WENI PRABATIWI MUSTIKA NINGTYAS F3609072

(1)

commit to user

STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA

PD. BPR BKK GROGOL SUKOHARJO

Tugas Akhir

Disusun untuk Melengkapi Tugas–Tugas dan Syarat–Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

WENI PRABATIWI MUSTIKA NINGTYAS F3609072

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012


(2)

commit to user ABSTRAK

STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA PD. BPR BKK GROGOL SUKOHARJO

Nama : Weni Prabatiwi Mustika Ningtyas Nim : F3609072

Strategi penghimpunan dana pihak ketiga perlu diterapkan oleh lembaga keuangan khususnya BPR agar mampu meningkatkan nilai transaksi nasabah maupun meningkatkan jumah nasabah. Perbankan umumnya menerapkan strategi promosi untuk mengenalkan produk-produknya, baik melalui media massa,

personal selling, dan pemberian hadiah. Selain itu untuk meningkatkan dana yang dihimpun dapat juga melalui usaha bank memberikan layanan yang terbaikuntuk nasabah baik melalui pelayanan prima, jaminan keamanan dana nasabah, suku bunga yang menarik, dan produk yang variatif.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif analisis dengan menggunakan jenis data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh dari PD. BPR BKK Grogol. Langkah-langkah pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara kepada beberapa karyawan PD. BPR BKK Grogol. Penelitian ini mengambil rumusan masalah antara lain, jenis produk penghimpunan dana pihak ketiga dan keunggulannya yang ditawarkan oleh PD. BPR BKK Grogol, strategi penghimpunan dana pihak ketiga PD. BPR BKK Grogol, dan hambatan dalam melakukan strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol.

PD. BPR BKK Grogol memiliki enam produk penghimpunan dana yaitu, TAMADES, Tabungan Wajib, Deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Masing-masing produk memiliki kelebihan tersendiri dengan target pasar yang berbeda dan bunga yang kompetitif. Strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol antara lain, penerapan layanan jemput bola, suku bunga kompetitif, pelayanan prima front office, dan strategi promosi. Hambatan yang dialami dalam melakukan strategi penghimpunan dana yaitu, produk yang dimiliki kurang bervariasi dan kurangnya sumber daya manusia khususnya tenaga pemasar.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah PD. BPR BKK Grogol memiliki enam produk penghimpunan dana pihak ketiga, yaitu dua produk tabungan dan empat produk deposito. PD. BPR BKK Grogol menerapkan strategi penghimpunan dana pihak ketiga yang difokuskan pada kepuasan nasabah antara lain dengan layanan jemput bola dan pemberian bunga kompetitif. Hambatan dialami pada faktor produk dan SDM yang mana PD. BPR BKK Grogol hanya memiliki satu jenis produk tabungan untuk masyarakat umum dan pada SDM, membutuhkan tenaga pemasar yang lebih banyak. Saran yang diberikan penulis yaitu PD. BPR BKK Grogol perlu menerbitkan brosur mengenai informasi produk penghimpunan dana yang dimiliki. Minat perbankan untuk melakukan penghimpunan dana pihak ketiga harus terus ditingkatkan demi kemajuan kinerja perusahaan. Selain itu PD. BPR BKK Grogol perlu menambah variasi produk dan jumlah SDM.


(3)

(4)

(5)

commit to user MOTTO

“Sebelum kedua telapak kaki seseorang menetap di hari kiamat Akan ditanyakan akan empat hal lebih dulu: Pertama tentang umurnya untuk apa dihabiskan, Kedua tentang masa mudanya untuk apakah dipergunakan, Ketiga tentang hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apakan dibelanjakan, Dan keempat tentang ilmunya, apa saja yang ia amalkan dengan ilmunya itu.” (HR Bukhari-Muslim)

“Pelajarilah ilmu. Barang siapa mempelajarinya karena Allah, itu taqwa Menuntutnya, itu ibadah Mengulang-ulangnya, itu tasbih Membahasnya, itu jihad Mengajarkannya kepada orang tidak tau, itu sedekah Memberikannya kepada ahlinya, Itu mendekatkan diri kepada Tuhan.” (Abusy Syaikh Ibnu Hibban dan Ibu Abdil Barr, Ilya


(6)

commit to user PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada : 1. ALLAH SWT

2. Ayah dan Ibu tercinta, terimakasih atas semua doa, kasih sayang dan

pengorbananMU.

3. Saudara-saudaraku (dhek Arum dan Dhek Puthut) yang selalu memberiku semangat. 4. Sahabat-sahabat karib REMPONGG (Anik,

Maya, Rinta, Vina, Yanuar) yang selalu mendukungku.

5. ‘Opa’ Danang Purwanto yang selalu membantu dan mendukungku.

6. Teman-teman kampus Diploma III KP yang selalu menyenangkan.


(7)

commit to user KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul “STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA PD. BPR BKK GROGOL SUKOHARJO”. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Meskipun penulis sering mengalami hambatan, berkat motivasi dan dorongan semangat dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu hingga tersusunnya Tugas Akhir ini, kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Kresno Sarosa Pribadi, Drs, Msi selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Ariyanto Adhi Nugraha selaku pembimbing yang dengan arif dan sabar telah memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat serta bimbingan hingga tersusunnya tugas akhir ini.


(8)

commit to user

4. Bapak Johadi, SE selaku Pembimbing Akademik yang selalu membantu kelancaran aktivitas perkuliahan hingga tersusunnya Tugas Akhir ini.

5. Bapak Yusup Harsono, SE selaku Direktur PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo yang telah berkenan memberikan izin untuk melakukan magang kerja.

6. Bapak Budi Setyono, SH selaku Pembimbing Institusi yang telah berkenan memberikan bantuan serta bimbingan magang kerja dan penelitian untuk penulisan Tugas Akhir.

7. Semua karyawan dan karyawati PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo yang telah memberikan motivasi serta informasi dan data yang diperlukan oleh penulis. 8. Ayah dan Ibu tercinta serta seluruh keluarga dan orang tercinta yang

senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga selesainya Tugas Akhir ini.

9. Seluruh teman-teman Program studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Angkatan 2009 yang selalu memberikan kerjasama yang baik selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan magang ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang

konstruktif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan Laporan Kegiatan Magang ini.

Surakarta, April 2012


(9)

commit to user DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAKS ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Perumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 4

E.Metode Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pengertian Bank ... 9


(10)

commit to user

C.Jenis-Jenis bank ... 11

D.Badan Perkreditan Rakyat ... 13

E.Strategi Penghimpunan Dana ... 18

F.Penghimpunan Dana ... 22

G.Sumber-Sumber Penghimpunan Dana ... 23

H.Pengertian Dana Pihak Ketiga ... 27

I.Pengertian Tabungan ... 28

J.Pengertian Deposito ... 28

K.Pengertian Giro ... 31

BAB III PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Perusahaan 1.Sejarah dan Perkembangan PD. BPR BKK Grogol ... 32

2.Bidang Usaha ... 33

3.Perijinan dan Legalitas ... 34

4.Peraturan/ Undang-Undang yang Mendasari ... 34

5.Kondisi Umum PD. BPR BKK Grogol ... 35

6.Tujuan PD. BPR BKK Grogol ... 35

7.Fungsi PD. BPR BKK Grogol ... 36

8.Produk yang Ditawarkan ... 36

9.Daerah Pemasaran Produk PD. BPR BKK Grogol... 40

10.Struktur Organisasi PD. BPR BKK Grogol ... 41

11.Job Description ... 43


(11)

commit to user

C. Pembahasan Masalah

1. Jenis produk penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo ... 61 2. Strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo ... 71 3. Hambatan yang dialami PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo dalam menghimpun dana pihak ketiga ... 80 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 82

B. Saran 84

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

commit to user DAFTAR TABEL

Halaman Table 3.1 Ketentuan Bunga Deposito PD. BPR BKK Grogol ... 68


(13)

commit to user DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Struktur organisasi PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo ... 42


(14)

commit to user DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Pernyataan Tugas Akhir Lampiran II Surat Ijin Magang Kerja

Lampiran III Surat Keterangan Magang Kerja

Lampiran IV Kartu Bimbingan Kuliah Magang Kerja

Lampiran IV Formulir Penilaian Pembimbing Institusi Mitra Lampiran V Kegiatan Harian Kuliah Magang Kerja

Lampiran VI Profil PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo Lampiran VII Brosur Hadiah Langsung TAMADES Lampiran VIII Brosur Hadiah Langsung Deposito Lampiran IX Pengumuman Tingkat Suku Bunga Lampiran X Slip Setoran Tabungan

Lampiran XI Slip Penerimaan Umum dan Bukti Setoran Pinjaman Lampiran XII Slip Setoran dan Slip Penarikan

Lampiran XIII Kitir Pinjaman


(15)

(16)

commit to user ABSTRAK

STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA PD. BPR BKK GROGOL SUKOHARJO

Nama : Weni Prabatiwi Mustika Ningtyas Nim : F3609072

Strategi penghimpunan dana pihak ketiga perlu diterapkan oleh lembaga keuangan khususnya BPR agar mampu meningkatkan nilai transaksi nasabah maupun meningkatkan jumah nasabah. Perbankan umumnya menerapkan strategi promosi untuk mengenalkan produk-produknya, baik melalui media massa,

personal selling, dan pemberian hadiah. Selain itu untuk meningkatkan dana yang dihimpun dapat juga melalui usaha bank memberikan layanan yang terbaikuntuk nasabah baik melalui pelayanan prima, jaminan keamanan dana nasabah, suku bunga yang menarik, dan produk yang variatif.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif analisis dengan menggunakan jenis data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh dari PD. BPR BKK Grogol. Langkah-langkah pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara kepada beberapa karyawan PD. BPR BKK Grogol. Penelitian ini mengambil rumusan masalah antara lain, jenis produk penghimpunan dana pihak ketiga dan keunggulannya yang ditawarkan oleh PD. BPR BKK Grogol, strategi penghimpunan dana pihak ketiga PD. BPR BKK Grogol, dan hambatan dalam melakukan strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol.

