Sasaran Komunikasi Kerangka Teori

22 pendukung dan penghambat komunikasi. Arifin Anwar 1984:87 menyatakan bahwa elemen yang harus diperhatikan dalam merumuskan strategi komunikasi adalah pengenalan khalayak, pesan, metode, media, dan komunikator. Dengan begitu untuk perumusan strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-konponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumusan Harold Laswell : Who says What in Which Channel to Whom with What Effect.

1. Sasaran Komunikasi

Sebelum melancarkan komunikasi perlu mempelajari siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi. Sudah tentu ini tergantung tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui dengan metode informatif atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu metode persuasif atau instruktif. Apapun tujuan, metode, dan banyaknya sasaran pada diri komunikan perlu diperhatikan faktor kerangka referensi dan faktor situasi dan kondisi. Pesan komunikasi yang disampaikan harus disesuaikan dengan kerangka referensinya. Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari paduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial, ideologi, cita-cita dan sebagainya. Berkaitan dengan kerangka referensi komunikan dalam komunikasi massa yang sifatnya heterogen, oleh karena itu pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran melalui media massa hanya yang bersifat informatif dan umum yang dapat dimengerti oleh semua orang. Jika pesan yang disampaikan kepada khalayak bersifat perusasi, maka akan lebih 23 efektif apabila khalayak dibagi dalam kelompok-kelompok khusus lalu diadakan komunikasi kelompok dengan mereka. Pada factor situasi dan kondisi, yang dimaksud dengan situasi disini adalah situasi komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Situasi yang menghambat jalannya komunikasi dapat diduga sebelumnya atau dapat datang juga secara tiba-tiba pada saat komunikasi dilancarkan. Dan yang dimaksud dengan kondisi adalah keadaan psikis dan fisik komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi. Effendy, 2007: 35-37 Dalam proses komunikasi, baik komunikator maupun khalayak, mempunyai kepentingan yang sama, tanpa persamaan kepentingan, komunikasi tidak akan mungkin berlangsung. Justru itu, untuk berlangsungnya suatu komunikasi dan kemudian tercapainya hasil yang positif, maka komunikator harus menciptakan persamaan kepentingan dengan khalayak terutama dalam pesan, metode, dan media. Untuk menciptakan persamaan kepentingan tersebut, maka komunikator harus mengerti dan memahami kerangka pengalaman dan kerangka referensi khalayak secara tepat dan seksama, yang meliputi: a. Kondisi kepribadian dan kondisi fisik khalayak yang terdiri dari: 1. Pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan. 2. Kemampuan khalayak untuk menerima pesan-pesan lewat media yang digunakan. 3. Pengetahuan khalayak terhadap perbendaharaan kata-kata yang 24 digunakan. b. Pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan norma- norma kelompok dan masyarakat yang ada. c. Situasi dimana khalayak itu berada. Marhaeni Fajar, 2009:184 Khalayak sasaran sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu : a. Primary target audience merupakan orang yang secara langsung akan terpengaruh oleh pesan yang dikirimkan ataupun mempunyai kebutuhan untuk terekspose di dalam pesan. b. Secondary target audience merupakan orang yang kurang penting yang diharapkan menerima pesan, atau orang yang mendapatkan keuntungan dengan mendapat pesan, ataupun orang yang dapat mempengaruhi target audiens. c. Stakeholders merupakan orang atau kelompok yang mungkin secara langsung dan tidak langsung terlibat atau terpengaruh oleh pesan.

2. Strategi Pesan

Dokumen yang terkait

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karo (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

10 152 135

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam meningkatkan Pendapataan Asli Daerah Kabupaten Karo ( Studi kasus pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

51 271 153

Analisis Komunikasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemko Binjai

6 74 99

STRATEGI KOMUNIKASI EVENT CROSS CULTURE FESTIVAL 2009(Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya)

0 11 3

UPAYA DINAS PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA KAWASAN PANTAI LOVINA (Studi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng-Bali)

0 22 2

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PARIWISATA MELALUI MUSIK (Studi Pada Kampanye Jazz on Bromo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo)

1 37 37

AKTIFITAS PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPROMOSIKAN POTENSI PARIWISATA (Studi Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat)

2 8 50

IMPLEMENTASI STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (Studi Pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir) SKRIPSI

0 1 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karo (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

1 1 41

Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Karo (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

0 1 12