Simulasi pengeriman Informasi gerakan jarak jauh berbasis SMS

(1)

IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGAN APLIKASI

KERJASAMA KESEHATAN MEDICAL CHECK UP

PADA RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA

CIBITUNG-BEKASI-JAWA BARAT

Oleh:

Muhamad Syamsul Arifin

NIM : 103091029608

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M/1431 H


(2)

PADA RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA

CIBITUNG-BEKASI-JAWA BARAT

Muhamad Syamsul Arifin

OLEH:

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGAN APLIKASI

KERJASAMA KESEHATAN MEDICAL CHECK UP PADA

RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA CIBITUNG BEKASI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

MUHAMAD SYAMSUL ARIFIN 103091029608

Menyetujui,

Pembimbing I

Husni Teja, Ph.D NIP. 19771030 200112 1 003

Pembimbing II

Yusuf Durrachman, MSc, MIT. NIP. 19710522 200604 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, MT NIP. 19710522 200604 1 002


(4)

Skripsi yang berjudul “Implementasi dan Pengembangan Aplikasi Kerjasama Kesehatan Medical Check Up pada Rumah Sakit Citra Medika Cibitung Bekasi Jawa Barat” telah diuji dan dinyatakan lulus pada sidang Munaqosyah fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Senin, 31 Mei 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta,……… Menyetujui,

Penguji I

Khodijah Hulliyah, MSi. NIP.19730402 200112 2 001

Penguji II

Viva Arifin, M.MSI NIP.19730810 200112 2 001 Pembimbing I

Husni Teja, Ph.D. NIP.19771030 200112 1 003

Pembimbing II

Yusuf Durrachman, M.Sc., MIT. NIP.19710522 200604 1 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra M. Sis NIP. 19680117 200112 1 001

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, MIT NIP.19710522 200604 1 002


(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2010

Muhamad Syamsul Arifin 103091029608


(6)

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah mengkaruniakan nikmat-nikmat-Nya. Tidak ada kebahagian yang lebih tinggi saat ini, selain rasa bahagia penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang disusun untuk melengkapi hasil penelitian dan pengembangan sistem yang telah penulis lakukan di Rumah Sakit Citra Medika Cibitung Bekasi Jawa Barat sebagai prasyarat dalam menyelesaikan kurikulum tingkat akhir pada Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan moral maupun materil yang sangat berarti dalam pelaksanaan Penulisan Skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak. Yusuf Durrahman, MIT, sebagai Ketua Program Studi Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu. Viva Arifin, MMSI. Sebagai sekretaris Program Studi Teknik Informatika.

4. Seluruh dosen dan staff karyawan di Program Studi Teknik Informatika. 5. Bapak Husni Teja Dan Bapak Yusuf Durrachman sebagai Dosen Pembimbing

Skripsi.


(7)

vii

6. Bapak. dr. Moh Natsir Sutte sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Citra Medika Cibitung Bekasi Jawa Barat dan Ibu Okta yang telah membantu menyelesaikan penelitian skripsi ini.

7. Bapak Asep Dudin M.Pd. dan Bapak Ahmad Fachrudin sebagai penasehat yang telah membantu dalam mengkoreksi penulisan skripsi dan Program Aplikasi serta pemberian ide-ide dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Penghargaan setinggi-tingginya kepada keluarga yaitu Ayahanda Drs. H.A.Zaenal Arifin Ilyas M.PdI dan Ibunda Ida Maesaroh tercinta, Adik-Adikku Nurazizah, Mia Aminah Tuzzuhriyah, Ummi Habibah tersayang. 9. Rekan-rekan TI.D dan TI.C Angkatan 2003 : M. Rulan Subagja, M.Suba’i,

Gun-gun M. Ma’ruf, Desi, Yuniar Nursyamsiyah, Ratih Purwasih, Tanto, Wicaksono Adi Putro, Adam Pratama, M. Shiddiq, Fahmi, Wildan, Sarah, Iin, Ina, Sholeh, Faruq, Sholeh, Iswan, Lukman, Dimas, Iwan, Asep, Ardi, dan semua teman-teman se-angkatan.

10.Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, yang tidak dapat penulis cantumkan satu persatu.

Akhir kata, semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dalam memberikan pemikiran baru yang dapat disumbangkan bagi pengembangan ilmu pengatahuan.

Jakarta, Juni 2010


(8)

Halaman Judul ...i

Halaman Persetujuan Pembimbing ...ii

Halaman Pengesahan Ujian ...iii

Halaman Pernyataan ...iv

Abstrak ...v

Kata Pengantar ...vi

Daftra Isi ...viii

Daftar Gambar ...xii

Daftar Tabel ...xv

Daftar Istilah ...xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ...1

1.2.Rumusan Masalah ...3

1.3.Batasan Masalah ...4

1.4.Tujuan Dan Manfaat ...4

1.4.1. Tujuan ...4

1.4.2. Manfaat ...5

1.5.Metodologi Penelitian ...6

1.5.1. Metode Kualitatif ...6

1.5.2. Metode Pengembangan Sistem ...6

1.6.Tempat dan Waktu Penelitian ...7


(9)

1.7.Sistematika Penulisan ...7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Kerjasama Kesehatan Medical Check Up 2.1.1. Pengertian Aplikasi ...9

2.1.2. Kerjasama Kesehatan ...10

2.1.3. Medical check up ...10

2.2. Perangkat Lunak (Software) 2.2.1. Rekayasa Perangkat Lunak ...13

2.2.2. Pengembangan Sistem ...14

2.2.3. Proses-Proses Perangkat Lunak ...20

2.2.4. Sekilas Tentang Visual Basic ………21

2.2.5. Sekilas Microsoft Access ...36

2.3. Perangkat Keras (Hardware) 2.3.1. Printer ...37

2.3.2. Scanner ...37

2.3.3. Switch ...38

2.3.4. Kabel ...38

2.4. Tools (Alat-Alat) 2.4.1. Laptop ...40

2.4.2. USB ...41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ...42

3.1.1. Deskripsi Data ...42


(10)

3.2.2. Wawancara ...44

3.2.3. Studi Pustaka ………45

3.2.4. Angket ………45

3.3. Teknik Analisi Data ………46

3.4. Metode Pengembangan Sistem ………47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Hasil Analisi Data 4.1.1. Objek Penelitian ...51

4.1.2. Prosedur Medical Check Up ...55

4.1.3. Peralatan Medical Check Up ...55

4.1.4. Sistem Pelaporan Medical Check Up ...57

4.2. Desain Aplikasi Kerjasama Medical Check Up ………58

4.2.1. Rancangan Flowchart ………59

4.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD) ………63

4.2.3. Desain Form Aplikasi ………66

4.3. Implementasi Aplikasi ………83

4.3.1. Spesifikasi Komputer ...83

4.3.2. Pengoperasian Aplikasi ...84

4.4. Pengembangan Aplikasi ...98

4.5. Evaluasi Hasil Angket ...101


(11)

xi BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ……….103

5.2. Saran ……….103

DAFTAR PUSTAKA ...106 LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Penelitian Lampiran 2 Angket

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4 Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 5 Form Report Hasil Medical Check Up Resmi Lampiran 6 Koding


(12)

Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart...19

Tabel 2.2 Pengkabel metode Stright ...39

Tabel 2.3 Pengkabelan metode Crossover...40

Tabel 4.1 Nama-nama Dokter Tim Medical Check Up………..…. 54

Tabel 4.2 Peserta Medical...63

Tabel 4.3 Anamnesis...64

Tabel 4.4 Pemeriksaan Umum...64

Tabel 4.5 Hematology...65

Tabel 4.6 Hasil Angket………101


(13)

DAFTAR ISTILAH

RSCM (Rumah Sakit Citra Medika)

Compiler Alat untuk menerjemahkan suatu bentuk bahasa pemograman atau disebut juga teknik kompilasi.

IDE Integrated Development Environment, Tampilan Antar muka pada waktu pertama kali menajankan program VB.

Object Komponen di dalam sebuah program

Property Karakteristik yang dimiliki object

Method Aksi yang dapat dilakukan oleh object

Even Kejadian yang dapat dialami oleh object GDSS Group Decision Support System

Programmer Seseorang atau tim yang bertugas membuat suatu program aplikasi komputer

Remark Komentar

Error Kesalahan pada sebuah program pada saat dijalankan.

Looping proses pengulangan pada saat program dijalankan

High Level Programme Bahasa pemograman yang menggunakan bahasa yang mendekati bahasa manusia. Misalnya VB.

Shortcut Icon yang berfungsi mempercepat menjalankan file atau aplikasi.

Install Proses pemasangan sebuah aplikasi atau program pada komputer

Uninstall Proses pembuangan atau penghapusan instalasi.


(14)

Back Up Proses Pemindahan data dari satu media penyimpanan ke media penyimpanan yang lain yang lebih aman.

VIP Very Important Person

VK Instalasi Kamar Bersalin

PBF Pedagang Besar Farmasi

EDP (Electro Data Processing)

VB Visual Basic

Coding Instruksi-Instruksi dalam bahasa pemograman

Flowchart Gambaran dari sebuah proses yang di terjemahkan ke dalam sebuah bentuk dimensi.

Login Proses pengisian perizinan/hak akses dalam menjalankan sebuah aplikasi atau program. Biasanya berbentuk password dan user

name

Logout Proses keluar setelah menjalankan sebuah aplikasi atau program

Memory External Media Penyimpanan yang tidak terpasang langsung di dalam sebuah komputer . Misalnya Flashdisk.

MCU Medical Check Up

Priview Memunculkan tampilan yang sesungguhnya.

HDD Hardisk atau media penyimpanan yang dipasang di dalam komputer

Eksplorasi Proses pencarian sebuah data


(15)

xviii

RAD Rapid Application Development. Metode untuk pengembangan sebuah program aplikasi.

