PENGARUH PENERIMAAN SISWA BARU MELALUI JALUR PERLUASAN AKSES PELAYANAN PENDIDIKAN DALAM MEMBANTU KELUARGA KURANG MAMPU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTS DI SMA NEGERI 8 BANDR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012

(1)

PENGARUH PENERIMAAN SISWA BARU MELALUI JALUR PERLUASAN AKSES PELAYANAN PENDIDIKAN DALAM

MEMBANTU KELUARGA KURANG MAMPU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DI

SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Skripsi

Oleh

Rita Octaviani MH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

PENGARUH PENERIMAAN SISWA BARU MELALUI JALUR PERLUASAN AKSES PELAYANAN PENDIDIKAN DALAM

MEMBANTU KELUARGA KURANG MAMPU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DI

SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Oleh

Rita Octaviani MH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Kerangka pikir pengaruh penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga kurang mampu terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri 8 Bandar Lampung ... 32


(4)

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN RIWAYAT HIDUP ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 9

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Kegunaan Penelitian ... 9

a. Kegunaan Secara Teoritis ... 9

b. Kegunaan Praktis ... 9

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

1. Ruang Lingkup Obyek Penelitian ... 10

2. Ruang Lingkup Subyek Penelitian ... 10

3. Ruang Lingkup Ilmu ... 10

4. Ruang Lingkup Wilayah ... 10

5. Ruang Lingkup Waktu ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Deskripsi Teoritis ... 11

1. Tinjauan Umum Pengertian Pendidikan ... 11

a. Pendidikan ... 11

b. Peserta Didik ... 13

2. Penerimaan Siswa Baru ... 14

3. Akses Pelayanan Pendidikan ... 17

a. Pelayanan Untuk Masyarakat ... 18


(5)

5. Tinjauan Umum Pengertian Motivasi ... 27

a. Motivasi ... 27

b. Prestasi ... 28

c. Motivasi Berprestasi ... 29

B. Kerangka Pikir ... 31

C. Hipotesis ... 32

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Metode Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 34

1. Populasi ... 34

2. Sampel ... 35

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 35

1. Variabel Penelitian ... 35

a. Variabel Bebas ... 35

b. Variabel Terikat ... 35

2. Definisi Operasional Variabel ... 36

1. Variabel X ... 36

a. Motivasi Belajar ... 36

b. Fasilitas Belajar ... 36

c. Motivasi Guru ... 36

d. Ekonomi Keluarga ... 36

2. Variabel Y ... 37

3. Teknik Pengumpulan Data ... 37

1. Teknik Pokok ... 38

a. Angket ... 38

2. Teknik Penunjang ... 38

a. Wawancara ... 38

b. Dokumentasi ... 38

c. Teknik Kepustakaan ... 39

D. Validitas dan Uji Reliabilitas ... 39

1. Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 39

E. Teknis Analisis Data ... 41

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Langkah-langkah Penelitian ... 44

1. Persiapan Pengajuan Judul ... 44

2. Penelitian Pendahuluan ... 45

3. Pengajuan Rencana Penelitian ... 45

4. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ... 46

B. Pelaksanaan Uji Coba Angket ... 47

1. Analisis Validitas Uji Coba Angket ... 47

2. Analisis Reliabilitas Angket ... 47

C. Gambaran Umum SMA Negeri 8 Bandar Lampung ... 52

a. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 8 Bandar Lampung52 b. Tenaga Edukatif dan Administratif ... 53


(6)

d. Visi , Misi dan Tujuan ... 55

D. Deskripsi Data ... 58

1. Pengumpulan Data ... 58

2. Penyajian Data ... 59

a. Penyajian Data Indikator Motivasi Belajar ... 59

b. Penyajian Data Indikator Fasilitas Belajar ... 63

c. Penyajian Data Indikator Motivasi Guru ... 67

d. Penyajian Data Indikator Ekonomi Keluarga ... 71

E. Pembahasan ... 89

1. Pengujian Pengaruh ... 94

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 97 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka cipta.

………...2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ali, Mohammad. 1993. Penelitian Kependidikan dan Strategi. Bandung: Angkasa ………1987. Penelitian Kependidikan dan Strategi. Bandung: Angkasa A.M., Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Pengelolaan kelas dan siswa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

……….1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

………..2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

……….2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta

Djaali. 2008. Psikologi Pendidkan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Dewey, Jhon. 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada Hamzah, B. Uno. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hasbullah.1999. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. …………..2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta


(8)

……….2008. Metodelogi Research Fakultas Fsikologi UGM Yogyakarta Dewey, Jhon. 2003. Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada

Langeveld. 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada Risk, M. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Roussau, J.J. 2003. Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada

Rohani , Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sardiman. 2007. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Soelaeman. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung Persito

Suryabrata.2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT Bumi Aksara Undang-undang Pendidikan No.20 Tahun 2003

Wawancara Waka kurikulum SMA Negeri 8 Bandar Lampung

Google 2010. Mutia Farida. Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja. 28 Agustus 2011

Google 2010. Nurha syimadun. Pelayanan. 29 Agustus 2011 Google . Pengertian Pelayanan. 29 Agustus 2011

Google . wikipedia.Keluarga. 16 Juli 2011

Google 2007. Blogspot. Pendidikan Dalam Keluarga. 16 Juli Agustus 2011 Google. aadesanjaya.blogspot.com prestasi-belajar 29 September 2011 Google .artikele Aby.Peserta Didik, 23 Agustus 2011

Google . Rakyat Lampung.co.id, 29 September 2011 Google . Damandiri.or.id. Pelayanan, 29 Agustus 2011

Google .asmalaizza.wordpress.com. Pelayanan, 29 September 2011 Google. Siap-bos.blogspot.com, 29 September 2011


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Siswa Baru yang Diterima Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Di

SMA 8 Bandar Lampung Tahun 2011-2012 ... 5

2. Jumlah pendapatan orang tua siswa SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2011-2012 ... 6

3. Jumlah Siswa/Siswi SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun2011-2012 .. 34

4. Hasil Uji Coba Angket Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidkan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Dari 10 Orang di Luar Responden Untuk Item Ganjil (X) ... 48

5. Hasil Uji Coba Angket Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidkan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Dari 10 Orang di Luar Responden Untuk Item Genap (Y) ... 49

6. Tabel Kerja Antara Item Ganjil (X) dengan Item Ganjil (Y) ... 50

7. Pembagian ruang dan gedung/tanah SMA Negeri 8 Bandar Lampung .... 57

8. Data Jumlah dan kondisi Gedung SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 ... 58

9. Distribusi Skor Angket Indikator Motivasi Belajar ... 59

10. Distribusi Skor Angket Indikator Motivasi Belajar Siswa... 61

11. Distribusi Frekuensi Skor Angket Indikator Motivasi Belajar Siswa ... 62

12. Distribusi Skor Angket Indikator Fasilitas Belajar ... 63


(10)

14. Distribusi Frekuensi Skor Angket Fasilitas Belajar ... 66

15. Distribusi Skor Angket Indikator Motivasi Dari Guru ... 67

16. Distribusi Skor Angket Indikator Motivasi Dari Guru ... 69

17. Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi dari Guru ... 70

18. Distribusi Skor Angket Indikator Ekonomi Keluarga ... 71

19. Distribusi Skor Angket Ekonomi Keluarga ... 73

20. Distribusi Frekuensi Skor Angket Ekonomi Keluarga ... 74

21. Distribusi Indikator Skor Angket Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar Lampung ... 82

22.Distribusi Frekuensi Skor Angket Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar lampung ... 84

23.Daftar tingkat perbandingan jumlah responden mengenai Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap motivasi Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar lampung. ... 85

24.Daftar kontingensi perolehan data Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidiikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi Berprestasi Di SMA 8 Bandar Lampung. ... 86


(11)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Hi. Berchah Pitoewas, M.H ……….

Sekretaris : M. Mona Adha, S.Pd, M.Pd ………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Holilulloh, M.Si. ………..