PD. BPR BKK Grogol memiliki enam produk penghimpunan dana yaitu, TAMADES, Tabungan Wajib, Deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Masing-masing produk memiliki kelebihan tersendiri dengan target pasar yang berbeda dan bunga yang kompetitif. Strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol antara lain, penerapan layanan jemput bola, suku bunga kompetitif, pelayanan prima front office, dan strategi promosi. Hambatan yang dialami dalam melakukan strategi penghimpunan dana yaitu, produk yang dimiliki kurang bervariasi dan kurangnya sumber daya manusia khususnya tenaga pemasar.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah PD. BPR BKK Grogol memiliki enam produk penghimpunan dana pihak ketiga, yaitu dua produk tabungan dan empat produk deposito. PD. BPR BKK Grogol menerapkan strategi penghimpunan dana pihak ketiga yang difokuskan pada kepuasan nasabah antara lain dengan layanan jemput bola dan pemberian bunga kompetitif. Hambatan dialami pada faktor produk dan SDM yang mana PD. BPR BKK Grogol hanya memiliki satu jenis produk tabungan untuk masyarakat umum dan pada SDM, membutuhkan tenaga pemasar yang lebih banyak. Saran yang diberikan penulis yaitu PD. BPR BKK Grogol perlu menerbitkan brosur mengenai informasi produk penghimpunan dana yang dimiliki. Minat perbankan untuk melakukan penghimpunan dana pihak ketiga harus terus ditingkatkan demi kemajuan kinerja perusahaan. Selain itu PD. BPR BKK Grogol perlu menambah variasi produk dan jumlah SDM.


(17)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan Indonesia menurut jenisnya, bank dibagi menjadi dua yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Undang-undang tersebut dijelaskan pula bahwa fungsi utama Perbankan Indonesia adalah melakukan penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat. Perbankan mempunyai fungsi untuk menghubungkan antara unit ekonomi surplus atau penabung dengan unit ekonomi minus atau peminjam. Karena fungsinya tersebut bank disebut pula sebagai lembaga perantara keuangan atau intermediary institutions serta lembaga kepercayaan.

Seperti halnya Bank Umum, BPR pun memiliki fungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat. Perbedaan antara BPR dengan Bank Umum adalah BPR hanya diperbolehkan melakukan penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk Deposito dan Tabungan, sedangkan bagi Bank Umum selain melalui Deposito dan Tabungan penghimpunan dana dapat dilakukan melalui Giro.


(18)

commit to user

Semakin banyaknya lembaga keuangan di Indonesia, persaingan untuk menghimpun dana dari masyarakat pun semakin meningkat dan menuntut perbankan khususnya lembaga keuangan mikro untuk terus menciptakan strategi-strategi yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan memperolah sumber-sumber dana baru. Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang dapat mencapai 80% dari seluruh dana yang dikelola oleh BPR.

Bank memerlukan strategi promosi yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat dan mampu bersaing dengan lembaga keuangan lain. Menurut Tjiptono (1997:199) strategi promosi penting dilakukan oleh bank dalam menarik minat masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank dalam bentuk Tabungan dan Deposito karena dana dari masyarakat dapat menambah modal bank untuk pemberian kredit selain itu juga untuk menjaga kesehatan bank. Tujuan dari promosi adalah untuk menginformasikan, membujuk, serta mengingatkan kepada pelanggan tentang produk perbankan dan bauran pemasarannya. Dengan promosi diharapkan produk yang dikeluarkan oleh bank dapat diterima oleh masyarakat.

Selain promosi, kegiatan bank tidak terlepas dari peran para nasabah. Oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatan usahanya bank harus memperhatikan kepentingan nasabah termasuk dalam hal penghimpunan dana. Dalam menempatkan dananya, masyarakat memilih perbankan yang dirasa baik, aman, dan dapat memuaskan. Kepuasan nasabah dapat diciptakan


(19)

commit to user

melalui kepercayaan nasabah pada bank yang bersangkutan antara lain melalui kondisi keuangan bank, laba yang selalu meningkat, berita – berita di media massa tentang bank tersebut, serta pengalaman masyarakat yang berhubungan dengan bank tersebut. Semakin tinggi tingkat kepercayaan nasabah maka semakin tinggi pula kemungkinan masyarakat untuk menitipkan dananya ke bank.

Selain kepercayaan, tingkat suku bunga tabungan juga menentukan besar kecilnya minat nasabah dalam menempatkan dananya. Nasabah akan memperkirakan tingkat pendapatan yang diperoleh dari penyimpanan dana di bank yang diharapkan nilainya akan lebih besar dibandingkan lembaga keuangan lain. Semakin tinggi tingkat harga yang ditawarkan maka semakin memudahkan bank untuk bersaing dalam hal penghimpunan dana. Besarnya nilai suku bunga perbankan harus diimbangi dengan tingkat kepastian yang tinggi atas dana masyarakat untuk dapat ditarik kembali, dengan demikian masyarakat semakin bersedia untuk menempatkan dananya di bank tersebut.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa penghimpunan dana yang dilakukan oleh bank memperlukan strategi-strategi tertentu yang erat hubungannya dengan nasabah. Oleh karena itu, penulis tertarik mengambil judul tugas akhir “STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA PD. BPR BKK GROGOL SUKOHARJO”.


(20)

commit to user B. Perumusan Masalah

1. Apa sajakah produk penghimpunan dana dan keunggulannya yang ditawarkan oleh PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo?

2. Bagaimanakah strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo?

3. Hambatan apa saja yang dihadapi PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo dalam penghimpunan dana pihak ketiga?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui jenis produk penghimpunan dana dan keunggulannya yang ditawarkan oleh PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo.

2. Mengetahui strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo.

3. Mengetahui hambatan yang dihadapi PD. BPR BKK GROGOL Sukoharjo dalam penghimpunan dana pihak ketiga.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis di bidang perbankan khususnya dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga.

b. Meningkatkan kemampuan penulis dalam menganalisis dan memecahkan masalah dalam bidang perbankan sekaligus menerapkan ilmu yang sudah dipelajari sebelumnya.


(21)

commit to user

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan informasi dan evaluasi pihak BPR dalam penghimpunan dana dari masyarakat bentuk Deposito dan Tabungan, serta untuk mempertahankan tingkat pelayanan yang menguntungkan pada saat ini dan masa mendatang.

3. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi referensi dan acuan lebih lanjut untuk penelitian berikutnya dalam menyelesaikan permasalahan yang sama.

E. Metodologi Penelitian

Metode adalah suatu cara untuk memahami obyek sasaran yang diteliti. Metode dipilih dan digunakan dalam rangka memperoleh data yang akurat dan relevan untuk dapat dianalisa serta disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan diadakan penelitian tersebut. Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif analisis yaitu prosedur pemecahan masalah yang terbatas pada kasus tertentu yang menjawab permasalahan yang diuraikan dalam rumusan masalah.


(22)

commit to user

Penggunaan penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana strategi penghimpunan dana pihak ketiga yang diterapkan pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo yang ditujukan kepada para calon nasabah.

Adapun metode pendekatan yang dilakukan adalah metode yuridis sosiologis yaitu berusaha untuk menjelaskan permasalahan yang diteliti dalam praktik di lapangan dan membandingkannya dengan peraturan yang berlaku.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian merupakan obyek yang menjadi sasaran penelitian. Tugas akhir ini mengambil obyek penelitian pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo dengan pokok penelitian antara lain:

a. Jenis produk yang ditawarkan PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo dalam usaha menghimpun dana pihak ketiga.

b. Strategi yang digunakan PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo dalam menghimpun dana pihak ketiga.

c. Hambatan yang dihadapi PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo dalam upaya menghimpun dana pihak ketiga.

3. Lokasi Penelitian

Penulis mengambil lokasi penelitian pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo Jalan Raya Grogol No. 55 Madegondo Grogol Sukoharjo.


(23)

commit to user

4. Jenis Data

Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal yang dapat berupa sesuatu yang diketahui, dianggap atau anggapan. Data dapat juga berupa fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-lain. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer

Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung melalui penelitian di lapangan yaitu pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo.

b. Data sekunder

Data yang diperoleh dari kepustakaan PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo mengenai gambaran umum perusahaan yang berisi sejarah dan perkembangan perusahaan, produk dan jasa, deskripsi jabatan, dan sumber-sumber pustaka lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Lapangan

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data primer dengan melakukan penelitian langsung pada lokasi perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, dengan cara sebagai berikut:


(24)

commit to user

1) Metode Interview

Interview atau wawancara adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Teknik wawancara ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi mengenai sejarah dan perkembangan BPR serta strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo.

2) Metode Observasi

Metode observasi adalah pengamatan langsung suatu obyek yang akan diteliti dalam waktu singkat dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai obyek penelitian. Observasi dilakukan secara langsung kegiatan yang berhubungan dengan strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo antara lain melakukan sistem jemput bola di pos pasar Harjodaksino.


