82
C. Pertemuan Ketiga Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
No Kegiatan Pembelajaran 1.
Kegiatan Pendahuluan a.
Siswa berdoa bersama-sama. Dampak :
Berdoa adalaha kegiatan komunikasi vertikal kepada Allah yang Maha Esa. Dengan berdoa setiap hari guru dan siswa akan lebih
dekat dengan Sang Pencipta dan bisa mempunyai pola pikir bahwa segala sesuatu adalah karena pertolongan Allah.
5menit
Karakter yang terbentuk : manusia yang percaya kepada Allah. b.
Siswa diajak bertegur sapa dan ditanyakan kabar hari ini. 1 menit Dampak :
siswa akan merasa diperhatikan, sehingga mereka akan mendapatkan awalan yang nyaman untuk belajar.
Karakter yang akan terbentuk : rasa hormat kepada guru.
2. Kegiatan Inti
Siswa mengerjakan soal-soal ulangan harian. 60 menit Tindak lanjut :
Setelah guru dan siswa mengetahui hasil ulangan harian, dilaksanakan
program remidi dan pengayaan.
Remidi : Untuk siswa yang belum memenuhi daya serap belajar. Nilai 75
Misalnya : mengerjakan ulang soal-soal ulangan atau mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. sesuai kebijakan guru
Pengayaan : Untuk siswa yang sudah memenuhi daya serap belajar 75
Misalnya : belajar materi bab berikutnya atau membaca buku di perpustakaan.
sesuai kebijakan guru 3.
Kegiatan Penutup Siswa yang sudah berhasil mendapat nilai bagus diberi ucapan selamat dan
siswa yang belum berhasil diberi motivasi serta salam penutup. 4 menit
5
Materi: Fiqih Ibadah
Tahap Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
1. Guru mengucapkan salam dan membuka pelajaran dengan mengajak siswa berdoa terlebih dahulu.
2. Guru memeriksa kehadiran siswa. 3. Guru memperkenalkan topik pembelajaran yaitu “thaharoh“ tata
cara bersuci yang akan dipelajari. 4. Guru menjelaskan metode yang akan digunakan, namun sebelumnya
siswa disuruh membaca terlebih dahulu topic tersebut secara individual.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yakni agar siswa mampu melakukan thoharohmensucikan diri dari najis dan hadas dalam
segala situasi.
83 Kegaiatan
inti 1. Guru memberi murid buku tentang tuntunan thoharoh dalam Islam
untuk dibaca dan diringkas secara berkelompok, ke dalam lima poin saja yakni macam-macam thoharoh, metode thoharoh, manfaat
thoharoh bagi kesehatan.
2. Guru mempersilahkan siswa menjelaskan ringkasannya didepan teman-temannya dan siswa yang lain menanggapinya melalui
pertanyaan dan sanggahan. 3. Guru menerangkan mengapa diwajibkan thoharoh, apa saja larangan
dalam melakukan thoharoh. Dengan mengajak dialog untuk mengidentifikasi persoalan thoharoh dalam kehidupan masyarakat,
dan cara penyelesaiannya.
4. Guru dan siswa secara bersama-sama mengamati akibat orang yang tidak melakukan thoharoh dalam sebuah tayangan video atau
gambar. 5. Guru mempersilahkan siswa bertanya terhadap tayangan atau gambar
tentang thoharoh yang belum difahami. 6. Guru mengingatkan siswa untuk terus menjaga kebersihan lahir dan
batin, bersih dari najis dan hadas. Karena kebersihan adalah sebagian dari tanda orang yang beriman.
Kegiatan akhir
1. Guru dan siswa mengambil kesimpulan dan poin-poin penting sebagai penguat materi sekaligus internalisasi nilai-nilai karakter dari
cerita tersebut. 2. Guru mengevaluasi hasil belajar siswa baik proses maupun hasil
secara individu dan kelompok. 3. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama-sama.
84
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil yang telah dicapai pada tahap penelitian ini adalah: 1. Kemampuan guru PAI cukup baik dalam penerapan lima dimensi SEL untuk
membentuk karakter dan akhlak mulia siswa sekolah dasar. Terbukti pada dimensi kesadaran diri ada bersemangat mewujudkan kehidupan spiritualitas warga sekolah,
pada dimensi kepedulian social ditanamkan sikap toleransi dan hormat kepada yang lebih tua dan sayang kepada yang muda, pada dimensi manajemen diri dan organisasi
guru mampu memodifikasi kinerja, pada dimensi kemampuan bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan guru bertanggung jawab dalam penentuan keputusan
sendiri, dan pada dimensi kemampuan mengelola hubungan guru mampu menjalin dan mengelola hubungan dengan orang lain.
2. Faktor yang mempengaruhi perbedaan guru PAI dalam menerapkan pembelajaran SEL adalah faktor usia, faktor gender, dan faktor lama kerja. Sedangkan faktor
tingkat pendidikan guru tidak mempengaruhi perbedaan kemampuan dalam penerapan SEL untuk PAI Sekolah Dasar.
3. Panduan praktis model pembelajaran PAI dengan pendekatan SEL untuk guru dalam pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa SD dibuat berdasarkan Kompetensi
Dasar KD dan kandungan aspek social emosional dalam materi ajar, diajarkan melalui strategi PAKEM yang menyentuh aspek kecerdasan emosi dan social siswa
Sekolah Dasar.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disarankan sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah Dasar hendaknya selalu mengevaluasi proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru-guru dalam kelas. 2. Setiap tahun sekolah perlu menetapkan karakter yang akan diterapkan di sekolah, dan
pelaksanaan program-program pengembangannya di sekolah.