variabel dependen.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 5 distro di Jalan Halat, Medan dengan kriteria distro tersebut memiliki dekorasi ruangan yang menarik atau eye catching. Penelitian ini berlangsung pada bulan Maret sampai bulan April 2011.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi pada respon lingkungan berbelanja sebagai variabel independen pada konsumen distro yang telah melakukan pembelian minimal 2 kali selama 6 bulan terakhir, yang terdiri dari:

X1 = variabel kesenangan (pleasure) X2 = variabel kegairahan (arousal) X3= variabel dominasi (dominance)

Sedangkan pembelian tidak terencana konsumen sebagai variabel dependen (variabel Y).


(34)

3.4 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah : Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Variabel Sub

Variabel Defenisi Indikator

Skala Pengukuran Respon Lingkungan Berbelanja (X) Pleasure (X1)

Merupakan faktor dimana tingkat individu merasakan

nyaman, penuh kegembiraan, perasaaan

bahagia terhadap lingkungan distro

1. Nyaman 2. Bahagia 3. Puas

4. Santai Likert

Arousal (X2)

Merupakan faktor dimana seseorang merasakan siaga, digairahkan atau situasi aktif terhadap lingkungan distro

1. Bergairah 2. Keadaan

ramai

3. Bersemangat 4. Tertantang

Likert

Dominance (X3)

Merupakan faktor dimana konsumen dikendalikan,

dipengaruhi, dan dinominasi oleh suatu

situasi lingkungan distro

1. Dikendalikan 2. Dipengaruhi 3. Bersikap

tunduk Likert

Pembelian Tidak Terencana

(Y)

Pembelian secara spontan, tidak terefleksi, secara terburu-buru dan didorong oleh aspek psikologis emosional terhadap suatu produk dan tergoda dari persuasi dari pemasar

1.Perilaku

pembelian tidak berencana

Likert


(35)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah Skala Likert, yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Ginting dan Situmorang, 2008:121). Skala Likert digunakan dengan lima tingkatan jawaban yang diberi skor, yaitu:

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert No. Item Instrument Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3 4. Tidak Setuju (TS) 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Ginting dan Situmorang (2008)

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan (Ginting dan Situmorang, 2008:128). Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang melakukan pembelian di distro di Jalan Halat Medan. Adapun karakter yang harus dipenuhi adalah konsumen yang telah melakukan transaksi pembelian minimal 2 kali dalam 6 bulan terakhir dan telah berumur minimal 17 tahun, karena usia tersebut dianggap telah dapat mengambil keputusan pembelian atau paling tidak dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Karena konsumen yang melakukan transaksi pembelian tidak diketahui jumlah pastinya, maka penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus (Supramono dan Haryanto, 2003:62):


(36)

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

= Nilai standar normal yang besarnya tergantung α, bila α = 0,05  Z = 1,67

bila α = 0,01  Z = 1,96 p = Estimasi proporsi populasi q = 1-p

d = Penyimpangan yang ditolerir sebesar 10%

Dari observasi awal terhadap 30 orang, responden yang sesuai dengan kriteria sampel sebanyak 40%, maka q = 60% dengan tingkat signifikansi 1 % dan dengan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi sebesar 10%, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:

n = 92,198

Berdasarkan uraian tersebut maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 92 orang.

Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yaitu dengan cara mengambil sampel secara kebetulan, atau siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti (Ginting, 2008: 141).


(37)

3.7 Jenis Data

Menurut Ginting dan Situmorang (2010:2), maka data yang digunakan dalam penelitian ini berupa:

a. Data Primer

Yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi, dan kuesioner. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan pada pengunjung distro di kawasan Jalan Halat Medan.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung dengan pihak-pihak yang berwenang dari distro di kawasan Jalan Halat, Medan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian.


(38)

b. Kuesioner

Yaitu dengan cara mengajukan daftar pertanyaan kepada responden yang telah terpilih, yakni konsumen sebagai pengunjung distro di kawasan Jalan Halat Medan. Jawaban tersebut kemudian diberi skor sesuai skala likert.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) 17.0 for windows® dengan cara one shot method artinya pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner cukup dilakukan sekali.

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriteria sebagai berikut :

a) Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

b) Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

c) Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Menurut Ginting dan Situmorang (2008:172), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas ini dilakukan pada 30 responden di luar daripada sampel, tetapi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel yang digunakan yaitu pengunjung distro di jalan Halat. Pengujian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 17.0 for windows.