(25)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank

Pengertian bank berasal dari bahasa italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang dipergunakan para banker untuk melakukan transaksi dengan para nasabah. Dari sinilah istilah bank dikenal sebagai industri yang menawarkan jasa keuangan kepada masyarakat. Pengertian Bank menurut UU No. 10 Tahun 1998 :

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat”.

B. Fungsi Bank

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 secara umum, fungsi bank adalah menghimpum dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of servies.


(26)

commit to user

a. Agent of trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat bersedia menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa pihak debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjamannya dengan baik, debitur akan mempunyai kemampuan untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.

b. Agent of development

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya perekonomian di sektor rill. Kegiatan bank tersebut memungkinkan


(27)

commit to user

masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunan uang. Kelancaran kegiata investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian.

c. Agent of service

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

C. Jenis – Jenis Bank

Berdasarkan Undang-Undang RI No.10 tahun 1998 tentang perbankan, jenis-jenis bank dapat dibedakan berdasarkan fungsi, kepemilikan, bentuk hukum, dan kegiatan operasional.

1. Berdasar Aspek Fungsi

a. Bank Sentral, adalah bank yang merupakan badan hukum milik negara yang tugas pokoknya membantu pemerintah.

b. Bank Umum, adalah bank yang sumber utama dananya berasal dari simpanan pihak ketiga, serta pemberian kredit jangka pendek dalam penyaluran dana.


(28)

commit to user

c. Bank Pembangunan, adalah bank yang dalam pengumpulan dananya berasal dari penerimaan simpanan Deposito serta commercial paper. d. Bank Desa, adalah kantor di suatu desa yang tugas utamanya adalah

melaksanakan fungsi perkreditan dan penghimpunan dana dalam rangka program pemerintah memajukan pembangunan desa.

e. BPR, adalah kantor bank di kota kecamatan yang merupakan unsur penghimpunan dana masyarakat maupun menyalurkan dananya di sektor pertanian dan pedesaan.

2. Berdasarkan Status Kepemilikan

a. Bank Milik Negara, adalah bank yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dan pendiriannya di bawah UU tersendiri.

b. Bank Milik Swasta Nasional, adalah bank milik swasta yang didirikan dalam bentuk hukum perseroan terbatas, dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh WNI dan/atau badan-badan hukum di Indonesia.

c. Bank Swasta Asing, adalah bank yang didirikan dalam bentuk cabang bank yang sudah ada diluar negeri atau dalam bentuk campuran antara bank asing dengan bank nasional yang ada di Indonesia.

d. Bank Pembangunan Daerah, bank yang pendiriannya berdasarkan peraturan daerah propinsi dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh


(29)

commit to user

pemerintah kota dan pemerintah kabupaten, di wilayah yang bersangkutan, dan modalnya merupakan harta kekayaan pemerintah daerah yang dipisahkan.

e. Bank Campuran, adalah bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.

3. Berdasarkan Kegiatan Operasional

a. Bank Devisa, adalah bank yang mempunyai hak dan wewenang yang diberikan oleh Bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta asing dan lalu lintas devisa serta hubungan koresponden dengan bank asing di luar negeri.

b. Bank Nondevisa, adalah bank yang dalam operasionalnya hanya melakukan transaksi di dalam negeri, tidak melakukan transaksi valuta asing, dan tidak melakukan hubungan dengan bank asing di luar negeri.

D. Badan Perkreditan Rakyat

a. Sejarah Singkat Bank Perkreditan Rakyat

Berawal dari keinginan untuk membantu para petani, pegawai, dan buruh untuk melepaskan diri dari jerat pelepas uang (rentenir) yang memberikan kredit dengan bunga tinggi, lembaga perkreditan rakyat mulai didirikan. Sekilas dapat dipaparkan runtutan sejarah BPR (Julius, 2011:299):


(30)

commit to user

a. Abad ke-19: dibentuk Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tani, dan Bank Dagang Desa.

b. Pasca kemerdekaan Indonesia didirikan Bank Pasar dan Bank Karya Produksi Desa (BKPD).

c. Awal 1970-an: didirikan Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP) oleh Pemerintah Daerah.

d. 1988: pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1988 (Pakto 1988) melalui keputusan Presiden RI No.38 yang menjadi momentum awal pendirian BPR-BPR baru. Kebijakan tersebut memberikan kejelasan mengenai keberadaan dan kegiatan usaha BPR.

e. 1992: Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, BPR diberikan landasan hukum yang jelas sebagai salah satu jenis bank selain bank umum.

f. PP No. 71/1992 lembaga keuangan bukan bank yang telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan dan lembaga-lembaga keuangan kecil seperti Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, LPN, LPD, BKD, BKK, KURK, LPK, BKPD, dan lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu dapat diberikan status sebagai BPR dengan memenuhi persyaratan dan tata cara yang ditetapkan untuk menjadi BPR dalam jangka waktu sampai dengan 31 Oktober 1997.


(31)

commit to user

b. Pengertian BPR

Landasan hukum BPR adalah UU No. 7/1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10/1998. Dalam UU tersebut secara tegas disebutkan bahwa BPR adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan usaha BPR terutama ditujukan untuk melayani usaha-usaha kecil dan masyarakat di daerah pedesaan. Bentuk hukum BPR dapat berupa perseroan terbatas, perusahaan daerah atau koperasi.

Pengertian lain tentang Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil, dan menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan (Julius, 2011:300).

c. Asas BPR

Dalam melaksanakan usahannya BPR berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung dan 3 ciri negatif yang harus dihindari (free fight liberalism, etatisme, dan


(32)

commit to user

d. Tujuan BPR

Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

e. Fungsi Kegiatan Usaha BPR

Fungsi BPR tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil, dan menengah, tetapi juga menerima simpanan masyarakat. Dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat, BPR menggunakan prinsip 3T yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah, dan Tepat Sasaran, karena proses kreditnya yang relatif cepat, persyaratan lebih sederhana dan sangat mengerti kebutuhan nasabah. Selain BPR berperan menghimpun dana masyarakat dalam bentuk Tabungan, Deposito, dan/atau bentuk lain yang serupa dan memberikan kredit dalam bentuk kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi.

Adapun kegiatan usaha yang dapat dilakukan BPR adalah:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa Deposito berjangka , Tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang serupa.

b. Memberikan kredit.

c. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, Deposito Berjangka, dan/atau tabungan dalam bank lain. SBI adalah


(33)

commit to user

sertifikat yang ditawarkan bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over liquiditas.

Kegiatan usaha yang tidak dapat dilakukan oleh BPR antara lain:

a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.

b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing kecuali sebagai pedagang valuta asing (dengan izin Bank Indonesia).

c. Melakukan penyertaan modal. d. Melakukan kegiatan perasuransian.

e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR.

Menurut Siamat (2005:399) keberadaan BPR dari sisi kepentingan pemerintah adalah untuk:

a. Memberi pelayanan perbankan kepada masyarakat yang sulit atau tidak memiliki akses ke bank umum.

b. Membantu pemerintah mendidik masyarakat dalam memahami pola nasional agar akselerasi pembangunan di sektor pedesaan dapat lebih dipercepat.

c. Menciptakan pemerataan kesempatan berusaha terutama bagi masyarakat pedesaan.


(34)

commit to user

d. Mendidik dan mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan lembaga keuangan formal sehingga terhindar dari jeratan rentenir.

E. Strategi Penghimpunan Dana

Pada dasarnya istilah strategi menurut Afif (1994:9) dirumuskan sebagai suatu tindakan penyesuaian untuk mengadakan reaksi terhadap situasi lingkungan tertentu (baru dan khas) yang dapat dianggap penting, dimana tindakan penyesuaian tersebut dilakukan secara sadar berdasarkan pertimbangan yang wajar. Secara singkat strategi dapat diartikan sebagai sarana yang dilakukan untuk mencapai tujuan akhir.

Strategi yang digunakan oleh bank untuk memperoleh sumber dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk dana pihak ketiga yang bertujuan untuk mengembangkan usahanya, strategi tersebut yaitu Strategi Promosi (Khasmir, 2005:85).

Strategi Promosi merupakan sarana untuk memperkenalkan produk sebuah bank kepada masyarakat agar masyarakat tertarik dengan produk-produk tersebut. Jenis promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya, antara lain:


(35)

commit to user

1. Promosi melalui periklanan (Advertising).

Merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi, atau radio-radio.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion).

Merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-barang tertentu pula.

3. Publisitas (Publicity).

Merupakan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank di depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan

sponsorship terhadap suatu kegiatan amal atau sosial atau olahraga. Menurut Tjiptono (1997:200) tujuan dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Dari uraian diatas dapat diterangkan sebagai berikut:

1. Menginformasikan, dapat berupa :

a. Menginformasikan pasar mengenai produk baru.

b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.


(36)

commit to user

e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan. 2. Membujuk dapat berupa :

a. Membentuk pilihan merek.

b. Mengalihkan pilihan ke merek lain.

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.

e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan marketing. 3. Mengingatkan terdiri atas :

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.

b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan.

c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan. d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada perusahaan.

Penerapan bauran pemasaran pada produk dan jasa perbankan juga diperlukan dalam rangka menarik minat nasabah. Penerapan bauran pemasaran pada produk dan jasa perbankan dapat dilihat sebagai berikut:

a. Product. Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa bank adalah atribut yang menyertai, seperti sistem, prosedur, dan pelayanannya. Desain produk dan jasa bank juga berkaitan dengan ukuran bentuk dan kualitas.


