Local Multipoint Distribution Service LMDS

26 Tabel 1.3 Parameter k dan α terhadap frekuensi dan polarisasi Frequency GHz k H k V α H α V 1 2 4 6 7 8 10 12 15 20 25 30 35 40 45 50 60 70 80 90 100 120 150 200 300 400 0.0000387 0.000154 0.000650 0.00175 0.00301 0.00454 0.0101 0.0188 0.0367 0.0751 0.124 0.187 0.263 0.350 0.442 0.536 0.707 0.851 0.975 1.06 1.12 1.18 1.31 1.45 1.36 1.32 0.0000352 0.000138 0.000591 0.00155 0.00265 0.00395 0.00887 0.0168 0.0335 0.0691 0.113 0.167 0.233 0.310 0.393 0.479 0.642 0.784 0.906 0.999 1.06 1.13 1.27 1.42 1.35 1.31 0.912 0.963 1.121 1.308 1.332 1.327 1.276 1.217 1.154 1.099 1.061 1.021 0.979 0.939 0.903 0.873 0.826 0.793 0.769 0.753 0.743 0.731 0.710 0.689 0.688 0.683 0.880 0.923 1.075 1.265 1.312 1.310 1.264 1.200 1.128 1.065 1.030 1.000 0.963 0.929 0.897 0.868 0.824 0.793 0.769 0.754 0.744 0.732 0.711 0.690 0.689 0.684

2.6 Sistem Komunikasi Yang Menggunakan Kanal Gelombang Milimeter

2.6.1 Local Multipoint Distribution Service LMDS

Local Multipoint Distribution Service LMDS adalah sistem komunikasi Wireless broadband point-to-multipoint communication yang beroperasi pada frekuensi sekitar 28 GHz sampai 31 GHz tetapi di Eropa bisa mencapai 40 GHz yang dapat membawa informasi video, suara dan data dengan pemanfaatan lebar pita frekuensi sekitar 1 GHz [12]. Untuk penggunaan frekuensi LMDS tergantung standar pada tiap negara. Sistem LMDS menggunakan sistem seluler untuk arsitektur jaringannya dengan sisi penerimanya tetap, tidak bergerak seperti pada Universitas Sumatera Utara 27 system mobile communication. Untuk bandwidth LMDS dialokasikan untuk mengirimkan layanan broadband dengan konfigurasi point-to-point atau point-to- multipoint yang digunakan untuk pelanggan perumahan maupun komersial [11]. Penggunaan frekuensi yang relatif sangat tinggi yaitu pada pita gelombang milimeter kondisi line of sight LOS harus dipenuhi sehingga pada sistem komunikasi LMDS sel yang terlingkupi pada umumnya berjarak sekitar 1 – 5 km. Jarak tempuhnya yang terbatas ini pada umumnya disebabkan karakteristik propagasi sinyal pada frekuensi tinggi mengalami banyak redaman, akibatnya sangat rentan terhadap kondisi lingkungan, terutama akibat hujan. Besarnya alokasi spektrum yang digunakan memampukan sistem LMDS untuk mendukung layanan-layanan broadband. Jenis layanan yang disediakan oleh sistem LMDS antara lain [13] : 1. Layanan Data Berkecepatan Tinggi. a. Peer to peer Symetric services b. Clientserver asymetric services Jaringan bisa terbentuk sendiri atau umum. Kecepatan data downstream biasanya 15 Mbps sampai 55 Mbps, sedangkan kecepatan upstream dari 64 Kbps sampai 44 Mbps. 2. Layanan suara atau telepon. Kecepatan dari layanan telepon adalah pada ISDN, E1, dan E3. 4. Layanan video. 5. Video on demand. 6. Interaktif video, seperti video conference. Universitas Sumatera Utara 28 7. Broadcast video, yang dapat disediakan dalam bentuk analog PAL maupun digital MPEG. Pada Gambar 2.9 ditunjukkan layanan-layanan yang disediakan oleh LMDS. Gambar 2.10 Arsitektur Sistem LMDS [12] Untuk membangun sebuah sistem LMDS perlu diperhatikan beberapa parameter. Parameter ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pembangunan sistem yang nyata. Adapun parameter tersebut adalah seperti prediksi pelanggan, link budget berupa redaman, kualitas transmisi, daya pancar, level sinyal terima, EIRP dan site planning [13]. Pada perhitungan link budget LMDS rugi-rugi lintasan redaman tidak hanya disebabkan oleh rugi-rugi ruang bebas melainkan telah dipengaruhi oleh redaman hujan dan penyerapan oleh gas seperti yang ditunjukkan pada persamaan 2.12 [13]. Hal ini disebabkan karena pada penggunaan frekuensi di atas 10 GHz terjadi efek scattering dan absorbtion yang disebabkan oleh partikel hujan sehingga dapat menurunkan kualitas komunikasi. Universitas Sumatera Utara 29 P T = CN - G T - G R – 204 + L TX + L RX + L FS + L hujan + NF +10 log BW + FM 2.12 P T = Daya pancar L TX = Redaman saluran pada pemancar L RX = Redaman saluran pada penerima L FS = Redaman lintasan redaman ruang bebas L hujan = Redaman hujan G T = Gain pada pemancar G R = Gain pada penerima CN = Nilai perbandingan antara sinyal yang diterima dengan noise yang diterima. FM = Fading Margin . 2.6.2 Komunikasi Point to Point LTE Long Term Evolution LTE adalah sebuah nama yang diberikan kepada suatu proyek dalam The Third Generation Partnership Project 3GPP untuk mengembangkan standar komunikasi bergerak Universal Mobile Telecommunication System UMTS dalam mengatasi kebutuhan mendatang. Menurut standar, LTE memberikan kecepatan uplink hingga 50 megabit per detik Mbps dan kecepatan downlink hingga 100 Mbps [14]. Perhitungan link budget LTE ada beberapa jenis antara lain link budget uplink, link budget downlink dan link budget point to point. Perhitungan link budget yang telah memperhitungkan nilai redaman hujan sepanjang link dan arah link adalah link budget point to point. Universitas Sumatera Utara 30 Pada teknologi LTE yang dimaksud dengan komunikasi point to point adalah komunikasi antara dua eNode-B. Parameter yang digunakan pada komunikasi point to point ini adalah sebagai berikut [14] : 1. Lokasi eNodeB 2. Frekuensi kerja yaitu : 8GHz, 13GHz, 15GHz dan 22GHz 3. Jarak antar eNode-B 4. Penguatan Antena dB 5. EIRP 6. Rugi – rugi lintasan 7. Free Space Loss dB 8. Redaman Hujan dB 9. Receive Signal Level –RSL dBm 10. Fresnel Zone Adapun parameter masukan dan keluaran perhitungan link budget pada komunikasi point to point LTE dapat dilihat pada Lampiran D. Universitas Sumatera Utara 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian