Uji normalitas Uji heteroskedastisitas uji autokorelasi uji multikolinearitas koefisien determinasi R

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang di gunakan adalah metode regresi linier berganda, dimana data yang di kumpulkan melalui hasil wawancara, kemudian dianalisis menggunakan indicator yang di gunakan. Rumus metodenya, yaitu: Y = α + � X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Keterangan: α = konstanta β 1 β 2 β 3 = koefisien regresi variable independen X 1 = kesehatan X 2 = tingkat pendidikan X 3 = pendapatan Y = kesejahteraan masyarakat

3.7 Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi dat dengan bentuk lonceng syafrizal situmorang dkk, 2010. Dengan adanya test normalitas maka hasil penelitian bisa di generalisasikan populasi.pada penelitian ini, uji normalitas di lakukan dengan pendekatan histogram.

3.8 Uji heteroskedastisitas

Uji hetoroskedastisitas diuji dengan metode glejser dengan cara menyusun regresi antara nilai absolute residual dengan variable bebas. Apabila masing- masing variable bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap absolute residual α = 0,05 maka dalam model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

3.9 uji autokorelasi

Universitas Sumatera Utara Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat di lakukan dengan pengujian durbin-watson d. hasil perhitungan durbin-watson d dibandingkan dengan nilai d tabel pada α = 0,05. Tabel d memiliki dua nilai, yaitu nilai batas atas d u dan nilai batas bawah d l untuk berbagai nilai n dan k. Jika: d d L ; maka terjadi autokorelasi positif d 4 – d L ; maka terjadi autokorelasi negative d u d 4 – d u ; maka terjadi autokorelasi d L ≤ d≤ d u atau 4 – d u ≤ d ≤ 4 – d l ; maka pengujian tidak meyakinkan

3.10 uji multikolinearitas

Pendeteksian terhadap multikolinearitas dapat di lakukan dengan melihat nilai variance inflating factor VIF dari hasil analisis regresi. Jika nilai VIF 10 maka terdapat gejala multiklinearitas yang tinggi.

3.11 uji hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian secara simultan serempak dan parsial yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi software pengelolaan data dengan SPSS dengan analisis tersebut

3.11.1 Uji T secara parsial

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variable independen tingkat pendapatan, pendidikan, kesehatan, dan kondisi perumahan serta fasilitas yang di miliki secara parsial terhadap variable independen. Adapun hipotesis statistic pengujian sebagai berikut: H : β 1 = 0 tidak ada pengaruh tingkat modal, pendidikan, pendapatan H 1 ≠ β 1 = 0 ada pengaruh tingkat modal, pendidikan, pendapatan Universitas Sumatera Utara

3.11.1.1 Uji F secara simultan

Uji f di lakukan untuk melihat secara silmutan bersama-sama apakah ada pengaruh dari variabel bebas kesehatan, pendidikan, pendapatan. Model hipotesis yang dilakukan dalam uji f ini adalah: H0 : β 1 β 2 β 3 = 0 artinya pendapatan,kesehatan,pendidikan secara bersama- sama tidak terpengaruh terhadap kesejahteraan petani. H 1 : β 1 β 2 β 3 ≠ 0 artinya pendapatan,kesehatan,pendidikan secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani.

3.12 koefisien determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 sering pula di sebut dengan koefisien determinasi majemuk yang hampir sama dengan koefisien r 2 . R juga serupa dengan r, tetapi keduanya berbeda dalam fungsi kecuali regresi linier sederhana. R 2 menjelaskan proporsi variasi dalam variable terikat Y yang di jelaskan oleh variabel bebas lebih dari satu variable : X i ; i = 1,2,3…k secara bersama-sama. Sementara itu r 2 menjelaskan mengukur kebaikan sesuai dari persamaan regersi, yaitu memberikan persentase variasi total dalam variable terikat Y yang di jelaskan oleh hanya satu variable bebas X. r = koefisien korelasi yang menjelaskan keeratan hubungan linier di antara dua variabel, nilainya dapat negative dan positif. R = koefisien korelasi majemuk yang mengukur tingkat hubungan antara variable terikat Y dengan semua variabel bebas yang menjelaskan secara bersama-sama dan nilainya selalu positif. Dengan demikian faktor-faktor yang Universitas Sumatera Utara di duga mempengaruhi kesejahteraan petani adalah modal, pendidikan, pendapatan. Variabel-variabel tersebut kemudian akan di estimasi ke dalam fungsi.

3.13 Pengeolahan data