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.

NIP 19600315 198503 1 003


(12)

MOTTO

Jangan hanya menghargai sebuah keberhasilan tetapi hargai juga sebuah proses menuju keberhasilan.

(Rita Octaviani MH)

Jangan berhenti ditengah kegagalan

karena kegagalan akan senantiasa meliputimu, tetapi teruslah berjuang walaupun pernah gagal karena kesuksesan senantiasa menunggumu disana.


(13)

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT dan segala ketulusan hati, ku persembahkan karya sederhana ini

kepada:

Ayah dan Bundaku tercinta atas segala kasih sayang dan sejuta ketulusan dalam sujud dan tahajutnya selalu mendoakan keberhasilanku, Kakak-kakakku dan keluargaku tercinta yang selalu berdoa dan memberikan bantuan demi mewujudkan cita-citaku, Seseorang yang kelak menjadi imamku yang dengan kasih sayang dan perhatiannya selalu memberikan motivasi demi terwujudnya impian dan harapanku Untuk keluarga besarku yang aku cintai yang terus Mendoakanku demi keberhasilanku Sahabat-sahabatku yang tetap kompak dalam kebersamaan Mencapai masa depan yang sukses seluruh teman- teman angkatan 2007 yang selalu bersama dalam suka duka Serta almamaterku tercinta Universitas Lampung


(14)

Judul Skripsi : PENGARUH PENERIMAAN SISWA BARU MELALUI JALUR PERLUASAN AKSES PELAYANAN PENDIDIKAN DALAM

MEMBANTU KELUARGA KURANG MAMPU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012.

Nama Mahasiswa : RITA OCTAVIANI MH

No. Pokok Mahasiswa : 0743032036 Jurusan : Pendidikan IPS

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyetujui

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Hi. Berchah Pitoewas, M.H. M. Mona Adha, S.Pd, M.Pd.

NIP 196112141993031001 NIP 197911172005011002

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan IPS Ketua Program Studi PPKn

Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. Drs. Holilulloh, M.Si.


(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Melaya pada tanggal 01 Oktober 1988. Merupakan anak bungsu dari pasangan Bapak Moh.Hatta dan Ibu Nirmasuri. Penulis dibesarkan dengan rasa kasih sayang oleh kedua orang tua penulis, orang tua penulis beralamat Jl. Bumi Manti 1 Gg. Menggala No.84 Kel. Kp.Baru Kec. Kedaton Bandar Lampung.

Pendidikan yang pernah penulis tempuh antara lain :

1. Sekolah Dasar Negeri 1 (SD N 1) Melaya Kec. Lemong Kab. Lampung Barat yang penulis selesaikan pada tahun 2001.

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 (SMP N 1) Pesisir Tengah Krui Lampung Barat, yang penulis selesaikan pada tahun 2004.

3. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Krui Lampung Barat, yang penulis selesaikan pada tahun 2007

Kemudian pada tahun 2007 penulis diterima menjadi salah satu Mahasiswa di Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.


(16)

SANWACANA

Asalamualaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi

Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012.

Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang selalu dinantikan syafaat di hari akhir, pada keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang taat hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi ini sebagai syarat dalam menyelesaikan studi, dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang dari luar dan dari dalam diri penulis dan penulisan skripsi ini pun tidak lepas dari bimbingan dan bantuan serta petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M.Thoha B.S Jaya, M.S. selaku pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si. selaku pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. selaku pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(17)

5. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si. selaku Ketua Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sekaligus selaku Pembahas I, terima kasih atas masukan, saran dan kritikannya kepada penulis.

7. Bapak Drs. Hi. Berchah Pitoewas M.H. selaku Pembimbing Utama yang telah membimbing dan memotivasi penulis.

8. Bapak M. Mona Adha, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing kedua yang telah memberikan motivasi dan arahan pada penulis.

9. Ibu Hj. Arnida Warganegara, S.H. selaku Pembahas Kedua yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.

10.Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PPKn khususnya serta para pendidik di Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis.

11.Bapak Drs. Banjir Sihite, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 8 Bandar Lampung dan semua guru-guru SMA Negeri 8 Bandar Lampung yang telah membantu saya dan memberikan izin penelitian serta memberikan bimbingan selama proses skripsi ini.

12.Bapak Drs. Syamsudin selaku waka kurikulum SMA Negeri 8 Bandar Lampung yang telah membantu dan memberikan izin penelitian di SMA Negeri 8 Bandar Lampung terimakasih atas motivasinya.

13.Ayahanda dan Ibunda tersayang yang telah memberikanku kasih sayang,

doa, motivasi, tenaga dan keringat untuk ku. “Aku akan menjadi suatu

kebanggaan kalian, aku sayang pada kalian”.

14.Kakak-kakak ku udo ardon, Yeni yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam hidupku, mendoakan dan menunggu keberhasilan ku.


(18)

15.Seluruh keluargaku yang telah menunggu keberhasilanku. Terimakasih buat doanya.

16.Buat kak Fery Yansyah yang sudah menemaniku dalam menggapai mimpi. Makasih buat doa, perhatian dan support nya. Semoga kita sama-sama berhasil.

17.Sahabat-sahabatku (Pauline, Santi, Merli) makasih atas semua doa, harapan, kebersamaan dan kasih sayang kalian.

18.Buat Temen-temen kosan Udo Anton, Perada, Agus, Mezrin, Andika,

Maikel Mu’in, Mbak Moe-moe, Ayuk Eva dll, yang tidak bias saya sebutkan satu persatu, terimaksih atas doa dan dukungan kalian semua. 19.Temen-temen di FKIP PPKn ’07 (Ria, Intan, Melya, Novia , Mesi, Yuri,

Putri Dwi, Leni, Dewi Yulianasari, Revi, Dewi kusumawati, Rumaini, Dina, Vanes, Yogi, Irvan, Febra, Andri, Topik, Happy, Hastian, Erda, Patmawati, Ade, Masuni ,Tio, Sri, Slamet, Aprius, Heri Anwar, Heri Usmanto dll., yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, kakak tingkat dan adik tingkatku makasih atas doa dan dukungan kalian.

20.Buat sahabat aku Ribhy terimakasih atas dukungan dan motivasinya 21.Keponakanku yang lucu-lucu Della, Najwa, Reza, Raffa, Fika, Dira, Jido,

Resi, Rahmat, wo Andan, Nanda, terimakasih atas cinta kalian semuanya. 22.Sahabat-sahabat PPLku di SMA SURYA DHARMA 2 Bandar Lampung

Mesi, Fina, Selly, Okta, Eka, Asni, Rahmat yang telah memberikan semangat dan doa untuk keberhasilan demi masa depan.

23.Semua pihak yang telah memberikan bantuan sampai selesainya penulisan skripsi ini.


(19)

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang ada pada diri penulis, sehingga dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Desember 2011 Penulis

Rita Octaviani MH


(20)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah: Nama : Rita Octaviani MH

NPM : 0743032036

Program Studi : PPKN

Jurusan/ Fakultas : Pendidikan IPS/FKIP Universitas Lampung

Dengan demikian bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Desember 2011

Rita Octaviani MH


(21)

ABSTRAK

PENGARUH PENERIMAAN SISWA BARU MELALUI JALUR PERLUASAN AKSES PELAYANAN PENDIDIKAN DALAM

MEMBANTU KELUARGA KURANG MAMPU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTS DI

SMA NEGERI 8 BANDR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Oleh

Rita Octaviani MH

Pendidikan mempunyai peranan sangat penting terutama melalui adanya perluasan akses pelayanan pendidikan yang ada di sekolah bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu yang baru memasuki sekolah, sehingga dengan adanya akses pelayan pendidikan dan bantuan program wali kota Bandar Lampung seperti Bantuan Keluarga Miskin (BKM) sehingga memudahkan para orang tua untuk memasukan anaknya kesekolah, karena pendidikan sangat dibutuhkan mereka. Dengan adanya jalur perluasan akses pelayanan pendidikan ini diharapkan membantu siswa yang kurang mampu dan bersemangat sekolah untuk melanjutkan pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah motivasi belajar, fasilitas belajar, motivasi dari guru dan ekonomi keluarga yang ada di SMA Negeri 8 Bandar Lampung.

Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan subjek penelitian penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan. Teknik pokok yang digunakan angket. Populasi dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 27 siswa-siswi.

Berdasarkan analisis hasil penelitian menunjukan motivasi belajar, fasilitas belajar dan motivasi dari guru merupakan faktor yang paling mempengaruhi penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan. Selain itu berdasarkan hasil pengujian pengaruh menunjukan signifikan antara motivasi belajar, fasilitas belajar, motivasi dari guru dan ekonomi keluarga dibuktikan dari hasil perhitungan �2 tabel ( �2 hitung ≥�2 tabel ), yaitu 26,3 ≥ 9,49. Sementara itu derajat keeratannya adalah C=0,70 berada pada kategori berpengaruh, jadi siswa yang di terima melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan itu sangat berpengaruh motivasi berprestasinya dilihat dari hasilnya C=0,70 sehingga motivasi berprestasinya akan lebih baik.


(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945, yang mewajibkan pemerintah bertanggungjawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. Semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran tanpa terkecuali, baik dari kalangan ekonomi atas sampai kekalangan ekonomi bawah dan masyarakat perkotaan maupun pedesaan (terpencil). Kurang meratanya pendidikan di Indonesia terutama akses memperoleh pendidikan bagi masyarakat miskin atau masyarakat yang kurang mampu yang menjadi suatu masalah klasik yang hingga kini sudah ada langkah-langkah dari pemerintah untuk menanganinya namun belum sepenuhnya berhasil.

Permasalahan pendidikan bukanlah sebuah masalah yang luar biasa bagi bangsa Indonesia.Walaupun demikian masalah ini bukanlah sebuah masalah yang biasa-biasa saja melainkan masalah yang kompleks dengan berbagai macam sudut pandang. Salah satu diantara permasalahan itu ialah masalah akses terhadap pendidikan. Masalah akses terhadap pendidikan itu sendiri


(23)

2

dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, mulai dari sudut pandang ekonomi, sudut pandang hukum, sudut pandang sosiologis-antropologis, dan lain-lain.

Kebijakan pemenuhan akses terhadap layanan pendidikan bagi orang miskin tidak bisa terlepas dari kebijakan pendidikan secara umum, yang diarahkan pada pemerataan untuk memperoleh kesempatan pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, efisiensi manajemen pendidikan, dan peningkatan relevansi pendidikan.

Sekolah sebagai suatu sistem mencakup beberapa komponen dan setiap komponen terdiri dari beberapa faktor, satu sama lain saling terkaitan sehingga membentuk suatu sistem, komponen-komponen sistem sekolah terdiri dari masukan, proses, keluar lansung dan keluar tidak lansung. Selain itu juga sekolah merupakan sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa di bawah pengawasan guru.

Pendidikan menjadi landasan kuat yang diperlukan untuk meraih kemajuan bangsa dimasa depan, bahkan lebih penting lagi sebagai bekal dalam mengahadapi era global yang kuat dengan persaingan antar bangsa yang berlansung sangat ketat. Dengan demikian, pendidikan menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi karena ia merupakan faktor determinan bagi suatu bangsa untuk bisa memenangi kompetisi global.

Pendidikan mempunyai peranan sangat penting terutama melalui adanya perluasan akses pelayanan pendidikan yang ada di sekolah bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu yang baru memasuki sekolah, sehingga


(24)

3

dengan adanya akses pelayan pendidikan dan bantuan program wali kota Bandar Lampung seperti Bantuan Keluarga Miskin (BKM) sehingga memudahkan para orang tua untuk memasukan anaknya kesekolah, karena pendidikan sangat dibutuhkan mereka. Pendidikan akan menciptakan masyarakat terpelajar yang menjadi prasyarat terbentuknya masyarakat yang maju, mandiri, demokratis, sejahtera, dan bebas dari kemiskinan.

Terutama bagi siswa yang ingin melanjutkan sekolah dengan kemampuan otak yang cukup membutuhkan biaya yang cukup besar, sedangkan mereka adalah dari kelurga yang kurang mampu, sehingga ada tindakan dari Wali Kota Bandar Lampung untuk perluasan akses pelayanan pendidikan bagi mereka yang kurang mampu, yang kadang kala dari keluarga yang tidak mampu ini ada juga yang tidak mampu otaknya, di sini mereka tersebut tidak diutamakan melanjutkan pendidikan.

Dengan adanya jalur perluasan akses pelayanan pendidikan ini diharapkan membantu siswa yang kurang mampu dan bersemangat sekolah untuk melanjutkan pendidikan. Serta adanya dukungan dari keluarga atau orang tua yang tidak keberatan anaknya untuk melanjutkan sekolah lagi walaupun dari keluarga yang kurang mampu semakin menyukseskan pendidikan di Negara kita.

Sepanjang kehidupan manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa setiap orang memiliki cita-cita. Setiap orang memiliki cita-cita yang berbeda, antara satu individu dengan individu lainnya belum tentu mempunyai cita-cita yang sama. Misalnya waktu kecil seseorang ingin menjadi seorang pilot, tetapi


(25)

4

setelah dewasa menginginkan menjadi seseorang yang sukses dengan usahanya sendiri. Salah satu faktor yang berperan dapat mewujudkan cita-cita adalah motif berprestasi atau motivasi berprestasi.

Hubungan motivasi berprestasi dengan perluasan akses pelayanan pendidikan itu sangat terkaitan apabila akses tersebut memang dibutuhkan untuk siswa-siswa baru yang kurang mampu, dimana mereka atau siswa-siswa baru yang kurang mampu itu dibebaskan dari biaya pendaftaran masuk sekolah dan biaya SPP, dan pendidikan dapat tercapai jika terjadi sinergi antara lima komponen penting , sinergi antara siswa, peran aktif guru dan orang tua serta dukungan lingkung dan sarana prasarana yang mampu akan menciptakan prestasi, para siswa juga harus terus mengasuh potensi yang dimilikinya sehingga potensi itu akan terus berkembang dengan didorong peran aktif oleh para guru dan orang tua. Para guru harus benar-benar memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik kepada siswa.

Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi maka dia akan berusaha melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan terhadap kemampuan untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, memiliki ketidakpuasan terhadap prestasi yang telah diperoleh serta mempunyai tanggung jawab yang besar atas perbuatan yang dilakukan sehingga seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi pada umumnya lebih berhasil dalam menjalankan tugas dibandingkan dengan mereka yang memiliki motif berprestasi yang rendah.


(26)

5

Motivasi mempunyai peran yang penting dalam upaya belajar. Motivasi merupakan dorongan mental dari seseorang untuk melakukan sesuatu hal untuk memenuhi harapan seseorang. Dorongan mental tersebut yang menjadi penggerak belajar bagi peserta didik. Dorongan mental akan menimbulkan simpati yang menyebabkan peserta didik memiliki keinginan untuk belajar yang kuat. Selain membutuhkan motivasi biaya juga dibutuhkan untuk menunjang pendidikan, apabila peserta didik memiliki motivasi yang kuat tetapi mengalami keterbatasan biaya maka peserta didik tersebut tidak dapat menempuh pendidikan. Oleh karena itu pemerintah provinsi lampung Tingkat Kota mengeluarkan bantuan untuk siswa yang kurang mampu.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan melalui tabel berikut :

Tabel 1. Daftar Siswa Baru yang Diterima Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Di SMA 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012.

