49
Penduduk Tapanuli Tengah terdiri atas multi etnik yaitu suku Batak, Minang, Jawa - Madura, Bugis, Cina, Aceh, Melayu, Sunda, dan lain-lain, dengan mayoritas
suku Batak. Kerukunan, keamanan, ketertiban dan toleransi dalam semangat gotong- royong yang terjalin dan terbina selama ini membuat Tapanuli Tengah semakin
kondusif dan tangguh secara sosial kemasyarakatan dalam menyikapi globalisasi dengan berbagai perubahan yang begitu cepat.
3.4 Keadaan Alam dan Iklim.
3.4.1 Kondisi Iklim
Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong teriklim
tropis.Dalam periode Januari – Desember 2009, suhu udara maksimum dapat mencapai 31,07
o
C dan suhu minimum mencapai 21, 51
o
C.Rata – rata suhu udara di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2009 adalah 23,80
o
C. pada tahun 2009, curah hujan rata – rata 4.227,7 mm, hari hujan 229,00 hari, kecepatan angina rata – rata
7,40 knot dan penguapan rata – rata 4,90 mm, kelembapan udara rata – rata 95,00 .
3.4.2 Kondisi Topografi
Topografi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit – bukit dengan ketinggian 0 – 1.266 meter di atas permukaan laut, dengan panjang garis
50
pantai 200 km. Sebagian daerahnya adalah dataran dan rawa serta banyak aliran sungai. Dari seluruh wilayah Tapanuli Tengah, 43, 90 berbukit dan bergelombang.
Adapun keterbatasan yang melingkupi persoalan tersebut adalah topografi wilayah Tapanuli Tengah yang berbukit Bukit Barisan, keterbatasan sumberdaya
manusia, keterbatasan pengelolaan sumberdaya alam, keterbatasan infrastruktur, keterbatasan akses informasi dan keterbatasan arus modal. Pemerintah Kabupaten
Tapanuli Tengah berupaya untuk mengatasi persoalan tersebut dengan percepatan pembangunan dan menaikkan pertumbuhan ekonomi daerah terutama melalui
investasi baik investasi pemerintah maupun swasta untuk menaikkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan konsep pembangunan TAPANULI GROWTH.
3.4.3 Kondisi Hidrologi
Potensi hidrologi cukup penting dalam menunjang pembangunan baik untuk kepentingan irigasi, air minum sanitasi transportasi maupun untuk kepentingan
lainnya. Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dipengaruhi oleh 5 lima Daerah Aliran Sungai DAS yaitu DAS Tapus, DAS Aek Sirahar, DAS Aek Sibundong,
DAS Aek Kolang, dan DAS Batang Toru. Daerah hulu sungai berasal dari pegunungan Bukit Barisan dan bermuara ke Pantai Barat Sumatera Utara.Sebagian
sungai telah dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik seperti aliran Sungai Sibuluan untuk PLTA Sipan Sihaporas danuntuk air minum, steiger perhubungan
laut, tempat sandar kapalperikanan maupun irigasi.Kondisi hidrologi wilayah
51
Kabupaten Tapanuli Tengah adalah dengan curah hujan yang tidak teratur disepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi dibulan November 798 mm, sedang
hari hujan terbanyak berada di bulan Desember 26 hari.
3.5 Potensi Pariwisata di Kabupaten Tapanuli Tengah