(37)

commit to user

b. Price. Pengertian harga dalam produk dan jasa bank berupa kontra prestasi dalam bentuk suku bunga, baik untuk produk simpanan maupun pinjaman, serta fee untuk jasa-jasa perbankan.

c. Promotion. Kegiatan promosi pada produk dan jasa bank pada umumnya dilakukan melalui iklan di media massa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public relation, sales training, marketing research & development.

d. Place. Atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa bank berupa kantor cabang yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan. Dengan semakin majunya teknologi, saluran distribusi dapat dilakukan melalui saluran telekomunikasi seperti telefon dan jaringan internet.

e. People. Ciri bisnis bank adalah dominannya unsur personal approach,

baik dari jajaran front office, back office sampai tingkat manajerial. Para pekerja bank dituntut untuk melayani nasabah secara optimal.

f. Process. Meliputi sistem dan prosedur termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang diberlakukan oleh bank terhadap produk dan jasa bank. Sistem dan prosedur akan merefleksikan penilaian, apakah pelayanan cepat atau lambat. Pada umumnya nasabah lebih menyenangi proses yang cepat, walaupun bagi bank akan menimbulkan risiko yang lebih tinggi. Penggunaan teknologi yang tepat guna serta kreatifitas yang prima diperlukan untuk suatu proses yang cepat namun amam.


(38)

commit to user F. Penghimpunan Dana

Penghimpunan dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga efisien dan dapat disesuaikan dengan rencana penggunaan dana tersebut. Keberhasilan suatu bank dalam memenuhi maksud itu dipengaruhi antara lain oleh hal-hal berikut ini (Santoso dan Triandaru, 2006:95) :

1. Kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan. Gambaran sebuah bank secara umum di mata masyarakat sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat pada bank tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi gambaran bank dimata masyarakat, seperti pelayanan, keadaan keuangan, berita-berita di media massa, laporan-laporan BI, pengalaman masyarakat, dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat pada sebuah bank, semakin tinggi pula kemungkinan bank tersebut untuk menghimpun dana dari masyarakat secara efisien dan sesuai rencana penggunaan dananya.

2. Perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh oleh penyimpan dana relatif terhadap pendapatan dari alternatif investasi lain dengan tingkat risiko yang seimbang. Semakin tinggi tingkat pendapatan yang diperkirakan oleh calon penyimpan dana, akan semakin mudah bank untuk menarik dana dari calon penyimpan dana.

3. Risiko penyimpanan dana. Apabila sebuah bank dapat memberi tingkat kepastian yang tinggi atas dana masyarakat untuk dapat ditarik lagi


(39)

commit to user

sesuai waktu yang telah dijanjikan, maka masyarakat semakin bersedia untuk menempatkan dananya di bank tersebut.

4. Pelayanan yang diberikan oleh bank kepada penyimpan dana. Pelayanan yang baik akan membuat penyimpan dana semakin dihargai, diperhatikan dan dihormati, sehingga merasa senang untuk terus bertransaksi keuangan di bank tersebut. Pelayanan ini bisa berupa pelayanan dari petugas bank, pemberian hadiah, atau pemberian fasilitas yang lain.

G. Sumber-Sumber Penghimpunan Dana

Pada dasarnya bank memiliki tiga alternatif untuk menghimpun dana untuk kepentingan usahanya, yaitu (Santoso dan Triandaru, 2006:96) :

1. Dana sendiri

Proporsi dana sendiri untuk usaha bank relatif lebih kecil di bandingkan total dana yang dihimpun ataupun total aktivanya, namun dana tersebut penting untuk kelangsungan usaha perbankan. Bank sentral mengatur tentang proporsi minimal modal sendiri dibandingkan dengan total nilai Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Proporsi ini dikenal dengan Capital Adequacy Ratio (CAR).

Di Indonesia dalam kondisi normal, BI menetapkan CAR minimum sebesar 8%, dan secara gradual ditingkatkan mencapai 12%. Dana yang bersumber dari modal sendiri terdiri atas (Abdullah, 2003:33) :


(40)

commit to user

a. Modal disetor

Modal disetor adalah uang yang disetor secara efektif oleh pemegang saham pada saat bank didirikan. Pada umumnya, sebagian dari modal pertama pemilik bank (pemegang saham) dipergunakan bank untuk menyediakan sarana perkantoran seperti tanah atau gedung, peralatan kantor, dan promosi untuk menarik minat masyarakat.

b. Laba ditahan

Laba ditahan adalah laba milik para pemegang saham yang diputuskan oleh mereka sendiri melalui rapat umum pemegang saham untuk tidak dibagikan sebagai dividen, tetapi dimasukkan kembali dalam modal kerja untuk operasional bank.

c. Cadangan-cadangan

Cadangan-cadangan adalah sebagian laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan untuk menutup kemungkinan timbulnya risiko di kemudian hari. d. Agio saham

Agio saham adalah nilai selisih jumlah uang yang dibayarkan oleh pemegang saham baru dibandingkan dengan nilai nominal saham.


(41)

commit to user

2. Dana pihak ketiga

Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank. Pada dasarnya sumber dana dari masyarakat dapat berupa Giro, Tabungan dan Deposito untuk bank umum. Khusus untuk BPR hanya diperbolehkan menghimpun dana berupa Tabungan dan Deposito.

3. Dana pinjaman

Dana pinjaman yang diperbolehkan bank dalam rangka menghimpun dana antara lain dapat berupa:

a. Call Money

Call money merupakan sumber dana yang dapat diperoleh bank berupa pinjaman jangka pendek dari bank lain melalui

interbank call money market. Sumber dana ini sering digunakan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak dalam jangka pendek, seperti bila terjadi kalah kliring. Dana dari call money ini berjangka waktu relatif pendek yaitu satu hari atau overnight sampai dengan 180 hari dengan tingkat bunga berfluktuasi serta sangat dipengaruhi oleh permintaan dan ketersediaan dana di pasar pada suatu saat.

b. Pinjaman Antar Bank

Pinjaman antar bank biasanya dilakukan untuk memenuhi suatu kebutuhan dana yang lebih terencana dalam rangka mengembangkan usaha atau meningkatkan penerimaan bank.


(42)

commit to user

c. Kredit Liquiditas Bank Indonesia

Kredit Liquiditas Bank Indonesia adalah kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia terutama kepada bank yang sedang mengalami kesulitan liquiditas. Untuk kepentingan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan secara umum, maka BI akan berusaha memberikan bantuan liquiditas kepada bank tersebut sepanjang masih memungkinkan untuk ditolong.

4. Sumber Dana Lain a. Setoran Jaminan

Setoran jaminan merupakan sejumlah dana yang wajib diserahkan oleh nasabah yang menerima jasa-jasa tertentu dari bank atas risiko keuangan yang ditanggung oleh bank. Dengan adanya setoran jaminan, nasabah diharapkan mempunyai komitmen untuk berperilaku positif sehingga dikemudian hari bank tidak harus mengalami kerugian karena menanggung risiko yang muncul.

b. Surat Berharga Pasar Uang

SBPU merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diperjual belikan dengan calon diskonto oleh Bank Indonesia. Pada saat bank memiliki kelebihan liquiditas, bank tersebut dapat membeli berbagai macam SBPU, dan menjualnya kembali pada saat mengalami kekurangan liquiditas.


(43)

commit to user

c. Diskonto Bank Indonesia

Fasilitas diskonto adalah penyediaan dana jangka pendek oleh BI dengan cara pembelian promes yang diterbitkan oleh bank-bank atas dasar diskonto. Fasilitas Diskonto ini merupakan upaya terakhir bank dan merupakan bantuan Bank Sentral sebagai lender of last resort. Fasilitas Diskonto I disediakan dalam rangka memperlancar pengaturan dana bank sehari-hari. Sedangkan Fasilitas Diskonto II diberikan untuk memudahkan bank dalam menanggulangi kesulitan pendanaan karena rencana pengerahan dana tidak sesuai dengan penarikan kredit jangka menengah atau panjang oleh nasabah.

H. Pengertian Dana Pihak Ketiga

Dana bank adalah semua utang atau modal yang tercatat pada neraca bank sisi pasiva yang dapat digunakan sebagai modal operasional bank dalam rangka kegiatan penyaluran / penempatan dana (Kuncoro dan Suhardjono, 2002:151).

Dana Pihak Ketiga adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha yang diperoleh bank dengan menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank (Mudrajat Kuncoro dan Suhardjono, 2002:155).

Menurut Santoso dan Triandaru (2006:96), dana pihak ketiga adalah sumber dana dari masyarakat dapat berupa Giro (demand deposit), Tabungan


(44)

commit to user

(saving deposit), dan Deposito berjangka (time deposit) yang berasal dari nasabah perorangan atau badan.

I. Pengertian Tabungan

Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu (Surat Edaran BI No. 22/63/KEP/DIR). Adapun syarat-syarat tertentu tersebut antara lain meliputi hal-hal berikut:

1. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang disediakan untuk keperluan tersebut.

2. Penarikan tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet giro, serta surat perintah pembayaran lain yang sejenis. Bank hanya dapat menyelenggarakan tabungan dalam rupiah. Ketentuan mengenai penyelenggaraan tabungan ditetapkan sendiri oleh masing-masing bank.

Menurut Siamat (1993:102), tabungan atau saving deposit adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.