No Kelas

Jenis kelamin

Jumlah

laki-laki perempuan

1 XI 5 7 12

2 X2 5 6 11

3 X3 14 14 28

4 X4 3 2 5

5 X5 7 5 12

6 X6 2 4 6

7 X7 7 7 14

8 X8 12 8 20

Jumlah 55 53 108 Sumber : SMA Negeri 8 Bandar Lampung

Berdasarkan keterangan tabel diatas siswa yang diterima melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga kurang mampu di SMA 8 Bandar Lampung Tahun 2011-2012 dari keseluruhan kelas


(27)

6

X berjumlah 108 siswa, laki-laki berjumlah 55 siswa, sedangkan perempuan berjumlah 53 siswa, dari keseluruhan jumlah 108 siswa tersebut termasuk dalam keluarga kurang mampu.

Tabel 2. Jumlah pendapatan orang tua siswa SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012.

No. Jumlah penghasilan

orang tua/ bulan Banyak siswa 1 Rp. 100.000 65 Orang

2 Rp. 200.000 5 Orang

3 Rp. 300.000 7 Orang

4 Rp. 500.000 30 Orang

Jumlah 107 Orang

Sumber : Waka Kurikulum SMA Negeri 8 Bandar Lampung

Berdasarkan keterangan dari tabel diatas siswa yang dikatakan termasuk dalam keluarga yang tidak mampu karena rata-rata penghasilan maksimal yang diperoleh perbulannya hanya Rp. 500.000, Rp. Rp. 300.000, Rp. 200.000, Rp. 100.000, dikarenakan orang tua murid rata-rata bekerja sebagai nelayan, petani, swasta, dagang ibu rumah tangga dan buruh, itu juga kalau mereka mendapatkan uang setiap hari, dan sebagian besar mereka yang dikatakan mampu tidak mampunya berdasarkan surat pengantar dari kelurahan. (Wawancara Waka kurikulum SMA Negeri 8 Bandar Lampung, 29 Oktober 2011)

Ukuran dari pengaruh siswa baru dalam perluasan akses pelayanan pendidikan terhadap program bantuan keluarga miskin itu dilihat dari jumlah pendapatan orang tua siswa.


(28)

7

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sansuddin selaku waka kurikulum menyatakan bahwa jumlah pendapatan orang tua berdasarkan hasil komite sekolah SMA Negeri 8 Bandar Lampung adalah sebagai berikut: 0 - Rp. 100.000 = Rendah

Rp. 100.000 – Rp. 200.000 = sedang Rp. 200.000 – Rp. 300.000 = cukup

Rp. 300.000 – Rp. 500.000 = Tinggi/ Mampu

Prestasi belajar merupakan tolak ukur dalam dunia pendidikan, khususnya sekolah, setelah menjalani proses pembelajaran maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan apa yang telah dilakukannya. Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan atau kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent);dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya.

Peneliti dalam hal ini meneliti di SMA Negeri 8 Bandar Lampung dan mencatat ada 108responden yang terbagi dari 8kelas di SMA Negeri 8 Bandar Lampung.

Hal-hal yang mempengaruhi penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan seperti halnya motivasi belajar siswa rendah, fasilitas belajar di rumah dan di sekolah kurang, kurangnya motivasi dari guru berupa bimbingan belajar pada siswa di kelas, faktor keadaan ekonomi siswa


(29)

8

yang rendah sehingga mempengaruhi motivasi belajar siswa, dan adanyanya pengaruh penerimaan siswa baru melalui perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga kurang mampu terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2011-2012.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Motivasi belajar siswa rendah hal ini diduga berkaitan dengan faktor di dalam dan diluar siswa.

2. Kurang lengkapnya fasilitas belajar siswa

3. Kurangnya motivasi dari guru berupa bimbingan belajar pada siswa di kelas.

4. Faktor keadaan ekonomi keluarga siswa yang rendah

5. Diduga ada pengaruh penermaan siswa baru melalu jalur perluasan akses pelayanan penddikan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahannya dibatasi pada masalah pada perluasan akses pelayanan pendidikan dan pengaruhnya terhadap motivasi berprestasi siswa kelas X.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses


(30)

9

pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2011-20012.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi.

F. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini secara teoritis mengembangkan konsep ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan yang mengkaji tentang penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan masukan kepada guru-guru dan kepala sekolah agar lebih memperhatikan pendidikan anak-anak yang kurang mampu mengenai perluasan akses pelayan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi.


(31)

10

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk ruang lingkup pendidikan, khususnya pendidikan kewarganegaraan yang berhubungan dengan perluasan akses pelayan pendidikan dalam membantu kelurga kurang mampu terhadap motivasi berprestasi.

2. Ruang Lingkup Objek

Objek dalam penelitian ini adalah penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi.

3. Ruang Lingkup Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang kurang mampu di SMA Negeri 8 Bandar Lampung.

4. Ruang Lingkup Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung.

5. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 3 Desember 2011.


(32)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis

1. Tinjauan Umum Pengertian Pendidikan

a. Pendidikan

Dalam kamus Bahasa Indonesia pengertian pendidikan berasal dari kata didik lalu kata ini mendapat awal kata “me” sehingga mendidik artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberikan latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pumpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, agar anak belajar mengenali jati dirinya yang unik, bisa bertahan hidup, dan mampu memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan-warisan sosial generasi yang terdahulu.


(33)

12

Menurut Hasbullah (1999:5) pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik berlansung terus sampai anak didik mencapai pribadi dewasa susila.

Menurut Langeveld (1999:2) Pendidikan merupakan setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atu lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.

Menurut J.J Rousseau (2003:69) Pendidikan merupakan memberikan kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa. Menurut Jhon Dewey (2003:69) pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.


(34)

13

b. Peserta didik

Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Peserta didik adalah subjek utama dalam pendidikan, dialah yang belajar setiap saat. Pengertian secara umum peserta didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan pendidikan, sedangkan dalam arti sempit peserta didik adalah anak yang diserahkan pada tanggung jawab pendidik. Peserta didik merupakan Anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Google 2011.artikele Aby.Peserta Didik, 23 Agustus 2011

Menurut Oemar Hamalik (2004:99) peserta didik merupakan salah satu komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru, tujuan, dan metode pengajaran. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000:51) peserta didik merupakan setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.

Menurut Yahya (2008:113) peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.


(35)

14

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik merupakan sekelompok orang yang menjalankan pendidikan melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan.

Peserta didik merupakan suatu komponen pendidikan, peserta didik dapat ditinjau dari berbagai pendekatan antara lain:

1. Pendekatan sosial, peserta didik adalah anggota masyarakat yang sedang disiapkan menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Dalam konteks inilah peserta didik melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-guru dan masyarakat yang ada dilingkungan sekolah. Maka situasi inilah nilai-nilai sosial yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses pembelajaran dan pengalaman langsung.

2. Pendekatan psikologis, peserta didik adalah suatu organisme yang sedang tumbuh dan berkembang.

3. Pendekatan edukatif, pendekatan pendidikan menempatakan peseta didik sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka sistem pendidikan menyeluruh dan terpadu.

2.Penerimaan Siswa Baru

Penerimaan siswa baru adalah sebuah jalur penerimaan siswa dalam lembaga pendidikan dengan suatu ketentuan dan persyaratan tertentu yang sesuai dengan apa yang diharapkan lembaga pendidikan tersebut.

Penerimaan siswa baru pada umumnya dapat melalui jalur tes, non-tes, jalur olah raga dan seni, dan jalur tidak mampu.


(36)

15

1. Jalur non-tes merupakan jalur penerimaan peserta didik baru tanpa tes biasanya hal ini dilakukan dengan berbagai alasan, misalnya siswa diterima karena nilai UAS pada jenjang pendidikan sebelumnya tingggi, karena ia termasuk siswa yang berprestasi dibidang olahraga dan sains, adapula diterima karena ia tergolong siswa dari keluarga yang kurang mampu namun mempunyai prestasi yang baik.

2. Jalur tes merupakan jalur penerimaan peserta didik baru melalui seleksi tes akademik secara tertulis yang meliputi tes bahasa inggris, bahasa indonesia, IPA, adapula tes fisik untuk sekolah-sekolah olahraga serta tes wawancara dan tes IQ.