(39)

Tabel 3.3 Uji Validitas I

No Pernyataan r hitung r tabel Validitas

1 P1 .811 0.361 Valid

2 P2 .781 0.361 Valid

3 P3 .787 0.361 Valid

4 P4 .628 0.361 Valid

5 P5 .596 0.361 Valid

6 P6 .486 0.361 Valid

7 P7 .346 0.361 Tidak Valid

8 P8 .669 0.361 Valid

9 P9 .539 0.361 Valid

10 P10 .703 0.361 Valid

11 P11 .772 0.361 Valid

12 P12 .475 0.361 Valid

13 P13 .539 0.361 Valid

14 P14 .487 0.361 Valid

15 P15 .583 0.361 Valid

16 P16 .667 0.361 Valid

17 P17 .630 0.361 Valid

18 P18 .355 0.361 Tidak Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2011)

Terlihat pada pernyataan nomor 7 dan 18 data tidak valid karena r tabel

untuk responden 30 orang adalah 0.361. sedangkan nilai r hitung pernyataan nomor

7 dan 18 dibawah 0.361, berarti pernyataan nomor 7 dan 18 harus dihapus, setelah itu dilakukan pengujian kembali.


(40)

Tabel 3.4 Uji Validitas II

No Pernyataan r hitung r tabel Validitas

1 P1 .813 0.361 Valid

2 P2 .750 0.361 Valid

3 P3 .780 0.361 Valid

4 P4 .618 0.361 Valid

5 P6 .574 0.361 Valid

6 P9 .452 0.361 Valid

7 P10 .680 0.361 Valid

8 P11 .528 0.361 Valid

9 P12 .736 0.361 Valid

10 P13 .767 0.361 Valid

11 P14 .511 0.361 Valid

12 P15 .536 0.361 Valid

13 P17 .470 0.361 Valid

14 P18 .618 0.361 Valid

15 P19 .698 0.361 Valid

16 P20 .657 0.361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2011)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian

reliabilitas.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali dan Kuncoro (dalam Situmorang, 2010:80) butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach's Alpha> 0.60 maka pernyataan reliabel.


(41)

2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach's Alpha >0.80 maka pernyataan reliabel.

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha Jumlah Pertanyaan

0.919 16

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2011)

Pada 16 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0.919. Ini berarti 0.919 > 0.60 dan 0.919 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data yang terdiri dari: a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti.

b. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda yang menggunakan persamaan:


(42)

Keterangan:

Y = Pembelian Tidak Berencana a = Konstanta

X1 = Variabel kesenangan (pleasure)

X2 = Variabel kegairahan (arousal)

X3 = Variabel dominasi (dominance)

b1b2b3 = Koefisien regresi

e = Standar error c. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel respon lingkungan berbelanja terhadap variabel pembelian tidak terencana.

Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1, b2, b3 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel respon lingkungan berbelanja (X1, X2,

X3) terhadap variabel pembelian tidak terencana (Y).

Ha : b1, b2, b3 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel respon lingkungan berbelanja (X1, X2, X3)

terhadap variabel pembelian tidak terencana (Y). Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%


(43)

2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel respon lingkungan berbelanja terhadap variabel pembelian tidak terencana secara parsial.

Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1, b2, b3 = 0 artinya variabel respon lingkungan berbelanja secara

parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian tidak terencana.

Ha : b1, b2, b3 ≠ 0 artinya variabel respon lingkungan berbelanja secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel pembelian tidak terencana.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%.

3. Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Pengujian koefisien determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel respon lingkungan berbelanja terhadap variabel pembelian tidak terencana. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0<R2>1), jika R2 semakin besar (mendekati satu) menunjukkan bahwa semakin kuat pengaruh variabel respon lingkungan berbelanja terhadap variabel pembelian tidak terencana. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol) menunjukkan bahwa semakin kecil


(44)

pengaruh variabel respon lingkungan berbelanja terhadap variabel pembelian tidak terencana.


(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Usaha

Jalan Halat merupakan jalan yang menghubungkan Jalan Arif Rahman Hakim dan Jalan Sisingamangaraja. Di Jalan ini terdapat distro-distro yang menyebar secara merata dari awal jalan hingga ke akhir jalan, hal ini dikarenakan banyaknya perguruan tinggi dan sekolah menengah atas dikawasan ini, yang berarti tingginya jumlah populasi remaja yang merupakan target pasar dari distro itu sendiri.

Satu hal yang menjadi keunikan dari distro di Jalan Halat ini adalah adanya 2 distro atau lebih yang merupakan kepemilikan dari 1 orang tetapi memiliki nama distro yang berbeda, hal ini merupakan suatu strategi yang digunakan sipemilik untuk meraih lebih banyak pelanggan.