GUI Graphic User Interface atau tampilan antar muka yang sudah bergambar


(16)

Gambar 2.1 Contoh ERD...………....17

Gambar 2.2 Tampilan IDE Visual Basic...23

Gambar 2.3 Ilustrasi OOP………..24

Gambar 3.1 Fase-fase RAD...………47

Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSCM Group...51

Gambar 4.2 Flow Process Medical check Up………55

Gambar 4.3 FlowChart Login...………....59

Gambar 4.4 FlowChart Menu Utama...………60

Gambar 4.5 FlowChart Saving data dan laporan…………...………...61

Gambar 4.6 FlowChart Penutup...………62

Gambar 4.7 ERD Pelayanan Kesehatan MCU....………...63

Gambar 4.8 Form Login...………67

Gambar 4.9 Form Menu Utama...………...68

Gambar 4.10 Form Peserta MCU...………...69

Gambar 4.11 Form Hasil Check Fisik Anamnesis...………...72

Gambar 4.12 Form Hasil Check Fisik Thoraks………...72

Gambar 4.13 Form Hasil Check Fisik Mata………...73

Gambar 4.14 Form Hasil Check Fisik Ekstrimitas….………74

Gambar 4.15 Form Hasil Check Fisik Pemeriksaan Umum....………...75

Gambar 4.16 Form Hasil Check Fisik Abdomen...………75

Gambar 4.17 Form Hasil Check Fisik Gigi...76


(17)

Gambar 4.18 Form Hasil Check Fisik Rongga Mulut...………77

Gambar 4.19 Form Hasil Check Fisik Leher………..77

Gambar 4.20 Form Hasil Check Fisik Hidung……….………...78

Gambar 4.21 Form Hasil Check Fisik Telinga...………78

Gambar 4.22 Form Hasil Check Lab Hematolgy………79

Gambar 4.23 Form Hasil Check Lab Kimia Darah…..………...80

Gambar 4.24 Form Hasil Check Lab Makroskopis...………...80

Gambar 4.25 Form Hasil Check Lab Mikroskopis……….………81

Gambar 4.26 Design Report Data Peserta MCU...………81

Gambar 4.27 Design Report Hasil Check Fisik ...………82

Gambar 4.28 Design Report Hasil Check Lab…...82

Gambar 4.29 Pengisian Form Login salah...84

Gambar 4.30 Implementasi Pengisian Data Peserta MCU...……….……86

Gambar 4.31 Implementasi cari data peserta MCU ………87

Gambar 4.32 Implementasi Edit Data Peserta MCU……….……….87

Gambar 4.33 Implementasi Hasil Edit Data Peserta MCU ……….……88

Gambar 4.34 Implementasi Hapus Data Peserta MCU ………...………89

Gambar 4.35 Implementasi hasil hapus data peserta MCU...89

Gambar 4.36 Implementasi Input Hasil Check Fisik ………..………91

Gambar 4.37 Implementasi Input hasil Check Fisik Anamnesis ....………92

Gambar 4.38 Implementasi Penyimpanan Hasil Check Fisik ………93

Gambar 4.39 Implementasi Input Hasil Check Fisik Pemeriksaan Khusus ……94

Gambar 4.40 Implementasi Input Hasil Check Lab ………95


(18)

xiv

Gambar 4.43 Bentuk Laporan Hasil Check Fisik...………97

Gambar 4.44 Bentuk Laporan Hasil Check Lab ...………98

Gambar 4.45 diskoneksi pada saat Flash disk tidak dimasukkan...100


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Medical check up pada sebuah rumah sakit merupakan pelayanan public

yang mengurusi masalah kesehatan. Rumah Sakit Citra Medika Cibitung Bekasi Jawa Barat untuk meningkatkan pengelolaan Medical check up berusaha membangun sebuah kerjasama dengan pihak lain dalam pengembangan pelayanan kesehatan. Salah satu langkah yang dilakukan oleh Rumah Sakit Citra Medika adalah dengan melakukan promosi pelayanan kesehatan medical check up pada beberapa instansi dan perusahaan serta lembaga lain dengan tujuan untuk membangun citra rumah sakit yang berkualitas dan dapat dipercaya oleh semua pihak khususnya masyarakat di sekitar Cibitung Bekasi Jawa Barat.

Dalam melakukan pengelolaan medical check up Rumah Sakit Citra Medika masih terdapat beberapa masalah diantaranya adalah penggunaan program aplikasi yang dapat membantu para dokter melakukan proses medical check up,

terutama untuk melakukan proses pendataan peserta medical yang jumlahnya tidak sedikit, memasukkan hasil pemeriksaannya, baik pemeriksaan fisik ataupun pemeriksaan laboratorium ke dalam sebuah program aplikasi komputer, pembuatan report (laporan) hasil pemeriksaan, dan merahasiakan hasil pemeriksaannya kepada orang yang tidak berhak. Dan pengembangan kerjasama

medical check up Rumah Sakit Citra Medika dengan perusahaan, dan intansi pemerintahan sehingga keberadaan medical check up dapat diakui oleh pihak lain.


(20)

Proses kerjasama kesehatan ini dilakukan dengan beberapa langkah diantaranya mendatangi beberapa instansi dan perusahaan dengan diadakan presentasi mengenai fasilitas dan infrastruktur yang ada pada Rumah Sakit Citra Medika, khususnya peralatan yang akan digunakan pada saat dilakukan proses medical check up. Apabila proses promosi dengan presentasi ini berjalan dengan lancar, maka dijadikan sebuah kesepakatan antar pihak Rumah Sakit Citra Medika dengan pihak instansi atau perusahaan. Sehingga tempat dan waktu pelaksanaan

medical check up dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Citra Medika sesuai dengan kesepakatan dan teknis pelaksanaannya bersifat kolektif baik terhadap calon karyawan pada sebuh perusahan atau karyawan perusahan tersebut. Hal ini akan menjadi sebuah keberuntungan terhadap kedua belah pihak. Bagi Perusahan akan mempunyai data yang akurat tentang kesehatan calon karyawan atau karyawan perusahanan/atau intansi pemerintahan, sehingga menjadi salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan kualitas SDM dan peningkatan produktifitas kinerja pada sebuah perusahaan atau intansi pemerintah. Sedangkan bagi Rumah Sakit Citra Medika akan semakin eksis perannya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan dapat memuaskan pihak lain yang bekerjasama.

Menyimak penjelasan diatas tersebut, dapat dimaknai bahwa pengembangan aplikasi kerjasama kesehatan medical check up ini dengan memanfaatkan perangkat lunak Visual Basic dapat diimplemetasikan untuk membantu para dokter sebagai salah satu upaya membantu percepatan kerja dokter dan para staf Rumah Sakit Citra Medika. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, setelah penulis


(21)

3

mengkaji dan meneliti sejauhmana sistem aplikasi kerjasama kesehatan medical check up yang dimanfaatkan untuk membatu para dokter dan staf di dalam proses pemeriksaan medical check up ditemukan masih tedapat beberapa permasalahan, sehingga penulis terdorong perlu dibentuk suatu desain dan pola pengembangan yang akan mempermudah dokter dan staf Rumah Sakit Citra Medika dalam hal mengamankan data dan menajemen file serta kerjasama kesehatan medical check up dengan pihak lain. Permasalahan di atas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dengan memilih judul skripsi “Implementasi dan Pengembangan Aplikasi Kerjasama Kesehatan Medical check Up Pada Rumah Sakit Citra Medika Cibitung Bekasi”

1.2. Rumusan Masalah

Pengembangan suatu aplikasi yang bermanfaat bagi pelayanan pasien harus terus dilakukan, seiring dengan tugas dan tanggungjawab Rumah Sakit Citra Medika (RSCM). Suatu aplikasi tentang medical check up pada RSCM akan dianggap baik apabila aplikasi tersebut mampu membantu kerja dokter dan staf RSCM dalam melalukan proses medical check up dan menjadikan kepuasan bagi pasien dan perusahaan atau instansi lain yan bekerjasama dengan RSCM. Sehingga eksistensi aplikasi tersebut dapat menghasilkan akurasi data kesehatan dan pengamanan file hasil medical check up.

Dari permasalahan pokok di atas, dapat diungkapkan rumusan masalah yaitu Bagaimana membangun aplikasi kerjasama kesehatan medical check up bagi staf


(22)

Rumah Sakit Citra Medika, sehingga pihak Rumah Sakit Citra Medika mudah di dalam mencari dan membuat laporan pasien.

1.3.Batasan Masalah

Dari rumusan masalah di atas, Penulis menyadari bahwa perlu adanya pembatasan masalah dalam melakukan sebuah penelitian agar ruang lingkup (scope) penelitian tidak terlalu luas. Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1) Siapa yang menjadi pengguna aplikasi kerjasama kesehatan medical check up pada Rumah Sakit Citra Medika Cibitung Bekasi Jawa Barat?

2) Modul-modul apa saja yang diperlukan pada aplikasi kerjasama kesehatan

medical check up pada Rumah Sakit Citra Medika Cibitung Bekasi Jawa Barat?

3) Apa saja software (perangkat lunak) yang dibutuhkan dalam implementasi dan pengembangan aplikasi kerjasama kesehatan medical check up pada Rumah Sakit Citra Medika Cibitung Bekasi Jawa Barat?

1.4.Tujuan dan Manfaat

1.4.1. Tujuan

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang; 1) Pengguna aplikasi kerjasama kesehatan medical check up pada Rumah


(23)

5

2) Modul-modul yang digunakan dalam aplikasi kerjasama kesehatan

medical check up pada Rumah Sakit Citra Medika

3) Software (perangkat lunak) yang dibutuhkan dalam implementasi dan pengembangan aplikasi kerjasama kesehatan medical check up pada Rumah Sakit Citra Medika.

1.4.2. Manfaat

A. Bagi Penulis

1) Meningkatkan pengetahuan tentang pengembangan aplikasi yang dapat diterapkan langsung dalam pendataan hasil medical check up

2) Memperdalam wawasan tentang perangkat lunak yang digunakan pada proses medical check up di sebuah rumah sakit.