3. Jalur olahraga dan seni ini diperuntukan bagi siswa yang memilki prestasi olahraga atau seni di tingkat propinsi atau nasional yang ditunjukan dengan piagam prestasi dari instansi-instansi yang kompeten yang bukan diadakan oleh sekolah, yang memiliki persyaratan khusus yaitu memiliki prestasi dan memiliki rapor semester 1 samapai 5 dengan nilai minimum 73 dari masing-masing mata pelajaran.

4. Jalur tidak mampu ini diperuntukan bagi calon peserta didik yang berprestasi namun secara finansial tidak mampu, gratis biaya pendidikan dan sumbangan pengembanagan institusi dengan kuota sekitar 20% dan memiliki persyaratan khusus memiliki nilai rapor dari semester 1 sampai 5 dengan nilai minimal 73 untuk masing-masing mata pelajaran, kartu keluarga, KTP kedua orang tua, rekomendasi dari sekolah.


(37)

16

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan penerimaan siswa baru adalah sebuah jalur penerimaan peserta didik dalam suatu lembaga dengan menggunakan berbagai jalur berupa jalur tes, non-tes, jalur olahraga dan seni dan jalur tidak mampu.

Google 2011. Rakyat Lampung.co.id 29 September 2011

Faktor yang mempengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga kurang mampu terhadap motivasi berprestasi.

a. Motivasi belajar siswa rendah hal ini diduga berkaitan dengan faktor di dalam dan di luar siswa.

Motivasi belajar siswa rendah karena adanya faktor dari dalam seperti motivasi dari diri siswa itu sendiri, sedangkan dari luar keluarga, lingkungan.

b. Fasilitas belajar di rumah dan di sekolah kurang sehingga prestasi belajar siswa tidak maksimal.

fasilitas yang ada di rumah dan sekolah kurang memadai, sehingga prestasi anak tidak maksimal.

c. Kurangnya motivasi dari guru berupa bimbingan belajar pada siswa di kelas.

diduga faktor motivasi dari guru juga mempengaruhi, motivasi berprestasi siswa di kelas.

d. Faktor keadaan ekonomi siswa yang rendah sehingga mempengaruhi motivasi belajar siswa.


(38)

17

faktor ekonomi siswa yang rendahpun mempengaruhi motivasi belajar siswa rendah.

e. Diduga ada pengaruh penerimaan siswa baru melalui perluasan akses pelayanan pendidikan.

4. Akses Pelayan Pendidikan

Pelayanan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan atau suatu kelompok yang terorganisir untuk mengamalkan atau mengabdikan diri sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain atau suatu kelompok. Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi lansung antara seseorang atau suatu kelompok yang terorganisir dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. (Google 2011. Damandiri.or.id. Pelayanan, 29 Agustus 2011).

Menurut Kottler pelayanan merupakan sebagai suatu perbuatan di mana seseorang atau suatu kelompok menawarkan pada kelompok atau orang lain sesuatu yang pada dasarnya tidak berwujud dan produksinya berkaitan atau tidak dengan fisik produk. (http://id.shvoong.com 29 Agustus 2011).

Akses pelayanan pendidikan adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh komponen masyarakat untuk memperoleh pendidikan.

Pelayanan pendidikan merupakan suatu perbuatan seseorang atau suatu kelompok untuk melayani suatu kegiatan di bidang pendidikan guna memperoleh pendidikan yang bermutu, dapat juga berupa pelayanan fasilitas dan sebagainya yang berkaitan dengan pendidikan.


(39)

18

Bentuk-bentuk pelayanan pendidikan yang diupayakan oleh pemerintah yaitu dengan memberikan akses pendidikan gratis, beasiswa.

Potensi sumber daya yang dimiliki mempunyai peluang besar untuk mendukung program nasional tentang perluasan akses pendidikan bagi masyarakat dan cara strategi untuk mencapai bidang tersebut adalah:

a. Pengembangan program-program pendidikan akademik dan profesi. b. Peningkatan kapasitas dan kelembagaan dalam rangka meningkatkan

daya tampung.

c. Peningkatan kerjasama dengan sekolah atau lembaga mitra untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.

d. Peningkatan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk pengembangan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

e. Peningkatan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik melalui beasiswa, pinjaman dana lunak, dan bantuan penelitian.

f. Perluasan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi masyarakat melalui pendidikan berkelanjutan.

(Google .asmalaizza.wordpress.com. Pelayanan, 29 September 2011)

a. Pelayanan Pendidikan Untuk Masyarakat

Masyarakat merupakan kelompok warga negara Indonesia non pemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.


(40)

19

Pelayanan pendidikan untuk masyarakat merupakan pengembangan wadah pendidikan alternatif rakyat. Wadah ini merupakan pendidikan alternatif yang langsung menjalankan proses pendidikan di tengah komunitas terutama komunitas terpinggir (kaum urban, buruh, petani, nelayan dan kelompok masyarakat rentan lainnya.

Keutamaan pendidikan ini adalah mengembangkan sistem pendidikan yang mengacu dan bersumber pada masalah-masalah riil komunitas. Anak didik harus mulai mengenal diri plus lingkungan yang menjadi kebiasaan di lingkungan keluarga misalnya keluarga yang kurang mampu.

Pengembangan sistem pelayanan berbasis kebutuhan rakyat dimaksud adalah menciptakan satu sistem yang bersumber pada persoalan-persoalan kesehatan riil masyarakat setempat.

Google. Siap-bos.blogspot.com, 29 September 2011

Pendidikan berbasis masyarakat merupakan perwujudan demokratisasi pendidikan melalui perluasan pelayanan pendidikan untuk kepentingan masyarakat yang menjadi sebuah gerakan penyadaran masyarakat untuk terus belajar sepanjang hayat dalam mengisi tantangan kehidupan yang berubah-ubah

Secara konseptual, pendidikan berbasis masyarakat adalah model

penyelenggaraan pendidikan yang bertumpu pada prinsip “dari

masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Pendidikan oleh masyarakat artinya masyarakat ditempatkan sebagai subyek/pelaku pendidikan, bukan objek pendidikan.


(41)

20

Adapun pengertian pendidikan untuk masyarakat artinya masyarakat diikutsertakan dalam semua program yang dirancang untuk menjawab kebutuhan mereka.

Menurut undang-undang No. 20 tahun 2003 pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Menurut Galbraith pendidikan berbasis masyarakat merupakan sebagai proses pendidikan dimana individu-individu atau orang dewasa menjadi lebih berkompeten dalam ketrampilan, sikap dan konsep mereka dalam upaya untuk hidup dan mengontrol aspek-aspek lokal dari masyarakatnya melalui partisipasi demokratis.

sedangkan menurut Smith bahwa pendidikan berbasis masyarakat adalah sebuah proses yang didesain untuk memperkaya kehidupan individual dan kelompok dengan mengikutsertakan orang-orang dalam wilayah geografi, atau berbagi mengenai kepentingan umum, untuk mengembangkan dengan sukarela tempat pembelajaran, tindakan dan kesempatanrefleksi yang ditentukan oleh pribadi, sosial, ekonomi, dan kebutuhan politik mereka.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan berbasis masyarakat adalah salah satu pendekatan yang menganggap masyarakat sebagai agen sekaligus tujuan, melihat pendidikan sebagai proses dan menganggap masyarakat sebagai fasilitator yang dapat menyebabkan perubahan menjadi lebih baik.


(42)

21

Dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan berbasis masyarakat yaitu sebagai berikut:

a. Masyarakat berhak menyelenggarakan berbasis masyarakat pada pendidikan formal dan non formal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk kepentingan masyarakat.

b. Penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dan evaluasi pendidikan, serta manajemen dan pendanaannya sesuai dengan standar nasional pendidikan.

c. Dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat bersumber dari penyelenggara, masyarakat, pemerintah daerah dan sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Lembaga pendidikan masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi dana, dan sumber daya lain secara adil dan merata dari pemerintah atau pemerintahan daerah.