Pada penelitian ini, yang akan diteliti hanya konsumen pada 5 distro yang telah dipilih oleh penulis berdasarkan keunikan tata ruang yang ditampilkan oleh distro itu sendiri. Ke 5 distro itu adalah Kontjo Brother, Kill Your Brand Distro, Extreme Miss Distro, Invus Distro, dan Blue Sky Distro. Berikut disajikan data pribadi dari masing-masing pemilik distro.


(46)

Tabel 4.1

Data Pribadi Wirausahawan Distro di Jalan Halat. No Nama

Responden

Tempat / Tgl. Lahir (umur/tahun)

Jenis

Kelamin Status

Pendidikan Terakir 1 Zufrizal/ Ijup Medan, 15/06/1978 (32) LK Menikah SMA 2 Junaidi Medan, 16/01/1987 (24) LK Lajang SMA 3 Dedi Medan, 13/10/1977 (33) LK Menikah SMA 4 Dani Medan, 10/10/1978 (32) LK Lajang S-1 5 Dodi Medan, 24/05/1981 (29) LK Lajang S-1 Sumber : Hasil Penelitian diolah (2011)

Tabel 4.2

Profil Aktivitas Wirausahawan Distro di Jalan Halat

No Nama

Responden Jenis Barang Dagangan

Jumlah Pekerja

Lama Beroperasi 1 Zufrizal/ Ijup Tas, Topi, Sepatu, Sandal,

Aksesoris, Jaket, T-shirt, Boxer

5 (Orang) 11 Tahun

2 Junaidi Tas, Topi, Sepatu, Sandal, Aksesoris, Jaket, T-shirt, Boxer

2 (Orang) 3 Tahun

3 Dedi Tas, Topi, Sepatu, Sandal, Aksesoris, Jaket, T-shirt, Boxer

6 (Orang) 6 Tahun

4 Dani Tas, Topi, Sepatu, Sandal, Aksesoris, Jaket, T-shirt, Boxer

5 (Orang) 5 Tahun

5 Dodi Tas, Sepatu, Sandal, Aksesoris, Jaket, T-shirt, Boxer

4 (Orang) 7 Tahun


(47)

Tabel 4.3

Alamat Pemilik Distro Dan Alamat Gerai

No Nama

Responden Nama Gerai

Alamat Tempat Tinggal Responden

Alamat Gerai 1 Zufrizal/ Ijup Kontjo Brother Jln. Utama No. 103 Jln. Halat 2 Junaidi Kill Your Brand

Distro

Jln. Ismailiyah No.104 Jln. Halat 3 Dedi Extreme Miss

Distro

Jln. Puri Gg. Nangka No.5

Jln. Halat 4 Dani Invus Distro Jln. Puri Gg. Nangka

No.338

Jln. Halat 5 Dodi Blue Sky Distro Jln. Halat Jln. Halat Sumber : Hasil Penelitian diolah (2011)

Tabel 4.4

Kepemilikan Tempat Usaha dan Modal Awal

No Nama

Responden Kepemilikan Bangunan Jumlah Gerai yang Dimiliki Modal Awal

1 Zufrizal/ Ijup Menyewa >1 ± 15 juta

2 Junaidi Menyewa >1 ± 80 juta

3 Dedi Milik Sendiri >1 ± 50 juta

4 Dani Milik Sendiri >1 ±75 juta

5 Dodi Milik Sendiri >1 ±17,5 juta

Sumber : Hasil Penelitian diolah (2011).

Berikut beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari tabel-tabel diatas. 1. Data Pribadi Pemilik Distro.

Pemilik distro yang diwawancarai mempunyai rentang umur 22 – 32 tahun dan seluruhnya merupakan kelahiran Medan. Diantara rentang umur tersebut, sebagian besar pemilik distro belum menikah. Laki – laki merupakan gender yang dominan dalam kepemilikan usaha. Pendidikan para pemilik distro pun


(48)

beragam, hal ini dapat dilihat dari pendidikan yang ditempuh oleh para pemilik distro, yaitu mulai dari SMU dan sederajat, sampai dengan lulusan perguruan tinggi.

2. Aktivitas Responden.

Distro yang diteliti pada umumnya menjual barang-barang seperti T-shirt, tas, baju, sepatu, jaket, sepatu, aksesoris, sandal dan boxer, dan lainnya. Jumlah pekerja yang dimiliki beraneka ragam, ada yang memperkerjakan 2 sampai dengan 6 orang pada setiap distro. Hal ini didasarkan dengan pembagian antara shift pagi dan shift sore. Usaha distro ini pada umumnya sudah beroperasi lebih dari satu tahun. Hal ini menunjukkan bahwasannya Jl. Halat merupakan lokasi yang sesuai bagi mereka untuk berusaha.

