Hasil Tabel Pemakaian Soda Ash untuk Soda Ash lemah Pembahasan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Tabel 4.1. Pemakaian Soda Ash untuk Soda Ash lemah Hari PH Air Baku Kekeruhan NTU Debit Air ltrdet Volume Sampel ml Soda Ash g pH pH Dalam Keadaan Jenuh I II III IV V 6,90 7,00 7,00 7,00 7,00 88,90 20,10 15,70 17,60 20,90 130 130 130 130 130 1000 1000 1000 1000 1000 5 5 5 5 4 6,70 6,90 6,90 6,90 6,90 10,830 10,770 10.800 10,710 10,800 Tabel 4.2. Pemakaian larutan Soda Ash jenuh terhadap kenaikan pH Hari Volume sampel mol Kekeruhan Awal NTU Larutan Soda Ash Jenuh ml pH Kekeruhan akhir NTU Universitas Sumatera Utara I II III IV V 1000 1000 1000 1000 1000 88,90 20,10 15,70 17,60 20,90 2 2 1 1 1 7,00 7,10 7,00 7,10 7,00 0,62 0,73 0,55 0,61 0,50

4.2. Pembahasan

Dari percobaan yang telah dilakukan di laboratorium PDAM Tirtanadi IPA instalasi Pengolahan Air Hamparan Perak, pada sampel hari pertama, diperoleh turbidi air baku yaitu; turbiditas 88,90 NTU, keasaman pH 6,90, setelah penambahan PAC 1 dan dilakukan jar test diperoleh turbiditas air menjadi 0,062 NTU dan keasaman pH 6,70 serta dosis PAC 25 ppm. Kemudian dilakukan percobaan yang sama pada air baku tetapi dengan dosis PAC yang sama yaitu 25 ppm dan di jar test kembali dengan waktu dan kecepatan putaran yang sama, tetapi pada putaran lambat di teteskan 1; 2; 3; 4; 5 ml larutan soda ash jenuh berdasarkan pH optimum dan didiamkan beberapa menit untuk proses pengendapan. Setelah diperiksa pH dan kekeruhannya kembali didapat turbiditas air yang sama yaitu 0,62 NTU dan keasaman berubah menjadi pH 7,00 pada air baku yang berisi 2 ml larutan soda ash jenuh. Universitas Sumatera Utara Pada hari kedua, diperoleh turbidi air baku yaitu; turbiditas 20,10 NTU, keasaman pH 7,00, setelah penambahan PAC 1 dan dilakukan jar test diperoleh turbiditas air menjadi 0,73 NTU dan keasaman pH 6,90 serta dosis PAC 21 ppm. Kemudian dilakukan percobaan yang sama pada air baku tetapi dengan dosis PAC yang sama yaitu 21 ppm dan di jar test kembali dengan waktu dan kecepatan putaran yang sama, tetapi pada putaran lambat di teteskan 1; 2; 3; 4; 5 ml larutan soda ash jenuh berdasarkan pH optimum dan didiamkan beberapa menit untuk proses pengendapan. Setelah diperiksa pH dan kekeruhannya kembali didapat turbiditas air yang sama yaitu 0,73 NTU dan keasaman berubah menjadi pH 7,10 pada air baku yang berisi 2 ml larutan soda ash jenuh. Pada hari ketiga, diperoleh turbidi air baku yaitu; turbiditas 15,70 NTU, keasaman pH 7,00, setelah penambahan PAC 1 dan dilakukan jar test diperoleh turbiditas air menjadi 0,55 NTU dan keasaman pH 6,90 serta dosis PAC 25 ppm. Kemudian dilakukan percobaan yang sama pada air baku tetapi dengan dosis PAC yang sama yaitu 25 ppm dan di jar test kembali dengan waktu dan kecepatan putaran yang sama, tetapi pada putaran lambat di teteskan 1; 2; 3; 4; 5 ml larutan soda ash jenuh berdasarkan pH optimum dan didiamkan beberapa menit untuk proses pengendapan. Setelah diperiksa pH dan kekeruhannya kembali didapat turbiditas air yang sama yaitu 0,55 NTU dan keasaman berubah menjadi pH 7,00 pada air baku yang berisi 1 ml larutan soda ash jenuh. Pada hari keempat, diperoleh turbidi air baku yaitu; turbiditas 17,60 NTU, keasaman pH 7,00, setelah penambahan PAC 1 dan dilakukan jar test diperoleh turbiditas air menjadi 0,61 NTU dan keasaman pH 6,90 serta dosis PAC 23 ppm. Kemudian dilakukan percobaan