PENGARUH PEMANFAATAN AKSES INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PEMANFAATAN AKSES INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X

SMA NEGERI 1 TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

SAMAI FATHURRAHMAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan akses internet terhadap prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Talangpadang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang yang berjumlah 252 siswa dan sampel yang diambil sebanyak 96 siswa dengan menggunakan teknik Proforsional Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner dan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus statistik t dengan model Regresi Linear Sederhana.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa : 1) Ada pengaruh pemanfaatan akses internet dalam kerelevansian internet sebagai sumber belajar terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012 yang ditunjukkan dengan nilai rx12 = 0,40. 2) Ada pengaruh

pemanfaatan akses internet dalam kemudahan informasi internet sebagai sumber belajar terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012 yang ditunjukkan dengan nilai rx22 =

0,41. 3) Ada pengaruh pemanfaatan akses internet dalam intensitas akses internet sebagai sumber belajar terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012 yang ditunjukkan dengan nilai rx32 = 0,35


(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF INTERNET ACCESS USE TOWARD GEOGRAPHY LEARNING RESULTS OF GRADE X STUDENTS IN

STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 IN TALANGPADANG IN ACADEMIC YEAR 2011/2012

By

SAMAI FATHURRAHMAN

The objective of this research was to find out the influence of using internet access to geography learning results of students in grade X in State Senior High School 1 in Talangpadang. This research used ex post facto method. Population was 252 students of Grade X in State Senior High School 1 in Talangpadang. Samples were 96 respondents and taken using proportional simple random sampling. Data were collected using questionnaire and interview. Data were analyzed using t statistic formula with simple linier regression.

The results were: 1) There were influences of the internet access use with internet material relevance as learning source to geography students’ learning results in Grade X in State Senior High School 1 in Talangpadang in academic year 2011/2012, and this was indicated by value of rx12 = 0.40. 2) There were

influences of the internet access use in terms of the internet information easiness as learning source to geography students’ learning results in Grade X in State Senior High School 1 in Talangpadang in academic year 2011/2012, and this was indicated by value of rx22 = 0.41. 3) There were influences of the internet access

use in term of internet access intensity as learning source to geography students’ learning results in Grade X in State Senior High School 1 in Talangpadang in academic year 2011/2012, and this was indicated by value of rx32 = 0.35.


(3)

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ……… 15 2. Diagram Alir Pengaruh Pemanfaatan Akses Internet terhadap

Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMAN 1 Talangpadang

Tahun Pelajaran 2011/2012 ……… 29 3. Peta Lokasi SMAN 1 Talangpadang Kecamatan Talangpadang

Kabupaten Tanggamus Lampung Tahun 2012 ……….. 56 4. Denah Ruang SMAN 1 Talangpadang Tanggamus Tahun 2012 ….. 61


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Kegunaan Penelitian ... 9

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 11

1. Pemanfaatan Akses Internet ... 11

2. Prestasi Belajar ... 25

3. Hasil Penelitian yang Relevan ... 27

B. Kerangka Pikir ... 27

C. Hipotesis ... 29

III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel ... 32

C. Variabel Penelitian ... 33

D. Definisi Operasional Variabel ... 34

1. Pemanfaatan Akses Internet ... 34

2. Prestasi Belajar Geografi ... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ... 45

1. Observasi ... 45

2. Angket ... 45

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 45

1. Uji Validitas ... 45

2. Uji Reabilitas ... 48

3. Tingkat Kesukaran ... 50

4. Daya Pembeda ... 50


(6)

H. Uji Kelinearan dan Keberartian Regresi ... 53

I. Uji Hipotesis ... 55

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Tempat Penelitian ... 56

1. Lokasi Penelitian ... 56

2. Gambaran Singkat SMA Negeri 1 Talangpadang ... 58

3. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Talangpadang ... 60

4. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Talangpadang ... 60

5. Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Talangpadang ... 61

6. Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Talangpadang ... 61

B. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 63

1. Uji Normalitas ... 63

2. Uji Homogenitas ... 63

C. Hasil Uji Keberartian dan Kelinearan Regresi ... 64

1. Uji keberartian dan kelinearan variabel X1 terhadap Y ... 64

2. Uji keberartian dan kelinearan variabel X2 terhadap Y ... 64

3. Uji keberartian dan kelinearan variabel X3 terhadap Y ... 65

D. Pengujian Hipotesis ... 65

E. Pembahasan ... 69

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 81 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Jumlah Komputer berfasilitas internet kelas X di SMAN 1 Talangpadang…4 2. Hasil Nilai UAS Mata Pelajaran Geografi Kelas X Semester Ganjil