(Google. Uharsputra.wordpress.com, 29 September 2011)

Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan yang berkualitas untuk peningkatan sumber daya manusia yaitu:

a. Peningkatan ketersediaan layanan pendidikan formal dan non formal dengan pemenuhan pelayanan minimal dan pencapaian standar nasional pendidikan m elalui pemenuhan sarana prasarana, tenaga pendidikan oleh seluruh lapisan masyarakat.

b. Peningkatan keterjangkauan layanan pendidikan oleh seluruh lapisan masyarakat.


(43)

22

c. Peningkatan mutu pendidikan untuk membangun manusia yang cerdas spritual, cerdas intelektual dan relevansi dengan kebutuhan kehidupan masyaraka.

d. Peningkatan kesetaraan dalam memperoleh pendidikan bermutu yang memperhatikan keberagaman latar belakang sosial, budaya, ekonomi, geografi dan gender.

(http://jemberkab.go.id 29 september 2011).

Adapun syarat-syarat penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan bagi keluarga yang kurang mampu yaitu:

1. Foto Copy Ijazah SMP.

2. Foto 2 x 3 dan 3 x 4 sebanyak 2 lembar. 3. Foto copy akte kelahiran.

4. Kartu pelajar.

5. Surat keterangan tidak mampu dari kelurahan. 5. Pengertian Keluarga

a. Keluarga

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah

lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.

Menurut Soelaeman (2004:17) menyatakan bahwa secara psikologis keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya


(44)

23

pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan diri.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2004:16) keluarga dalam hubungan darah adalah keompok primer yang paling penting dalam masyarakat, sedangkan keluarga dalam hubungan sosial adalah suatu keatuan yang diikat oleh adanya saling berhubung atau interaksi dan saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya, walaupun diantara mereka tidak terdapat hubungan darah.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2004:28) keluarga merupakan suatu institusi yang terbentuk karena ikatan perkawinan antara sepasang suami- istri untuk hidup bersama, seia- sekata, seiring dan setujuan dalam membina mahligai rumah tangga untuk mencapai keluarga sakinah dalam lindungan dan rido Allah SWT didalamnya selain ada ayah dan ibu, juga anak yang menjadi tanggung jawab orang tua.

Pengertian keluarga menurut para ahli:

Keluarga merupakan komunitas terkecil dalam kehidupan masyarakat. Beberpa ahli juga mengatakan keluarga merupakan sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan dan ahli lain mengungkapkan bahwa sekumpulan orang dengan ikatan perkawainan dan ahli lain mengungkapkan bahwa keluarga adalah dua individu atau lebih yang hidup dalam satu rumah tangga.

Duvall dan Logan berpendapat keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk


(45)

24

menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Menurut Abu Ahmadi (2007:108) keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu-individu dan group, dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya.

Sedangkan menurut Manglaya bahwa keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

(Google 2011. wikipedia.Keluarga. 16 Juli 2011)

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang yang mempunyai ikatan perkawinan, kelahiran dan bertujuan untuk mempertahankan budaya, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Ada beberapa tipe keluarga:

1. Keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak.

2. Keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.


(46)

25

3. Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya, keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.

Peranan keluarga dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.

2. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Dari peranan yang terdapat di dalam keluarga di atas maka dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :

a. Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

b. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.


(47)

26

c. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :

1. Fungsi pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.

2. Fungsi sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik. 3. Fungsi perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi

anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.

4. Fungsi perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

5. Fungsi agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.

6. Fungsi ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.


(48)

27

7. Fungsi rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.

8. Fungsi biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.

6. Tinjauan Umum Pengertian Motivasi

a. Motivasi

Motivasi mempunyai peran yang penting dalam upaya belajar. Motivasi merupakan dorongan mental dari seseorang untuk melakukan sesuatu hal untuk memenuhi harapan seseorang. Dorongan mental tersebut yang menjadi penggerak belajar bagi peserta didik. Dorongan mental akan menimbulkan simpati yang menyebabkan peserta didik memiliki keinginan untuk belajar yang kuat. Selain membutuhkan motivasi biaya juga dibutuhkan untuk menunjang pendidikan, apabila peserta didik memiliki motivasi yang kuat tetapi mengalami keterbatasan biaya maka peserta didik tersebut tidak dapat menempuh pendidikan.

Menurut Sardiman (2007:75) motivasi merupakan dorongan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu. Sedangkan menurut M. Risk (2004:11) motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada peserta


(49)

28

didik atau pelajar yang menunjang kegiatan ke arah tujuan-tujuan belajar.

Menurut Suryabrata (2008:101) motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapai suatu tujuan. Dan menurut para ahli lain Gates dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannnya dengan cara tertentu.

Menurut Hamzah B. Uno (2007:1) motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu perubahan dalam diri seseorang untuk mencapai suatu tujuan.

b. Prestasi

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:19) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. Sedangkan menurut Hasan (1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil


(50)

29

pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Menurut Gagne (1985:40) prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Sedangkan menurut Sardiman (2001:46) prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar.

Menurut Tabrani (1991:22) prestasi adalah kemampuan nyata yang dicapai individu dari suatu kegiatan atau usaha. Sedangkan menurut Winkel (1996:165) prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi merupakan suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan.

Google. aadesanjaya.blogspot.com prestasi-belajar 29 September 2011

c. Motivasi Berprestasi

Motivasi Berprestasi merupakan kondisi fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di dalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin).

Sedangkan menurut Hare dan Land (2008:104) motivasi berprestasi adalah motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau standar keahlian. Sementara menurut Heckhausen motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan yang


(51)

30

terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan.

Teori motivasi berprestasi mengemukakan bahwa, manusia pada hakikatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain. Teori ini memiliki sebuah pandangan (asumsi) bahwa kebutuhan untuk berprestasi itu adalah suatu yang berbeda dan dapat dan dapat dibedakan dari kebutuhan-kebutuhan yang lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi yaitu seseorang dianggam memiliki motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain.

Ada tiga jenis kebutuhan manusia menurut Mc Clelland (2008:107), yaitu kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk kekuasaan, dan kebutuhan untuk berafiliasi.

1. Kebutuhan akan prestasi / pencapaian

Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan, menguasai berbagai keahlian, atau memiliki standar yang tinggi. Orang yang memiliki n-ach tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantangan baru dan mencari tingkat kebebasan yang tinggi.


(52)

31

2. Kebutuhan akan kekuasaan

Kebutuhan ini didasari oleh keinginan seseorang untuk mengatur atau memimpin orang lain. Menurut Mclelland, ada dua jenis kebutuhan akan kekuasaan, yaitu pribadi dan sosial.

Contoh kekuasaan pribadi adalah seorang pemimpin perusahaan yang mencari posisi lebih tinggi agar bisa mengatur orang lain dan mengarahkan ke mana perusahaannya akan bergerak.

Sedangkan kekuasaan sosial adalah kekuasaan yang misalnya dimiliki oleh pemimpin seperti Nelson Mandela, yang memiliki kekuasaan dan menggunakan kekuasaannya tersebut untuk kepentingan sosial, seperti misalnya perdamaian.

3. Kebutuhan akan afiliasi / keanggotaan

Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang didasari oleh keinginan untuk mendapatkan atau menjalankan hubungan yang baik dengan orang lain. Orang merasa ingin disukai dan diterima oleh sesamanya.

B. Kerangka Pikir

Setelah dilakukan penguraian terhadap beberapa pengertian dan konsep yang akan membatasi penelitian ini, maka kerangka pikir merupakan instrument yang memberikan penjelasan bagaimana upaya penulis memahami pokok masalah, maka penulis mengambil beberapa faktor yang mempengaruhi penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan


(53)

32

yaitu, faktor motivasi belajar siswa rendah, fasilitas belajar di rumah dan di sekolah rendah, kurangnya motivasi dari guru, faktor ekonomi, di duga pengaruh penerimaan siswa baru melalui perluasan akses pelayanan pendidikan.

