Semua Tindakan Yang Menyangkut Anak

38 jawab utama untuk pendewasaan dan perkembangan anak. Kepentingan- kepentingan terbaik si anak akan menjadi perhatian dasar mereka.” 89 Dalam Pasal 21 Konvensi ini, kepentingan terbaik bagi anak merupakan pertimbangan utama juga dalam hal adopsi, dengan menjamin pemenuhan prinsip kepentingan terbaik bagi anak. Sedangkan dalam Pasal 40 90 yang menjelaskan mengenai hak anak yang menghadapi masalah hukum, kepentingan terbaik bagi anak menjadi pertimbangan utama.

B. Semua Tindakan Yang Menyangkut Anak

Dalam Pasal 4 Konvensi Internasional tentang Hak Anak menjelaskan mengenai macam- macam tindakan yang menyangkut anak, “Negara-negara peserta akan mengambil semua langkah legislatif, administratif, dan lain sebagainya untuk pelaksanaan hak-hak yang diakui dalam konvensi sekarang ini. Sepanjang menyangkut hak-hak ekonomi, sosial, dan kebudayaan, negara-negara peserta akan mengambil langkah-langkah sampai batas maksimal yang dapat dilakukan sdengan sumber-sumber daya mereka yang tersedia dan bila diperlukan, dalam rangka kerjasama Internasional.” Ada 3 jenis tindakan yaitu tindakan legislatif, administrasi, dan tindakan lain yang diakui dalam Konvensi Internasional mengenai Hak Anak. Berikut penulis akan mengulas 3 jenis tindakan tersebut: 1. Tindakan Legislatif Tindakan legislatif berkaitan dengan badan legislatif. Badan Legislatif di Indonesia adalah Dewan Perwakilan Rakyat selanjutnya disebut DPR 91 . Ada 4 tugas legislatif yaitu tugas dalam fungsi legislasi, fungsi anggaran, 89 Pasal 18 Ayat 1 Konvensi Internasional Tentang Hak Anak 90 Masalah itu diputuskan tanpa penundaan, oleh suatu penguasa yang berwenang, mandiri dan adil, atau badan pengadilan dalam suatu pemeriksaan yang adil menurut hukum, dalam kehadiran bantuan hukum atau bantuan lain yang tepat, dan kecuali dipertimbangkan tidak dalam kepentingan terbaik si anak, terutama, dengan memperhatikan umurnya atau situasinya, orang tuanya atau wali hukumnya 91 Sejarah terbentuknya DPR RI secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga periode: 1. Volksraad 2. Masa perjuangan Kemerdekaan 3. Dibentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP Website DPR. Sejarah DPR, http:www.dpr.go.idtentangsejarah-dpr, dikunjungi pada tanggal 15 Desember 2015 Pukul 10.11 39 fungsi pengawasan, dan tugas dan wewenang lainnya 92 . Berikut penulis akan menjelaskan tugas-tugas DPR ini yang berkaitan dengan anak: a. Tugas dalam fungsi Legislasi Dalam Pasal 5 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia selanjutnya disebut UUD RI Tahun 1945 93 selain Presiden, DPR juga berhak mengajukan Rancangan Undang-undang selanjutnya disebut RUU yang disebut dengan hak inisiatif, dimana ketentuan akan hal itu terdapat dalam Pasal 21 UUD RI Tahun 1945. 94 Oleh karena itu langkah legislatif dalam fungsi legislasi dalam mengaplikasikan Prinsip Kepentingan terbaik dari anak adalah dengan menerapkan prinsip tersebut dalam Peraturan perundang-undangan. Berikut adalah peraturan perundang-undangan yang menyangkut anak: 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297 a Berkaitan dengan Permasalahan Hak Asuh Anak Anak mempunyai hak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, namun juga dapat dipisahkan dari orang tua jika ada aturan hukum yang dilanggar dan pemisahan ini dilakukan dengan menggunakan prinsip kepentingan terbaik bagi anak. Pengaturan mengenai hal ini diatur dalam Pasal 14 Ayat 1 . “Setiap Anak berhak untuk diasuh oleh Orang Tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan danatau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi 92 Website DPR. Tugas dan Wewenang DPR, http:www.dpr.go.idtentangsejarah-dpr , dikunjungi pada tanggal 15 Desember 2015 Pukul 12.21 93 1Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat. 2 Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya. Pasal 5 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 94 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul rancangan undang-undang. Pasal 21 Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 40 kepentingan terbaik bagi Anak dan merupakan pertimbangan terakhir.” 