Tahun Pelajaran 2011/2012 ………. 7 3. Jumlah Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Talangpadang

Tahun Pelajaran 2011/2012 ………. 31 4. Perhitungan Jumlah Sampel untuk masing-masing Kelas ………32 5. Kisi-kisi Kuisioner Penelitian ……….. 43 6. Hasil Uji Validitas untuk Variabel X Pemanfaatan Akses Internet ………. 45 7. Hasil Uji Validitas untuk Variabel Y Prestasi Belajar Geografi ………….. 46 8. Hasil Uji Reliabilitas ……… 48 9. Daftar Analisis Varians (ANAVA) ………... 53 10. Jumlah dan Nama Bangunan SMA Negeri 1 Talangpadang ……… 57 11.Hasil Uji Normalitas ………. 60


(8)

PENGARUH PEMANFAATAN AKSES INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X

SMA NEGERI 1 TALANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh

SAMAI FATHURRAHMAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(9)

PENGARUH PEMANFAATAN AKSES INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X

SMA NEGERI 1 TALANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

SAMAI FATHURRAHMAN Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(10)

(11)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahhirobbil ‘alamin, berlandaskan syukur kepada Allah SWT,

kupersembahkan karya ini kepada:

Ayah dan Ibuku tercinta, yang telah tulus dan ikhlas membesarkan dan mendidikku dengan limpahan cinta dan kasih sayang, selalu memberikan dukungan dan semangat, serta tak henti-hentinya berdoa demi keberhasilanku

Abang dan Adikku tersayang, yang senantiasa memberikan semangat serta doa demi kesuksesanku


(12)

(13)

MOTTO

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah

hati menjadi tenteram. (Qs. Ar-Ra’d: 28)

Kesempurnaan manusia terdiri dari tiga hal yaitu ilmu, sikap, dan perbuatan.

Ilmu akan membentuk sikap dan sikap akan mendorong perbuatan


(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gisting Kabupaten Tanggamus pada tanggal 1 Mei 1990, sebagai anak pertama dari dua bersaudara, pasangan Bapak Saad Suprapto dan Ibu Mainani Amran.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 1 Kedaloman Kecamatan Gunung Alip Kabupaten Tanggamus pada tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri 1 Gisting Kabupaten Tanggamus pada tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri diselesaikan di SMA Negeri 1 Talangpadang pada tahun 2008.

Pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN. Pada tanggal 11 – 16 Juni 2012, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Provinsi Jawa Barat. Pada Tanggal 1 Juli – 28 September 2011, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Sekincau Desa Sekincau Kecamatan Sekincau Lampung Barat. Penulis pernah aktif dalam organisasi intra dan ekstra kampus seperti dalam organisasi Forum Pembinaaan dan Pengkajian Islam (FPPI) FKIP


(15)

Universitas Lampung sebagai Kepala Bidang Sosial Masyarakat tahun 2010-2011 dan Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Tanggamus (IMAMTA) sebagai Sekretaris Umum tahun 2010-2012.


(16)

SANWACANA

Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Akses Internet terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X di

SMA Negeri 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2011/2012” ini merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak Drs. Hi. Sudarmi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik dan Bapak Dedy Miswar, S.Si., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang keduanya telah banyak memberikan arahan, saran, dan nasehat, selama membimbing Penulis, serta Bapak Dr. Hi. Pargito, M.Pd., selaku Dosen Pembahas yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis juga menyadari terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, tidak lupa juga Penulis mengucapkan terima kasih kepada:


(17)

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah mengesahkan skripsi ini. 2. Bapak Dr. M. Toha B.S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang mengurusi bidang akademik di fakultas.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang mengurusi bidang sarana dan prasarana di fakultas.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang mengurusi bidang kemahasiswaan di fakultas.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah membimbing dan membina penulis selama menyelesaikan studi.

7. Seluruh dosen Pendidikan Geografi yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menyelesaikan studi.

8. Ibu Hj. Widarnis, S.Pd., M.M., selaku Kepala SMA Negeri 1 Talang Padang yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.