Gambar 1.Kerangka Pikir Pengaruh Penerimaan Siswa Baru Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Terhadap Motivasi Berprestasi Di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2011-2012.

keterangan: garis hubungan

C. Hipotesis

Berdasarkan masalah, teori dan kerangka pikir, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah: “ Terdapat pengaruh penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga kurang mampu terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2011-2012.

Pengaruh penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam

membantu keluarga kurang mampu, yaitu:

a. Motivasi belajar b. Fasilitas belajar c. Motivasi dari guru. d. Ekonomi keluarga

Akses pelayanan pendidikan, yaitu:

a. Berpengaruh

b. Kurang Berpengaruh c. Tidak berpengaruh


(54)

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriftif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk membuat deskripsi, atau lukisan secara sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sesuai dengan pendapat Mohamad Ali, disebutkan bahwa, Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Mohammad. Ali, 1987: 32).

Jadi metode Deskriptif adalah metode penelitian ilmiah yang ditujukan pada pemecahan masalah yang ada pada situasi sekarang, yang dilakukan dengan pengumpulan data, klasifikasi, analisis pengolahan data dan membuat kesimpulan, dengan tujuan untuk membuat gambaran sehingga suatu keadaan yang diselidiki menjadi objektif.

Berdasarkan pendapat diatas, maka metode deskriptif dalam penelitian ini bertujuan memaparkan atau menggambarkan tentang hubungan antara penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri 8 Bandar Lampung.


(55)

34

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998:102). Sedangkan menurut Mohammad Ali (1987: 32) Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian baik berupa manusia, benda peristiwa atau berbagai gejala yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau meransang keberhasilan dalam penelitiana.

Populasi adalah kelompok yang menarik peneliti, di mana kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan objek untuk menggeneralisasikan hasil penelitian. Berdasarkan pengertian di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri 8 Bandar Lampung.

Tabel 3. Jumlah Siswa/Siswi SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012.

No Kelas Jumlah Siswa

1 X 1 12

2 X 2 11

3 X 3 28

4 X 4 5

5 X 5 12

6 X 6 6

7 X 7 14

8 X 8 20

Jumlah Seluruh Siswa 108


(56)

35

2. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota yang diambil dari keseluruhan obyek yang akan diteliti serta dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu.

Dalam penelitian ini di dapat 108 anak yang diterima melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dan akan diambil 25% anak dari keseluruhan anak. Jadi anak yang akan dijadikan sampel sebanyak 27 orang.

C. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:96) “ Variabel penelitian adalah objek suatu penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Jadi, variabel adalah suatu yang mempunyai nilai, dan yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat, yaitu:

a. Variabel bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian Ini adalah pengaruh penerimaan siwa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalm membantu keluarga kurang mampu terhadap motivasi berprestasi. b. Variabel Terikat ( Y )

Variabel terikat dalam peneltian ini adalah penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga kurang mampu terhadap motivasi berprestasi.


(57)

36

2. Defenisi Operasional Variabel a. Variabel X

Definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi (Suryabrata, 2010:29)

Yang mempengaruhi penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan adalah:

Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan adalah Motivasi belajar, fasilitas belajar, moivasi dari guru dan ekonomi keluarga.

Sedangkan indikatornya adalah: 1. Motivasi belajar

2. Fasilitas belajar 3. Motivasi dari guru 4. Ekonomi keluarga

a. Motivasi belajar siswa rendah hal ini diduga berkaitan dengan faktor di dalam dan di luar siswa. Motivasi belajar siswa rendah karena adanya faktor dari dalam seperti motivasi dari diri siswa itu sendiri, sedangkan dari luar keluarga, lingkungan.

b. Fasilitas belajar di rumah dan di sekolah kurang sehingga prestasi belajar siswa tidak maksimal. Fasilitas yang ada di rumah dan sekolah kurang memadai, sehingga prestasi anak tidak maksimal.


(58)

37

c. Kurangnya motivasi dari guru berupa bimbingan belajar pada siswa di kelas. Diduga faktor motivasi dari guru juga mempengaruhi, motivasi berprestasi siswa di kelas.

d. Faktor keadaan ekonomi siswa yang rendah sehingga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Faktor ekonomi siswa yang rendahpun mempengaruhi motivasi belajar siswa rendah.

e. Diduga ada pengaruh penerimaan siswa baru melalui perluasan akses pelayanan pendidikan.

b. Variabel Y

Definisi dari variabel yang mempengaruhi oleh variabel bebas dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga kurang mampu terhadap motivasi berprestasi dengan ukuran:

a. Berpengaruh

b. Kurang berpengaruh c. Tidak berpengaruh

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang terpercaya dipergunakan berbagai macam teknik pengumpulan data, data penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang terbagi dalam dua golongan besar yaitu:


(59)

38

1. Teknik Pokok

a. Angket

Teknik angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat sejumlah pertanyaan yang diajukan responden. Dengan maksud menjaring data dan imformasi lansung dari responden yang bersangkutan. Angket yang berisi daftar pertanyaan yang secara tertulis terdiri dari item-item pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian.

Sasaran angket adalah siswa baru yang diterima melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan di SMA 8 Bandar Lampung.

2. Tehnik Penunjang

a. Wawancara

Teknik pokok dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara. Dengan wawancara inilah penulis memperoleh imformasi yang diinginkan secara lansung melalui tanya jawab dan bertatap muka dengan imforman sehingga imformasi yang diperoleh menjadi lebih jelas.

b. Dokumentasi

Dalam penelitian ini penggunaan tehnik dokumentasi adalah sebagai bukti yang mendukung keterangan-keterangan dan fakta-fakta yang berhubungan dengan objek.


(60)

39

c. Teknik Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang teori yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dalam penelitian, yaitu dengan cara membaca, serta mencatat berbagai macam literatur yang mendukung terhadap masalah yang diteliti.

E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:160), validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”

Untuk menemukan validitas item, penulis menggunakan content validity atau melalui kontrol lansung terhadap teori-teori yang melahirkan indikator-indikator dengan cara berkonsultasi dengan para pembimbing. Dan dilakukan revisi sesuai dengan keperluan.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimio Arikunto (1998:160), Reliabilitas menunjukan pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Untuk membuktikan kemantapan data maka akan diadakan uji coba angket reliabilitas menunjukan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpulan data instrumen tersebut sudah baik.


(61)

40

Menurut Sutrisno Hadi (1989:294), adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan angket untuk uji coba kepada 10 orang diuar responden. 2. Hasil uji coba dikelompokan dalam item genap dan item ganjil

3. Selanjutnya mengkorelasikan kelompok genap dan kelompok ganjil dengan menggunakan rumus Produc Moment yaitu:

rxy

  

 

 

                  

N y y N x N y x xy 2 2 2 2 x Dimana :

rxy = hubungan variabel X dan Y

X = Variabel bebas Y = Variabel terikat N = Jumlah responden

4. Kemudian dicari reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Spear brown (Sutrisno Hadi, 2008: 37) agar diketahui koofisien seluruh item yaitu :

rxy =

 

 

rgg rgg  1 2 Dimana :

rxy = Kooefisien reliabilitas seluruh tes rgg = Koofisen korelasi item ganjil genap


(62)

41

Adapun kriteria realibel (Manase mallo, 1986:139) adalah sebagai berikut: 0,90-1,00 = Reliabilitas tinggi

0,50- 0,89 = Reliabilitas sedang 0,00- 0,49 = Reliabilitas rendah

F. Teknik Analisis Data

Tindak lanjut dari pengumpulan data adalah menganalisis data. Dalam peneletian ini menggunakan suatu analisis data kualitatif yaitu dengan menguraikan kata-kata dalam kalimat serta angka secara sistematis, selanjutnya menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi, yaitu:

I = K

NR

NT

Dimana : I = Interval

NT = Nilai Tertinggi NR = Nilai Terendah K = Kategori

Kemudian untuk mengetahui tingkat persentase (Mohammad Ali, 1993:184) digunakan rumus sebagai berikut :

