Proses Pengujian Impak Teknik Manufaktur Komposit

commit to user 32 Gambar 3.10. Proses manufaktur komposit sandwich

3.3.4 Proses

Postcure Spesimen Sebelum dilakukan pengujian impak charpy , terlebih dahulu dilakukan proses postcure di dalam oven pada suhu 60°C selama 4 jam. Postcure dilakukan untuk menyempurnakan ikatan rantai polimer polyester . 3.3.5 Variasi Penelitian Dalam pengujian impak ini, variasi penelitian dari spesimen komposit sandwich yang digunakan adalah variasi tebal skin yaitu skin dengan tebal 2 mm, 3 mm, 4 mm, 5 mm dan variasi tebal core 5 mm, 10 mm, 15 mm, dan 20 mm. Spesimen uji impak komposit sandwich ini menggunakan komposisi skin serat aren-matrik polyester dengan fraksi volume serat adalah 30. Dan komposisi core serbuk gergaji kayu sengon laut dengan komposisi 60 : 40 dengan urea formaldehyde . Spesimen yang dibutuhkan dalam pengujian impak ini berjumlah 40 buah.

3.3.6 Pengujian Impak

Dengan uji impak dapat diketahui kekuatan suatu material. Kekuatan impak komposit sangat tergantung pada ikatan antar penyusun material komposit tersebut. Semakin kuat ikatan tersebut maka semakin kuat pula kekuatan impaknya. Untuk commit to user 33 mengetahui ketahanan benda terhadap keadaan patah, maka digunakan metode pengujian impak charphy . Langkah-langkah pengujian impak charpy dalam penelitian ini: a. Mempersiapkan spesimen dan peralatan uji impak charpy b. Mengukur nilai α dengan cara menghitung simpangan alat uji impak charpy tanpa menggunakan spesimen. c. Mempersiapkan spesimen komposit sandwich variasi tebal skin 2 mm. d. Meletakkan spesimen tersebut pada tumpuan alat uji impak dan mengangkat pendulum pada posisi 90° dari spesimen. e. Melepaskan palu atau bandul dengan cara menggeser handel, kemudian setelah bandul berayun dan mematahkan spesimen, menggeser tuas panjang untuk menghentikan ayunan pendulum. f. Mengukur nilai β setelah pengujian. g. Mengulangi langkah c-f untuk spesimen variasi tebal skin dengan ukuran 3 mm, 4 mm, 5 mm, dan spesimen variasi tebal core dengan ukuran 5 mm, 10 mm, 15 mm, 20 mm. h. Melakukan perhitungan atas data yang telah didapatkan. Gambar 3.11. Spesimen uji impak charpy commit to user 34 Gambar 3.12. Alat uji impact charpy di Laboratorium Material UNS Alat uji impak charpy yang digunakan ditunjukkan pada gambar 3.12. Pada analisis energi serap dan kekuatan impak dari komposit sandwich ini akan dilakukan analisis eliminasi faktor ketebalan. Penambahan ketebalan spesimen uji impak ini akan berpengaruh terhadap nilai energi serap dan nilai kekuatan impak komposit sandwich . Pada pengujian bending, ketebalan impak berpengaruh pada kekuatan bending karena semakin tebal spesimen maka momen inersianya juga semakin besar. Apabila momen inersianya besar, maka kekuatan bending yang dihasilkan akan semakin kecil. Pada pengujian impak, tebal dari spesimen juga berpengaruh pada kekuatan impak komposit sandwich . Dengan semakin meningkatnya ketebalan komposit sandwich , maka kekuatan impak yang dihasilkan akan semakin kecil. Hal ini dapat ditunjukkan pada rumus kekuatan impak yaitu 3 serap cU 10 b h x E a x = dimana a cU = harga impak charpy, E serap = energi serap, b = lebar spesimen, dan h = tebal spesimen. Berdasarkan rumus diatas dapat kita lihat bahwa dengan meningkatnya ketebalan komposit sandwich akan menyebabkan menurunnya nilai kekuatan impak komposit sandwich . Hal ini dikarenakan tebal komposit sandwich berbanding terbalik terhadap nilai kekuatan impak komposit. commit to user 35

3.3.7 Diagram Alir Penelitian