Alur Pemberian Kredit LANDASAN TEORI

commit to user d. Analisis 6C kredit Analisis ini mencakup analisis watak, analisis kemampuan, analisis modal, analisis kondisiprospek usaha, analisis agunan kredit.

B. Alur Pemberian Kredit

Evaluasi kelayakan pemberian kredit merupakan suatu penilaian dimana suatu debitur apakah pantas atau tidak untuk menerima pinjaman dari bank. Proses keputusan layak atau tidak debitur diberi kredit, dapat dijelaskan dengan gambar 2.1: Gambar 2.1: Alur Pemberian Kredit Permohonan kredit Penelitian berkas oleh bank Analisis berkas Berkas dikembalikan Analisis berbasis 6C Pengambilan keputusan Evaluasi kredit Berkas dikembalikan Diterima Ditolak Diterima Ditolak Evaluasi kelayakan commit to user Debitur dalam mengajukan permohonan kredit harus memenuhi persyaratanberkas sebagai permohonan kredit, yang kemudian akan diperiksa keabsahannya oleh pihak bankkreditur, kemudian akan ditentukan mana yang diterima dan yang ditolak. Jika diterima, maka akan dilakukan proses analisis dengan menggunakan analisis berbasis 6C dan unsur-unsur usaha. Hasil analisis tersebut, bagi yang diterima akan dievaluasi kembali kelayakannya apakah benar-benar layak atau tidak diberi kredit oleh bank. Kemudian barulah pihak bank mengambil keputusan untuk memberikan kredit atau tidak. commit to user

BAB III PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum BPR Nguter Surakarta

1. Sejarah Singkat BPR Nguter Surakarta BPR Nguter Surakarta adalah merupakan salah satu bank yang usahanya menghimpun dana dari masyarakat dalam betuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BPR Nguter Surakarta diakuisisi pengambil alihan kepemilikan suatu bank dari PT BPR Dana Pogalan, yang mulai berdiri cukup lama yakni pada tahun 1991, dan pada tahun 2006 PT BPR Dana Pogalan diakuisisi menjadi BPR Nguter Surakarta, dengan surat keputusan tahun 2006 yaitu SK No: C-15541 HT.01.04 tahun 2006 akte pendirian dari notaris No.57 tanggal 16 Mei 2006. Setelah proses akuisisi BPR Nguter Surakarta mulai menjalankan kegiatan operasinya bulan Juli 2006, resmi menjadi BPR Nguter Surakarta pada tanggal 25 Juli 2006. Pada awal pendirian kompisisi kepemilikan saham dalam BPR ini adalah sebesar 60 untuk Tn Djoko P Sugoto, Ny. Augustine esther sebesar 35 dan sisanya sebesar 5 oleh Ny, Dwi Esti Nastiti. Kepemilikan tersebut berubah setelah pada tahun 2009 berdasarkan Rapat Umum Pemegang