15
dengan disertai sanksi-sanksi sebagai konsekuensi logis jika terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan tersebut.
Dalam bab ini, penulis berkesimpulan bahwa pada dasarnya lingkungan hidup berstatus sebagai obyek sipil, sehingga dilindungi oleh HHI dalam keadaan
apapun. Kesimpulan ini didasari oleh beberapa uraian argumentasi, yakni: pertama penulis akan menguraikan pengertian lingkungan hidup, kemudian
perjanjian-perjanjian internasional sebagai sumber HHI tertulis, serta prinsip- prinsip dalam HHI Kebiasaan. Selanjutnya penulis akan memaparkan analisa
status lingkungan hidup dalam perang, apakah sebagai obyek militer atau obyek sipil, yang di dalamnya juga akan diuraikan analisis terkait dampak kerusakan
sampingan pada lingkungan hidup collateral damage.
2.2. Pengertian Lingkungan Hidup
HHI Tertulis maupun HHI Kebiasaan kerap kali mengguna kan frasa “the
environment ” atau “natural environment” untuk merujuk pada lingkungan hidup.
Dalam pemahaman umum, lingkungan hidup dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang termasuk dalam air, tanah, udara, flora dan fauna. Selain itu,
Deklarasi Stockhol m 1992 juga menyebutkan tentang “representative samples of
natural ecosystem ” sebagai bagian dari lingkungan.
4
Dalam kaitannya dengan pengertian tersebut, cakupan ekosistem alam yang dimaksud pun tidak dijelaskan
lebih terinci oleh Deklarasi Stockholm 1992. Di tahun 1992, tim kerja dari UNEP menyusun sebuah laporan yang
berkaitan dengan pertanggungjawaban dan kompensasi terhadap kerusakan
4
Lihat Prinsip ke-2 dari Declaration of the UN Conference on Human Environment Dikenal sebagai Deklarasi Stockholm 1972, Stockholm, 1972: “the natural resources of the
earth, including the air, water, land, flora and fauna, and especially representative samples of natural ecosystems, must be safeguarded for the benefit of present and future generation through
careful planning or management, as appropriate. ”
16
lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan militer. Dari laporan tersebut, dicatatkan mengenai cakupan dari frasa lingkungan hidup yang dimaksud, yaitu
“komponen abiotik dan biotik, termasuk di dalamnya udara, air, tanah, flora dan fauna, serta ekosistem yang terbentuk karena interaksi dari semuanya itu.”
5
Pengertian tentang lingkungan hidup dalam konteks HHI dapat ditemukan dalam bagian Komentar Pasal 55 Protokol Tambahan I, yang memuat penjelasan
bahwa “the concept of the natural environment should be understood in the widest sense to cover the biological environment in which a population is living ... it
includes f orests and other vegetation …, as well as fauna, flora and other
biological or climatic elements. Kemudian termasuk juga segala sesuatu yang bukan buatan manusia, seperti: the atmosphere, the air, the ozone layer, the
oceans and other bodies of water, soil, rocks, plants, and animals.
6
2.3. Instrumen Hukum HHI untuk Melindungi Lingkungan Hidup