3. Lokasi Tempat Tinggal dan Usaha.

Tempat usaha yang sekaligus dijadikan sebagai tempat tinggal merupakan hal yang lazim terjadi pada wirausahawan, apalagi wirausahawan usaha kecil. Hal ini tidak berbeda dengan pemilik distro yang diteliti oleh penulis. Satu orang responden ada yang menjadikan tempat tinggalnya menjadi tempat usaha. Responden yang lain, tinggal dilokasi yang berbeda dengan tempat usaha tetapi terletak dekat dengan daerah tempat tinggalnya.

4. Kepemilikan Bangunan Tempat Usaha Dan Modal Awal.

Bangunan tempat usaha merupakan hal yang sangat penting bagi para pemilik distro. Bangunan yang menarik dan unik juga merupakan salah satu daya tarik bagi konsumen untuk berbelanja di distro tersebut. Umumnya bangunan yang digunakan untuk berusaha hanya berlantai satu dengan ukuran


(49)

yang tidak begitu luas. Mengenai status kepemilikan gedung , ada yang berstatus sewaan, atau milik sendiri.

Sedangkan modal awal untuk memulai usaha distro ini dimulai dari Rp 15 juta sampai 80 juta rupiah, hal ini menunjukkan bahwa usaha distro ini memerlukan modal yang besar untuk memulainya. Tapi, satu hal yang perlu ditekankan bahwa menurut para pemilik distro, usaha ini adalah usaha yang sangat menjanjikan, hal ini dapat dilihat bahwa semua pemilik distro yang diwawancarai oleh penulis memiliki distro lebih dari satu.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 16 butir pernyataan, yakni lima butir pernyataan untuk variabel pleasure (X1), empat butir pernyataan untuk variabel arousal (X2), empat butir pernyataan untuk variabel dominance (X3), dan tiga

butir pernyataan untuk variabel impulsive buying (Y). Kuesioner disebarkan kepada sembilan puluh dua (92) orang responden yang memenuhi karakteristik yang telah ditetapkan oleh peneliti di distro Jalan Halat Medan.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 92 orang responden, diperoleh data mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Jumlah dan persentase dapat dilihat pada tabel berikut ini.


(50)

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) (%)

Laki-laki 70 76,1

Perempuan 22 23,9

Total 92 100

Pada tabel 4.5 dapat terlihat bahwa dari 92 orang responden, 76,1% adalah laki-laki dan 23,9% adalah perempuan. Hal ini menggambarkan bahwa distro-distro di Jalan Halat lebih digemari oleh konsumen laki-laki daripada perempuan. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan usianya. Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah (orang) (%)

18-23 tahun 71 77,2

24-29 tahun 18 19,6

>29 tahun 3 3,2

Total 92 100

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 92 responden yang berbelanja di distro Jalan Halat Medan, 77,2% berusia 18-23 tahun, 19,6% berusia 18 tahun dan 3,2% berusia lebih dari 29 tahun.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaaan

Berikut adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan pekerjaannya. Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) (%)

Mahasiswa 63 68,5

Pegawai Swasta 18 19,6

Lain-lain 11 11,9


(51)

Pada tabel 4.7 dapat terlihat bahwa 68,5% responden adalah mahasiswa, 19,6 adalah pegawai swasta, lain-lain sebanyak 11,9%. Mahasiswa merupakan konsumen terbesar, hal ini sesuai dengan pasar sasaran distro itu sendiri yaitu mahasiswa.

d. Karakteristik responden berdasarkan Kuantitas Berkunjung pada Distro di Jalan Halat Medan

Berikut disajikan tabulasi data karakteristik responden berdasarkan kuantitas berkunjung.

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Kuantitas Berkunjung pada Distro di Jalan Halat Medan

Kuantitas Berkunjung Jumlah (orang) (%)

2 kali selama 6 bulan terakhir 49 53,3

>2 kali selama 6 bulan terakhir

43 46,7

Total 92 100

Pada tabel 4.8 terlihat bahwa sebanyak 53,3% berkunjung 2 kali selama 6 bulan terakhir dan 46,7% melakukan kunjungan lebih dari 2 kali selama 6 bulan terakhir.

e. Karakteristik Responden berdasarkan Alasan Berbelanja pada Distro Berikut disajikan tabulasi data karakteristik responden berdasarkan alasan berbelanja


(52)

Tabel 4.9

Karakteristik Responden berdasarkan Alasan Berbelanja pada Distro di Jalan Halat Medan

Alasan Berbelanja Jumlah (orang) (%)