J. Pengertian Deposito

Menurut Latumaerissa (2011:247), Deposito ini termasuk ke dalam golongan dana mahal dan boleh dikatakan merupakan dana yang paling


(45)

commit to user

mahal karena bunga yang harus dibayar bank kepada para deposan relatif tinggi dibandingkan dengan produk-produk yang lainnya seperti rekening giro dan tabungan. Walaupun demikian ternyata bank paling menyukai dana Deposito tersebut dan umumnya dalam bank sumber dana ini menduduki persentase yang paling tinggi jika dibandingkan dengan sumber dana lain. Hal ini terjadi karena dana tersebut memiliki mobilitas yang makin kecil sehingga bank lebih mudah memperkirakan kebutuhan liquiditasnya. Deposan tidak mencairkannya sebelum Deposito itu jatuh tempo dan dana tersebut dapat digunakan oleh bank untuk memperoleh pendapatan. Secara garis besar Deposito dapat dibagi ke dalam tiga jenis sebagai berikut yaitu Deposito berjangka (time Deposito / fixed deposit), Deposito harian (deposit on call), dan Sertifikat Deposito.

1. Deposito Berjangka

Deposito berjangka (time Deposito / fixed deposit) adalah simpanan pihak ketiga di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank teknis yang bersangkutan. Deposito berjangka dikeluarkan atas nama deposan tertentu sehingga tidak dapat dipindah tangankan atau diperjual belikan. Setiap Deposito memiliki satu jangka waktu tertentu yang umumnya adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan. Masing-masing jangka waktu tersebut memiliki tingkat suku bunga yang berbeda sesuai bank penyelenggaranya. Terhadap pencairan sebelum jatuh tempo, bank akan melakukan sanksi tertentu yang dalam bahasa


(46)

commit to user

praktiknya disebut pinalti. Pada Deposito dikenal istilah ARO (automatic rollover), maksudnya adalah apabila terdapat Deposito yang telah jatuh tempo dan deposan tidak menarik dananya maka bank akan memperpanjang Deposito tersebut secara otomatis dengan jangka waktu yang sama dengan jangka waktu yang sebelumnya, namun suku bunganya adalah sesuai dengan yang berlaku pada saat perpanjang tersebut.

2. Deposito Harian

Deposito harian (deposit on call) adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang memiliki jangka waktu 1 sampai dengan 30 hari yang pencairannya dapat dilakukan setiap hari dengan pemberitahuan sebelumnya kepada pihak bank akan maksud tersebut. Pemberitahuan tersebut dapat dilakukan sehari sebelum pencairan (one day call) atau dapat juga dilakukan seminggu sebelumnya (seven days call) sesuai perjanjian yang disepakati bank dengan deposan. Karana risiko yang melekat pada Deposito harian lebih besar dari pada Deposito berjangka dalam arti penyediaan liquiditas harian bank, maka tingkat bunga yang diberikanpun relatif lebih rendah dibandingkan tingkat bunga Deposito berjangka.

3. Sertifikat Deposito

Sertifikat Deposito (certificate of Deposito) adalah bentuk simpanan berjangka yang diterbitkan oleh bank yang dapat diperjual belikan atau dapat dipindah tangankan kepada pihak ketiga.


(47)

commit to user

Sepertihalnya Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito juga memiliki jatuh tempo yang sama dengan Deposito Berjangka.

K. Pengertian Giro

Menurut Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, giro adalah simpanan yang hanya dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana perintah lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.

Dalam pelaksanaannya giro ditata usahakan oleh bank dalam suatu rekening yang disebut dengan rekening koran. Jenis rekening giro ini dapat berupa :

a. Rekening atas nama perorangan.

b. Rekening atas nama badan usaha/ lembaga. c. Rekening bersama/ gabungan.

Menurut Siamat (1993:100), sifat sumber dana ini dapat diketegorikan sebagai sumber dana yang sangat labil karena sesuai dengan pengertiannya, pemilik rekening dapat melakukan penarikan setiap saat tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Jenis dana ini tidak memiliki jatuh tempo dan bunga yang diberikan kepada pemegang rekening ini disebut “jasa giro”.


(48)

commit to user

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah dan Perkembangan PD. BPR BKK Grogol

Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan Grogol didirikan dengan anggaran dasar awal yang dibuat di hadapan notaris Fransiska Eka Sumarningsih, SH tertanggal 5 November 1996 dengan akta nomor : 41, dan telah mendapat izin usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat dari Direksi Bank Indonesia sebagaimana terdapat dalam Surat Keputusan Nomor 32/209/KEP/DIR tertanggal 14 Mei 1999. Anggaran dasar yang terakhir dibuat dan disahkan dihadapan notaris Dewi W. Retno Murni, SH di Klaten dengan akta nomor : 11 tertanggal 27 Januari 2004.

PD. BPR BKK Grogol sebagai lembaga di bidang perkreditan yang wilayah operasionalnya berada di wilayah lingkungan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo. Maksud dan tujuannya adalah mendekatkan permodalan kepada masyarakat diluar atau di lingkungan Kabupaten Sukoharjo, serta meningkatkan mutu pelayanan bagi perusahaan kecil, sehingga dapat membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang dalam rangka meningkatkan


(49)

commit to user

taraf hidup masyarakat, meningkatkan pendapatan asli daerah. PD BPR BKK Grogol dalam melaksanakan sistem, tugas, fungsi, kinerja yang mempunyai MOTTO : Mudah, Murah, Mengarah.

Sebagai perusahaan daerah, PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan, akan tetapi juga berusaha untuk memajukan perekonomian rakyat dengan memberikan pelayanan modal dengan cara mudah, murah, mengarah dalam mengembangkan kesempatan berusaha. Selain itu keunggulan yang dimiliki BPR adalah, dana nasabah yang ditempatkan di PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS serta dijamin oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

2. Bidang Usaha

Berdasarkan anggaran dasar pendirian PD. BPR BKK Grogol, maksud dan tujuan perusahaan adalah untuk melakukan usaha Bank Perkreditan Rakyat dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Membantu menyediakan modal usaha bagi masyarakat golongan ekonomi lemah di pedesaan.

b. Memberikan pelayanan modal dengan cara mudah, murah, mengarah dalam rangka mengembangkan kesempatan berusaha di pedesaan.

c. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat pedesaan. d. Menjadi salah satu sumber pendapatan daerah.


(50)

commit to user

3. Perijinan dan Legalitas

Perijinan dan legalitas dalam menjalankan usaha sebagai berikut : a. Surat Keputusan Pemberian Izin Usaha PD. BPR BKK Grogol dari

Direksi Bank Indonesia dengan nomor keputusan 32/209/KEP/DIR tertanggal 14 Mei 1999.

b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan nomor 1.245.984.8-525, dengan nomor registrasi 00164235.

c. Ijin Mendirikan Bangunan dari Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dengan nomor : 503/IMB/378/IV/2004 tertanggal 26 April 2004.

4. Peraturan / Undang-Undang yang Menjadi Dasar

a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan.

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2006 tentang pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah. c. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2008

tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Kredit Kecamatan di Provinsi Jawa Tengah.

d. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 148 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2008 tentang PD. BPR BKK Jawa Tengah.


(51)

commit to user

5. Kondisi Umum PD. BPR BKK Grogol a. Tata Letak

PD. BPR BKK Grogol berlokasi di Jl. Raya Grogol No 55 Madegondo Grogol Sukoharjo dengan gedung perkantoran milik pemerintah.

b. Karyawan

Saat ini perusahaan mempekerjakan 20 karyawan yang terdiri dari 19 karyawan tetap dan 1 karyawan kontrak.

c. Jam Kerja

Jam kerja yang diterapkan pada PD. BPR BKK Grogol yaitu mulai pukul 08.00 WIB–17.00 WIB untuk hari Senin–Jumat, dan pukul 08.00 WIB–14.00 WIB untuk hari sabtu. Jam istirahat karyawan secara bergantian mulai pukul 12.00 WIB–13.00 WIB sehingga kas tidak tutup di jam istirahat.

d. Sumber Permodalan

Permodalan dasar PD. BPR BKK Grogol dapat diperoleh dengan rincian sebagai berikut:

1) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah 51% 2) Pemerintah Kabupaten Sukoharjo 49%

6. Tujuan PD. BPR BKK Grogol

a. Menunjang kelancaran penyedia sarana produksi terutama permodalan dalam rangka pembangunan daerah-daerah pada umumnya dan pembangunan keluarga pada khususnya.


(52)

commit to user

b. Menciptakan kemerataan kesempatan berusaha bagi pengusaha golongan ekonomi lemah di pedesaan.

c. Melindungi masyarakat pedesaan dari penipuan lintah darat.

d. Mendidik masyarakat agar gemar menabung melalui Tamades dan Deposito.

e. Mendorong perkembangan wiraswasta di pedesaan sehingga secara tidak langsung membuka lapangan pekerjaan.

7. Fungsi PD. BPR BKK Grogol

a. Meningkatkan permodalan dengan motto “Mudah, Murah, dan Mengarah” kepada masyarakat.

b. Melindungi masyarakat pedesaan dari pengaruh pelepas uang.

c. Membentuk modal masyarakat yang diarahkan pada usaha peningkatan produksi.

d. Mendidik masyarakat pengusaha mikro dan pengusaha kecil untuk lebih mengenal dan memahami asas-asas permodalan dan perekonomian.

e. Membimbing pengusaha kecil dan pedagang kecil untuk merasa memiliki lembaga perkreditan pedesaan.

8. Produk yang ditawarkan PD. BPR BKK Grogol

Dalam menjalankan kegiatannya, PD. BPR BKK Grogol menawarkan jasa simpanan dan pinjaman bagi para nasabah di Kecamatan Grogol dan sekitarnya. Produk yang ditawarkan antara lain :


(53)

commit to user

a. Jasa Simpanan 1) Tabungan

a) TAMADES ( Tabungan Masyarakat Desa)

Diperuntukkan bagi masyarakat umum di wilayah kecamatan Grogol dan sekitarnya baik perorangan, badan, ataupun yayasan dengan bunga 5% pertahun. Nasabah TAMADES kebanyakan adalah para pedagang pasar. Secara sistematis TAMADES adalah sebagai berikut: (1) Diperuntukan bagi masyarakat umum.

