IV-21
Dari permasalahan di atas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi mengenai tindakan atau hal apa yang dapat memperbaiki postur
kerja beresiko tinggi tersebut. Untuk studi perbandingan telah dilakukan pengamatan postur kerja di bengkel Suzuki Indo Motor, Jebres sebagai bengkel
resmi yang telah memiliki prosedur kerja standar dari agen tunggal pemegang merk Suzuki. Jika dibandingkan dengan identifikasi REBA mekanik Loh Jinawi
Motor, hasil identifikasi REBA menunjukan bahwa mekanik Suzuki Indo Motor memiliki postur kerja jauh lebih baik, yaitu nilai 3 level resiko rendah.
Dari pengamatan yang dilakukan, ternyata hal tersebut disebabkan oleh adanya standardisasi kerja yang lebih baik, yang didalamnya meliputi standar
perlengkapan. Perbedaan mendasar dari segi perlengkapan antara bengkel resmi dengan Loh Jinwi Motor adalah digunakannya
motorcycle lift
yang berfungsi untuk membantu memposisikan motor ketika diservis. Alat bantu servis motor
berupa
motorcycle lift
ini sudah menjadi kewajiban untuk digunakan pada bengkel-bengkel resmi, namun belum menjadi perhatian bagi bengkel-bengkel
umum seperti Loh Jinawi Motor. Kendala utama yang mereka hadapi adalah keterbatasan karena
motorcycle lift
yang ada saat ini bersifat permanen, berat, serta harganya yang sangat mahal.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai bagaimana merancangan
motorcycle lift
yang sesuai dengan kondisi bengkel Loh Jinawi sebagai upaya untuk mengurangi keluhan-keluhan yang
dirasakan oleh mekanik dalam aktivitas servis motor.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan dari penelitian ini, yaitu bagaimana merancang
motorcycle lift
sebagai alat bantu mekanik pada pengerjaan servis motor, yang sesuai dengan kondisi bengkel Loh Jinawi sebagai upaya memperbaiki postur kerja.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu menghasilkan rancangan
motorcycle lift
sebagai alat bantu mekanik pada pengerjaan servis motor, yang
IV-22
sesuai dengan kondisi bengkel Loh Jinawi sebagai upaya memperbaiki postur kerja.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Suatu permasalahan akan diteliti apabila di dalamnya mengandung unsur manfaat. Agar memenuhi suatu unsur manfaat maka perlu ditentukan terlebih
dahulu manfaat yang akan didapatkan dari suatu penelitian. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Menghasilkan perancangan alat bantu bagi mekanik sehingga
menimbulkan rasa aman, nyaman sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja.
2. Dapat mengurangi tingkat keluhan nyeri dan kaku otot bagi mekanik
pada pengerjaan servis motor.
1.5 BATASAN MASALAH
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian tidak terlalu luas dan memperjelas obyek penelitian yang akan dilakukan. Batasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Wilayah kajian adalah bengkel Loh Jinawi Motor dan Suzuki Indo Motor.
2. Subjek penelitian adalah pemilik beserta 4 mekanik bengkel Loh Jinawi
Motor dan 6 mekanik Suzuki Indo motor. 3.
Perancangan menggunakan pendekatan anthropometri hanya pada penentuan jankauan tinggi maksimal, penentuan dimensi lain yang
diperlukan pada perancangan menggunakan pendekatan dari spesifikasi motor dan perhitungan teknik.
4. Metode analisa postur kerja yang digunakan adalah metode REBA.
5. Spesifikasi dimensi motor diambil dari beberapa merk dan jenis motor
yang digunakan dalam penentuan dimensi perancangan
motorcycle lift
: a.
Berat total motor maksimal = 150 Kg b.
Jarak sumbu roda maksimal = 1330 mm c.
Lebar bagian motor paling luar stang kemudi = 670 mm d.
Jarak terendah bagian motor terbawah dengan tanah = 130 mm
IV-23
6. Pada perhitungan teknik menggunakan sampel motor Honda Tiger Revo
2009, dengan spesifikasi motor yang dibutuhkan untuk perhitungan teknik sebagai berikut :
a. Berat maksimal = 150 Kg
b. Jarak antara sumbu depan motor dengan standart tengah = 850 mm
1.6 ASUMSI