9. Bapak Bayu Widio Purnomo, S.Pd., selaku guru Geografi SMA Negeri 1 Talang Padang atas kesempatan dan bantuannya kepada penulis dalam melaksanakan penelitian di sekolah.


(18)

memberikan do’a dan dukungan

11.Saudara-saudara seperjuangan di Pendidikan Geografi angkatan 2008 yang telah memberikan semangat, dukungan, dan bantuannya dalam keberhasilan studi penulis.

12.Keluarga Besar Pendidikan Geografi Universitas Lampung yang telah memotivasi penulis dalam kebersamaan dan kekeluargaannya.

13.Keluarga besar PPL SMP Negeri 1 Sekincau Lampung Barat yang dalam kebersamaannya membuka mata hati penulis akan makna pendidikan sejati. 14.Saudara-saudara seperjuangan kemahasiswaan UKMF FPPI FKIP Universitas

Lampung dan IMAMTA Tanggamus atas kekeluargaan dan kebersamaannya. 15.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kebaikan dan balasan atas segala bantuan dan kebersamaannya yang telah diberikan kepada penulis. Demikian juga halnya dalam penulisan skrispsi ini, penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan. Semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi kita semua. Aamin Ya Robbal ‘alamin.

Bandar Lampung, Mei 2013 Penulis,


(19)

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini:

1. Nama : Samai Fathurrahman

2. NPM : 0813034045

3. Program Studi : Pendidikan Geografi

4. Jurusan/ Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Universitas Lampung 5. Alamat : Jl. Purnawirawan I Tulungsalak Langkapura

Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Mei 2013

Samai Fathurrahman NPM. 0813034045


(20)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan pilar penting pembangunan kehidupan masyarakat Indonesia. Sesuai dengan salah satu tujuan negara Republik Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa maka pendidikan bertujuan menjadi modal gerak kebangkitan generasi terbaik bangsa lewat sistem yang dibuatnya. Menurut Nursid Sumaatmadja (1998: 22), hakikat pendidikan adalah salah satu proses yang berlandaskan usaha sadar tujuan yang kegiatannya diarahkan untuk pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian proses pendidikan itu berwawasan kepentingan anak didik sebagai individu dan sekaligus sebagai anggota masyarakat.

Pendidikan di Indonesia harus lebih adaptif terhadap perubahan zaman. Hal tersebut ditandai dengan adanya perubahan pembaharuan maupun eksperimen guna mencari kurikulum, sistem pendidikan, dan metode yang efektif dan efisien dalam penerapannya. Untuk mencapainya diperlukan usaha yang dimotivasi oleh sesuatu yang dicita-citakan seperti kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Akhirnya era globalisasi sekarang yang banyak menerapkan sistem teknologi informasi ini berdampak pada perubahan di sektor pendidikan.


(21)

2

Pemanfaatan teknologi informasi digunakan juga oleh sektor pendidikan dalam memperkuat model pembelajaran konvensional melalui pengayaan konten-konten dan pengembangan teknologi pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan ini salah satunya dilakukan dengan mengembangkan media pembelajaran yang mengkomunikasikan isi pelajaran dan pendidikan dari kurikulum yang dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi verbal dan visual. Dengan pemanfaatan media pembelajaran, siswa akan dibawa pada pengalaman belajar yang mengesankan yang menimbulkan keaktifan dan kreativitas siswa. Media pembelajaran juga melibatkan siswa dalam merumuskan konsep sendiri dan keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut. Pemanfaatan media pembelajaran dalam pendidikan tersebut dapat dicontohkan dalam pemanfaatan internet yang ditujukan pada peningkatan kualitas pendidikan.

SMA Negeri 1 Talangpadang merupakan salah satu sekolah yang memanfaatkan fasilitas internet. Penggunaan teknologi internet dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sebagai usaha peningkatan mutu pendidikan yang berwawasan iman dan teknologi. Pemanfaatan internet di sekolah yang dimulai sejak 2008 ini terlihat dengan adanya website resmi sekolah yang memuat informasi terkini kegiatan sekolah seperti seleksi masuk sekolah negeri dan kegiatan ekstra kulikuler siswa untuk disebarluaskan ke masyarakat. Penggunaan webside ini berguna dalam kegiatan belajar mengajar karena juga memanfaatkan fasilitas e-learning pada beberapa pelajaran tertentu untuk menyampaikan materi pada siswa.


