commit to user
BAB II TELAAH PUSTAKA
A. PERBANKAN
1. Pengertian Bank
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan menjelaskan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak Budi Untung, 2000: 166. Abdurrahman dalam Ensiklopedia Ekonomi keuangan dan Perdagangan
menjelaskan bahwa, Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman,
mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-
perusahaan dan lain-lain Thomas Suyatno, 1988: 1. GM. Verryn Stuart, mengatakan bahwa Bank adalah suatu badan yang
bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik bank dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain,
maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral Thomas Suyatno, 1988: 1.
commit to user
2. Jenis bank
a. Bank Umum
Bank umum didefinisikan oleh Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran. Kegiatan-kegiatan yang dapat
dilakukan oleh bank umum secara lengkap adalah Budisantoso Totok dan Sigit Triandaru, 2006: 84:
1 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk
lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. 2 Memberikan kredit.
3 Menerbitkan surat pengakuan hutang. 4 Membeli, menjual, atau meminjam atas resiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya. 5 Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah transfer. 6 Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan
dana kepada pihak lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel tunjuk, cek, atau sarana lainnya.
7 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.
commit to user
8 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga safe deposit box.
9 Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasar suatu kontrak.
10 Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
11 Melakukan kegiatan dari anjak pemberian piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat.
12 Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia. 13 Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 14 Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain
di bidang keuangan seperti sewa guna upah, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan
penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
15 Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan
prinsip syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
commit to user
16 Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana
pensuin yang berlaku. 17 Membeli sebagian atau seluruh agunan, baik melalui pelelangan
maupun di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara suka rela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar
lelang dari pemilik agunan dalam hal nasabah debitur tidak memenuhi kewajibannya pada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli
tersebut wajib dicairkan secepatnya. 18 Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang
tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan perundangan lain yang berlaku.
Di samping kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh bank umum di atas, terdapat juga kegiatan yang merupakan larangan bagi bank
umum sebagai berikut Budisantoso Totok dan sigit Triandaru, 2006: 86: 1 Melakukan penyertaan modal kecuali pada bank atau perusahaan lain di
bidang keuangan serta kecuali penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah. 2 Melakukan usaha peransurasian.
3 Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana diuraikan di atas.
commit to user
b. Bank Perkreditan Rakyat
Bank perkreditan rakyat didefinisikan oleh Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran.
Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat secara lengkap adalah Budisantoso Totok dan sigit Triandaru,
2006: 86: 1 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2 Memberikan kredit. 3 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip
syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 4 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI,
deposito berjangka, dan atau tabungan pada bank lain. Di samping kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh BPR
di atas, terdapat juga kegiatan-kegiatan yang merupakan larangan bagi BPR sebagai berikut Budisantoso Totok dan sigit Triandaru, 2006: 86:
1 Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu-lintas pembayaran.
2 Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. 3 Melakukan penyertaan modal.
commit to user
4 Melakukan usaha peransurasian. 5 Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud
diatas. Berdasarkan kegiatan usaha dan larangan-larangan di atas, maka
secara umum BPR mempunyai kegiatan usaha yang lebih terbatas dibandingkan Bank Umum. Bank Umum dapat menghimpun dana dalam
bentuk simpanan dari masyarakat berupa giro, tabungan, dan deposito, sedangkan BPR tidak boleh menghimpun dana dalam bentuk giro dan juga
tidak boleh ikut serta dalam lalu-lintas pembayaran. Bank Umum dapat melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, sedangkan BPR tidak
diperbolehkan. Bank umum dapat melakukan kegiatan penyertaan modal pada lembaga keuangan dan untuk mengatasi kredit macet, sedangkan
BPR sama sekali tidak boleh melakukan penyertaan modal. Dalam hal melakukan usaha peransurasian, BPR dan Bank Umum sama-sama tidak
diperbolehkan.
3. Fungsi dan Tujuan Bank
Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang
pelaksanaan pembangunan
nasional dalam
rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan
commit to user
ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan tujuan bank adalah menunjang pelaksanaan
pembangunan ke arah peningkatan kesejahtaraan masyarakat Budi Untung, 2000: 14.
4. Kebijakan Perbankan
Kebijakan perbankan di Indonesia berisi tentang http:abdee- joy.blogspot.com :
a. Arsitektur Perbankan Indonesia b. Konsolidasi Perbankan
c. Membangun Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia ASKI d. Penerapan Basel II Accord
e. Pengembangan Perbankan Syariah f. Pengembangan Bank Perkreditan Rakyat BPR
1 Harapan Industri BPR di Masa Depan 2 Kelembagaan BPR
3 Penyempurnaan Sistem Pengaturan dan Pengawasan BPR 4 Penguatan Kapasitas dan Kelembagaan BPR
a Program Sertifikasi Profesional untuk BPR CERTIF b Penguatan Infrastruktur Industri BPR
5 Peningkatan Kerjasama BPR dengan Bank Umum atau Lembaga Lain Linkage Program
commit to user
g. Penanganan Dugaan Tindakan Pidana Perbankan h. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM
1 Kebijakan Kredit Perbankan 2 Pengembangan Kelembagaan yang Menunjang Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah UMKM 3 Voucer System Program KasKu
‐Kupong Akses Keuangan 4 Pemberian Bantuan Teknis
a Pelatihan Kepada Perbankan dan Lembaga Penyedia Jasa BDSP
b Memfasilitasi Pertemuan antara Pemerintah, Perbankan, dan Dunia Usaha
c Kerjasama Dengan Kementerian Koperasi dan UKM d Kerjasama Dengan Kementerian Lingkungan Hidup
5 Pengembangan Sistem Informasi Perbankan
5. Ketentuan Pokok Perbankan