95 b Berkaitan dengan Penunjukan Wali untuk Anak yang Dialihkan Hak Asuhnya Baik Kepada Orang Perseorangan maupun Badan Hukum Pengambil alihan hak asuh anak hanya dapat dilakukan melalui penetapan pegadilan, oleh karena itu memiliki kekuatan hukum yang mengakibatkan beralihnya hak dan kewajiban dari orang tua anak kepada wali asuh. Dalam melaksanakan hak dan kewajibannya tersebut maka wali harus melaksanakannya dengan menggunakan prinsip kepentingan terbaik bagi anak. Pengaturan tentang hal ini diatur dalam Pasal 33 Ayat 4. “Wali sebagaimana dimaksud pada ayat bertanggung jawab terhadap diri Anak dan wajib mengelola harta milik Anak yang bersangkutan untuk kepentingan terbaik bagi Anak.” 96 c Berkaitan dengan Media Masa Media masa dalam hal ini juga mengatur mengenai pemberlakuan prinsip kepentingan terbaik bagi anak, kaitanya dengan edukasi dari aspek sosial, budaya, pendidikan, agama, dan kesehatan anak. Pengaturan ini diatur dalam Pasal 72 Ayat 5. “Peran media massa sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan melalui penyebarluasan informasi dan materi edukasi yang bermanfaat dari aspek sosial, budaya, 95 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297 96 Ibid 41 pendidikan, agama, dan kesehatan Anak dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi Anak.” 97 Dalam penjelasan Umum Undang-undang ini disebutkan bahwa dalam Undang-undang perlindungan anak merupakan bentuk realisasidari ratifikasi Konvensi Internasional mengenai Hak Anak. Salah satu prinsip yang diadopsi dari Konvensi Internasional mengenai Hak Anak adalah Prinsip Kepentingan Terbaik Bagi Anak. Sebagai implementasi dari ratifikasi tersebut, Pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang secara substantif telah mengatur beberapa hal antara lain persoalan Anak yang sedang berhadapan dengan hukum, Anak dari kelompok minoritas, Anak dari korban eksploitasi ekonomi dan seksual, Anak yang diperdagangkan, Anak korban kerusuhan, Anak yang menjadi pengungsi dan Anak dalam situasi konflik bersenjata, Perlindungan Anak yang dilakukan berdasarkan prinsip nondiskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, penghargaan terhadap pendapat anak, hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang. 98 Selain itu juga pemberlakuan ratifikasi ini 99 atas dasar Undang- undang Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 mengenai Hak Asasi manusia, anak memiliki kedudukan yang sama untuk di jamin hak asasinya dan mendapatkan jaminan untuk tumbuh dan berkembang. Dalam pelaksanaanya Undang-Undang tersebut telah sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terkait jaminan hak asasi manusia, yaitu Anak sebagai manusia memiliki hak yang sama untuk tumbuh dan berkembang. 100 97 Ibid 98 Ibid, Penjelasan Umum 99 Ratifikasi atas Konvensi Internasional Mengenai Hak Anak 100 Ibid, Penjelasan Umum 42 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1979 Tentang Kesejahteraan Anak Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 32 Dalam peraturan perundang-undangan ini tidak dijelaskan mengenai prinsip kepentingan terbaik bagi anak, seharusnya segala ketentuan yang berkaitan mengenai anak, sesuai dengan Konvensi Internasional mengenai Hak Anak bahwa negara yang telah meratifkasi konvensi ini wajib menerapkan prinsip kepentingan terbaik bagi anak, Pasal 3 Ayat 1 Konvensi Internasional mengenai Hak Anak. 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 123 Peraturan perundang-undangan ini adalah peraturan mengenai pengangkatan anak, dalam hal pengangkatan anak prisip yang digunakan adalah prinsip kepentingan terbaik bagi anak. Hal ini dapat dilihat pada bunyi Pasal 2 peraturan perundang-undangan ini. “Pengangkatan anak bertujuan untuk kepentingan terbaik bagi anak dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anak dan perlindungan anak, yang dilaksanakan berdasarkan adat kebiasaan setempat dan ketentuan peraturan perundang- undangan.” 