Hasil pemeriksaan mikroskopik Hasil pemeriksaan karakteristik

30 Hasil pemeriksaan makroskopik terhadap serbuk simplisia benalu kopi, yaitu serbuk kasar, dengan organoleptik warna coklat serta memiliki rasa dan bau yang khas. Gambar serbuk simplisia benalu kopi dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 44.

4.2.2 Hasil pemeriksaan mikroskopik

Hasilpemeriksaan mikroskopik pada benalu kopi segar dan serbuk simplisia diperoleh adanya stomata tipe parasitik, trikhoma berbentuk bintang dan serat kayu. Gambar hasil mikroskopik serbuk simplisia dapat dilihat pada Lampiran 5, halaman 45.

4.2.3 Hasil pemeriksaan karakteristik

Hasil pemeriksaankarakteristik simplisia dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia benalu kopi No. Karakteristik Hasil 1. Kadar air 5,98 2. Kadar sari larut dalam air 5,67 3. Kadar sari larut dalam etanol 8,66 4. Kadar abutotal 7,63 5. Kadar abu tidak larut dalam asam 0,76 Monografi dari simplisia benalu kopi tidak terdapat dalam buku Materia Medika Indonesia MMI, sehingga tidak ada acuan untuk menentukan parameter simplisia tersebut. Tabel 4.1 menunjukkan kadar air simplisia benalu kopi sebesar 5,98 memenuhi persyaratan umum yaitu di bawah 10. Penetapan kadar air pada simplisia dilakukankarena air merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya Depkes, RI., 1985. Universitas Sumatera Utara 31 Penetapan kadar sari yang larut dalam air menyatakan jumlah zat yang tersari dalam pelarut air seperti glikosida, gula, sedangkan penetapan kadar sari yang larut dalam etanol menyatakan jumlah zat yang tersari dalam pelarut etanol seperti glikosida, steroid, flavonoid, saponin, tanin dan yang larut dalam jumlah sedikit yaitu lemak Depkes, RI., 1995. Penetapan kadar abu total menyatakan jumlah kandungan senyawa anorganik dalam simplisia misalnya Mg, Ca, Na, Zn dan K. Penetapan kadar abu tidak larut asam untuk mengetahui kadar senyawa anorganik yang tidak larut dalam asam misalnya silikat. Abu total terbagi dua yaitu abu fisiologis dan abu non fisiologis. Abu fisiologis adalah abu yang berasal dari jaringan tumbuhan itu sendiri sedangkan abu non fisiologis adalah sisa setelah pembakaran yang berasal dari bahan-bahan luar yang terdapat pada permukaan simplisia WHO., 1998.Perhitungan pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia benalu kopi dapat dilihat pada Lampiran 7, halaman 47-49.

4.3 Hasil skrining fitokimia

Dokumen yang terkait

Formulasi dan Eveluasi Gel Ekstrak Benalu Kopi (Scurrula ferruginea (Jack) Danser) Sebagai Anti-Aging

4 27 88

Karakterisasi Skrining Fitokimia Simplisia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kari (Murraya koenigii L)Dengan Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl)

16 53 77

Karakterisasi Skrining Fitokimia Simplisia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kari (Murraya koenigii L)Dengan Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl)

0 0 16

Karakterisasi Skrining Fitokimia Simplisia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kari (Murraya koenigii L)Dengan Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl)

0 0 2

Karakterisasi Skrining Fitokimia Simplisia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kari (Murraya koenigii L)Dengan Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl)

0 1 4

Karakterisasi Skrining Fitokimia Simplisia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kari (Murraya koenigii L)Dengan Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl)

1 4 14

Karakterisasi Skrining Fitokimia Simplisia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kari (Murraya koenigii L)Dengan Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl)

0 1 3

Karakterisasi Skrining Fitokimia Simplisia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kari (Murraya koenigii L)Dengan Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl)

3 3 13

Formulasi dan Eveluasi Gel Ekstrak Benalu Kopi (Scurrula ferruginea (Jack) Danser) Sebagai Anti-Aging

0 1 15

Formulasi dan Eveluasi Gel Ekstrak Benalu Kopi (Scurrula ferruginea (Jack) Danser) Sebagai Anti-Aging

0 0 2