3) Menambah referensi pustaka bagi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

B. Bagi Rumah Sakit Citra Medika

1) Sebagai referensi untuk melaksanakan pengembangan aplikasi kerjasama kesehatan medical check up

2) Mempermudah staf RSCM dalam melakukan input, output, dan mencari data hasil pemeriksaan medical check up


(24)

1.5.Metodologi Penelitian 1.5.1 Metode Kualitatif

Penulisan ini menggunakan metode kualitatif, sebagaimana “Bagdan dan Tayler mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati” (Moleong, 2001;3). Sedangkan obyek penelitiannya adalah keseluruhan unsur atau siapa saja yang memberikan informasi bagi kepentingan penelitian, (Maleong :1984)

Sedangkan sumber data melalui pengkajian data yang terkait dengan permasalahan yang menjadi fokus penelitian, baik yang berasal dari sumber data utama yaitu data yang diperoleh di lapangan dari Pegawai Rumah Sakit Citra Medika (Dokter dan Staf) tentang aplikasi kerjasama kesehatan medical .check up

dan sumber tertulis serta sumber data pendukung. Adapun dalam pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara, observasi dan Angket. Studi pustaka sebagai landasan teori pembahasan skripsi ini, wawancara terhadap dokter dan staf Rumah Sakit Citra Medika yang berkaitan dengan Aplikasi Kerjasama Kesehatan Medical Check Up, Kuisioner yang diedarkan kepada sample peserta

medical check up berjumlah 10 orang. Adapun uraian metode penelitian akan dibahas pada bab tersendiri.

1.5.2. Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dalam penulisan ini menggunakan pengembangan model RAD (Rapid Application Development) yang meliputi fase-fase :


(25)

7

2) Design Workshop (Proses Desain) 3) Implementasi

1.6.Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Rumah Sakit Citra Medika yang berlokasi di jalan H. Bosih Raya No. 117 Cibitung Bekasi Jawa Barat 17520 pada titik koordinat 60 12’ 29” S, 1070 6’ 57” E. Berjarak sekitar +41 km dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Waktu : 1 Oktober 2009 – 7 November 2009

1.7.Sistematika Penulisan

Ada beberapa bagian yang menjelaskan isi skripsi ini, pembahasan yang akan disajikan terbagi dalam lima bab, sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, dijelaskan secara singkat teori yang diperlukan dalam penulisan skripsi, khususnya yang berkaitan dengan judul penelitian.

Bab III Metodologi Penelitian, Dijelaskan lebih lanjut tentang metode yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data, metode pengembangan sistem, dan teknik analisis data.

Bab IV Hasil Dan Pembahasan. Bab ini menjelaskan objek penelitian, Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan, desain aplikasi,


(26)

Implementasi Aplikasi, dan Sistem Pengembangan Aplikasi. Artinya bahwa semua persoalan dalam penelitian ini dijawab dan dikembangkan dalam bab ini.

Bab V Kesimpulan dan Saran, antara lain berisi uraian tentang kesimpulan-kesimpulan yang didapat serta mengemukakan saran yang dianggap perlu. Kemudian dimunculkan saran dan rekomendasi yang nantinya akan dijadikan sandaran perbaikan atau koreksi bagi para pembaca atau orang-orang yang berkepentingan.

Pada bagian akhir sebagai penutup hasil penelitian ini, dimunculkan juga tentang beberapa referensi yang digunakan. Rinciannya dapat dilihat pada Daftar Pustaka. Selain itu setiap pengutipan ataupun pendapat yang dikaitkan dengan kajian penelitian ini tercantum dalam buku dalam Daftar Pustaka.

Sebagai pelengkap data yang menjadi rujukan setiap deskripsi yang dituangkan dalam isi skripsi ada pada lampiran-lampiran. Secara kuantitatif lampiran ini tergantung dari jumlah data yang menunjang terhada penelitian, seperti pedoman wawancara, angket, hasil dokumentasi dan sebagainya.


(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Aplikasi Kerjasama Kesehatan medical check up

2.1.1. Pengertian Aplikasi

Aplikasi adalah sistem suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan langsung kemampuan komputer untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna(user). Biasanya perangkat lunak yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tetapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut terhadap tugas yang menguntungkan pengguna (user). Beberapa contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media. (Jhonsen, 2004:250).

Pengertian itu mengindikasikan bahwa aplikasi terkait langsung dengan suatu sistem komputer yang bisa digunakan pemakai (user) untuk mempermudah ataupun mempercepat suatu pekerjaan. Ketika seseorang mempunyai tugas-tugas yang bersifat administrasi ataupun bersifat data ia dituntut mampu menyelesaikan dan melayani konsumennya dengan tepat waktu. Maka faktor penunjang seperti sistem aplikasi komputer menjadi pilihan dan itulah sebabnya sistem aplikasi ini sering dimanfaatkan di kantor kantor pemerintah ataupun perusahaan yang tugasnya melayani publik seperti halnya rumah sakit. Atas dasar itu aplikasi yang dimaksud adalah suatu perangkat lunak yang didalamnya terdiri dari program-program yang dibuat khusus sesuai dengan tujuan dan fungsinya untuk membantu menyelesaikan pekerjaan.


(28)

2.1.2 Kerjasama Kesehatan

Seiring dengan tuntutan masyarakat terhadap pola pelayanan publik, maka semua sektor yang berfungsi melayani kepentingan umum dituntut dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan, termasuk pelayanan bidang kesehatan.

Medical check up merupakan sebuah layanan public yang menampung orang-orang yang memerlukan bantuan cek kesehatan, mereka datang untuk dilayani secara cepat dan akurat terkait dengan kebutuhannya akan kesehatan. Sehingga pada era kompetitif ini, kerjasama kesehatan pada sebuah rumah sakit akan menjadi pertimbangan dalam menentukan eksistensinya.

2.1.3 Medical check up

Medical check up atau yang sering dikenal dengan sebutan medcheck

adalah salah satu cara kita menjaga kesehatan diri dan ini adalah salah satu dari investasi dalam hal kesehatan. Dengan melakukan medcheck dapat diketahui hasil berbagai fungsi organ tubuh, misalnya fungsi hati, ginjal, jantung, dan lain-lain. Mengetahui fungsi dari organ tubuh sangatlah penting, sehingga dapat mengambil langkah pencegahan keadaan yang lebih buruk lagi atau dapat mengambil langkah dini untuk memutus proses pada penyakit tertentu. Sangatlah disarankan bila melakukan medical check up setahun sekali, dengan hasilnya dapat menuntun kepada langkah-langkah perbaikan atau pencegahan bahkan pengobatan.

Medical check up dilakukan dengan mengunjungi fasilitas kesehatan yang tersedia pada rumah sakit, kemudian katakan maksud dan tujuan kedatangan, setelah itu petugas biasanya akan melakukan registrasi dan langsung akan dilisting


(29)

11

untuk rencan medical check up pada hari yang telah ditentukan bersama. Sebab biasanya bila belum ada persiapan sama sekali, maka akan dijadwalkan pada besok harinya, karena akan diharuskan puasa mulai jam 11 malam sampai saat diambil darah untuk pemeriksaan laboatorium, akan tetapi masih diperbolehkan hanya untuk minum air putih saja sampai saat pengambilan darah. Medical check up meliputi beberapa tahapan, yaitu sebagi berikut:

1. wawancara atau anamnesis 2. pemeriksaan fisik

3. pemeriksaan laboratorium

4. pemeriksaan penunjang lain, seperti foto rontgen, elektrokardiografi, dan lain-lain.

Pemeriksaan laboratoium sangat penting dalam menentukan kesehatan seseorang. Adapun tujuan dilakukannya pemeriksaan laboratorium adalah sebagai berikut:

1. Untuk menentukan resiko terhadap suatu penyakit dengan harapan penyakit tersebut dapat dideteksi secara dini.

2. Untuk memastikan diagnosis suatu penyakit sehingga dokter dapat menangani penyakit secara tepat selain untuk memperkirakan komplikasi yang mungkin terjadi.

3. Untuk menentukan prognosis atau memprediksi perjalanan penyakit

4. Untuk pemantauan, baik memantau perkembangan penyakit maupun efektivitas terapi.


(30)

Tujuan melakukan medcheck:

1. Mencegah berkembangnya penyakit 2. Melakukan pengobatan segera 3. Mencegah / menunda komplikasi 4. Memperpanjang usia produktif 5. Meningkatkan kualitas hidup 6. Memperpanjang usia harapan hidup 7. Menghemat biaya pengobatan

Penyakit yang bisa dideteksi dengan medcheck:

1. Penyakit yang dapat langsung dideteksi dengan GMC adalah hipertensi, diabetes mellitus, kelainan lemak darah, penyakit darah (anemia, kanker darah), penyakit hati (hepatitis, sirosis, kanker hati), penyakit ginjal (infeksi, kebocoran ginjal, gagal ginjal), penyakit rematik, asam urat, penyakit paru, penyakit jantung koroner.

2. Untuk penyakit yang tidak langsung terdeteksi, maka GMC merupakan langkah awal menuju ke arah diagnosis pasti dari penyakit yang diduga.

Kapan melakukan medcheck: 1. Sesuai dengan saran dokter

2. Bila ada dugaan penyakit yang diturunan 3. Bila ada dugaan penyakit potensial menular 4. Bila sudah berusia 40 tahun, sesuai kebutuhan.


(31)

13

Keuntungan melakukan medcheck:

1. Bila hasilnya normal : hati senang, pikiran tenang, tubuh semakin bugar, dan produktivitas meningkat.

2. Bila ada kelainan dan diagnosis sudah ditegakkan, pengobatan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga penyakit dapat segera diatasi. 3. Bila ditemukan kelainan terapi diagnosis belum tegak, maka diperlukan

pemeriksaan laboratorium tambahan untuk diagnosis yang lebih pasti.

Kerugian bila tidak melakukan medcheck:

1. Kelainan yang ada tidak dapat diketahui secara dini

2. Saat muncul keluhan, penyakit telah mencapai tahap lanjut pengobatan sulit dan biaya lebih tinggi.

2.2. Perangkat Lunak (Software) 2.2.1. Rekayasa Perangkat Lunak

Menurut Pressman (1987:5) ada tiga definisi dari Software (perangkat lunak)

a. Perintah program komputer yang ketika di jalankan akan meningkatkan fungsi dan performennya.

b. Struktur data yang membolehkan program untuk memanipulasi informasi dengan baik

c. Dokumen-dokumen yang menggambarkan operasi dan penggunaan program.