yang sama pada air baku tetapi dengan dosis PAC yang sama yaitu 23 ppm dan di jar test kembali dengan waktu dan kecepatan putaran yang sama, tetapi pada putaran lambat di teteskan 1; 2; 3; 4; 5 ml larutan soda ash Universitas Sumatera Utara jenuh berdasarkan pH optimum dan didiamkan beberapa menit untuk proses pengendapan. Setelah diperiksa pH dan kekeruhannya kembali didapat turbiditas air yang sama yaitu 0,61 NTU dan keasaman berubah menjadi pH 7,10 pada air baku yang berisi 1 ml larutan soda ash jenuh. Pada hari kelima, diperoleh turbidi air baku yaitu; turbiditas 20,90 NTU, keasaman pH 7,00, setelah penambahan PAC 1 dan dilakukan jar test diperoleh turbiditas air menjadi 0,50 NTU dan keasaman pH 6,90 serta dosis PAC 25 ppm. Kemudian dilakukan percobaan yang sama pada air baku tetapi dengan dosis PAC yang sama yaitu 25 ppm dan di jar test kembali dengan waktu dan kecepatan putaran yang sama, tetapi pada putaran lambat di teteskan 1; 2; 3; 4; 5 ml larutan soda ash jenuh berdasarkan pH optimum dan didiamkan beberapa menit untuk proses pengendapan. Setelah diperiksa pH dan kekeruhannya kembali didapat turbiditas air yang sama yaitu 0,50 NTU dan keasaman berubah menjadi pH 7,00 pada air baku yang berisi 1 ml larutan soda ash jenuh. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa pH yang diperoleh sudah memenuhi persyaratan kualitas air minum Nomor : 492MenkesPerIV2010 yaitu dengan parameter kimiawi pH 6,5 – 8,5 karena apabila pH berubah atau tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Kemenkes maka akan menyebabkan perubahan pada bau, rasa dan warna serta terjadi pelarutan logam berat dan korosi jaringan pada air minum. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa air hasil olahan IPA Hamparan Perak sudah memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan. Sehingga air hasil olahan di IPA Hamparan Perak dapat disalurkan ke pelanggan untuk keperluan rumah tangga. 1. Perhitungan Jumlah Soda Ash untuk menaikkan Nilai pH Universitas Sumatera Utara Menghitung Jumlah Soda Ash Na 2 CO 3 yang dipakai hingga didapat nilai pH= 7,0 – 8,0 yang dilakukan di laboratorium dengan melakukan percobaan Jar Test Hasil Penelitian Hari I Untuk mencapai pH Larutan Jenuh = 10,830 pada tabel I di perlukan tepung Soda Ash : = 5,0 g Soda Ash1000 ml Air = 5 gltr Untuk mencapai nilai pH = 7,00 pada table 2 dalam proses netralisasi dibutuhkan larutan soda Ash jenuh sebanyak : = 2,0 ml1000 ml air = 2 mlltr Bila debit air = 130ltrdet, maka dibutuhkan larutan soda Ash jenuh sebanyak: = 130 ltrdet x 2 mlltr =260 mldet = 0,26ltrdet Sedangkan tepung soda Ash yang terkandung di dalam air : = larutan soda Ash jenuh x tepung soda Ash = 0,26 ltrdet x 5 gltr Universitas Sumatera Utara = 1,3 gdet Jumlah kapur yang digunakan adalah : = 1,3 gdet x 3600 det x 11000 = 4,6 kgjam 2. Perhitungan pH Air dengan Penambahan Kapur SecaraRumus pH Menghitung pH air secara rumus pH dengan data hasil penelitian hari I, II, III. IV, V. Hari I Na 2 CO 3 Na 2 + + CO 3 - Mol Na 2 CO 3 = Gr BM 2NaOH = 5 80 = 0,062 mol Mol OH - = Na 2 CO 3 = 2Na + + 2OH 2NaOH 2 OH = 2 x 0,062 = 0,124 Jumlah mol OH - = 1000 x 0,124 1000 Universitas Sumatera Utara OH - = 1,24 x 10 -1 pOH = -Log OH - = -Log 0,124 x 10 -1 = 1 – Log 1,24 = 1 – -0,09 = 1,09 Maka pH netral air = pOH + Penurunan pH = 1,09 + 6,7 = 7,79

4.3 Hasil penentuan dan jumlah soda Ash, pH dan kekeruhan dari Air Sampel