101 Di jelaskan bahwa pengangkatan anak dengan prinsip kepentingan terbaik bagi anak bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan perlindungan anak. Prinsip kepentingan terbaik anak juga menjadi syarat dalam pengangkatan anak. orang tua angkat harus memenuhi syarat prinsip tersebut yaitu dengan membuat pernyataan tertulis tentang penjaminan prinsip tersebut. Hal ini terdapat dalam Pasal 13 Huruf J, yaitu “membuat 101 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 123 43 pernyataan tertulis bahwa pengangkatan anak adalah demi kepentingan terbaik bagi anak, kesejahteraan dan perlindungan anak” 102 Tujuan pengangkatan anak untuk kepentingan terbaik bagi anak juga dijelaskan secara mendalam dalam penjelasan umum peraturan perundang-undangan tersebut, tujuan pengangkatan anak hanya dapat dilakukan bagi kepentingan terbaik anak dan harus berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku danatau berdasarkan pada adat kebiasaan setempat. 103 4 Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor: 110HUK2009 Tentang Persyaratan Pengangkatan Anak Dalam peraturan perundang-undangan prinsip kepentingan terbaik bagi anak menjadi prinsip dalam pengangkatan anak. Hal ini dijelaskan dalam Pasal 2 Ayat 1 huruf a, yaitu “pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan terbaik bagi anak dan dilakukan berdasarkan adat kebiasaan setempat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku” 104 Tujuan pengangkatan anak dalam peraturan perundang-undangan ini adalah untuk kepentingan terbaik bagi anak, hal ini sesuai dengan prinsip yang diterapkan. Pasal 3 Ayat 1 “Pengangkatan Anak bertujuan untuk kepentingan terbaik bagi anak untuk mewujudkan kesejahteraan dan perlindungan anak yang dilaksanakan berdasarkan adat kebiasaan setempat dan ketentuan peraturan perundang- undangan.” 105 102 Ibid 103 Ibid, penjelasan umum 104 Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor: 110HUK2009 Tentang Persyaratan Pengangkatan Anak 105 Ibid 44 5 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 153 Dalam pasal 2 Undang-undang ini dijelaskan bahwa asas dalam sistem peradilan anak salah satunya adalah prinsip kepentingan terb aik bagi anak. ”kepentingan terbaik bagi Anak” adalah segala pengambilan keputusan harus selalu mempertimbangkan kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Anak. 106 Selain itu ada kewajiban bagi para pihak dalam peradilan anak untuk memperhatikan prinsip ini. Hal ini terlihat jelas dalam Pasal 18 Peraturan perundang-undangan ini. “Dalam menangani perkara Anak, Anak Korban, danatau Anak Saksi, Pembimbing Kemasyarakatan, Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan Sosial, Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, dan Advokat atau pemberi bantuan hukum lainnya wajib memperhatikan kepentingan terbaik bagi Anak dan mengusahakan suasana kekeluargaan tetap terpelihara.” 107 Dalam penjelasan umum peraturan perundang-undangan ini menyatakan bahwa pemberlakuan asas kepentingan terbaik bagi anak dihayati sebagai kepentingan terbaik bagi kelangsungan hidup umat manusia. Pasal 28 B Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa anak-anak memiliki peran strategis yang secara tegas dinyatakan bahwa negara menjamin hak setiap anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta atas pelindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 108 Prinsip kepentingan terbaik bagi anak tidak hanya menjadi asas yang mendasari peraturan perundang- undangan ini namun juga menjadi tujuan akhir yaitu mewujudkan peradilan yang benar-benar menjamin pelindungan kepentingan 106 Penjelasan umum Pasal 2 Huruf D, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak 107 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 153 108 Ibid, Penjelasan Umum 45 terbaik terhadap Anak yang berhadapan dengan