P = x100%

N F

Dimana :

P = bersarnya persentase

F = jumlah alternatif seluruh item


(63)

42

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh maka di pergunakan rumus Chi Kwadrat :

Eij Eij Oij X K i j B j i 2

2 

 

Keterangan :

2

X = Chi Kwadrat

B

j i

= Jumlah baris

K

i j

= Jumlah kolom

Oij = Frekuensi pengamatan Eij = Frekuensi yang diharapkan (Sudjana, 1966:280)

Selanjutnya data akan diuji dengan menggunakan rumus koefisien kontingensi yaitu : n X X C

2 2

Keterangan :

C = Koefisien kontingensi X2 = Chi kwadrat

n = Jumlah sampel

m m


(64)

43

Keterangan :

m = harga minimum antara banyak baris dan kolom dengan kreteria uji pengaruh makin dekat harga Cmaks makin besar derajat asosiasi antara faktor. (Sutrisno Hadi, 1989 :317).

untuk mengetahui derajat keeratan pengaruh dapat dilihat pada kriteria pengaruh sebagai berikut :

0,90 – 1,00 = Hubungan sangat tinggi 0,50 – 0,89 = Hubungan tinggi

0,21 – 0,49 = Hubungan sedang 0,00 – 0,21 = Hubungan rendah (Sudjana, 2005 : 192)

Untuk menafsirkan banyaknya persentase (Suharsini Arikunto, 1998:196) yang diperoleh digunakan kriteria sebagai berikut :

76 % - 100 % = Baik 56 % - 75 % = Cukup 40 % - 55 % = tidak baik


(1)

1. Teknik Pokok a. Angket

Teknik angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat sejumlah pertanyaan yang diajukan responden. Dengan maksud menjaring data dan imformasi lansung dari responden yang bersangkutan. Angket yang berisi daftar pertanyaan yang secara tertulis terdiri dari item-item pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian.

Sasaran angket adalah siswa baru yang diterima melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan di SMA 8 Bandar Lampung. 2. Tehnik Penunjang

a. Wawancara

Teknik pokok dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara. Dengan wawancara inilah penulis memperoleh imformasi yang diinginkan secara lansung melalui tanya jawab dan bertatap muka dengan imforman sehingga imformasi yang diperoleh menjadi lebih jelas.

b. Dokumentasi

Dalam penelitian ini penggunaan tehnik dokumentasi adalah sebagai bukti yang mendukung keterangan-keterangan dan fakta-fakta yang berhubungan dengan objek.


(2)

c. Teknik Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang teori yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dalam penelitian, yaitu dengan cara membaca, serta mencatat berbagai macam literatur yang mendukung terhadap masalah yang diteliti.

E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:160), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen” Untuk menemukan validitas item, penulis menggunakan content validity atau melalui kontrol lansung terhadap teori-teori yang melahirkan indikator-indikator dengan cara berkonsultasi dengan para pembimbing. Dan dilakukan revisi sesuai dengan keperluan.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimio Arikunto (1998:160), Reliabilitas menunjukan pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik”. Untuk membuktikan kemantapan data maka akan diadakan uji coba angket reliabilitas menunjukan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpulan data instrumen tersebut sudah baik.


(3)

Menurut Sutrisno Hadi (1989:294), adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan angket untuk uji coba kepada 10 orang diuar responden. 2. Hasil uji coba dikelompokan dalam item genap dan item ganjil

3. Selanjutnya mengkorelasikan kelompok genap dan kelompok ganjil dengan menggunakan rumus Produc Moment yaitu:

rxy

  

 

 

                  

N y y N x N y x xy 2 2 2 2 x Dimana :

rxy = hubungan variabel X dan Y

X = Variabel bebas Y = Variabel terikat N = Jumlah responden

4. Kemudian dicari reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Spear brown (Sutrisno Hadi, 2008: 37) agar diketahui koofisien seluruh item yaitu :

rxy =

 

 

rgg rgg  1 2 Dimana :

rxy = Kooefisien reliabilitas seluruh tes rgg = Koofisen korelasi item ganjil genap


(4)

Adapun kriteria realibel (Manase mallo, 1986:139) adalah sebagai berikut: 0,90-1,00 = Reliabilitas tinggi

0,50- 0,89 = Reliabilitas sedang 0,00- 0,49 = Reliabilitas rendah F. Teknik Analisis Data

Tindak lanjut dari pengumpulan data adalah menganalisis data. Dalam peneletian ini menggunakan suatu analisis data kualitatif yaitu dengan menguraikan kata-kata dalam kalimat serta angka secara sistematis, selanjutnya menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi, yaitu:

I = K

NR NT

Dimana : I = Interval

NT = Nilai Tertinggi NR = Nilai Terendah K = Kategori

Kemudian untuk mengetahui tingkat persentase (Mohammad Ali, 1993:184) digunakan rumus sebagai berikut :

P = x100% N

F Dimana :

P = bersarnya persentase

F = jumlah alternatif seluruh item


(5)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh maka di pergunakan rumus Chi Kwadrat :

Eij Eij Oij X K i j B j i 2 2 

 

Keterangan : 2

X = Chi Kwadrat

B

j i

= Jumlah baris

K

i j

= Jumlah kolom

Oij = Frekuensi pengamatan Eij = Frekuensi yang diharapkan (Sudjana, 1966:280)

Selanjutnya data akan diuji dengan menggunakan rumus koefisien kontingensi yaitu : n X X C

2 2

Keterangan :

C = Koefisien kontingensi X2 = Chi kwadrat

n = Jumlah sampel

m m Cmaks 1


(6)

Keterangan :

m = harga minimum antara banyak baris dan kolom dengan kreteria uji pengaruh makin dekat harga Cmaks makin besar derajat asosiasi antara faktor. (Sutrisno Hadi, 1989 :317).

untuk mengetahui derajat keeratan pengaruh dapat dilihat pada kriteria pengaruh sebagai berikut :

0,90 – 1,00 = Hubungan sangat tinggi 0,50 – 0,89 = Hubungan tinggi

0,21 – 0,49 = Hubungan sedang 0,00 – 0,21 = Hubungan rendah (Sudjana, 2005 : 192)

Untuk menafsirkan banyaknya persentase (Suharsini Arikunto, 1998:196) yang diperoleh digunakan kriteria sebagai berikut :

76 % - 100 % = Baik 56 % - 75 % = Cukup 40 % - 55 % = tidak baik


Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DI SMA NEGERI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 17 68

PENGARUH PERENCANAAN PEMBELAJARAN, PERSEPSI GURU TENTANG PAIKEM, DAN PENGAWASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 106

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURU TERHADAP MINAT SISWA MENURUT PERSEPSI SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 88

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURU TERHADAP MINAT SISWA MENURUT PERSEPSI SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 28 104

PENGARUH PEMANFAATAN AKSES INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 79

PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 38

PELAYANAN HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN PADA SISWA KURANG MAMPU Pelayanan Hak Mendapatkan Pendidikan Pada Siswa Kurang Mampu (Studi Kasus Pelaksanaan Program Sintawati Di Sma Negeri 1 Gondang Kabupaten Sragen).

0 5 9

PELAYANAN HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN PADA SISWA KURANG MAMPU Pelayanan Hak Mendapatkan Pendidikan Pada Siswa Kurang Mampu (Studi Kasus Pelaksanaan Program Sintawati Di Sma Negeri 1 Gondang Kabupaten Sragen).

0 2 16

NASKAH PUBLIKASI PENGELOLAAN KARAKTER SISWA DARI KELUARGA KURANG MAMPU DI Pengelolaan Karakter Siswa Dari Keluarga Kurang Mampu Di Sdn 1 Pabelan.

0 3 16

Pengambilan Keputusan tentang Penerimaan Peserta Didik Baru di SMP Negeri 4 Pacitan Tahun Pelajaran 2011/2012 Pengambilan Keputusan Penerimaan Peserta Didik SMP Negeri 4 Pacitan Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 19