(32)

Menurut Soemervile (2003:26), rekayasa perangkat lunak adalah disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak. Mulai dari awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Pada definisi ini, ada dua istilah kunci:

a. “Disiplin Rekayasa” perekayasa membuat suatu alat bekerja. Mereka menerapkan teori, metode dan alat bantu yang sesuai, selain itu mereka menggunakannya dengan selektif dan selalu mencoba mencari solusi terhadap permasalahan walaupun tidak ada teori atau ,metode yang mendukung.

b. ”Semua aspek produksi perangkat lunak rekayasa perangkat lunak tidak hanya berhubungan dengan proses teknis dari pengembangan perangkat lunak tetapi juga dengan kegiatan seperti manajemen proyek perangkat luak dan pengembangan alat bantu, metode dan teori untuk mendukung produksi perangkat lunak.

Secara umum, perekayasa perangkat lunak memakai pendekatan yang sistematis dan terorganisir terhadap pekerjaan mereka karena cara ini sering kali efektif untuk menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi.

2.2.2. Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini :


(33)

15

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama yang dapat berupa :

a. Ketidakberesan Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. b. Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities). Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu 8 Pengertian Sistem dan Analis Sistem digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. Dalam keadaaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat memanfaatkan teknologi ini, maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing.


(34)

Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada langganan dan lain sebagainya.

3. Adanya instruksi-instruksi (directives). Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.

Metode pengembangan yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode pengembangan RAD (Rapid Application Development). Menurut Roger, S.Pressman (2003:42), RAD adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). RAD memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.

Keunggulan RAD :

1. Meningkatkan kecepatan pengembangan aplikasi dengan menggunakan metode-metode seperti rapid prototyping, penggunaan CASE tools, dan teknik-teknik lainnya.

2. Mengurangi fungsionalitas end user (fokus desain menjadi lebih sempit), mengurangi kompleksitas.


(35)

17

4. Efektif ketika kebutuhan dimengerti secara baik dan lingkup proyek dibatasi.

5. Waktu pembuatan yang pendek

6. Pengurangan biaya supaya software digunakan kemabali dan konstruksi dasar komponen

Kelemahan RAD :

1. Mengurangi skalabilitas pengembangan sistem

2. Mengurangi jumlah fitur-fitur yang disertakan karena mengejar waktu proses yang cepat dan tepat.

3. Kekurangan pendekatan RAD adalah kebutuhannya akan banyak SDM pada fase pengembangan

2.2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Ada beberapa notasi untuk memodelkan data model yang sering digunakan adalah Entity Relationshoip Diagram (diagram hubungan entitas). Memodelkan data adalah teknik yang mengatur data-data dalam dokument atau sering disebut dengan pemodelan basisdata Whitten (2004:295).

Gambar 2.1. Contoh Entity Relationship Diagram (ERD)

Customer Order

Ordered Product

Inventory Many

One

One Has Been Sold as

Sold Has Placed


(36)

Menurut Perainginangin (2006:380) entitas adalah berbagai hal dalam dunia nyata yang informasinya disimpan dalam basisdata. Sedangkan relationship adalah hubungan antara entitas. Relationship terdiri dari tiga macam.

1. One to One menghubungkan secara tepat dua entitas dengan satu kunci (key).

2. One to Many hubungan antara entitas dimana kunci (key) pada satu tabel muncul berkali-kali dalam tabel lainnya.

Many to Many merupakan hubungan yang sering menyebabkan permasalah dalam prakteknya. Dalam hubungan many to many kunci utama (primary key) dari tabel dua dapat muncul beberapa kali pada tabel pertama.

2.2.2.2. Flowchart (Diagram Alur)

Menurut Pressman (2002: 535), Komputer membutuhkan hal-hal yang terperinci, maka bahasa pemrograman bukan merupakan alat yang boleh dikatakan baik untuk merancang sebuah algoritma awal.

Alat yang banyak dipakai untuk membuat algoritma adalah diagram alur. Diagram alur dapat menunjukan secara jelas arus pengendalian algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis.

Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk menunjukan berbagai kegiatan operasi dan jalur pengendalian. Diantara simbol-simbol yang digunakan pada flowchart:


(37)

19

Gambar Simbol Keterangan Simbol Kegunaan

Simbol proses

Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer

Simbol input-output

Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.

Simbol decision

Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban/aksi.

Simbol terminal

Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program.

Simbol connector

Simbol untuk keluar atau masuk prosedur atau proses dalam lembar yang sama.

Menunjukkan bagan instruksi selanjutnya

Simbol untuk menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau


(38)

Simbol document output dicetak di kertas.

Simbol catatan/keterangan

Berisi catatan supaya mudah

dimengerti isi/tujuan algoritma atau uraian data

yang akan diproses.

Tanda hubung antara simbol flowchart yang berbeda halaman.

Tabel 2.1. Simbol simbol Flowchart

2.2.3. Proses-Proses Perangkat Lunak

Proses perangkat lunak adalah serangkaian kegiatan dan hasil-hasil relevannya yang menghasilkan perangkat lunak. Ada empat kegiatan proses dasar yang umum bagi seluruh kegiatan proses perangkat lunak. soemervile (2003:8)

a. Spesifikasi perangkat lunak. Fungsionalitas perangkat lunak dan batasan kemampuan operasinya harus didefinisikan.

b. Pengembangan perangkat lunak. Perangkat lunak yang memenuhi spseifikasi tersebut harus di produksi

c. Validasi perangkat lunak. Perangkat lunak harus di validasi untuk menjamin ahwa perangkat lunak melakukan apa yang dinginkan oleh pelanggan.


(39)

21

d. Evolusi perangkat lunak. Perangkat lunak harus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah.

2.2.4. Sekilas tentang Visual Basic

Visual Basic (VB) adalah salah satu bahasa pemograman komputer. Bahasa pemograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau dengan kata lain VB merupakan bahasa komputer yang dibuat programmer kemudian dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

Dalam sistem komputer modern sekarang ini, para pemakai komputer terbagi pada dua kategori yaitu:

a. Pemakai yang tidak pernah mengembangkan programnya dan hanya menggunakan program yang dikembangkan oleh pemakai lainnya.

b. Pemakai yang sangat prihatin akan pengembangan program dan berusaha mengembangkannya sendiri. Kategori pemakai ini biasa disebut ahli komputer (programmer). Kategori pemakai ini sangat beruntung karena sekarang ini telah banyak beredar bahasa pemograman tingat tinggi (high level) yang merupakan bahasa pemograman dengan penggunaan bahasa yang mendekati bahasa manusia. Contohnya Bahasa Pascal, Delphi, Visual Basic, Oracle.

Dibandingkan dengan programmer pada awal kemunculan komputer dimana syarat seorang programmer haruslah menguasai bahasa mesin baru bisa menghasikan sebuah program baru. Bahasa mesin merupakan bahasa tingkat


(40)

rendah (low level) dalam kategori bahasa komputer dimana bahasa ini merupakan bahasa yang langsung dimengerti oleh komputer sendiri tanpa perlu adanya proses penerjemahan.

Untuk bisa dimengeti oleh komputer maka suatu bahasa tingkat tinggi harus diterjemahkan dalam bentuk bahasa mesin. Untuk menerjemahkan suatu bentuk bahasa pemograman diperlukan sebuah alat penerjemah yang umum disebut teknik kompilasi(compiler). Kompilasi berfungsi untuk mengubah suatu kode sumber menjadi kode target berupa bahasa mesin. Oleh sebab itu kompilasi merupakan jembatan penghubung antara perangkat keras dengan perangkat lunak (Sri Widodo, 2002:2).

Dalam pembahasan ini, perintah-perintah yang akan dilakukan adalah membuat sebuah aplikasi kerjasama kesehatan pada rumah sakit Citra Medika Cibitung-Bekasi-Jawa Barat. Bahasa pemograman Visual Basic (VB) yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic

merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP).

Di bawah ini adalah gambar tampilan area kerja atau IDE (Integrated Development Environment)Visual Basic:


(41)

23

T O O L B O X

Gambar 2.2. Tampilan IDE Visual Basic Keterangan gambar 2.2 di atas :

™ Menubar ™ Toolbar ™ Toolbox

Bila Toolbox tidak muncul klik tombol Toolbox ( ) pada bagian Toolbar atau klik View > Toolbox.

™ Jendela Form

Bila Jendela Form tidak muncul klik tombol View Object ( ) pada bagian Project Explorer atau klik menu view > Object.

™ Jendela Code

Bila jendela Code tidak muncul klik tombol View Code ( ) pada bagian Project Explorer atau klik menu view > Code.


(42)

Bila Project Explorer tidak muncul klik tombol Project Explorer ( ) pada bagian Toolbar atau klik menu view > Project Explorer.

™ Jendela Properties

Bila Jendela Properties tidak muncul klik tombol Properties Window ( ) pada bagian Toolbar atau klik menu View > Properties Window.

2.2.4.1. Mengenal Istilah Object, Property, Method, Event

Dalam pemograman berbasis obyek (OOP), perlu memahami istilah object, property, method, dan event sebagai berikut:

Object : komponen di dalam sebuah program.

Property : karakteristik yang dimiliki object.

Method : aksi yang dapat dilakukan oleh object.

Event : kejadian yang dapat dialami oleh object.

Sebagai ilustrasi dapat menganggap sebuah mobil sebagai object yang memiliki property, method, dan event. Perhatikan gambar 2.3 dibawah ini :

Gambar 2.3 Ilustrasi Pemograman Berorientasi Objek (OOP)

Implementasinya dalam sebuah aplikasi misalnya membuat sebuah form, maka form tersebut memiliki property, method, dan event. Sebagaimana pemograman Visual lain seperti Delphi dan Java, VB juga bersifat event driven


(43)

25

programming. Artinya dapat menyisipkan kode program pada event yang dimiliki suatu object.

