Pengertian Treasury Single Account
28
b Pengendapan uang pemerintah yang berasal dari pendapatan dan pengeluaran pada bank umum menyebabkan tingginya
opportunity cost. 2 Banyaknya
uang negara
yang masih
dikuasai oleh
Departemenlembaga Masih terdapat uang negara yang berada dalam penguasaan
departemen yang juga disimpan dalam rekening-rekening di bank umum, berupa penerimaan negara yang sementara belum disetor ke
kas negara dan uang persediaan yang berasal dari APBN untuk membiayai pengeluaran operasional departemenlembaga.
3 Uang yang tersimpan di Bank Indonesia tersebar dalam puluhan rekening.
Selain di bank umum, pemerintah juga memiliki uang yang tersimpan di Bank Indonesia tersebar dalam puluhan rekening.
Banyaknya rekening tersebut mengakibatkan sulit untuk mengetahui saldo rekening pemerintah dan monitoring dana yang keluarmasuk
rekening tersebut. c. Tujuan Treassury Single Account
Tujuan pelaksanaan Treasury Single Account menurut Abdul Gofar dalam
Setianingtias, 2011 : 29
mencakup antara lain: 1 Adanya pengendalian atas saldo kas dan aliran kas
Untuk pengendalian saldo kas dan aliran kas diperlukan adanya suatu ketentuan hukum yang mewajibkan penerimaan dan pengeluaran
29
harus melalui rekening tersebut sehingga dengan demikian saldo kas dapat dikendalikan.
2 Saldo kas setiap hari harus dikonsolidasikan ke rekening Treasury Single Account
Semua saldo kas yang tersebar dibanyak rekening, untuk keperluan operasional pemerintah maka saldo tersebut harus
dikonsolidasikan ke dalam satu rekening pada setiap akhir hari kerja. 3 Minimalisasi Idle Cash
Idle Cash adalah uang yang mengendap atau menganggur pada bank berkaitan dengan pelaksanaan pengeluaran atau penerimaan.
Uang yang menganggur tersebut harus dapat diminimalisir dengan memanfaatkan dana kas sedemikian rupa sehingga saldo kas
menganggur menjadi minimal. d. Mekanisme pelaksanaan Treasury Single Account rekening pengeluaran
Menindaklanjuti Peraturan
Menteri Keuangan
Nomor 98PMK.052007 tentang Pelaksanaan Rekening Pengeluaran dalam
rangka penerapan Treasury Single Account, mekanisme pelaksanaan Treasury Single Account rekening pengeluaran dijelaskan dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 98PMK.052007 tentang Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Kantor Perbendaharaan Negara Bersaldo Nihil
dalam rangka penerapan Treasury Single Account, mekanisme pelaksanaan Treasury Single Account dijelaskan dalam Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk
30
Pelaksanaan Penyaluran Dana melalui Bank Operasional Mitra Kerja KPPN dalam pasal yang menyatakan setiap akhir hari kerja semua saldo
dalam rekening pengeluaran harus dilimpahkan ke Treasury Single Account.
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara pada setiap harinya menyampaikan perkiraan kebutuhan dana untuk hari berikutnya ke
Direktorat pengelolaan Kas Negara paling lambat pukul 16.00 waktu setempat. Perkiraan kebutuhan dana tersebut mencakup kebutuhan dana
dalam rangka pencairan SP2D Surat Perintah Pencairan Dana dan Surat Pemberitahuan SPT termasuk kebutuhan dana untuk pencairan SP2D
yang dikembalikan BO I. Penyampaian kebutuhan dana kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara menggunakan Program e-kirana pada tahun 2007
dan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara SPAN pada tahun 2010.
Penjelasan Gambar 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Treasury Single Account rekening pengeluaran sebagai berikut:
1 KPPN setiap harinya menyampaikan rencana kebutuhan dana untuk pengeluaran hari berikutnya ke Kantor Pusat Direktorat Jendral
Perbendaharaan. 2 Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap harinya meminta Bank
Indonesia untuk menyediakan dana pada Rekening Pengeluaran Kuasa Bendahara Umum Negara Pusat RPK-BUN-P guna memenuhi
31
kebutuhan dana untuk pengeluaran yang akan dilaksanakan oleh KPPN sesuai dengan rencana kebutuhan yang diajukan.
3 RPK-BUN-P menerima pengisian dana dari Bank Indonesia pada awal hari kerja.
DJPBN
KPPN
Kantor Pos
Yang berhak
BO II Bank Indonesia
RPK-BUN-P RKP BO I
1 2
6 8
BO I 5
9 9
5 10
4
7 11
3
Gambar 2.1 Mekanisme Pelaksanaan TSA Rekening Pengeluaran
4 RPK-BUN-P menerima pengisian dana dari Bank Indonesia pada awal hari kerja.
32
5 BO I menarik dana dari RPK-BUN-P sebesar SP2D dan atau Surat Perintah Transfer.
6 BO II dan Kantor Pos menerima dana dari BO I sesuai dengan SP2D paling cepat 3 tiga hari kalender sebelum pembayaran gaji.
