Akar wangi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Akar wangi

Nama ilmiah : Vetiveria zizanoides Stapt Tumbuhan ini termasuk suku rumput-rumputan Gramineae, berasal dari India, Birma dan Sri Langka. Akar wangi dibudidayakan untuk diambil minyaknya. Selain itu digunakan untuk tanaman pencegah longsor serta untuk membuat tikar. 2.1.1 Klasifikasi Akar Wangi Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Vetiveria Species : Vetiveria zizanoides Wikipedia, 2011. 2.1.2 Morfologi Akar Wangi Tanaman akar wangi Vetiveria zizanoides Stapt termasuk dalam famili Graminea atau poaceae alias rumput-rumputan. Akar tanaman ini memiliki bau sangat wangi. Tumbuh merumpun, lebat, akar tinggalnya bercabang banyak dengan warna merah tua. Dari akar tinggal tersembul tangkai daun yang tingginya Universitas Sumatera Utara dapat mencapai 200 cm. Tidak seperti akarnya, daun tanaman akar wangi ternyata tidak mengandung minyak sehingga tidak dapat disuling untuk diambil minyak atsirinya. Daun tampak kaku, berwarna kelabu, panjangnya mencapai 100 cm. bunganya berwarna hijau atau ungu. Cara memperbanyaknya dilakukan melalui biji, memisahkan anak rumpun, atau memecah akar tuggalnya yang telah bertunas Lutony dan Rahmayati, 2002. 2.1.3 Manfaat dan Kegunaan Akar Wangi Daun, batang, dan akar tanaman akar wangi sangat banyak manfaatnya. Batang akar wangi dapat digunakan sebagai bahan baku kerajinan. Batang dan akar dapat diolah menjadi minyak. Minyak akar wangi digunakan sebagai bahan pembuatan parfum, kosmetik, dan sabun. Pada zaman dahulu, akar wangi yang sudah kering digunakan sebagai pewangi pakaian terutama batik dan benda-benda pusaka seperti keris. Aroma harum akar wangi dihasilkan dari minyak asitri yang terkandung dalam tumbuhan ini. Selain dari manfaat yang disebutkan di atas. Tanaman akar wangi juga memiliki khasiat untuk pengobatan, antara lain: a. Menghilangkan bau mulut dan mengobati sakit gigi b. Mengobati rematik, pegal linu dan encok c. Mengobati luka d. Mengobati luka bekas gigitan ular, tawon dan kalajengking Annonim, 2012. Universitas Sumatera Utara

2.2 Minyak Atsiri