2.2.4.2 Penggunaan Data, Variabel, Operator, dan Logika IF Kondisi 2.2.4.2.1. Penggunaan Data dan Variabel

Ketika seorangan user (pengguna) menggunakan sebuah program komputer, seringkali komputer memintanya untuk memberikan informasi. Informasi ini kemudian disimpan atau diolah oleh komputer. Informasi inilah yang disebut dengan DATA.

Visual Basic 6 mengenal beberapa tipe data, antara lain :

™ String, adalah type data untuk teks (huruf, angka dan tanda baca). ™ Integer adalah type data untuk angka bulat.

™ Single adalah type data untuk angka pecahan ™ Currency adalah type data untuk angka mata uang. ™ Date adalah type data untuk tanggal dan jam.

™ Boolean adalah type data yang bernilai TRUE atau FALSE.

Data yang disimpan di dalam memory komputer membutuhkan sebuah wadah. Wadah inilah yang disebut dengan VARIABLE. Setiap variable untuk menyimpan data dengan type tertentu membutuhkan alokasi jumlah memory (byte) yang berbeda. Variable dibuat melalui penulisan deklarasi variable di dalam kode program. :

Dim <nama variable> As <type_data> Contoh : Dim nama_user As String Aturan di dalam penamaan variable :


(44)

™ Harus diawali dengan huruf

™ Tidak boleh menggunakan spasi. Spasi bisa diganti dengan karakter underscore ( _ ).

™ Tidak boleh menggunakan karakter-karakter khusus ( seperti : +, -, *, /, <, >, dll).

™ Tidak boleh menggunakan kata-kata kunci yang sudah dikenal oleh Visual Basic 6 (seperti : dim, as, string, integer, dll).

Sebuah variable hanya dapat menyimpan satu nilai data sesuai dengan type datanya. Cara mengisi nilai data ke dalam sebuah variable :

<nama_variable> = <nilai_data> contoh : nama_user = “krisna”

Untuk tipe data tertentu nilai_data harus diapit tanda pembatas. Type data string dibatasi tanda petik ganda : “nilai_data”. Type data date dibatasi tanda pagar : #nilai_data#. Type data lainnya tidak perlu tanda pembatas. Sebuah variable mempunyai ruang lingkup (scope) dan waktu hidup (lifetime) :

™ Variable global adalah variable yang dapat dikenali oleh seluruh bagian program. Nilai data yang tersimpan didalamnya akan hidup terus selama program berjalan.

™ Variabel local adalah variable yang hanya dikenali oleh satu bagian program saja. Nilai data yang tersimpan didalamnya hanya hidup selama bagian program tersebut dijalankan.

Variable yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa diubah disebut KONSTANTA. Penulisan deklarasi konstanta di dalam kode program :


(45)

27

Const <nama_konstanta> As <type_data> = <nilai_data> Contoh: Const tgl_gajian As Date = #25/09/2003# 2.2.4.2.2. Penggunaan Struktur Kontrol IF

Struktur Kontrol di dalam bahasa pemograman adalah perintah dengan bentuk (struktur) tertentu yang digunakan untuk mengatur (mengontrol) jalannya program.

Visual Basic 6 mengenal dua jenis struktur kontrol, yaitu :

1. Struktur Konrol Keputusan, digunakan untuk memutuskan kode program mana yang akan dikerjakan berdasarkan suatu kondisi.

2. Struktur Kontrol Pengulangan, digunakan untuk melakukan pengulangan kode program .

Ada dua bentuk struktur kontrol keputusan, yaitu : 1. Struktur IF…THEN

2. Struktur SELECT…CASE

Bentuk penulisan (syntax) struktur IF…..THEN : 1. IF <kondisi> THEN <kode program>

Bila <kondisi> bernilai True maka <kode program> akan dikerjakan. 2. IF <kondisi> THEN <blok kode program 2>

END IF

Bila <kondisi> bernilai True maka <blok kode program 1> akan dikerjakan, tetapi bila <kondisi> bernilai False maka <blok kode program 2> yang akan dikerjakan.


(46)

2.2.4.2.3 Cara Penulisan Even Procedure

Kode program yang dijalankan oleh sebuah objek disebut dengan metode atau sering juga disebut dengan event procedure atau prosedur event. Prosedur

event ini adalah kode-kode program yang dijalankan apabila event dari suatu objek (kontrol) dipicu oleh user.

Prosedur event dimulai dengan kalimat Private Sub dan diakhiri dengan kalimat End Sub. Blok ini membentuk awal dan akhir dari suatu prosedur event. Baris-baris diantara kedua kalimat inilah yang harus dilengkapi untuk membentuk suatu modul program dari prosedur event tersebut.

Cara penulisan event pun lebih mudah, pengguna tidak perlu menghapal semua event-event yang ada atau yang didukung oleh suatu kontrol. Visual Basic sudah menyediakan event-event tersebut pada suatu daftar yang tinggal dipilih yang mana yang akan dibutuhkan. Klik pada kotak daftar nama event di sebelah kanan atas jendela Code untuk menampilkan daftar event-event yang digunakan. Setiap kali dipilih salah satu event pada daftar tersebut, secara otomatis akan dibuat sebuah kerangka program untuk event tersebut beserta kontrolnya yang bersangkutan.

Pada hampir semua bahasa pemograman terdapat sebuah perintah untuk menampilkan komentar pada program yang dibuat. Komentar atau remark ini tidak akan ikut proses saat aplikasi dijalankan, dan hanya berfungsi sebagai penjelas program yang dibuat.

Sintaks untuk menuliskan komentar (remark) bisa dilakukan dengan dua cara sebagai berikut :


(47)

29

1. Dengan pernyataan Rem.

Pernyataan ini hanya bisa diletakkan di bagian awal kalimat komentar. Semua kalimat yang terdapat dibelakangnya tidak akan ikut diproses.

2. Dengan karakter apostrophe (‘).

Karakter ini bisa diletakkan di awal kalimat (seperti pernyataan Rem) atau dibelakang kode program.

Contoh :

REM --- REM Program : Menghitung hari REM Programmer : MSA

REM Tanggal : 19 Agustus 2009 REM ---

Dim intHasil As Integer ‘Mendeklarasikan variable inthasil Dim intX As Integer ‘Mendeklarasikan variable intX IntHasil = intX * 100 ‘Mengalikan intX dengan 100 (dan seterusnya)

2.2.4.2.4. Membuat Aplikasi Visual Basic 2.2.4.2.4.1. Proses pembuatan aplikasi

procedure dasar untuk membuat program aplikasi pada Visual Basic 6 adalah sebagai berikut :

1. Jalankan Visual Basic


(48)

3. Jika sudah selesai, jalankan program aplikasi yang sudah dibuat tersebut.

4. Periksa dengan debugger yang disediakan (untuk memeriksa

error).

5. simpan program aplikasi tersebut.

6. Mengkompilasi aplikasi untuk menghasilkan file executable yang dapat langsung dijalankan .

7. Distribusikan program aplikasi ke para pemakai akhir. 8. keluar dari Visual Basic.

2.2.4.2.4.2. Membuat Aplikasi Baru

Untuk membuat aplikasi Visual Basic yang baru dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini :

1. Pilih menu File Î New Project, atau tekan tombol Ctrl+N

2. Kotak dialog New Project akan muncul, disitu terdapat berbagai jenis aplikasi dan pilih salah satu.

3. Klik OK untuk membuat aplikasi baru.

2.2.4.2.4.3. Menyimpan Aplikasi

Cara yang paling mudah adalah dengan mengklik icon Save (berbentuk disket). File yang disimpan terdiri dari dua buah, yaitu file Form dan Project. Sebaiknya, berilah nama keduanya dengan nama yang sama.


(49)

31

Setelah menyimpan program aplikasi, jalankan program aplikasi tersebut dengan memilih menu Run lalu Start, menekan tombol F5 pada keyboard, atau tombol shortcut-nya pada toolbar.

2.2.4.2.4.5. Membuat File EXE

Klik File Î Make <namafile>.exe tentukan nama file dan lokasinya dalam drive. Tentukan pilihan-pilihan pembuatan file EXE jika dikehendaki (dengan mengklik tombol Options), kemudian klik OK.

2.2.4.2.4.6. Mendistribusikan Aplikasi

Langkah terakhir dalam membuat suatu program aplikasi adalah mendistribusikan aplikasi yang telah dibuat kepada pemakai terakhir dari aplikasi yang dibuat tersebut. agar aplikasi tersebut tampak professional, pembuat harus juga membuat sebuat program instalasi yang dapat dengan mudah menginstal aplikasi tersebut pada komputer-komputer yang diinginkan . Dengan membuat program instalasi, proses penghapusan instalasi (uninstall) aplikasi juga dapat dengan mudah dilakukan dari control panel.

2.2.4.2.4.7. Membuat program Instalasi

Aktifkan Add-In (program tambahan) yang terdapat pada Visual Basic 6. Dengan Add-In yang bernama Package and Deployment Wizard, akan lebih mudah dan cepat untuk membuat program instalasi yang diinginkan. Bukalah aplikasi yang diinginkan dan pada menu Visual Basic pilih Add-In Î Add-In Manager. Setelah muncul jendela Add-In Manager yang menampilkan daftar semua program-program Add-In yang dapat diaktifkan. Pilihlah Package and Deployment Wizard lalu klik pada kotak loaded/unloaded. Klik tombol OK.


(50)

Berikutnya pada menu Add-Ins sudah muncul pilihan untuk Add-In tersebut. Pilihlah Add-Ins Î Package and Deployment Wizard. Pada layar pertama wizard, pilihlah tombol Package. Jika program belum dikompilasi, akan muncul kotak dialog dan tekan tombol untuk mengkompilasinya. Pada kotak dialog, akan diminta untuk menentukan program instalasi. Klik pilihan Standard Setup Package lalu klik Next. Selanjutnya tentukan folder tempat file-file instalasi akan dibuat. (catatan : disarankan untuk tidak memilih folder yang sudah mengandung file karena file-file di dalamnya akan di hapus !) klik tombol New Folder untuk membuat folder baru. Pada layar selanjutnya akan akan ditampilkan file-file apa saja yang akan disertakan dalam program instalasi. File-file tersebut dapat ditambah atau dikurangi. Pada layar selanjutnya tentukanlah bagaimana cara program instalasi akan dibuat. Tentukan cara ini berdasarkan besarnya ukuran media penyimpanan untuk mendistribusikan aplikasi tersebut nantinya, seperti disket floppy, CD ROM, Zip-Drive, dan sebagainya.

