Kesehatan gigi dan mulut

22 Gigi tersusun di atas lapisan-lapisan yaitu: 1. Email: lapisan terluar yang keras dan kuat. 2. Dentin: lapisan di bawah email yang lebih lunak dan mudah rusak. 3. Pulpa: lapisan yang berisi pembuluh darah dan saraf. 4. Gusi: lapisan lunak yang terdapat dalam mulut. 5. Cementum: lapisan luar akar gigi. 6. Jaringan periodontal: jaringan yang memegang gigi sehingga melekat pada tulang rahang. 7. Tulang alveolar: tulang tempat melekatnya gigi. Gigi terbagi kepada beberapa jenis yaitu: 1. Gigi seri yaitu gigi yang berbentuk seperti pahat. 2. Gigi taring yang berbentuk runcing. 3. Gigi geraham yang mempunyai permukaan berlekuk-lekuk.

2.4. Kesehatan gigi dan mulut

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara jasmani dan rohani. Malik, 2008. Kesehatan gigi dan mulut adalah satu keadaan yang bebas dari nyeri mulut dan wajah yang kronik, kanker oral dan tenggorok, luka pada mulut, kelainan bawaan seperti cleft lip dan palate, penyakit periodontal, pereputan dan kehilangan gigi, serta penyakit yang melibatkan rongga mulut. WHO, 2007. Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak sedap. Persatuan Dokter Gigi Indonesia, 2011. Universitas Sumatera Utara 23 Menurut Albert 2008, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan gigi dan mulut berada dalam keadaan yang sehat: 1. Memahami kebutuhan gigi dan mulut sendiri. Perkara ini meliputi jenis makanan yang dimakan, jumlah air liur di dalam mulut, perilaku dan status kesehatan menyeluruh serta tindakan penjagaan kebersihan gigi dan mulut seseorang individu. Perubahan terhadap status kesehatan menyeluruh akan mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Misalnya, terdapat lebih dari 300 jenis obat-obatan yang dapat menyebabkan air liur di dalam mulut menjadi kurang dan menjadikan mulut kering. anak-anak yang menderita asma misalnya, akan bernafas melalui mulut semasa tidur, dan ini juga bisa menyebabkan mulut menjadi kering. 2. Lakukan rutin kesehatan gigi mulut harian. Diharuskan untuk berjumpa dengan dokter gigi untuk berbicara mengenai tindakan menjaga kebersihan gigi dan mulut yang benar. Panduan tersebut haruslah senang diikuti dan sudah diambil kira faktor individu seseorang, misalnya penggunaan obat yang mengeringkan mulut, sedang hamil atau menderita penyakit kencing manis dan sebagainya. 3. Menggunakan pasta gigi mengandungi florida. Setiap individu akan mendapat hasil yang baik dari penggunaan florida, bukan cuma anak-anak. Florida menghindar pereputan gigi pada anak dan usia dewasa. Pasta gigi dan obat kumur merupakan sumber florida yang baik. 4. Menyikat gigi dan menggunakan floss untuk menghilangkan plak. Setiap orang harus menyikat gigi paling sedikit dua kali dalam sehari. Lebih baik jika menyikat gigi sebanyak tiga kali sehari atau setiap kali selepas makan. Dianjurkan Universitas Sumatera Utara 24 penggunaan floss sekali sehari karena dapat menghilangkan plak, yaitu masa bakteri yang kompleks yang terbentuk secara terus di dalam mulut. Jika plak tidak dibuang setiap hari, ia dapat menukarkan gula yang terdapat dalam makanan dan minuman menjadi asam dan mempercepat pereputan gigi. Bakteri pada plak juga dapat menyebabkan gingivitis dan penyakit periodontal yang lainnya. Adalah penting untuk menyikat gigi dengan benar dan bersungguh-sungguh. Plak harus dibuang pada setiap sisi gigi dan di mana gigi bertemu dengan gusi. 5. Membataskan jumlah jajan, terutama yang tinggi kandungan gula ringkas, dan mengamalkan pemakanan yang seimbang. Setiap kali makan, sisa makanan akan tertumpuk di sekitar gigi dan member medium yang baik bagi pertumbuhan bakteri yang menghasilkan asam. Setiap kali makan makananan yang tinggi kadar gula, gigi akan terpapar pada asam ini dan pemaparan yang berulang dapat mengikis bagian permukaan gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Makanan yang seimbang juga penting, karena jika tidak mendapatkan vitamin dan mineral yang mencukupi, ia dapat mempengaruhi bukan saja status kesehatan menyeluruh namun juga kesehatan gigi dan mulut. 6. Berhenti menggunakan nikotin dalam apa jua bentuk. Merokok dapat meningkatkan resiko untuk terjadinya kanker mulut, gingivitis, periodontitis dan pereputan gigi. Penggunaan nikotin juga dapat menyebabkan bau nafas yang busuk dan meninggalkan kesan warna pad gigi. 7. Melakukan pemeriksaan gigi yang reguler. Walaupun sering memeriksa gigi pada dokter, yang dapat mengesan perubahan gigi adalah individu tersebut sendiri. Dokter gigi hanya memeriksa beberapa kali dalam Universitas Sumatera Utara 25 setahun, sedangkan seseorang dapat memeriksa giginya sendiri setiap minggu untuk mendeteksi perubahan seperti: • Pembengkakan gusi • Kerusakan gigi • Perubahan warna gigi • Ulkus atau luka pada gusi, pipi atau lidah 8. Bertemu dengan dokter gigi secara regular. Berbincang dengan dokter gigi tentang sekerap mana seharusnya dilakukan kunjungan. Jika mempunyai riwayat merokok, penyakit gula, maka harus diperiksa giginya lebih sering berbanding individu normal. Individu dengan sistem imun yang menurun juga harus melakukan kunjungan yang lebih sering untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut yang baik.

2.5. Menjaga kebersihan gigi dan mulut