Uji Asumsi Normalitas Uji Asumsi Multikolinearitas SEM dengan Metode Estimasi Bayes pada Software AMOS Versi 22

Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui jawaban rata-rata responden mendekati skor 4, yang berarti mayoritas responden menjawab setuju, untuk tiap-tiap pertanyaan pada variabel aktivitas pengendalian.

4.2 Uji Asumsi Normalitas

Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan AMOS 22 Berdasarkan output AMOS untuk uji normalitas di atas Gambar 4.1, diketahui nilai c.r. critical ratio dari penerapan sistem akuntansi keuangan daerah 1 adalah −0,276, kemudian nilai c.r. critical ratio dari aktivitas pengendalian adalah −0,367, dan nilai c.r. critical ratio dari akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah adalah −0,221. Widarjono 2015:262 menyatakan nilai c.r. yang berada di antara ±1,96 berarti data berdistribusi normal. Diketahui nilai critical ratio dari penerapan sistem akuntansi keuangan daerah 1, aktivitas pengendalian, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah berada di antara ±1,96. Hal ini berarti asumsi normalitas dipenuhi. Begitu juga nilai c.r. untuk normalitas multivariat adalah 1,678 berada di antara ±1,96 yang berarti secara multivariat, data memenuhi syarat normalitas . Universitas Sumatera Utara

4.3 Uji Asumsi Multikolinearitas

Uji multikolinearitas merupakan suatu uji untuk menguji ada tidaknya korelasi yang kuat di antara variabel penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap variabel aktivitas pengendalian. Diketahui nilai korelasi antara penerapan sistem akuntansi keuangan daerah dan aktivitas pengendalian adalah -0,053. Ghozali 2011 menyatakan nilai korelasi yang kurang dari 0,9 diindikasi tidak terjadi gejala multikolinearitas yang berat. Gambar 4.2 Uji Multikolinearitas dengan AMOS 22

4.4 SEM dengan Metode Estimasi Bayes pada Software AMOS Versi 22

Perkembangan software AMOS telah berlangsung sangat cepat dan sekarang AMOS Versi 22 telah ada dipasaran.Metode estimasi maximum likelihood yang digunakan oleh program AMOS 22 memerlukan asumsi yang sangat ketat berkaitan dengan jumlah sampel harus besar dan data terdistribusi secara normal multivariat.Asumsi ini sering tidak dapat dipenuhi oleh peneliti. Dengan perkembangan statistik Bayesian saat ini, persoalan jumlah sampel kecil dan data tidak multivariate normal dapat diatasi dengan mudah Ghozali, 2014:ix. Universitas Sumatera Utara Statistik Bayesian menggunakan iterasi jumlah re-sampling data yang sangat besar untuk mencapai distribusi normal dengan menggunakan metode Markov Chain Monte Carlo MCMC.Program AMOS 22 telah mengintegrasikan MCMC ke dalam program, sehingga kita dapat menggunakan metode estimasi Bayesian. Dalam statistika inferensial diasumsikan bahwa distribusi populasi diketahui dengan pasti.Teknik yang digunakan untuk menaksir nilai parameter jika distribusi populasi diketahui dengan pasti adalah metode maximum likelihood dan metode ini hanya mendasarkan inferensi pada sampel, tetapi jika distribusi populasi tidak diketahui maka metode maximum likelihood tidak dapat digunakan Ghozali, 2014:327. Pendekatan alternatif dengan model statistik Bayesian yang memandang bahwa setiap kuantitas yang tidak diketahui nilainya unknown sebagai variabel random dan diberikan distribusi probabilitasnya.Jadi Bayesian memperkenalkan suatu metode di mana kita perlu mengetahui bentuk distribusi awal prior dari populasi dengan metode bayes.Menurut bayes parameter populasi berasal dari suatu distribusi sehingga nilainya tidaklah tunggal merupakan variabel random, sedangkan menurut metode klasik maximum likelihood parameter populasi diasumsikan tetap konstan walaupun nilainya tidak diketahui Ghozali, 2014:327. Masing-masing pendekatan sudah tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.Pada metode maximum likelihood teknik estimasi parameternya lebih mudah, sehingga orang banyak menggunakan teknik ini.Akan Universitas Sumatera Utara tetapi teknik ini sangat sensitif terhadap data ekstrim.Data ekstrim sangat berpengaruh terhadap nilai rata-rata ataupun variasi.Sedangkan pada metode Bayes, karena nilai parameternya berasal dari suatu distribusi, maka kesulitan pertama yang dijumpai adalah menentukan bagaimana bentuk distribusi parameter tersebut.Walaupun menentukan distribusi awal prior dari parameter sulit, tetapi estimasi parameter dengan metode Bayes lebih menjanjikan karena peneliti tidak perlu tahu tentang distribusi awal dari populasi Ghozali, 2014:327-328. Sampai tahun 1980an statistik Bayes masih dipandang sebagai alternatif daripada statistik klasikal.Belum diterimanya statistik Bayes untuk analisis data kuantitatif karena perhitungan distribusi posterior yang sangat sulit dilakukan.Baru dalam tahun 1990an ditemukan metode Markov Chain Monte Carlo MCMC yang diikuti dengan pertumbuhan personal computer membuat perhitungan distribusi posterior menjadi sangat mudah.Dengan menggunakan MCMC kita dapat menyelesaikan masalah yang sebelumnya tidak bisa diselesaikan dengan metode tradisional Ghozali, 2014:329. SEM dengan estimasi maximum likelihood memerlukan jumlah sampel yang besar dan data harus berdistribusi normal multivariate.Metode estimasi Bayes dapat dilakukan dengan jumlah sampel kecil dan tidak berdistribusi normal. Dengan jumlah sampel besar maka metode estimasi Bayes hasilnya akan mendekati metode maximum likelihood Ghozali, 2014:330. Gambar 4.3 menyajikan metode-metode estimasi parameter yang disediakan dalam software AMOS Versi 22. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Metode Estimasi Bayes dan Maximum Likelihood Berdasarkan Gambar 4.3, metode-metode estimasi parameter yang disediakan dalam AMOS Versi 22 adalah Maximum likelihood, Generalized least squares, Unweighted least squares, Scale-free least squares, Asymptotically distribution-free, dan Bayesian Estimation.

4.5 Pengujian Pengaruh SAKD terhadap AKIP

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Akuntabilitas Keuangan Daerah Pemerintah Kota Subang

0 6 1

PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI DAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN.

0 1 27

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 11

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 2

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 8

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 29

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

1 6 3

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 8

PENGARUH PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU

0 0 24

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP)

0 3 8