1. Single cab : semua file instalasi akan digabungkan ke dalam satu buah file

cabinet yang besar. Gunakan pilihan ini jika memakai media penyimpanan yang besar seperti CD ROM.

2. Multiple cab : semua file instalasi akan dipecah-pecah ke dalam beberapa

file cabinet berdasarkan ukuran tertentu. Gunakan pilihan ini jika memakai media penyimpanan yang kecil seperti disket floppy.

Pada layar selanjutnya, tentukanlah judul dari program instalasi tersebut dan tentukan pula dimana aplikasi tersebut akan ditampilkan menu Windows. Pada layar selanjutnya, ketikkan lokasi drive dan folder dimana akan diletakkan


(51)

33

program aplikasi setelah diinstal. Lalu pada layar selanjutnya, tentukan file mana saja yang dapat digunakan lebih dari satu program (dapat di-share). Klik tombol

finish untuk memulai mmbuat program instalasi.

Setelah proses pembuatan program instalasi selesai, akan muncul sebuah jendela laporan yang akan menjelaskan hasil dari pembuatan program instalasi tersebut. Klik tombol Save untuk menyimpan laporan ini atai close untuk menutupnya. Program instalasi telah selesai dibuat.

2.2.4.2.4.8. Menginstalasi Aplikasi

Masukkan media penyimpanan yang digunakan tadi ke dalam drive-nya dan pada Windows, jalankan Start Î Run. Pada kotak dialog Run, klik tombol Browse untuk mencari dan memilih program instalasi yang bernama SETUP.EXE pada drive tempat dimasukkannya program instalasi tersebut. pada layar akan muncul layar pembukaan program instalasi dan klik OK untuk melanjutkannya. Berikutnya pilih drive dan direktori tempat aplikasi tersebut akan diinstal dengan mengklik tombol changeDirectory. Setelah itu, klik tombol yang bergambar komputer untuk memulai menginstal aplikasi. Selanjutnya akan muncul jendela untuk menentukan grup program tempat aplikasi tersebut akan ditampilkan pada menu Windows dan klik Continue untuk melanjutkannya. Aplikasi akan mulai diinstal ke dalam komputer.

2.2.4.2.4.9. Menjalankan Aplikasi yang telah Diinstal

Setelah aplikasi selesai diinstal, secara otomatis program instalasi akan menyalin file-file program aplikasi yang dibutuhkan ke folder untuk aplikasi tersebut. Program instalasi juga akan membuatkan menu aplikasi tersebut pada


(52)

Windows. Isi menu ini sesuai dengan yang ditentukan pada saat pembuatan program instalasi sebelumnya. Untuk menjalankannya klik Start Î Program Î

(aplikasi yang dibuat).

2.2.4.2.4.10. Menghapus Instalasi

Sebaiknya jangan melakukan penghapusan instalasi secara langsung dengan menghapusnya (delete) dari Windows Eksplorer. Cara ini mungkin tidak akan menghapus aplikasi dengan bersih, dan masih menyisakan file atau folder di tempat-tempat tertentu. Untuk menghapus instalasinya, pada Windows kliklah

StartÎSettingÎControl Panel dan pilih icon Add/Remove Program. Klik aplikasi yang akan dihapus lalu klik tombol Add/Remove. Sebuah layar program penghapusan aplikasi akan muncul dan klik tombol Yes untuk menghapus aplikasi tersebut.

2.2.4.2.5. Keistimewaan Visual Basic

1. Menggunakan flatform pembuatan program yang diberi nama Developer Studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan visual C++ dan Visual J++.

2. Memiliki Compiler handal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan lebih efisien dari sebelumnya.

3. Memiliki beberapa tambahan sarana wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu.


(53)

35

4. Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan kaidah terstruktur bahasa visual basic.

5. kemampuan membuat ActiveX dan fasilitas internet yang lebih banyak. 6. sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi

database yang berkemampuan tinggi.

7. Visual Basic 6 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.

2.2.4.2.6. Versi-Versi Visual Basic

1. Standar Edition / Learning Edition : ini adalah versi standar yang sudah mencakup berbagai sarana dasar dari Visual Basic 6 untuk mengembangkan aplikasi

2. Profesional Edition : versi ini memberikan sarana ekstra yang dibutuhkan oleh programmer professional misalnya seperti Control-kontrol tambahan, dukungan untuk program internet, compiler untuk membuat file Help, serta pengembangan database yang lebih baik.

3. Enterprise Edition : versi ini dikhususkan untuk para programmer yang ingin mengembangkan aplikasi remote computing atau Client Server. Biasanya versi ini digunakan untuk membuat aplikasi pada jaringan.


(54)

2.2.5. Sekilas Microsoft Access

Pada tahun 1985, Microsoft Corporation yang merupakan perusahaan raksasa computer memperkenalkan Microsoft Access versi 1.0 yang dapat dijalankan pada komputer dengan sistem operasi windows 3.11, kemudian diperkenalkan pula Microsoft Access versi 2.0. Pada tanggal 24 agustus 1995,

Microsoft Corporation secara resmi mengeluarkan versi terbarunya dengan nama

Microsoft Access 95 dan diteruskan dengan versi Microsoft Access 97, Microsoft Access 2000, serta Microsoft Access 2003 yang selanjutnya disingkat Access

2003.

Access 2003 merupakan program aplikasi database (pengolah data) terbaru dan tercanggih saat ini, dengan tujuan agar program aplikasi ini lebih mudah digunakan dan dapat dimanfaatkan semua fasilitas yang ada pada sistem jaringan baik internet maupun intranet. Perangkat lunak pengolah data pada kenyataannya banyak beredar dan mempunyai karakteristik dan keunggulan masing-masing. Microsoft Access mempunyai cirri khas yaitu icon-nya berbentuk kunci dan memiliki ekstention mdb. Microsoft Access merupakan salah satu paket dari Microsoft Office yang di release oleh perusahaan perangkat lunak dunia yaitu

Microsoft.

Program aplikasi pengolah data (Microsoft Access) pada prinsipnya lebih banyak menekankan fitur di bidang pengaturan database. Semakin tinggi versi sebuah program aplikasi pengolah data, maka semakin canggih dan lengkap pula perintah-perintah yang dimiliki, bahkan selalu disempurnakan dengan fitur-fitur


(55)

37

yang berhubungan dengan teknologi yang sedang berkembang (misalnya internet) serta dikembangkan hubungan Microsoft Access dengan program aplikasi lain.

2.3. Perangkat Keras (Hardware) 2.3.1. Printer

Printer merupakan alat pencetak dengan media kertas. Kertas yang dipergunakan umumnya adalah kertas menerus (continous form). Beberapa printer dapat juga menggunakan kertas biasa. Printer dapat digolongkan ke dalam beberapa macam golongan. Dipandang dari alat-alat mekanik yang dipergunakan

printer dapat digolongkan kedalam impact printer dan nonimpact printer.

Dipandang dari cara mencetakanya, printer dapat digolongkan ke dalam serial printer, line printer, dan page printer.

2.3.2.Scanner

Alat input yang berupa scanner bekerja dengan cara meraba secara elrktronik input yang akan dibaca. Alat input scanner dapat berupa Magnetic Ink Character Recognition (MICR) dan Optical Data Reader. Bentuk pertama dari

alat peraba (scanner) adalah alat pembaca pengenal karakter tinta magnetic (MICR). MICR Reader banyak digunakan di bank-bank di Amerika Serikat untuk traknsaksi cek. Sedangkan Optical Data Reader mempunyai kemampuan untuk membaca data langsung dari kertas biasa dan tanpa menggunakan tinta magnetik yang khusus. Optical Data Reader dapat berupa Optical Character Recognition

(OCR) reader, OCR tag reader, bar code wand, dan Optical Mark Recognition


(56)

2.3.3.Switch

Switch atau Switch hub merupakan sebuah media transmisi yang digunakan pada sebuah jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dengan bantuan kabel. Dengan sistem teknologi Ethernet dalam sebuah LAN (Local Area Network), switch akan membedakan alamat komputer tempat data berasal dan alamat komputer (MAC address atau Media Access Control) tempat data tersebut dituju. Pada jaringan yang luas atau internet, switch

akan membedakan IP (Internet Protocol) asal dan IP tujuan data tersebut. Pada suatu LAN yang menggunakan model OSI (Open System Interconnection), switch

melakukan fungsi komunikasi layer 2 atau Data-Link layer. Namun pada jaringan luas atau internet, switch membutuhkan sebuah router untuk dapat meneruskan paket datanya. Beberapa switch model terbaru mampu melakukan komunikasi

layer 3 atau melakukan fungsi routing sehingga disebut IP Switch. Kehadiran

switch menggeser hub, sehingga di pasaran saat ini lebih banyak ditemui switch

karena dengan selisih harga yang sedikit, menawarkan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan hub.