Alasan Lokasi 40 43,5

Alasan Pertimbangan Harga 42 45,6

Alasan Suasana Toko 10 10,9

Jumlah 92 100

Pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa lokasi menjadi alasan responden berbelanja di distro Jalan Halat Medan sebanyak 43,5%, dan pertimbangan harga menjadi alasan yang paling banyak dipilih sebesar 45,6%. Hal ini merupakan salah satu daya tarik bagi responden, karena harga barang-barang yang ditawarkan di distro cenderung lebih murah daripada di pusat perbelanjaan lainnya.

f. Karakteristik responden berdasarkan rencana berbelanja

Berikut disajikan tabulasi data karakteristik responden berdasarkan rencana berbelanja pada distro di Jalan Halat Medan

Tabel 4.10

Rencana Berbelanja pada distro di Jalan Halat Medan

Rencana Berbelanja Jumlah (orang) (%)

Sudah direncanakan 61 66,3

Belum direncanakan 31 33,7

Total 92 100

Pada tabel 4.10 terlihat bahwa kebanyakan responden sudah merencanakan untuk berbelanja di distro Jalan Halat Medan sebelumnya. Sebanyak 66,3% merupakan konsumen yang berbelanja dengan perencanaan sebelumnya, dan 33,7% merupakan konsumen yang belum merencanakan untuk berbelanja.


(53)

g. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pleasure, Arousal,

Dominance serta Impulsive Buying.

Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian berdasarkan jawaban responden dengan variabel Kesenangan (Pleasure), Kegairahan (Arousal), dan Dominasi (Dominance) serta Pembelian Tidak Terencana (Impulsive Buying).

Pada tabel 4.11 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Kesenangan (Pleasure).

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pleasure (X1) No

Item

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 1 1,1 1 1,1 18 19,6 60 65,2 12 13,0 92 100 2 0 0 5 5,4 42 45,7 37 40,2 8 8,7 92 100 3 2 2,2 6 6,5 30 32,6 41 44,6 13 14,1 92 100 4 2 2,2 12 13,0 25 27,2 37 40,2 16 17,4 92 100 5 5 5,4 11 12,0 19 20,7 28 30,4 29 31,5 92 100 Sumber: Data Primer diolah peneliti (Mei 2011)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 92 responden terdapat 13,0% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa merasa nyaman dengan suasana berbelanja di distro Jalan Halat Medan, 65,2% menyatakan setuju, 19,6% menyatakan kurang setuju, 1,1% menyatakan tidak setuju dan juga 1,1% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.


(54)

2. Pada pernyataan kedua, dari 92 responden, 8,7% menyatakan sangat setuju bahwa merasa nyaman dengan keleluasaan berbelanja, 40,2% menyatakan setuju, 45,7% menyatakan kurang setuju, 5,4% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 92 responden, 14,1% responden menyatakan sangat setuju bahwa merasakan kepuasan tersendiri dengan suasana lingkungan berbelanja, sedangkan 40,2% menyatakan setuju, 32,6% menyatakan kurang setuju, 6,5% menyatakan tidak setuju, dan 2,2% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 92 responden terdapat 17,4% responden menyatakan sangat setuju bahwa merasa santai berada di lingkungan berbelanja pada distro di Jalan Halat Medan, 40,2% menyatakan setuju, 27,2% menyatakan kurang setuju, 13,0% menyatakan tidak setuju dan 2,2% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 92 responden, 31,5% responden sangat setuju bahwa mereka merasa puas dengan pemberian diskon secara besar-besaran, 30,4% menyatakan setuju, 20,7% menyatakan kurang setuju, 12% menyatakan tidak setuju dan 5,4% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Pada tabel 4.12 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Arousal (X2).


(55)

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Arousal (X2) No

Item

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

6 7 7,6 9 9,8 26 28,3 36 39,1 14 15,2 92 100 7 2 2,2 9 9,8 34 37,0 40 43,5 7 7,6 92 100 8 6 6,5 9 9,8 34 37,0 29 31,5 14 15,2 92 100 9 7 7,6 11 12,0 16 17,4 44 47,8 14 15,2 92 100 Sumber: Data Primer diolah peneliti (Mei 2011)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan keenam, dari 92 responden, 15,2% responden menyatakan sangat setuju bahwa memiliki keinginan untuk berbelanja dikarenakan suasana lingkungan berbelanja, 39,1% menyatakan setuju, 28,3% menyatakan kurang setuju, 9,8% menyatakan tidak setuju, dan 7,6% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan ketujuh, dari 92 responden, sebanyak 7,6% responden menyatakan sangat setuju bahwa lingkungan berbelanja dapat membuat bersemangat, 45,3% menyatakan setuju, 37,0% menyatakan kurang setuju, 9,8% menyatakan tidak setuju dan 2,2% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan kedelapan, dari 92 responden, 15,2% responden menyatakan sangat setuju bahwa lingkungan berbelanja membuat perasaan tertantang dalam mengamati barang-barang yang ditawarkan, 31,5% menyatakan setuju, 37,0% menyatakan kurang setuju, 9,8% menyatakan tidak setuju dan 6,5% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.