hukum sebagai penerus bangsa. Prinsip kepentingan terbaik bagi anak harus dimaksimalkan dalam tahapan ini dengan pertimbangan nilai-nilai yang mendasarinya, yaitu nilai kemanusiaan, nilai keadilan, nilai perlindungan, dan nilai non diskriminasi. Dengan menjunjung nilai-nilai ini maka prinsip kepentingan terbaik bagi anak akan terjamin. b. Tugas Dalam Fungsi Anggaran Tugas dalam fungsi anggaran DPR berhubungan dengan APBN 109 dan APBD 110 . Pendidikan dan Kesehatan adalah hal yang terdekat dengan kepentingan anak, kesehatan menunjang tumbuh kembang anak secara jasmani, sedangkan pendidikan adalah penunjang tumbuh kembang anak secara intelektual. Berikut peneliti akan membahas perihal kesehatan dan pendidikan dalam APBN dan APBD. APBN yg akan dibandingkan adalah APBN tahun 2015 dan 2016. 109 Anggaran Pendapatan Belanja Negara 110 Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 46 TABEL PERBANDINGAN APBN 2015 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015 DAN APBN 2016 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 No Indikator Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 Keterangan 1. Anggaran Pendidikan Rp408.544.684.304.000,00 empat ratus delapan triliun lima ratus empat puluh empat miliar enam ratus delapan puluh empat juta tiga ratus empat ribu rupiah. Pasal 17 Ayat 1 Rp419.176.412.756.000,00 empat ratus sembilan belas triliun seratus tujuh puluh enam miliar empat ratus dua belas juta tujuh ratus lima puluh enam ribu rupiah. Pasal 20 Ayat 1 Anggaran Pendidikan naik. 2. Pengertian Anggaran Pendidikan alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang dianggarkan melalui Kementerian NegaraLembaga, alokasi anggaran Alokasi anggaran pendidikan tidak hanya dialokasikan ke transfer 47 pendidikan melalui transfer ke daerah dan dana desa, dan alokasi anggaran pendidikan melalui pengeluaran pembiayaan, termasuk gaji pendidik, tetapi tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pasal 1 Ayat 40 daerah namun juga di trasfer ke dana desa. Mengingat pada tahun 2014 desa telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. 3. Presentasi Anggaran Pendidikan 20,59 dari total APBN Rp1.984.149.714.865.000,00 satu kuadriliun sembilan ratus delapan puluh empat triliun seratus empat puluh sembilan miliar tujuh ratus empat belas juta delapan ratus enam puluh lima ribu rupiah. Pasal 17 Ayat 2 20,0 dari total APBN Rp2.095.724.699.824.000,00 dua kuadriliun sembilan puluh lima triliun tujuh ratus dua puluh empat miliar enam ratus sembilan puluh sembilan juta delapan ratus dua puluh empat ribu rupiah. Secara persentase berkurang, namun jika melihat angka APBN yang naik itu berarti justru ada kenaikan anggaran pendidikan. 4. Dana Pengembangan Pendidikan Nasional 5.000.000.000.000,00 lima triliun rupiah Lampiran undang-undang Di Tahun 2015 tidak ada penganggaran tentang Pengembangan Pendidikan Nasional. 48 5. Dana Alokasi Khusus Pendidikan Rp2.665.340.000.000,00 dua triliun enam ratus enam puluh lima miliar tiga ratus empat puluh juta rupiah Pasal 12 Ayat 4 huruf a APBN 2015 tidak ada dan alokasi khusus untuk pendidikan 6. Dana Bantuan Operasional Sekolah BOS Rp43.923.573.800.000,00 empat puluh tiga triliun sembilan ratus dua puluh tiga miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta delapan ratus ribu rupiah Pasal 12 Ayat 7 huruf a 7. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini BOP PAUD Rp2.281.900.000.000,00 dua triliun dua ratus delapan puluh satu miliar sembilan ratus juta rupiah Pasal 12 Ayat 7 huruf b 8. Dana Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah Rp71.020.400.000.000,00 tujuh puluh satu triliun dua puluh miliar empat ratus juta rupiah Pasal 12 Ayat 7 huruf c 49 9. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS Daerah Rp1.020.513.000.000,00 satu triliun dua puluh miliar lima ratus tiga belas juta rupiah Pasal 12 Ayat 7 huruf d 10. Anggaran Kesehatan Rp2.827.139.363.500,00 dua triliun delapan ratus dua puluh tujuh miliar seratus tiga puluh sembilan juta tiga ratus enam puluh tiga ribu lima ratus rupiah. Pasal 10 Ayat 7a huruf a 11. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan 3.460.000.000.000,00 tiga triliun empat ratus enam puluh miliar rupiah Lampiran Undang-undang 12. Cadangan Pembiayaan kepada BPJS Kesehatan untuk Program DJS Kesehatan 1.540.000.000.000,00 satu triliun lima ratus empat puluh miliar rupiah Lampiran Undang-undang 13. Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana Rp16.373.208.000.000,00 enam belas triliun tiga ratus tujuh puluh tiga miliar dua ratus delapan juta rupiah Pasal 12 Ayat 4 huruf b 50 14. Dana Bantuan Operasional Kesehatan BOK dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana BOKB Rp4.567.000.000.000,00 empat triliun lima ratus enam puluh tujuh miliar rupiah Pasal 12 Ayat 7 huruf f 51 c. Tugas Dalam Fungsi Pegawasan DPR dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti. Berkaitan dengan prinsip kepentingan terbaik bagi anak, maka pengawasan yang dilakukan DPR terhadap pelakasanan undang-undang adalah pengawasan pelakasanaan undang-undang yang berkaitan dengan anak, misal pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang perlindungan anak, undang- undang kesejahteraan anak, undang-undang pendidikan, dan undang- undang lainnya yang menyangkut anak. 2. Tindakan Administrasi Tindakan administrasi dekat dengan tindakan administrasi yang dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah di tingkat daerah. Kata administrasi berasal dari bahasa latin “administrare” yang berarti to manage. 27 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia selanjutnya disebut KBBI, ada 4 pengertian administrasi, yaitu sebagai berikut: a. Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi, b. Usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan, c. Kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan, d. Kegiatan kantor dan tata usaha. 28 Seperti yang sudah dijelaskan di atas maka dalam pembahasan ini adalah usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaran kebijakan untuk 27 Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Jakarta, Rajawali Pers, cet.7, 2011, hlm; 28 28 http:kbbi.web.idadministrasi , dikunjungi pada 18 Januari 2016 Pukul 18.53 52 mencapai tujuan dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelengaran pemerintahan. Bentuk dari tindakan administrasi adalah Keputusan Pemerintah mengandung suatu pengaturan Regeling 29 dan suatu penetapan Beschikking 30 . Selain itu juga ada Beleidsregels atau peraturan kebijaksanaan policy rules yang sering disebut quasi peraturan, seperti surat edaran, instruksi, petunjuk pelaksanaan, dan sebagainya.Berikut adalah Regeling ,Beshikking, dan Beleidsregels yang berkaitan dengan anak: a. Regeling Berikut adalah bentuk regeling peraturan mengenai anak: 1 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Penyelengaraan Perlindungan Anak Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 Nomor 3. Peraturan ini dibuat berdasarkan masih banyak anak yang perlu mendapat perlindungan dari berbagai bentuk tindak kekerasan, eksploitasi, diskriminasi dan penelantaran di daerah Sumatera Utara. Dalam peraturan ini menganut prinsip perlindungan anak dan salah satunya adalah prinsip kepentingan terbaik bagi anak. 31 Dikatakan pula bahwa prnsip kepentingan terbaik bagi anak lebih utama dari pada hak orangtua. Dalam keadaan apapun pengasuhan anak tidak boleh menghalangi pemenuhan prinsip kepentingan terbaik bagi anak. 32 Dalam hal ini maka Kepentingan terbaik bagi anak adalah segala pengambilan keputusan harus 29 Bentuk penuangan norma hukum dikenal keputusan yang bersifat mengatur regeling yang menghasilkan produk peraturan. Toto Soeprijanto, Peraturan Kebijaksanaan, Pudisklat PSDM, http:www.bppk.kemenkeu.go.idpublikasiartikel168-artikel-pengembangan-sdm19675-peraturan- kebijaksanaan , dikunjungi dalam tanggal 18 Januari 2016 Pukul 19.53. 