2.3.4. Kabel

Kabel merupakan media transmisi data yang paling umum digunakan. Pada awal berkembangnya teknologi jaringan, media transmisi kabel menjadi pilihan utama. Twisted Pair adalah tipe kabel yang terdiri dari dua kabel tembaga atau lebih yang berukuran kecil. Kabel-kabel tembaga tersebut masing-masing memiliki pelindung tersendiri dan saling membelit satu sama lain. Pada jaringan saat ini, digunakan kabel twisted pair yang berisi 8 buah kabel kecil yang


(57)

masing-39

masing memiliki warna yang berbeda. Kabel twisted pair umumnya dijual di pasaran dengan dua varian, UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Kabel yang digunakan dalam penulisan ini adalah kabel UTP. Ada dua standard pengurutan kabel yang saat ini digunakan dalam sebuah jaringan, yaitu standar EIA (Electronics Industrial Association) dan standar AT&T. Perbedaan pada kedua standar tersebut ada pada urutan warna kabel saja. Standard pengkabel twisted pair yang sering digunakan adalah standard AT&T. Pada kedua ujung kabel dipasang sebuah konektor bernama RJ-45. Ada dua macam cara menghubungkan kabel twisted pair untuk kabel yang menghubungkan antar LAN-card menggunakan metode crossover, sedangkan untuk menghubungkan LAN card dengan switch menggunkan metode straight. Urutan warna dalam pengkabelan dengan metode straight :

Ujung ke -1 Ujung ke-2

Orange/Putih Orange/Putih Orange Orange Hijau/Putih Hijau/Putih Biru Biru Biru/Putih Biru/Putih Hijau Hijau Coklat/Putih Coklat/Putih

Coklat Coklat Tabel 2.2. Pengkabelan metode straight

Penjelasan : Urutan warna diantara kedua sisi kabel sama. Sedangkan urutan kabel untuk metode Crossover adalah:


(58)

Ujung ke - 1 Ujung ke- 2

Orange/Putih Hijau/Putih Orange Hijau Hijau/Putih Orange/Putih Biru Biru Biru/Putih Biru/Putih Hijau Orange Coklat/Putih Cokelat/Putih Coklat Cokelat

Tabel 2.3. Pengkabelan metode crossover

Penjelasan: urutan kedua ujung kabel berbeda. Urutan warna pada baris pertama ditukar dengan urutan warna pada baris ketiga, sedangkan urutan warna pada baris kedua ditukar dengan urutan warna pada baris keenam.

2.4. Tools (Peralatan)

2.4.1.Laptop

Komputer laptop atau biasa dikenal dengan istilah notebook, merupakan komputer personal yang memiliki sumber daya baik baterai maupun listrik AC. Laptop memiliki ukuran yang lebih kecil dari tas koper sehingga dapat dengan mudah dibawa bepergian dan digunakan di tempat-tempat lain. Sebuah laptop memiliki berat yang umumnya lebih ringan dari 3 kilogram dan memiliki ketebalan 3 inchi atau kurang. Merek-merek terkenal dari laptop antara lain adalah IBM, Apple, Compaq, Dell, dan Toshiba.


(59)

41

2.4.2.Universal Serial Bus (USB)

USB merupakan socket model baru yang menghubungkan PC (Personal Computer) dan alat lainnya yang menjanjikan kemudahan instalasi dengan prinsip PnP (Plug and Play)dan kecepatan transfer data.


(60)

3.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penulis skripsi ini adalah metoda kualitatif, terfokus pada studi kasus untuk memperoleh gambaran mengenai kasus. Metode ini tidak hanya memperoleh gambaran terhadap kasus secara ilmiyah, tetapi juga menerangkan hubungan, menghasilkan data deskriptif yang dijadikan dasar analisis bagi pemecahan masalah yang menjadi fokus penelitian. Data deskriptif tersebut baik dari sumber data utama di lapangan maupun data pendukung yang bersumber dari bahan pustaka sebagai landasan teori.

Penelitian metode kualitatif sebagaimana “Bagdan dan Tayler mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati” (Moleong, 2001;3).

3.1.1. Deskripsi Data

Data yang diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh dari observasi ke obyek yang diteliti melalui wawancara dengan Dokter, dan Staf Rumah Sakit Citra Medika di Daerah Cibitung Bekasi Jawa Barat mengenai Aplikasi Hasil dan Kerjasama Kesehatan medical check up. Dan melalui pengkajian dokumen yang berkaitan dengan data hasil pelaksanaan

medical check up dan kerjasama kesehatan dengan instansi / lembaga lain. Sedangkan untuk data dari pasien (karyawan dan non karyawan) dengan


(61)

43

menyebarkan angket kepada para pasien yang menjadi pasien di Rumah Sakit Citra Medika Cibitung Bekasi Jawa Barat.

Penelitian kualitatif menggunakan teknik “purposive sampling” dan

“Snowball sampling” yakni meminta kepada responden dan menunjukan orang lain yang dapat memberikan informasi. Sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya, dan ini diharapkan bergulir kepada responden lain yang sejenis dengan tujuan penelitian (Snoball Sampling). Tujuan penggunaan purposive sampling adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian (Lincoln & Gubs, 1985:202).

“Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.”(Kirk &Miller, 1986;9)

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini diperlukan data-data informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian pembahasan. Oleh karena itu sebelum menyusun skripsi ini, dalam persiapannya terlebih dahulu dilakukan pencarian dan pengumpulan data-data atau bahan materi yang diperlukan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis aantara lain :


(62)

3.2.1. Observasi

Teknik ini mempunyai tiga tahapan : Pertama tingkat partisifasi pasif, peneliti berperan sebagai penonton tanpa melibatkan diri secara langsung. Kedua tingkat partisipatif sedang yang ditandai dengan adanya intensitas peran serta peneliti. Ketiga Tingkat partisipasi penuh, dimana peneliti melibatkan diri sepenuhnya dalam situasi obyek penelitian. Pada bagian ini, penulis menggunakan tingkat partisipatif sedang, dengan pertimbangan penulis adalah seorang guru juga.

Observasi pada Rumah Sakit Citra Medika Cibitung Bekasi Jawa Barat dilakukan untuk mendapatkan data-data awal dalam hal ini data-data proses

medical check up yang sedang berjalan pada saat itu. Data-data awal ini digunakan untuk dianalisis dan dikembangkan menjadi sebuah perangkat lunak

3.2.2. Wawancara

“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.”(Moleong, 2001;135). Sedangkan menurut Singarimbun bahwa “wawancara adalah mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.”(Singarimbun, 1995;193).

Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur, sebagaimana diungkapkan oleh Moleong bahwa “Wawancara terstruktur adalah


(63)

45

wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.”(Moleong, 2001;138).

Mewawancarai orang yang ahli dalam bidangnya atau melakukan diskusi dengan orang-orang yang mengerti terhadap materi bahasan agar mendapatkan bahan masukan untuk penyusunan skripsi ini.

Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara dengan beberapa staf pegawai Rumah Sakit Citra Medika dan Dokter. Tehnik ini digunakan untuk mendapatkan data dari pengelola Rumah Sakit Citra Medika Cibitung Bekasi Jawa Barat yang akan digunakan sebagai referensi dalam menyesuaikan sebuah

procedure dan report medical check up dengan perangkat lunak yang akan dibuat.

3.2.3. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku referensi, e-book, dan situs internet yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini. Adapun buku-buku yang dipakai dalam skripsi ini dapat dilihat pada daftar pustaka. Pencarian data melalui internet juga dilakukan untuk memperoleh data-data tambahan.

3.2.4. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Suhartini, 1989;140). Teknik ini digunakan untuk mengetahui secara mendetail tentang pandangan pasien (karyawan dan non karyawan) yang menjadi sample Rumah Sakit Citra Medika


(64)

Cibitung Bekasi Jawa Barat. Jenis angket yang dibuat adalah angket tertutup artinya daftar pertanyaan tertulis disertai dengan alternatif jawabannya.

3. 3. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton (1980;269) “Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, ketegori dan satuan uraian dasar.”(Moleong, 2001;103). Data yang diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan teknik presentase dari data yang dihasilkan melalui angket penyebaran kuisioner dan selanjutnya ditafsirkan kriteria yang telah ditentukan, kemudian ditarik kesimpulan.

Sebagaimana diungkapkan oleh Winarno bahwa “Mengolah data adalah usaha untuk membuat data itu berbicara sebab betapapun besarnya jumlah dan tingginya nilai yang terkumpul apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut suatu sistematika yang baik, niscata itu merupakan bahan yang membisu seribu bahasa.”(Winarno, 1985;109).

Adapun hasil wawancara dan pengkajian dokumen menjadi bahan untuk dianalisa dan disimpulkan. Kemudian hasil kuisioner yang sudah dipresentasikan dan disimpulkan dari kesimpulan wawancara serta pengkajian dokumen resmi dijadikan bahan untuk menerapkan aplikasi kerjasama kesehatan medical check up


(65)

47

3.4. Metode Pengembangan Sistem

Metoda Pengembangan Sistem adalah metode yang digunakan untuk mencari informasi tentang sistem aplikasi. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model pendekatan RAD (Rapid Application Development).

Model pengembangan RAD (Rapid Application Development) diperkenalkan oleh James Martin pada tahun 1991. Adapun metode pengembangan RAD (Rapis Application Development) menurut James Martin melingkupi fase-fase sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2003:238).

Gambar 3.1 Fase-fase RAD Penjelasan Gambar 3.1:

Rencana Kebutuhan (Requirement Planning)

Pada tahap ini, user dan penulismelakukan semacam pertemuan untuk melakukan identifikasi tujuan dari aplikasi kerjasama kesehatan medical check up dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini hal terpenting adalah adanya keterlibatan dari kedua belah pihak, bukan hanya sekedar persetujuan akan proposal yang sudah dibuat.


(66)

Proses Desain (Design Workshop)

Pada tahap ini penulis melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan penulis. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain. Pada tahap ini, user dan penulis berkumpul menjadi satu dan duduk di meja melingkar dimana masing-masing orang bisa melihat satu dengan yang lain tanpa ada halangan.

Apabila memungkinkan, maka masing-masing user diberikan satu komputer yang terhubung satu dengan yang lain, sehingga masing-masing bisa melihat desain yang dibuat dan langsung memberikan komentar. Hal ini sering kali disebut dengan Group Decision Support System (GDSS). Pada beberapa kasus, GDSS ini merupakan suatu langkah yang ideal, karena user dan penulis dapat menyetujui desain yang dibuat untuk kemudian dilanjutkan dalam pembuatan prototype dari aplikasi kerjasama kesehatan medical check up yang dimaksud dengan langsung menampilkan kepada user hasilnya dengan cepat. Pada tahap desain ini membutuhkan waktu beberapa hari, akan tetapi bisa semakin lebih lama, tergantung dari besar kecilnya sistem yang dibuat. Pada selang waktu tersebut, user bisa memberikan tanggapan terhadap aplikasi medical check up yang sudah dikembangkan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan- perbaikan. Dengan demikian proses pengembangan suatu sistem membutuhkan waktu yang cepat.