(2) Tidak ada batasan waktu penyetoran dan penarikan. (3) Biaya administrasi Rp. 500,- perbulan.

(4) Akan ada undian berhadian berupa barang maupun sepeda motor setiap bulan Agustus.

b) Tabungan Wajib

Diperuntukkan bagi debitur peminjam perorangan, badan maupun yayasan dan kelompok. Jumlah tabungan wajib berbeda-beda sesuai dengan jenis kredit yang diambil dan disetor bersama setoran anggaran pinjaman setiap bulannya sesuai jumlah yang ditentukan oleh PD. BPR BKK Grogol dengan bunga sebesar 3% pertahun. Rekening tabungan dapat diambil atau ditutup setelah pinjaman lunas.


(54)

commit to user

2) Deposito

Diperuntukan bagi masyarakat umum dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Penyimpanan Deposito berjangka PD. BPR BKK Grogol dengan setoran awal minimal Rp. 1.000.000,00 selanjutnya dengan kelipatan, suku bunga, dan jangka waktu :

(1) Jangka waktu 1 bulan dengan bunga 7% pertahun (2) Jangka waktu 3 bulan dengan bunga7 % pertahun (3) Jangka waktu 6 bulan dengan bunga 8% pertahun (4) Jangka waktu 12 bulan dengan bunga 8,5% pertahun b) Deposito yang sudah jatuh tempo akan diperpanjang secara

otomatis.

c) Deposito yang belum jatuh tempo namun ingin diambil maka nasabah akan dikenai pinalti.

d) Apabila deposan meninggal dunia maka Deposito akan dibayarkan kepada ahli waris yang ditunjuk setelah jatuh tempo sesuai yang tertera pada surat pengajuan Deposito.

b. Jasa Pinjaman 1) Kredit Harian

Kredit yang khusus diberikan kepada para nasabah pedagang pasar. Angsuran dilakukan setiap harinya dengan bunga 3% perbulan atau 36% pertahun dengan nominal kredit


(55)

commit to user

minimal Rp. 100.000,00 dan maksimal Rp. 10.000.000,00 dengan jangka waktu 58 – 122 hari.

2) Kredit Musiman

Kredit yang khusus diberikan kepada para nasabah di sektor pertanian dengan nominal kredit antara Rp. 1.000.000,00 – Rp. 10.000.000,00 dan diangsur setiap bulannya dengan bunga sebesar 3% perbulan atau 36% pertahun. Jangka waktu pengambilan kredit musiman yaitu 3 - 6 bulan.

3) Kredit Karyawan Swasta

Kredit yang diberikan untuk karyawan perusahaan swasta dengan nominal kredit antara Rp. 500.000,00 – Rp. 50.000.000,00 dengan bunga sebesar 2% perbulan atau 24% pertahun dan diangsur setiap bulannya.

4) Kredit PNS

Kredit ini diberikan khusus untuk para PNS dengan nominal kredit antara Rp. 1.000.000,00 - Rp. 50.000.000,00 dengan bunga sebesar 1,2% perbulan atau 14,4% pertahun. Kredit diangsur setiap bulannya dan dapat juga dilakukan dengan sistem potong gaji.


(56)

commit to user

5) Kredit Pensiunan

Kredit yang diberikan khusus untuk para nasabah pensiunan dengan nominal antara Rp. 500.000,00- Rp50.000.000,00 dengan bunga sebesar 1,8% perbulan atau 21,6% pertahun.

6) Kredit Umum

Kredit yang diberikan untuk masyarakat umum di wilayah kecamatan Grogol dan sekitarnya dengan nominal kredit antara Rp. 1.000.000,00 - Rp. 50.000.000,00 dengan bunga sebesar 2,5% perbulan atau 30% pertahun.

9. Daerah Pemasaran Produk pada PD. BPR BKK Grogol

PD. BPR BKK Grogol memasarkan produknya untuk seluruh kalangan masyarakat mulai dari pedagang, petani, karyawan swasta, pensiuan, dan PNS di kawasan kecamatan Grogol dan sekitarnya. Untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi, PD. BPR BKK Grogol melakukan sistem jemput bola yaitu mendatangi nasabah secara langsung. Khusus untuk para nasabah pasar, PD. BPR BKK Grogol memiliki pos-pos pelayanan di sebagian pasar kawasan Sukoharjo dan Surakarta yang beroperasi setiap hari senin sampai sabtu, antara lain :

a. Pasar Grogol b. Pasar Telukan


(57)

commit to user

d. Pasar Harjodaksino

Untuk mendukung operasional pada pos-pos tersebut, bank telah mempersiapkan petugas lapangan baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran kredit dan penagihan kredit.

10. Struktur Organisasi pada PD. BPR BKK Grogol

Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka dasar yang mempersatukan bagian-bagian yang ada dalam suatu perusahaan sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan.

Dengan adanya struktur organisasi yang baik akan memudahkan bagi pimpinan dan karyawan untuk mengetahui batas-batas tugas, wewenang dan tanggungjawabnya.


(58)

42

Grogol, Januari 2012 PD. BPR BKK GROGOL

Kabupaten Sukoharjo

Yusuf Harsono,SE Sumber : PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo

Staff Pengawasan/Penagihan

Sri Rahayu, A. Md

Staff Administrasi

1. Sektiningsih, SE 2. Suyana, S.Sos

Bag. Kredit

Sri Rahayu, SE

Staff dana

1. Marjanti, SE 2. Dedy Kristanto

Staff Dana Tri Hartati Bag. Dana Hartini, S.Pd Bidang Pelayanan Sutar, SE Bidang Pemasaran

Ida Sukmowati, S.Sos

SPI

Mardiyanto,SE

Direktur

Yusup Harsono, SE

Dewan Pengawas

1. Drs. Sugeng, MM, M.Si

2. Ir. Slamet Sanyoto, Dipl.SE, MT RUPS Satpam Suyatno Driver Adi Setiawan Penjaga Malam

1. Soim 2. Murdopo

Kasir

Lulus Sumarni

Bag. Pembukuan

Sri Wahyuningsih, SE

Bag. Umum

Budi Setyono, SH

Bag. Pelaporan/PDE

1. Sutardi, SE

2. Kukuh Adi S. SH

Gambar 3.1


(59)

commit to user

11. Job Discription

a. Dewan Pengawas

1) Menet apkan kebij akan umum yang di gari skan oleh Pem egang S aham, melaksanakan pengawasan, pemeriksaan, dan pembinaan terhadap PD. BPR BKK Grogol.

2) Memimpin semua kegiatan anggota Dewan Pengawas.

3) Menyusun program kerja pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan Pemegang Saham.

4) Memimpin rapat Dewan Pengawas.

5) Menetapkan pembagian tugas para anggota Dewan Pengawas. 6) Membina dan meningkatkan tugas para anggota Dewan

Pengawas.

7) Dewan Pengawas wajib menyampaikan Laporan Pelaksanaan RKAP kepada Kantor Bank Indonesia setempat dan Pemegang Saham setiap akhir bulan Juni dan akhir bulan Desember sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Direktur

1) Melaksanaan manajemen PD. BPR BKK Grogol berdasarkan kebijakan umum Pemegang Saham yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas.

2) Menetakpan kebijakan untuk melaksanakan pengurusan dan pengelolaan PD. BPR BKK Grogol berdasarkan kebijakan


(60)

commit to user

umum Pemegang Saham yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas.

3) Menyusun dan menyampaikan RKAP dan perubahannya setelah disetujui Dewan Pengawas untuk mendapat pengesahan RUPS. 4) Menyusun dan menyampaikan Laporan Bulanan, Laporan

Keuangan Tahunan dan Laporan-laporan lainnya yang diperlukan kepada Kantor Bank Indonesia setempat dan tindasannya disampaikan kepada Badan Pembina Provinsi dan Badan Pembina Kabupaten/Kota.

5) Menyusun dan mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi kepada Kantor Bank Indonesia serta tindasannya disampaikan kepada Badan Pembina Provinsi dan Badan Pembina Kabupaten/Kota.

6) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Tahunan kepada pemegang Saham melalui Dewan Pengawas.

7) Menyampaikan Laporan Akhir Masa Jabatan kepada Pemegang Saham melalui Dewan Pengawas.

c. Satuan Pengawas Intern (SPI)

1) Membantu Direksi untuk menjabarkan secara opersional perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan atas hasil audit.

2) Membuat analisis dan penilaian dibidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan dan


(61)

commit to user

3) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang direview kepada semua tingkatan manajemen.

4) Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana serta meningkatkan kegiatan yang ada di PD. BPR BKK Grogol.

5) Memberikan saran dan pertimbangan tentang langkah-langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu diambil sesuai bidang tugasnya.

d. Bidang Pemasaran

1) Melakukan pembiayaan golongan usaha mikro, keci1 dan menengah.

2) Melakukan pendekatan pembinaan pada masyarakat, baik calon nasabah maupun yang sudah menjadi nasabah.

3) Melakukan penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat berupa Deposito, Tabungan dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, serta dana kerjasama dan dana lainnya.