(22)

Bagi para pengajar, mengakses internet digunakan sebagai usaha pencarian referensi tambahan bahkan menjadi rujukan utama kegiatan belajar. Melalui internet, diharapkan siswa juga dapat mengakses materi pelajaran yang masih belum dimengerti dan menambah materi baru yang belum pernah diajar di kelas. Penggunaan internet ini secara jaringan dapat dengan bebas dilakukan disemua area sekolah. Namun untuk memfasilitasi penggunaan yang lebih aman dan nyaman, penggunaan lebih lengkap dilakukan di ruang laboratorium komputer sekolah berbasis jaringan kabel (LAN). Adapun data fasilitas internet dalam ruang laboratorium adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Jumlah Komputer Laboratorium berfasilitas Internet Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Komputer

1 X1 32

40 unit komputer di fasilitasi internet

2 X2 33

3 X3 32

4 X4 34

5 X5 32

6 X6 32

7 X7 32

8 X8 32

Sumber : Hasil Wawancara guru Komputer Kelas X SMA Negeri 1 Talangpadang Tahun Pelajaran 2011/2012

Penggunaan internet di laboratorium SMA Negeri 1 Talangpadang kenyataannya tidak bisa diakses bebas setiap hari mengingat penggunaan komputer untuk keperluan pelajaran komputer saja. Untuk itu sebagai tambahan diberikan pula fasilitas lain khusus berbasis Wi-Fi yang bersumber di kantor guru dan kelas X.2 sebagai kelas berbasis IT yang jaringannya menyebar ke tiap-tiap kelas dengan menggunakan sarana internet jenis laptop, notebook, dan tablet atau telepon genggam yang dilengkapi sarana browsing, men-download dan meng-upload


(23)

4

konten internet. Selanjutnya, kegiatan internet siswa juga dilakukan lewat pemanfaatan warung internet (warnet) yang tersebar di lingkungan Kecamatan Talangpadang dan sekitarnya serta lewat Modem Internet berbasis operator seluler.

Dari observasi dan wawancara dalam penelitian pendahuluan dengan Guru Mata Pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Talangpadang Pak Bayu Widyo Purnomo, S.Pd. didapatkan informasi bahwa masih terbatasnya sumber belajar cetak yang menarik dan interaktif dalam kegiatan belajar geografi di sekolah. Selain itu, pemanfaatan lingkungan belajar geografi berupa pembelajaran out-door juga dirasa belum maksimal dilakukan oleh guru dan sekolah. Hal inilah yang diduga membuat siswa dalam pengerjaan tugas belajar di luar sekolah para memanfaatkan akses internet baik pada lingkungan sekolah dengan fasilitas Wi-Fi dan keberadaan warung internet di lingkungan luar sekolah.

Penggunaan internet oleh siswa disebabkan oleh beragamnya fungsi-fungsi yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran. Sus Ahmad Joing dalam Pawit M. Yusuf (2010:35) mengemukakan keunggulan dari media internet seperti mudah, cepat dan tepat, kerahasiaan, efisien dan efektif, dan teknologi informasi terbaru. Internet menyajikan berbagai kemudahan bagi pengguna untuk mengoperasikannya. Dengan program Windows pengguna hanya perlu untuk mengklik tombol (simbol sesuai kebutuhan dan berbagai aplikasi telah dapat dijalankan) dan keseluruhan waktu yang digunakan dalam untuk proses ini hanya dalam hitungan detik. Pemakai hanya perlu mengetikkan alamat tujuan pada kontak alamat tersebut, lalu menuliskan pesan atau langsung memilih file yang akan dikirim kemudian mengklik tombol send maka seluruh data akan dikirim.


(24)

Bagi SMA Negeri 1 Talangpadang, hadirnya internet telah menunjang efektivitas dan efisiensi operasional sekolah, terutama perannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan bagi perkembangan belajar mengajar. Pengiriman data melalui internet berlangsung cepat karena langsung dikirim dari komputer sehingga langsung dikirim dalam bentuk data. Apabila pengiriman mengalami kecacatan, maka akan membutuhkan pengulangan. Bagi siswa SMA Negeri 1 Talangpadang, melalui media internet siswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan terbaru yang dibutuhkan dengan cepat secara aktif dan mandiri. Internet juga mampu menghemat tenaga dan biaya dalam pencarian suatu materi, bahkan materi yang didapat lebih interaktif dan berasal langsung dari ahlinya. Hal ini menjadi nilai tersendiri bagi pemenuhan materi pelajaran.