(56)

4. Pada pernyataan kesembilan, dari 92 responden, 15,2% responden menyatakan sangat setuju bahwa rasa ingin tahu responden sangat kuat dalam mengamati barang-barang yang ditawarkan di lingkungsan berbelanja, 47,8% menyatakan setuju, 17,4% menyatakan kurang setuju, 12,0% menyatakan tidak setuju dan 7,6% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Pada Tabel 4.13 berikut akan dijabarkan distribusi jawaban responden terhadap variabel dominance (X3).

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Dominance (X3) No

Item

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

10 8 8,7 7 7,6 25 27,2 43 46,7 9 9,8 92 100 11 5 5,4 17 18,5 28 30,4 34 37,0 8 8,7 92 100 12 10 10,9 13 14,1 41 44,6 24 26,1 4 43 92 100 13 11 12,0 19 20,7 31 33,7 21 22,8 10 10,9 92 100 Sumber : Data Primer Diolah Peneliti (Mei 2011)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa :

1. Pada pernyataan kesepuluh, dari 92 responden, 9,8% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka merasa terpengaruh oleh suasana lingkungan berbelanja, 46,7% menyatakan setuju, 27,2% menyatakan kurang setuju, 7,6% menyatakan tidak setuju, dan 8,7% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kesebelas, dari 92 responden, 8,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa setiap mereka berbelanja, suasana lingkungan berbelanja seolah-olah memandu mereka dalam melakukan pembelian, 37,0%


(57)

menyatakan setuju,30,4% menyatakan kurang setuju, 18,5% menyatakan tidak setuju, dan 5,4% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan keduabelas, dari 92 responden, 4,3% menyatakan sangat setuju bahwa bahwa mereka seolah-olah dikendalikan oleh lingkungan berbelanja, 26,1% menyatakan setuju, 44,6% menyatakan kurang setuju, 14,1% menyatakan tidak setuju, dan 10,9% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan ketigabelas, dari 92 responden, 10,9% menyatakan sangat setuju bahwa mereka sepertinya bersikap tunduk disebabkan oleh lingkungan berbelanja, 22,8% menyatakan setuju, 33,7% menyatakan kurang setuju, 20,7% menyatakan tidak setuju dan 12,0% menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Pada Tabel 4.14 berikut ini akan dijabarkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Impulsive Buying (Y).

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Impulsive Buying (Y)

No Item

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

14 2 2,2 4 4,3 13 14,1 55 59,8 18 19,6 92 100 15 1 1,1 4 4,3 30 32,6 35 38,0 22 23,9 92 100 16 1 1,1 11 12,0 27 29,3 39 42,4 14 15,2 92 100 Sumber : Data Primer Diolah Peneliti (Mei 2011)


(58)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan keempatbelas, dari 92 responden, 19,6% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka pernah melakukan pembelian tanpa direncanakan sebelumnya, 59,8% menyatakan setuju, 14,1% menyatakan kurang setuju, 4,3% menyatakan tidak setuju, dan 2,2% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kelimabelas, dari 92 responden, sebanyak 23,9% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka terpengaruh dari promosi yang ditawarkan oleh pramuniaga, 38,0% menyatakan setuju, 32,6% menyatakan kurang setuju, 4,3% menyatakan tidak setuju dan 1,1% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan keenambelas, dari 92 responden, 15,2% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka melakukan pembelian tanpa direncanakan sebelumnya hanya karena lingkungan berbelanja yang sangat mendukung, 42,4% menyatakan setuju, 29,3% menyatakan kurang setuju, 12,0% menyatakan tidak setuju dan 1,1% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4.2.2 Analisis Statistik

1. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari kesenangan (pleasure),


(59)

kegairahan (arousal), dan dominasi (dominance) terhadap variabel terikat yaitu pembelian tidak terencana (Y).

Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukkan pada Tabel 4.15 berikut ini:

Tabel 4.15

Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.15, maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 5,697 + 0.170X1 + 0.082X2+ 0.106X3+ e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Konstanta (a) = 0,5697, ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel

pleasure (X1), arousal (X2), dan dominance (X3) = 0, maka impulsive buying =5,697.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.697 1.112 5.123 .000

Pleasure .170 .069 .278 2.482 .015

Arousal .082 .087 .136 .940 .350

Dominance .106 .078 .176 1.358 .178

a. Dependent Variable: Impulsive


(60)

b. Koefisien X1 = 0,170, ini berarti bahwa variabel pleasure berpengaruh positif terhadap impulsive buying, atau dengan kata lain jika pleasure (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka impulsive buying akan bertambah sebesar 0,170.

c. Koefisien X2 = 0,082, ini menunjukkan bahwa variabel arousal berpengaruh positif terhadap impulsive buying, atau dengan kata lain apabila arousal (X2) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka impulsive buying akan bertambah sebesar 0,082.

d. Koefisien X3 = 0,106, ini menunjukkan bahwa variabel dominance berpengaruh positif terhadap impulsive buying, atau dengan kata lain apabila dominance (X3) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka impulsive buying akan bertambah sebesar 0,106.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (pembilang) = k – 1 df (penyebut) = n – k


(61)

Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 92 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh :

1) df (pembilang) = 4 – 1 = 3 2) df (penyebut) = 92 – 4 = 88

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0 for windows®, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%.

Tabel 4.16

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 79.557 3 26.519 9.148 .000a

Residual 255.095 88 2.899

Total 334.652 91

a. Predictors: (Constant), Dominance, Pleasure, Arousal b. Dependent Variable: Impulsive

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2011)

Pada Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F

yakni sebesar 9,148 dengan tingkat signifikansi = 0,000 lebih besar dari nilai Ftabel yakni 2,71, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain F hitung > F tabel (9,148 > 2,71).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat


(62)

independen (pleasure, arousal, dan dominance) secara serempak adalah signifikan terhadap impulsive buying.

b. Uji Signifikan Parsial (Uji T)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen.

Tabel 4.17

Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji T)

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2011)

Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa: a. Variabel Pleasure (X1)

Nilai thitung variabel pleasure adalah 2,482 dan nilai ttabel 1,980 maka thitung

> ttabel (2,482 > 1,980) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pleasure

berpengaruh positif dan signifikan (0,015 < 0,05) secara parsial terhadap impulsive buying pada konsumen distro di Jalan Halat Medan. Artinya, jika variabel pleasure ditingkatkan sebesar satu satuan, maka impulsive buying akan meningkat sebesar 0,170.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.697 1.112 5.123 .000

Pleasure .170 .069 .278 2.482 .015

Arousal .082 .087 .136 .940 .350

Dominance .106 .078 .176 1.358 .178


(63)

b. Variabel Arousal (X2)

Nilai thitung variabel arousal adalah 0,940 dan nilai ttabel 1,980 maka thitung <

ttabel (0,940 < 1,980) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel arousal

berpengaruh dan tidak signifikan (0,350 > 0,05) secara parsial terhadap impulsive buying pada konsumen distro di Jalan Halat Medan Artinya, jika variabel arousal ditingkatkan sebesar satu satuan, maka impulsive buying tidak akan meningkat sebesar 0,082.

c. Variabel Dominance (X3)

Nilai thitung variabel dominance adalah 1,358 dan nilai ttabel 1,980 maka

thitung < ttabel (1,358 < 1,980) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dominance berpengaruh dan tidak signifikan (0,178 > 0,05) secara parsial terhadap impulsive buying pada konsumen distro di Jalan Halat Medan. Artinya, jika variabel dominance ditingkatkan sebesar satu satuan, maka impulsive buying tidak akan meningkat sebesar 0,106.

3. Pengujian Koefisien Determinasi (R²)

Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.


(1)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.697 1.112 5.123 .000

Pleasure .170 .069 .278 2.482 .015 .692 1.445

Arousal .082 .087 .136 .940 .350 .416 2.407

Dominance .106 .078 .176 1.358 .178 .517 1.934


(2)

Coefficient Correlationsa

Model Dominance Pleasure Arousal

1 Correlations Dominance 1.000 .022 -.632

Pleasure .022 1.000 -.443

Arousal -.632 -.443 1.000

Covariances Dominance .006 .000 -.004

Pleasure .000 .005 -.003

Arousal -.004 -.003 .008

a. Dependent Variable: Impulsive

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Pleasure Arousal Dominance

1 1 3.934 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .037 10.331 .21 .09 .05 .35

3 .018 14.779 .38 .16 .41 .37

4 .011 18.745 .41 .74 .54 .27


(3)

No.