(67)

49

Dalam perancangan antarmuka, dibuat beberapa form dan list yang antara lain:

1. FormLogin

2. Form Menu Utama 3. List Menu Utama

4. Form Pendataan Peserta Medical

5. Form Hasil Check Fisik (Pemeriksaan Umum dan Khusus) 6. Form Hasil Check Laboratorium

7. FormReport Data Peserta Medical

8. FormReport Hasil Check Fisik

9. Form Report Hasil Check Laboratorium

Implementasi (Implementation)

Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh user dan penulis, maka pada tahap ini penulis mengembangkan desain menjadi suatu program. Setelah program selesai baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan. Pada saat ini maka user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat serta persetujuan mengenai sistem tersebut. Adapun hal terpenting adalah bahwa keterlibatan user sangat diperlukan supaya sistem yang dikembangkan dapat memberikan kepuasan kepada user, dan di samping itu, sistem yang lama tidak perlu dijalankan secara paralel dengan sistem yang baru. Proses pengembangan ini dilakukan dengan


(68)

memakai perangkat lunak visul basic 6 dengan menyederhanakan penempatan hasil pemeriksaan medical check up ke dalam beberapa form, agar tidak terlalu rumit dalam proses pengisiannya. Sedangkan dalam masalah pengamana, dilakukan set directory dengan mengubah file database ke dalam sebuah memor eksternal agar tetap terjaga kerahasiaan data peserta medical check up dan hasil pemeriksaan medical check up oleh para dokter terhadap pasiennya.


(69)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

AHASAN

4.1 Penyajian Hasil Analisis Data

4.1 Penyajian Hasil Analisis Data

4.1.1. Objek Penelitian

4.1.1. Objek Penelitian

Rumah Sakit Citra Medika (RSCM) didirikan pada tahun 2004 terletak di Jl. Raya H. Bosih No.117 Cibitung Bekasi dengan nomor pendirian nomor : 503/3096/Dinkes/RS/2004 dan nomor penyelenggaraan nomor : 503/1534/Dinkes/RS/2006.

Rumah Sakit Citra Medika (RSCM) didirikan pada tahun 2004 terletak di Jl. Raya H. Bosih No.117 Cibitung Bekasi dengan nomor pendirian nomor : 503/3096/Dinkes/RS/2004 dan nomor penyelenggaraan nomor : 503/1534/Dinkes/RS/2006.

A. Struktur Organisasi RSCM Group A. Struktur Organisasi RSCM Group

Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSCM Group Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSCM Group


(70)

Rumah Sakit Citra Medika atau RSCM merupakan rumah sakit Laboratorium Utama. Sejak berdirinya Rumah Sakit Citra Medika memiliki tiga cabang yang terletak di Cibitung dan Tambun. Selain melayani pemeriksaan laboratorium, Rumah Sakit Citra Medika juga melayani pemeriksaan Rontgen, EKG Audiometri, Spirometri, dan Medical Check Up. Motto yang dimiliki oleh Rumah Sakit Citra Medika adalah Cepat, Akurat, dan Memuaskan. Disamping itu, Rumah Sakit Citra Medika telah menjalin kerjasama dengan berbagai Dokter, Rumah Sakit, dan Perusahaan. Diantara Client Rumah Sakit Citra Medika yang telah melakukan kerjasama kesehatan medical check up dua tahun terakhir ini terhitung dari tahun 2009 antara lain:

1. PT. AHM (Astra Honda Motor), sebanyak 2600 karyawan yang mengikuti tes medical check up.

2. PT. KIDO JAYA, sebanyak 3510 karyawan yang mengikuti tes

medical check up

3. PT. KDS INDONESIA, sebanyak 2780 karyawan yang mengikuti tes

medical check up

4. PT. DAELIM INDONESIA, TBK, sebanyak 1870 karyawan yang mengikuti tes medical check up

5. PT. TIRTA ALAM SEGAR, sebanyak 620 karyawan yang mengikuti tes medical check up


(1)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pendalaman tentang bagaimana desain aplikasi kerjasama kesehatan “Medical Chek Up”, implementasi dan pengembangannya di Rumah Sakit Citra Medika Bekasi, maka disimpulkan bahwa :

1. Aplikasi Kerjasama Kesehatan Medical Check Up ini dioperasikan oleh lima orang Staf pendamping dokter tim medical check up dan satu orang Dokter kordinator tim medical check up.

2. Aplikasi Kerjasama Kesehatan medical check up ini hanya dapat melakukan proses pendataan para peserta medical yang jumlahnya tidak sedikit, menginput seluruh hasil medical check up yang sudah dilakukan pemeriksaan oleh dokter ahli dan membuat report secara cepat dan akurat sesuai dengan hasil dokter.

3. Perangkat lunak yang digunakan adalah perangkat lunak Visual Basic dan Microsoft Office Access 2003.

5.2. Saran

1. Proses Aplikasi Kerjasama Medical check up Rumah Sakit Citra Medika sudah maksimal memberikan akurasi data dan pengamanan hasil pemeriksaan medical check up, tetapi disarankan menggunakan program


(2)

aplikasi yang betul-betul dapat memberikan pelayanan prima terhadap pasien dengan cepat, mudah dan aman, serta terjamin kerahasiahaannya dan bagi para staf RSCM dapat dengan mudah dalam melakukan segala tugas Rumah Sakit Citra Medika, baik melakukan input, output dan pengamanan hasil pemeriksaan Medical check up.

2. Manajamen pengelola Medical check up rumah sakit Citra Medika masih kurang lues dalam promosi untuk mengadakan kerjasama dengan lembaga/instansi lain baik perusahaan maupun instansi pemerintah karena selama ini hanya mengandalkan pasein yang datang memerlukan pemeriksaan kesehatan. Oleh kerena itu, disarankan pihak RSCM khususnya pihak menajemen pengelola Medical check up melakukan;

a. lebih proaktif dan gencar meningkatkan pendekatan terhadap pihak-pihak perusahaan dan instansi pemerintah setiap even (kesempatan) dengan promosi fasilitas dan perangkat yang dimiliki RSCM untuk mengadakan kerjasama pemeriksaan kesehatan yang hasilnya dapat berguna bagi pasien secara individu maupun bagi perusahan/instansi bagi peningkatan kinerja.

b. Pendekatan dan kerjasama dengan pihak ASKES dan ASTEK untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan Medical check up rumah sakit Citra Medika sebagai sponsor atau penanggung biaya bagi pasien Pegawai negeri sipil (PNS) dan karyawan serta bila perlu bagi masyarakat umum.


(3)

105

c. Menawarkan tempat pelaksanaan pemeriksaan Medical check up di lingkungan perusahaan atau instansi pemerintah dengan sistem kolektif sedang waktunya dapat diatur kemudian sesuai kesepakatan.

3. Supaya Medical check up Rumah Sakit Citra Medika mendapat kepercayaan pihak lain dan lebih banyak pasien disarankan dapat memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan secara maksimal baik memberikan pelayanan secara individu maupun secara kolektif sebagaimana pada poin nomor 1 dan 2.

4. Untuk mencek data dan menjaga keamanan data, apabila dikhawatirkan terjadi gangguan elektronik atau program disarankan setiap akhir bulan supaya membuat print out data pasien.

5. Sebaiknya menggunakan perangkat lunak berbasis Java agar bisa dioperasikan di semua sistem operasi, tidak hanya terpaku pada sistem operasi windows saja, asalkan terdapat JVM (Java Virtual Mechine).


(4)

Offset, 2001

Adi Kurniadi, Pemograman Microsoft Visual Basic 6, Jakarta, PT Elex Media Komputindo, Cetakan Ketiga, 2001

Agustinus Nalwan, Membuat Program Profesional Secara Cepat Dengan VB, Jakarta, PT Elex Media Komputindo, Cetakan Ketiga, 2001

Arikunto, Suhartini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Reneka Cipta, 1998

Ario Suryokusumo, Microsoft Visual Basic 6.0, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 2001

Echols, Jhon M dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997

Edward Yordon, Modern Structure Analysis, Prentice Hall Inc, 1989

Hadi, Rahadian, Pemograman Microsoft Visual Basic Dengan Menggunakan Windows API, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 2001

HM, Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta, Andi Offset, Cetakan Pertama, 1999

_____________, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta, Andi Offset, Cetakan Pertama, 2001


(5)

107

Ilyas, A.Zaenal Arifin, Tesis Lembaga Pendidikan Berciri Khas Keagamaan Dalam Perspektif Masyarakat Muslim Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang, Karawang, Universitas Islam Jakarta, 2003 Kristianto Harianto, Konsep dan Perancangan Database, Yogyakarta, Andi

Offset, Edisi Pertama, 1993

Luthfi F, Kamus Istilah Komputer & Internet, Jogjakarta, Pena Media, Cetakan Pertama, 2005

Madcoms, Microsoft Visual Basic 6.0 Untuk Pemula, Yogyakarta, Penerbit Andi, Edisi Pertama, 2008

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2001

Nazir, Moh., Metodologi Penelitian, Jakarta, Galia Indonesia, 1998

Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1984

Pressman, Rekayasan Perangkat Lunak, Yogyakarta, Penerbit Andi, Cetakan Kedua, 2002

Qomarul, Transparasi Mata Kuliah Analisa Sistem Informasi dan Perancangan Sistem Informasi, Bina Nusantara, 2000

Roger S Pressman, Software Engineering A Practioners approach, Mc Graw Hill, Edisi Kelima, 2001

Rumah Sakit Citra Medika, Dokumen Medical Check Up, Bekasi, 2007 _______________________, Dokumen Profile Rumah Sakit, Bekasi, 2004


(6)

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Kedua, 1994

Tjandra Kurniawan, Tip & Trik Unik Visual Basic, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, Edisi kedua, 2005

Wahana Komputer, Menjadi Administrator Jaringan Komputer, Yogyakarta, Penerbit Andi, Edisi Pertama, 2005