7 Kantor Pos membayarkan kepada yang berhak sesuai nilai SP2D. 8 BO I membayarkan kepada yang berhak sesuai nilai SP2D non-gaji.
9 BO II membayarkan kepada yang berhak pada tanggal telah di tentukan..
10 Kantor Pos dan BO II mentransfer atau memindah bukukan saldo rekening BO II ke RPK-BUN-P melalui BO I pada akhir pembayaran
Gaji paling lambat pukul 14.00 waktu setempat. 11 BO I memindah bukukan atau menihilkan saldo ke rekening RPK-
BUN-P. 12 Rekening Rencana Kerja Pemerintah RKP BO I menyetorkan sisa
dana tersebut ke Bank Indonesia. e. Mekanisme pelaksanaan Treasury Single Account rekening penerimaan
Penerapan Treasury Single Account di Indonesia digunakan untuk menampung semua rekening penerimaan selain rekening penerimaan yang
menampung Pajak Bumi dan Bangunan PBB dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB. Dengan diterapkannya Treasury
Single Account rekening penerimaan, mengakibatkan pelimpahan dari rekening penerimaan RKUN menjadi lebih cepat. Pada dasarnya
mekanisme pengelolaan penerimaan negara setelah penerapan Treasury
33
Single Account rekening penerimaan tidak berbeda dari sebelum berlakunya Treasury Single Account rekening penerimaan. Secara umum
mekanisme dapat dilihat pada gambar 2.2. Penjelasan Gambar 2.2 Mekanisme pelaksanaan Treasury Single
Account rekening penerimaan sebagai berikut:
Wajib Pajak Wajib Bayar
Wajib Pajak Wajib Bayar
Wajib Pajak Wajib Bayar
BankPos Persepsi
BankPos Persepsi
BankPos Persepsi
Bank Indonesia
KPPN DJPBN
Dit. PKN
1. Pembayaran 1. Pembayaran
1. Pembayaran 4. LHP
2. Pelimpahan 5. Rekonsialiasi
Laporan
3. LHP
Gambar 2.2 Mekanisme Pelaksanaan TSA Rekening Penerimaan
1 Wajib Pajak atau Wajib Bayar melakukan pembayaran kewajibannya melalui Bank Pos atau Bank Persepsi.
34
2 Bank Pos atau Bank Persepsi melakukan pelimpahan penerimaan tersebut kepada Bank Indonesia.
3 Setiap Hari bank Pos dan Bank Persepsi menyampaikan Laporan Harian Penerimaan LHP ke KPPN.
4 KPPN kemudian menyampaikan laporan tersebut ke Direktorat Jendral Perbendaharaan.
5 Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Bank Indonesia melakukan rekonsiliasi dengan Bank Indonesia Direktorat PKN.
f. Pengukuran Treasury Single Account dilihat berdasarkan Idle Cash Abdul Gofar dalam Setianingtias, 2011:36 mengatakan bahwa
Idle Cash adalah uang yang mengendap atau menganggur pada bank yang berkaitan dengan pelaksanaan pengeluaran atau penerimaan. Idle Cash
atau uang menganggur merupakan sejumlah dana yang tidak atau belum dimanfaatkan. Hal ini muncul sebagai akibat dari selisih lebih antara
penyediaan dana untuk pengeluaran dengan realisasi pengeluaran yang ada pada bank operasional sebagai bank penampung dana pengeluaran dan
juga penerimaan pemerintah yang belum dilimpahkan ke rekening kas negara. Sebelum penerapan Treasury Single Account. Idle Cash pada bank
operasional dan bank persepsi sangat tinggi. Pemerintah juga tidak bisa mengoptimalkan untuk mendatangkan keuntungan bagi negara. Hal
tersebut dalam perspektif Manajemen Kas yang selama ini berlaku menimbulkan oppurtunity loss bagi pemerintah.
35
Andie Megantara et al dalam Setianingtias, 2011 : 36 menyatakan setiap dana yang dimiliki negara harus digunakan dengan
sebaik-baiknya untuk kegiatan yang mendukung perekonomian negara. Melalui Manajemen Kas yang baik dana yang tidak memberikan return
maksimal dapat diinvestasikan dan dikelola secara profesional sehingga memberikan keuntungan bagi negara daripada hanya mengendap pada
bank yang menimbulkan terjadinya Idle Cash. Keberhasilan Treasury Single Account dapat dilihat dari keadaan
atau posisi uang menganggur yang terjadi. Treasury Single Account yang terdiri dari dua rekening, yaitu rekening penerimaan dan pengeluaran
memberikan perbedaan signifikan terhadap Idle Cash. Sebelum adanya Treasury Single Account apabila terjadi selisih lebih antara penyediaan
dana untuk pengeluaran dengan realisasi pengeluaran akan disimpan di bank yang ditentukan, namun setelah berlakunya Treasury Single Account
pengeluaran dengan realisasi pengeluaran akan ditransfer ke dalam satu rekening yaitu Treasury Single Account dihari yang sama pada bank
sentral. Dari keadaan ini jelas bahwa Treasury Single Account memberikan perbedaan yang nyata terhadap adanya Idle Cash.