4) Melakukan pelaksanaan administrasi keuangan, baik dalam menghimpun dana dari masyarakat maupun penyaluranya. 5) menyelenggarakan promosi, baik dalam menghimpun dana


(62)

commit to user

6) Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya.

e. Bidang Dana

1) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran pada bagian Tabungan / Deposito.

2) Membantu menterjemahkan kebijaksanaan Direktur sehubungan dengan tugas pada bagian Tabungan / Deposito.

3) Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil kerja yang telah dicapai terhadap rencana kerja yang telah disetujui oleh Dewan Pengawas.

4) Melakukan monitoring terhadap semua dana masyarakat yang telah tertanam pada Bank.

5) Aktif untuk selalu menggali dana baik dana masyarakat maupun instansi yang belum dipergunakan untuk ditanamkan pada PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Grogol.

6) Mencari solusi terhadap permasalahan yang timbul pada bagian Tabungan / Deposito.

7) Selalu berusaha menciptakan image baru yang dapat mewakili keinginan masyarakat untuk menyimpan dananya.

8) Aktif melakukan promosi baik berupa pemasangan spanduk, sponsor pada event tertentu ataupun promosi lain yang strategis


(63)

commit to user

9) Aktif menjalin kerjasama dengan kelompok-kelompok usaha, instansi pemerintah maupun swasta hubungannya dengan penghimpunan dana.

10) Memperhatikan dan mengontrol kebutuhan likuiditas Bank agar selalu dalam posisi yang aman.

11) Menyusun laporan secara berkala sesuai dengan ketentuan untuk kebutuhan intern dan ekstern Bank.

12) Men yus un jadwal rencana kerj a secara berkala untuk dapat l ebi h meningkatkan efisiensi pelayanan dan pengembangan pasar.

f. Staff Dana

1) Membantu pelaksanaan administrasi dana baik dalam pencatatan, penataan dan pengarsipan atau penyimpanan dokumen.

2) Membantu pelaksanaan promosi dalam rangka penghimpunan dana dan penyaluran dana berbentuk kredit.

3) Membantu proses penerimaan permohonan pembukaan rekening Simpanan yang berbentuk Sirnpanan Wajib, Tabungan dan Deposito Berjangka.

4) Membantu memberikan pelayanan kepada penabung dalam melakukan transaksi maupun memberikan penjelasan atau informasi yang dibutuhkan penabung.


(64)

commit to user

6) Dalam melaksanakan tugasnya, staf dana bertanggungjawab kepada seksi dana.

7) Dalam hal staf dana berhalangan menjalankan tugasnya / cuti ijin maka tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya secara otomatis dilakukan atau diambil alih oleh pejabat diatasnya, atau pegawai lain yang ditunjuk oleh Direksi.

g. Bidang Kredit

1) Mengadakan pemantauan terhadap peluang pasar guna pengembangan jaringan operasional di wilayah kerja PD. BPR BKK Grogol.

2) Melakukan pengawasan dalam penempatan dana serta kecukupan Likuiditas sesuai ketentuan.

3) M e m a t u h i p e t u n j u k d a n b e r t a n g gu n g j a w a b k e p a d a D i r e k t u r / Pimpinan dan menyampaikan laporan berkala termasuk saran-saran dengan tepat pada waktunya.

4) Membantu Direktur / Pimpinan dalarn melaksanakan tugas - tugas yang berhubungan dengan program perkreditan.

5) Menyampaikan saran-saran kepada Direktur / Pimpinan sehubungan dengan pelaksanaan tugas - tugas perkreditan.


(65)

commit to user h. Staf Administrasi Kredit

1) Membantu pelaksanaan administrasi kredit baik dalam pencatatan, penataan dan pengarsipan atau penyimpanan dokumen.

2) Membantu pelaksanaan promosi dalam rangka penghimpunan dana masyarakat dan penyaluran dana berbentuk kredit.

3) Membantu pelaksanaan penagihan kredit yang termasuk dalam kriteria kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet, serta lu-edit yang telah hapus buku.

4) Membantu proses penerimaan pengajuan permohonan kredit, dari penjelasan, persyaratan, proses permohonan hingga ketentuan-ketentuan kredit yang berlaku.

5) Membantu mendapatkan informasi / keterangan awal yang dibutuhkan sehubungan dengan permohonan kredit yang diajukan calon nasabah. baik secara langsung dari calon nasabah maupun dari pihak lain.

6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasannya. 7) Dalam melaksanakan tugasnya, staf administrasi kredit

bertanggungjawab kepada seksi kredit.

8) Dalam hal staf administrasi kredit berhalangan menjalankan tugasnya / cuti / ijin maka tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya secara otomatis dilakukan atau diambil alih oleh pejabat diatasnya.


(66)

commit to user i. Staff Pengawasan /Penagihan

1) Membantu kasi bidang kredit dalam melaksanakan tugas yang berhubungan dengan program rencana kerja yang telah disusun pada bagian kredit.

2) Membantu kasi bidang kredit dalam menterjemahkan perintah Direktur sehubungan dengan tugas pada bagian kredit.

3) Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil kerja yang telah dicapai terhadap rencana kerja yang telah disusun, bersama -sama dengan kasi bidang kredit.

4) Melakukan monitoring terhadap semua dana yang telah disalurkan kepada pihak ketiga.

5) Melakukan riset lapangan terhadap semua debitur maupun calon debitur untuk memperoleh akurasi informasi kelayakan usaha. 6) Membuat analisis yang tepat berdasarkan hasil riset lapangan dan

memberikan usulan atau rekomendasi kepada kasi bidang kredit terhadap calon debitur yang layak untuk mendapatkan kredit.

7) Mencari solusi terhadap permasalahan yang timbul pada bagian kredit.

8) Mengkoordinasikan atau rnengkonsultasikan permasalahan kredit yang tidak dapat diatasi kepada kasi bidang kredit.


(67)

commit to user

9) Aktif dalam melakukan ekspansi kredit serta membaca peluang-peluang potensial untuk melakukan investasi.

10) Aktif menjalin kerjasama dengan kelompok-kelompok usaha, instansi pemerintah maupun swasta hubungannya dengan penyaluran kredit.

11) Membuat jadwal pelayanan kredit baik kegiatan on the spot maupun rencana realisasi kredit dan kegiatan lain sehubungan dengan pelayanan di bagian kredit.

j. Bidang Pelayanan

1) Penelitian kebenaran laporan kas harian

2) Pengecekan pengeluaran dan pengarnbilan uang antar Bank 3) Pemegang kunci brankas

4) Pembukuan dan laporan 5) Pelaksanaan evaluasi laporan 6) Pembuatan laporan keuangan

7) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya.

k. Staf Bagian Pelayanan

1) Pengkoordinasian perencanaan pemasukan data ke dalam data elektronik.


(68)

commit to user

2) Pelaksanaan pemasukan dan pengolahan data ke dalam data elektronik.

3) Pengevaluasian pelaksanaan dan pelaporan dibidang pengolahan data elektronik.

4) Pemberian saran dan pertimbangan dan atau tindakan yang perlu diambil di bidang tugasnya.

5) Pemasukan laporan perbankan ke dalam data elektronik. 6) Membuat tugas-tugas yang berkaitan dengan data elektronik.

l. Bidang Umum

1) Membantu menyusun Rencana Anggaran pada bagian sekretariat / umum / personalia sebagai usulan untuk mendapatkan persetujuan dari Dewan Pengawas dan Bupati.

2) Memberikan usulan dalam usaha mengembangkan SDM, pengadaan inventaris, pemenuhan sarana operasional untuk dijadikan bahan pertimbangan penetapan kebijaksanaan oleh Direksi.

3) Melakukan monitoring atas pendayagunaan sarana kerja dan produktifitas SDM.

4) Melaksanakan tugas secara langsung yang berhubungan dengan program rencana kerja yang telah disusun pada bagian sekretariat / umum / personalia.


(69)

commit to user

5) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Direktur dan Kasi Pelayanan sehubungan dengan tugas pada bagian sekretariat / umum / personalia.

6) Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil kerja yang telah dicapai terhadap rencana kerja yang telah disusun.

7) Melaksanakan surat menyurat.

8) Mengagendakan semua kegiatan Direktur.

9) Mengatur dan mempersiapkan penyelenggaraan rapat-rapat dan meresume hasil-hasilnya.

10) Menerima tamu Direktur dan mengatur jadwal pertemuan. 11) Membimbing bawahan untuk meningkatkan ketrampilan dan

prestasi kerja serta memberikan penilaian dan mengusulkan atas kondite pegawai.

12) Mengawasi pemeliharaan dan pemanfaatan sarana kerja oleh para pegawai dilingkungan bagian sekretariat, umum, personalia.

13) Mengevaluasi terhadap pelaksanaan tugas kepada bawahan secara berkala dan berkesinambungan untuk tujuan efisiensi dan optimalitas fungsi kerja.

14) Mensosialisasikan kebijakan baru yang di buat Direktur kepada seluruh pegawai


(70)

commit to user m. Satpam

1) Menjaga keamanan dan kenyamanan nasabah dikantor PD. BPR BKK Grogol.

2) Membantu calon nasabah, nasabah maupun pihak lain yang datang dan akan berhubungan dengan PD. BPR BKK Grogol . 3) Melakukan pengawasan atau menjaga keamanan kendaraan

pegawai dan pihak lain yang sedang berhubungan dengan PD. BPR BKK Grogol.

4) Melakukan pengawalan kepada pegawai yang melakukan pengiriman maupun pengambilan uang.

5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasannya. 6) Dalam melaksanakan tugasnya, Satpam bertanggungjawab

kepada Seksi Umum.

n. Driver

1) Melakukan pemeliharaan kendaraan dinas. 2) Menjaga kebersihan kendaraan dinas.