30 Ibid, keputusan hukum yang bersifat menentukan atau menetapkan sesuatu secara administrative menghasilkan keputusan administrasi Negara 31 Pasal 2 Ayat 3 huruf a Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Penyelengaraan Perlindungan Anak Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 Nomor 3. . 32 Ibid, Pasal 6 Ayat 1 53 selalu mempertimbangkan kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak. 33 2 Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010 Nomor 7 Prinsip kepentingan terbaik bagi anak disini terlihat dalam pengaturan mengenai anak dari perkawinan campuran, yaitu prinsip kepentingan terbaik bagi anak merupakan pertimbangan utama untuk menetapkan status kewarganegaraan anak. Pengaturan ini diatur dalam Pasal 8 Ayat 3, “Dalam hal terjadi perceraian sebagaimana dimaksud pada ayat 2, sedangkan anak belum mampu menentukan pilihan dan ibunya berkewarganegaraan Republik Indonesia, demi kepentingan terbaik anak atau atas permohonan ibunya, pemerintah daerah berkewajiban mengurus status kewarganegaraan Republik Indonesia bagi anak tersebut.” 34 Prinsip kepentingan terbaik bagi anak juga berlaku untuk anak yang berhadapan dengan hukum, dalam penjatuhan sanksi yang tepat prinsip ini dijadikan pertimbangan utama. 35 Prinsip kepentingan terbaik bagi anak juga melindungi anak yang menjadi korban dalam perkara hukum, yaitu dengan melakukan rehabilitasi guna kepentingan terbaik bagi anak. 36 b. Beschikking Beschiking disebut juga sebagai Keputusan Tata Usaha Negara selanjutnya disebut KTUN. E. Utrecht menerjemahkan Beschikking dengan istilah ketetapan. 37 Berdasarkan Pasal 1 Angka 3 Undang- undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan 33 Ibid, Penjelasan umum Pasal 6 Ayat 2 34 Pasal 8 Ayat 3 Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010 Nomor 7 35 Ibid, Pasal 16 Ayat 3 huruf d 36 Ibid, Pasal 16 Ayat 4 37 Ibid, Ridwan HR, Hlm. 140 54 Tata Usaha Nega ra, yang dimaksud dengan keputusan adalah “suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”. 38 Salah satu KTUN yang berkaitan dengan anak adalah Akta Kelahiran. Hak pertama yang dimiliki oleh manusia bahkan sejak masih dalam kandungan adalah Hak anak. Dalam Pasal 52 Ayat 2 Undang-undang Nomor 39 T ahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, dijelaskan “Hak anak adalah hak asasi manusia dan untuk kepentingannya hak anak itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalam kandungan.” 39 Anak memiliki hak untuk dilindungi oleh hukum yaitu dengan mempunyai status hukum. Status hukum diperoleh anak dengan memiliki catatan tentang kelahirannya atau akta kelahiran. Akta Kelahiran adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh instansi pelaksana pencatatan sipil yang berisikan catatan resmi tentang tempat dan waktu kelahiran anak, nama anak dan nama orang tua anak, serta status kewarganegaraan anak. 40 Dengan adanya akta kelahiran anak selain mendapatkan hak perlindungan hukum, anak juga mempunyai hak atas statusnya, yaitu dengan dicatatnya nama orangtua anak. Pengaturan mengenai akta kelahiran anak selain diatur dalam Undang- undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahasn Atas Undang-undang Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan juga diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2012 Tentang Pedoman Percepatan Kepemilikan Akta Kelahiran Dalam Rangka Perlindungan Anak. 38 Pasal 1 Angka 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 77 39 Pasal 52 Ayat 2 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165. 40 Pasal 1 Angka 2 Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2012 Tentang Pedoman Percepatan Kepemilikan Akta Kelahiran Dalam Rangka Perlindungan Anak Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 739. 