Menurut Rusman (2012: 321), kelebihan dari internet adalah guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu, siswa dapat lebih aktif dan mandiri, dan siswa dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan secara lebih luas. Sedangkan kekurangan internet adalah internet kecenderungan mengabaikan aspek psikomotorik atau aspek sosial dan sebaliknya tumbuhnya aspek komersial, proses pembelajaran cenderung berupa pelatihan, siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal, serta banyaknya pengaruh negatif dari alamat situs yang cenderung merusak moral dan menyita waktu seperti situs pornografi, game online dan sebagainya. Hal ini justru bisa mengakibatkan lebih menurunkan prestasi siswa.


(25)

6

Indra Hasan (2010) dalam hasil penelitiannya mengemukakan adanya hubungan antara pemanfaatan internet sebagai sumber belajar geografi dengan prestasi belajar mahasiswa di Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Lampung. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan sebelumnya pada Siswa Kelas X Mata Pelajaran Geografi Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 di SMA Negeri 1 Talangpadang, didapatkan data sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil Nilai UAS Mata Pelajaran Geografi Kelas X Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Interval Frekuensi Siswa

X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8

1 Nilai ≥ 60 Tuntas 30 20 20 20 19 21 16 6

2 Nilai < 60 Belum Tuntas 2 13 14 14 13 11 16 27

Jumlah 32 33 32 34 32 32 32 32

Sumber : Dokumentasi Nilai Guru Mata Pelajaran Geografi Kelas X SMA Negeri 1 Talangpadang Tahun Pelajaran 2011/2012

Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 252 siswa yang berasal dari 8 kelas memiliki jumlah siswa dengan kriteria lulus nilai sesuai KKM (Kriteria Ketuntasan Mengajar) sebesar 60 atau lebih sebanyak 132 siswa (52%) dan jumlah siswa dengan kriteria lulus nilai sesuai KKM (Kriteria Ketuntasan Mengajar) sebesar kurang dari 60 sebanyak 120 siswa (48%). Dari data tersebut jumlah siswa yang telah lulus KKM dan belum lulus KKM memiliki rentang jumlah siswa yang tidak berjauhan antara 52% dan 48% mengindikasikan bahwa pembelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Talangpadang secara umum terbilang masih belum berhasil.

Nilai dari UAS yang tidak terlalu baik di atas mencerminkan bahwa pelaksanaan pembelajaran geografi dikatakan belum terlalu berhasil. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kegagalan penerapan belajar geografi yang hanya konvensional


(26)

saja atau penggunaan internet yang salah diartikan oleh siswa. P.M. Valkenburg dan Karen E. Soetars dalam Pawit M. Yusuf (2010:75) menyatakan bahwa beberapa motif penggunaan internet pada anak-anak(siswa) yaitu ketertarikan pada komputer, pencarian informasi, hiburan dan untuk interaksi sosial. Dalam penelitiannya, mereka menemukan adanya penemuan baru dalam penggunaan internet pada anak-anak yaitu perbedaan usia dan jenis kelamin berpengaruh pada motif dan pengalaman anak memakai internet. Selain itu anak-anak juga mendapatkan pengalaman yang positif yaitu mereka mendapatkan informasi mengenai binatang, game, dan hiburan lainnya. Hal inilah yang memungkinkan membuat internet selain memberi manfaat juga memberi kelalaian bagi siswa. Berkaitan dengan banyaknya siswa yang telah memanfaatkan akses internet dan nilai UAS mata pelajaran Geografi yang masih rendah pada Semester 1 Kelas X di SMA Negeri 1 Talang Padang, maka peneliti bermaksud mengkaji tentang Pengaruh Pemanfaatan Akses Internet terhadap Prestasi Belajar Geografi Kelas X SMA Negeri 1 Talangpadang Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Pembaharuan sistem teknologi informasi berdampak pada perubahan di sektor pendidikan dengan pemanfaatan internet.

