menggunakan bahan kimia, yaitu indikator yang dapat bereaksi dengan titran yang berlebih dengan melakukan perubahan warna. Perubahan warna ini bisa saja
terjadi persis pada titik ekivalen tetapi bisa juga tidak. Titik dalam titrasi dimana indikator berubah warna disebut titik akhir. Tentu saja diharapkan, bahwa titik
akhir ini sedekat mungkin dengan titik ekivalen. Pemilihan indikator untuk membuat kedua titik sama adalah suatu aspek yang penting dalam analisis
titrimetri Day dan Underwood, 2002.
2.5.2 Asidi-alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa
untuk menghasilkan air yang bersifat netral. Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton asam dengan penerima proton basa
Rohman, 2007. Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-
senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam. Sebaliknya alkalimetri merupakan penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam
dengan menggunakan baku basa Rohman, 2007. Asam mefenamat dapat ditentukan kadarnya dengan metode asidi-
alkalimetri. Asam mefenamat adalah salah satu obat antiinflamasi nonsteroid AINS derivat asam karboksilat yang praktis tidak larut dalam air dan merupakan
asam lemah dengan pKa 4,2 Alamsyah, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3 Penetapan Kadar Asam Mefenamat Sediaan Tablet
Berdasarkan prinsip asidi-alkalimetri pada titrasi asam mefenamat dengan larutan NaOH 0,1 N terjadi reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen
yang berasal dari asam asam mefenamat dengan ion hidroksida yang berasal dari basa larutan NaOH 0,1 N untuk menghasilkan air menggunakan merah fenol
sebagai indikator Ditjen POM., 2014. Selain dengan metode asidi-alkalimetri penetapan kadar asam mefenamat
dapat dilakukan secara analisis instrumental menggunakan metode Spektrofotometri UV. Alasan menggunakan metode spektrofotometri UV karena
berdasarkan penelitian Dieki 2012, asam mefenamat dalam sediaan tablet dapat ditetapkan kadarnya secara spektrofotometri ultraviolet pada serapan maksimum
285 nm. Selain itu, menggunakan metode spektrofotometri UV terdapat banyak keuntungan, yang lebih mudah, cepat dan spesifik untuk analisis zat uji. Prinsip
dari spektrofotometri UV yaitu jika suatu molekul dikenai suatu radiasi ultraviolet pada panjang gelombang yang sesuai, maka molekul tersebut akan mengabsorpsi
cahaya uv yang mengakibatkan transisi elektronik yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar berenergi lemah keorbital keadaan tereksitasi berenergi
lebih tinggi Uno, dkk., 2015.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obat adalah unsur aktif secara fisiologi dipakai dalam diagnosis, pencegahan, pengobatan, atau penyembuhan suatu penyakit pada manusia atau
hewan. Obat dapat berasal dari alam diperoleh dari sumber mineral, tumbuh- tumbuhan atau hewan atau dapat dihasilkan dari sintesis kimia organik atau
biosintesis. Bahan obat dicampurkan dengan unsur-unsur farmasetik yang tidak aktif secara fisiologi dalam pembuatan bermacam-macam bentuk sediaan yang
dipakai sekarang Ansel, 1989. Asam mefenamat merupakan golongan obat antiinflamasi nonsteroid
AINS yang mempunyai khasiat sebagai analgetik dan antiinflamasi. Analgetik adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran sedangkan Antiinflamasi adalah zat-zat yang dapat menghilangkan radang yang disebabkan bukan karena mikoorganisme non infeksi Tjay dan
Rahardja, 2007. Analisis penetapan kadar asam mefenamat dalam sediaan tablet dilakukan
dengan metode titrasi asidi-alkalimetri, metode titrasi atau titrimetri masih banyak digunakan hingga sekarang karena merupakan metode yang sederhana, murah dan
mampu memberikan ketepatan yang tinggi Rohman, 2007. Dalam perdagangan, asam mefenamat biasanya diformulasikan dalam
bentuk sediaan tablet, dengan dosis 500 mg tiap tabletnya. Asam mefenamat tidak
Universitas Sumatera Utara