Urut Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

1 Izul 5 4 5 5 4 1 4 4 4 4 5 1 3 4 3 2

2 Anton 4 3 3 5 4 4 3 4 4 3 2 3 2 4 4 5

3 Ricky 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4

4 Boy 4 5 3 4 3 2 3 4 5 3 2 3 2 5 4 3

5 Nanda 5 4 5 4 3 5 3 4 5 5 4 3 2 4 5 4

6 Rizky Syahputra 3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 4 5 3 5 5 4

7 Hasan M. Nst 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3

8 Fatur Rahman 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5

9 Fandi 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4

10 Haryanto 3 3 3 4 5 3 3 4 4 3 3 3 2 5 5 3

11 Rachmad 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 2 4 3 3

12 Budi R. 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 3 4 3 4 3 2

13 Fauzi 2 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4

14 M. Iqbal 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4

15 Satria 4 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4

16 Tamba Togap 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 3 3

17 Andreas 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3

18 Alexander N. 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3

19 Tommy Adleen 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3

20 Affandy 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 4

21 Rio 4 3 4 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4

22 Ridha 4 4 3 3 1 1 4 4 3 4 3 4 1 1 4 4

23 Fitri 3 3 3 4 2 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3

24 Dewi 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3


(4)

No.

Urut Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

25 Rahma 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3

26 Ardhi 4 4 3 4 3 2 4 4 3 1 3 1 2 4 5 3

27 Lukman 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4

28 Arfan 1 2 3 4 4 3 2 1 2 1 2 3 3 3 4 4

29 M. Reza 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5

30 Rizky Fadli 4 5 5 4 5 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 4

31 Boby Darsono 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4

32 Rendy 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 5

33 Citra 4 3 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 3 4

34 Deni Rama 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4

35 Rahmad Satria 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 5

36 Ramadona Siregar 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4

37 Rudi 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4

38 Anda 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 3

39 Reymond 3 4 3 4 5 5 3 4 5 5 4 3 4 5 4 3

40 Patrick 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 5 4 5 4

41 Vivi 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 4 2

42 Nelly 4 4 2 2 2 2 3 2 3 4 1 1 2 2 3 3

43 Nanda 3 2 2 3 2 4 3 3 3 1 2 3 3 5 4 4

44 Esty 4 3 2 2 3 4 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2

45 Kiki 4 3 4 3 3 2 2 3 2 1 1 1 3 2 4 2

46 Yana 4 3 1 2 4 3 3 3 4 4 2 1 3 2 3 3

47 Lenny 3 2 4 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 4 3 4


(5)

No.

Urut Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

49 Iwan 4 3 4 3 5 3 4 2 4 3 2 4 1 3 4 4

50 Achmadi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5

51 Radith 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3

52 Rudy Syahputra 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5

53 M. Zain 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 5 5 5

54 Marissa 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5

55 Astina 4 3 4 5 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4 3 4

56 Ratna 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 5 5

57 Freddy 4 3 4 5 5 4 3 4 5 4 3 3 5 4 4 3

58 Donal 4 3 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4

59 Rikardo 4 4 4 4 3 5 5 3 2 2 2 2 1 3 2 1

60 Ramon 4 5 5 5 4 5 4 5 1 5 5 3 1 5 2 4

61 Syueb 4 5 4 3 2 5 5 3 4 5 3 2 1 5 1 5

62 Dani 4 4 3 2 5 4 3 1 2 2 3 1 1 4 4 4

63 Hamdan 5 4 5 2 5 5 4 5 2 5 4 1 2 5 5 4

64 Ihsan 4 3 3 3 4 3 2 2 4 3 2 2 3 4 3 2

65 Dewa 4 4 3 4 5 3 4 4 3 3 1 2 1 4 3 3

66 Rian 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 1 4 4 4

67 Igun 4 4 4 3 5 3 2 1 1 1 1 1 1 5 5 5

68 Dika 3 3 3 5 5 2 1 1 1 3 2 2 2 4 5 5

69 Ferdi 4 4 3 4 5 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4

70 Barron 4 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4 5

71 Ian 4 4 3 4 5 4 4 5 3 4 5 3 4 4 5 4


(6)

No.

Urut Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

73 Hamid 4 3 3 2 5 3 4 3 4 2 3 3 2 3 5 3

74 Andre 3 4 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 5 4 4 2

75 Putri 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4

76 Meta 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4

77 Didi 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3

78 Ijep 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4

79 Putra 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4

80 Abdi 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3

81 Muhammad 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4

82 Devi Suryani 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 2

83 Ridho Zikri 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3

84 Mila 4 3 4 3 3 4 3 5 4 3 4 3 3 4 3 3

85 Rohim 3 3 1 1 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4

86 Hakim 5 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3

87 Emma 3 4 2 1 2 3 2 3 1 4 4 2 3 3 3 2

88 Shinta 3 3 4 2 1 1 3 3 1 3 4 2 2 3 2 3

89 Dian 3 2 3 3 1 2 3 3 4 3 2 3 2 3 4 4

90 Reza 3 4 4 4 3 3 4 1 1 1 1 3 2 5 5 2

91 Ruzi 3 3 2 3 1 2 4 4 3 3 2 4 4 5 4 3