3) Melakukan pengecekan atas kelengkapan kendaraan dinas. 4) Mengantar Direksi, tamu direksi, dan karyawan dalam tugas

dinas operasional.

5) Dengan koordinasi Bagian Umum malakukan pengurusan terhadap surat-surat dan formulir yang berhubungan dengan kendaraan dinas.


(71)

commit to user

6) Membantu Bagian Umum dalarn melakukan tugasnya dan melaksanakan tugas lain yang diberikan Bagian Umum.

7) Bertanggungjawab atas kesiapan kendaraan dinas. 8) Bertanggungjawab atas pemeliharaan kendaraan dinas.

9) Bertanggungjawab atas kelengkapan dan kebersihan kendaraan dinas.

10) Bertanggungjawab atas kinerja kendaraan dinas.

o. Penjaga Malam

1) Menjaga keamanan kantor PD. BPR BKK Grogol beserta isinya. 2) Pengamanan dilakukan oleh penjaga malam secara bergilir

sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

3) Dalam hal penjaga malam tidak dapat menjalankan tugasnya, maka harus melaporkan kepada Seksi Umum untuk dapat digantikan oleh penjaga malam yang lain.

4) Melakukan pengecekan atau melakukan kontrol dan menyimpan atau mengamankan terhadap barang-barang milik kantor atau milik pegawai PD. BPR BKK Grogol yang tertinggal atau belum tersimpan ditempatnya.

5) Menginformasikan hal-hal yang perlu disampaikan kepada pegawai atau yang bersangkutan atas sesuatu temuan barang, kejadian, maupun informasi dari pihak lain yang berhubungan dengan kondisi kantor maupun kegiatan kantor yang bersifat penting dan segera.


(72)

commit to user

6) Tidak boleh menerima tamu pribadi atau kantor diruang kerja pegawai maupun tempat-tempat penyimpanan barang baik milik PD. BPR BKK Grogol maupun milik pihak lain.

7) Ikut membantu atau menjaga kebersihan dan kerapian kantor. 8) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasannya. 9) Dalam melaksanakan tugasnya, Penjaga malam

bertanggungjawab kepada Seksi Umum.

p. Sub Bidang Akuntansi

1) Menerima slip-slip setoran dan slip-slip pengeluaran pada akhir hari.

2) Melakukan validasi semua slip yang masuk dan mensortir slip yang tidak sah serta mengkonfirmasikan kepada bagian yang bersangkutan.

3) Melakukan penjumlahan dengan menggunakan telstruk semua slip kredit dan slip debet.

4) Membuat jurnal T untuk semua slip yang ada sehingga diketahui jumlah per pos dan di cek-crosskan dengan hasil akhir penjumlahan.

5) Membuat jurnal harian.

6) Membuat Rekapitulasi Mutasi Harian. 7) Membuat Neraca Harian.


(1)

commit to user

golongan menengah kebawah, produk yang paling sesuai digunakan adalah produk tabungan. PD. BPR BKK Grogol hanya memiliki satu jenis produk tabungan untuk masyarakat umum yaitu TAMADES sehingga untuk calon nasabah yang ingin menabung, tidak memiliki pilihan lain untuk menggunakan jenis produk tabungan. Hal ini menjadi salah satu kelemahan PD. BPR BKK Grogol untuk dapat bersaing dengan lembaga keuangan lain yang menawarkan produk yang bervariasi.

b. Kurangnya Sumber Daya Manusia

PD. BPR BKK Grogol memiliki 20 orang karyawan yang bekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing. Dengan jumlah karyawan tersebut tenaga pemasar yang dipekerjakan hanya sekitar 1-3 orang. Jumlah tersebut tentu kurang untuk mempromosikan produk PD. BPR BKK Grogol dengan targetan nasabah di wilayah Kecamatan Grogol dan sekitarnya. Sehingga proses pemasaranpun kurang dapat berjalan dengan maksimal.

Selain itu, petugas pos yang setiap harinya melayani transaksi di pasar-pasar juga merangkap kerja di divisi lain seperti bagian pelayanan dan bagian umum, sehingga akan berpengaruh pada kinerjanya yang kurang maksimal. Hambatan lain, PD. BPR BKK Grogol tidak mempekerjakan divisi customer service sebagai tenaga pemasar internal.


(2)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. PD. BPR BKK Grogol memiliki dua jenis produk penghimpunan dana pihak ketiga yaitu Tabungan dan Deposito.

a. Tabungan 1) TAMADES

a) Diperuntukan bagi masyarakat umum. b) Dapat melakukan penarikan sewaktu-waktu. c) Besar suku bunga 5% per tahun.

2) Tabungan Wajib

a) Diperuntukan khusus bagi nasabah debitur. b) Penarikan dilakukan setelah kredit lunas. c) Besar suku bunga 3% per tahun.

b. Deposito

1) Terdiri dari deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan. 2) Diperuntukan bagi masyarakat umum.


(3)

commit to user

2. Strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol adalah:

a. Pemberian layanan jemput bola. b. Suku bunga kompetitif.

c. Layanan prima front office.

d. Strategi promosi.

PD. BPR BKK Grogol menerapkan empat strategi tersebut sebagai upaya untuk dapat meningkatkan jumlah nasabah dan meningkatkan saldo transaksi nasabah sekaligus sebagai wujud konsistensi bank untuk terus memberikan pelayanan dan kepuasan nasabah serta memberikan balas jasa yang optimal. Dari keempat strategi tersebut, layanan jemput bola merupakan strategi yang paling baik untuk menghimpun dana pihak ketiga. Fasilitas jemput bola memberikan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi yaitu hemat waktu dan biaya bertransaksi. Selain itu, besar nilai suku bunga menjadi daya tarik tersendiri bagi nasabah sekaligus menjadi keunggulan produk jika dibandingkan dengan produk-produk penghimpunan dana pada lembaga keuangan lain.

3. Dalam melakukan strategi penghimpunan dana pihak ketiga PD. BPR BKK Grogol memiliki beberapa hambatan antara lain:

a. Jenis produk kurang bervariasi. b. Kurangnya sumber daya manusia.


(4)

commit to user

Kedua hambatan tersebut akan berdampak pada ketidakmampuan PD. BPR BKK Grogol untuk bersaing dengan lembaga keuangan lain yang sampai saat ini jumlahnya semakin banyak dengan menawarkan berbagai produk yang bervariasi dengan keunggulannya masing-masing. Kurangnya tenaga pemasar mengakibatkan bank kurang mampu untuk menguasai pasar karena tidak mampu memasarkan produknya secara maksimal. Selain itu, petugas pemasar PD. BPR BKK Grogol selain bertugas memasarkan produk yang dimiliki juga bekerja sebagai petugas jemput bola. Sistem dan strategi pemasaran yang diterapkan belum didiskripsikan secara jelas sehingga pemasaran dilakukan oleh setiap karyawan kapanpun dan dimanapun apabila bertemu dengan calon nasabah. Tenaga pemasar seharusnya menguasai bidang pemasaran secara baik untuk dapat menarik simpati dan mempengaruhi calon nasabah untuk menggunakan produk-produk yang ditawarkan. Selain itu pemasar harus mengetahui secara detail produk seperti apa yang ditawarkan, mengenai kelebihan dan keutamaan produk yang dimiliki.

B. Saran

Saran-saran dari penulis terhadap strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol antara lain :

1. PD. BPR BKK Grogol dirasa perlu untuk menerbitkan brosur-brosur mengenai informasi produk penghimpunan dana pihak ketiga yang dimiliki untuk memudahkan calon nasabah mengenali produknya


(5)

commit to user

sekaligus mengenalkan kepada masyarakat umum mengenai jenis dan macam produk yang dimiliki.

2. Penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol sebaiknya dilakukan secara giat dan terus menerus dengan melakukan strategi-strategi yang mampu menarik minat nasabah sebagai wujud konsistensi bank untuk terus mengedepankan kepuasan nasabah. Jumlah nilai transaksi nasabah harus terus ditingkatkan walaupun ketersediaan dan kebutuhan dana masih mencukupi. Semakin tinggi jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun maka jumlah kredit yang disalurkanpun akan bertambah sehingga akan meningkatkan laba perusahaan. Selain itu, untuk menghindari kesalahan dalam transaksi jemput bola, hendaknya para petugas PD. BPR BKK Grogol menerapkan sistem dan prosedur yang diberlakukan oleh Bank Indonesia khususnya mengenai bubuhan tandatangan nasabah. Setiap transaksi harus dimintakan tandatangan nasabah sebagai tanda bukti yang sah atas transaksi yang dilakukan. Selanjutnya untuk memperkecil kesalahan transaksi, petugas harus benar-benar mengenal, mengerti, dan memahami karakter nasabah yang dilayani.

3. Dalam menghadapi hambatan penghimpunan dana pihak ketiga, PD. BPR BKK Grogol sebaiknya menambah jumlah karyawan sebagai tenaga pemasar untuk dapat menguasai pasar, mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen, menciptakan produk-produk baru dan pada akhirnya akan mampu memasarkan produk yang dimiliki secara optimal.


(6)

commit to user

Selain itu, PD. BPR BKK Grogol perlu mempekerjakan karyawannya pada devisi costumer service untuk dapat menjelaskan produk-produk yang dimiliki kepada para calon nasabah yang datang langsung ke bank, ataupun untuk memberikan pelayanan atas berbagai masalah yang dialami para nasabah terhadap pemakaian produk dan jasa pada PD. BPR BKK Grogol.