55 Akta kelahiran menjadi arsip penting bagi anak, karena untuk mendapatkan dokumen kependudukan yang lainna seperti KTP, Status Kewarganegaraan, Proses Adopsi, dan sebagainya sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 208 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pecatatan Sipil, akta kelahiran merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan dokumen-dokumen tersebut. Dalam praktek kehidupan sehari-haripun selain sebagai syarat administrasi kependudukan, akta kelahiran juga menjadi syarat untuk memperoleh pendidikan dari pendidikan Taman Kanak-kanak selanjutnya disebut TK hingga sampai ke tingkat pendidikan tinggi. Betapa pentingnya sebuah akta kelahiran dengan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, akta kelahiran menjadi jaminan masa depan anak, sehingga akta kelahiran harus dimiliki oleh anak untuk melindungi hak-hak dari anak. Namun menurut sumber artikel dalam website KPAI, lebih dari 50 juta atau lebih dari setengah jumlah anak di Indonesia saat ini tidak memiliki akta kelahiran. 41 Hal ini mengakibatkan banyak anak yang tidak memiliki akta kehilangan haknya, baik hak untuk mendapatkan pendidikan maupun hak untuk mendapatkan jaminan sosial. Bagi anak yang berhadapaan dengan hukum juga sering dirugikan dengan tidak adanya akta kelahiran, ini menyangkut penentuan usia anak. Dengan demikian jelas bahwa Prinsip kepentingan terbaik bagi anak tidak terpenuhi, prinsip kepentingan terbaik bagi anak akan terpenuhi jika hak-hak anak terpenuhi. Dalam hal ini prinsip kepentingan terbaik bagi anak terpenuhi jika ada jaminan kepada anak untuk memiliki akta kelahiran. 41 Tim KPAI, Akta Kelahiran Adalah Hak Setiap Anak Indonesia, Batalkan UU yang Persulit Pembuatan Akta Kelahiran, http:www.kpai.go.idtinjauanakta-kelahiran-adalah-hak-setiap-anak-indonesia- batalkan-uu-yang-persulit-pembuatan-akta-kelahiran dikunjungi pada tanggal 4 Februari 2016 Pukul 19.54. 56 c. Beleidsregels J Van Der Hovven memandang peraturan kebijakan beleidsregel adalah “pseudowetgeving” perundang-undangan semu karena pembuatannya tidak didukung oleh kewenangan perundang- undangan. 42 Peraturan kebijakan erat hunungannya dengan Freis Ermessen yaitu kewenangan bebas dari pemerintah. Freis Ermessen ini muncul sebagai alternatif untuk mengisi kekurangan dan kelemahan di dalam penerapan asas legalitas. 43 Sebuah kebijakan yang dikelarkan oleh pemerintah pasti akan berdampak pada masyarakat. Anak adalah bagian dari masyarakat, oleh karena itu sebuah kebijakan pemrintah juga harus mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi anak dengan memenuhi hak-hak anak dalam setiap kebijakannya. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 Tentang Hari Anak Nasional merupakan salah satu bentuk kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan anak. Keputusan ini dibuat dengan pertimbangan bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan oleh karenanya kepada anak perlu diberikan bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa dan semangat kebangsaan serta kesegaran jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berbudi luhur, bersusila, cerdas dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 44 Hari Anak Nasional dibuat untuk menstimulus orangtua dan masyarakat untuk memiliki kesadaran tentang hak anak. 42 Abdul Razak, Hakikat Peraturan kebijakan, http:www.negarahukum.comhukumhakikat- peraturan-kebijakan.html dikunjungi pada tanggal 5 Februari 2016 Pukul 5.52 43 Ibid, Ridwan HR, Hlm. 173 44 Bagian menimbang Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 Tentang Hari Anak Nasional 57 3. Tindakan-tindakan Lain Tindakan lain berarti tindakan selain tindakan legislatif maupun tindakan administrasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pihak lain diluar pemerintahan yang telah melakukan tindakan legislatif dan administrasi. Tanggungjawab untuk memenuhi kepentingan terbaik bagi anak bukan hanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga oleh lembaga-lembaga kesejahteraan sosial pemerintah atau swasta, pengadilan, dan juga orangtua atau wali anak yang merupakan pihak yang paling dekat dengan anak.

C. Pihak-pihak yang Melakukan Tindakan yang Berkaitan dengan