2. Masih banyaknya nilai geografi siswa yang belum tuntas.

3. Masih terbatasnya sumber belajar out-door dan sumber belajar cetak yang menarik dan interaktif dalam kegiatan belajar geografi.


(27)

8

4. Banyaknya kelebihan dalam internet seperti kesesuaian materi, kemudahan akses dan penggunaan, dan sebagai pencarian informasi hiburan dan interaksi sosial.

5. Pengaruh internet di bidang akademik sebagai sumber informasi yang ideal bagi beberapa tenaga pengajar. (kelemahan dan kelebihan)

6. Penggunaan internet sebagai sumber belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar geografi.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini perlu membatasi permasalahannya yakni pengaruh pemanfaatan akses internet meliputi kerelevansian internet, kemudahan informasi internet, dan intensitas internet terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh dari kerelevansian internet sebagai sumber belajar terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012?

2. Apakah ada pengaruh dari kemudahan informasi dari internet sebagai sumber belajar terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012?


(28)

3. Apakah ada pengaruh dari intensitas internet terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari kerelevansian internet sebagai sumber belajar terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari kemudahan informasi internet sebagai sumber belajar terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari intensitas internet terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Sebagai bentuk upaya yang dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan peningkatan pembelajaran guru SMA Negeri 1 Talang Padang dengan pemanfaatan media internet.


(29)

10

3. Sebagai cara penulis memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi pembelajaran terutama dalam Pendidikan Geografi.

4. Sebagai bentuk informasi dan masukan bagi para peneliti berikutnya dalam melakukan penelitian di bidang ini.

5. Sebagai bahan pertimbangan penerapan pemanfaatan internet dalam meningkatkan kemampuan guru dan prestasi belajar siswa di masa depan.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Ruang Lingkup Objek

Ruang lingkup objek penelitian adalah Pengaruh Pemanfaatan Akses Internet terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Ruang Lingkup Subjek

Ruang lingkup subjek penelitian adalah siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talang Padang.

3. Ruang Lingkup Tempat

Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Talang Padang. 4. Ruang Lingkup Waktu

Ruang lingkup waktu penelitian adalah tahun 2012. 5. Ruang Lingkup Ilmu


(30)

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode Data yang dikumpulkan berdasarkan data yang ada di tempat penelitian sehingga menggunakan pendekatan ex post facto. Penelitian ex post facto ini merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian (Sukardi: 2010, 165). Tujuan penelitian ini bersifat verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel dalam suatu populasi.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010: 297), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester Ganjil SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2011 sebanyak empat kelas dengan jumlah siswa keseluruhan adalah 128 siswa.


(31)

32

Tabel 3. Jumlah siswa kelas X semester Ganjil SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012

Kelas Jumlah siswa

X.1 31

X.2 31

X.3 32

X.4 34

Total 128

Sumber : Administrasi Siswa SMA Negeri 1 Talangpadang Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Sampel

Menurut Sukardi (2010: 54), sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data tersebut. Dalam penelitian ini penentuan besarnya sampel yang diambil dihitung berdasarkan rumus T. Yamane sebagai berikut:

Keterangan :

n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi

d = Tingkat Signifikasi (Rahmat, 1997 : 82)

Berdasarkan rumus diatas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah : dibulatkan menjadi 97.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampel dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono,


(32)

2010: 120). Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional, maka perhitungan dilakukan dengan cara:

Tabel 4. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas

Kelas Perhitungan Pembulatan Presentase

X.1

x 31 = 23,25 23 24 %

X.2

x 31 = 23,25 23 24 %

X.3

x 32 = 24,25 24 25 %

X.4

x 34 = 25,76 26 27 %

Total 96 100 %

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012

C. Variabel Penelitian

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel independen (varibel bebas) yaitu Pemanfaatan Akses Internet oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Talangpadang (X).

2. Variabel dependen (variabel terkait) yaitu Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Talangpadang (Y).


(33)

34

D. Definisi Operasional Variabel (DOV) 1. Pemanfaatan akses internet

Pemanfaatan akses internet merupakan usaha penggunaan teknologi informasi internet yang dilakukan dalam meningkatkan sumber daya diri agar mencapai tujuan yang diinginkan. Pemanfaatan akses internet pada mata pelajaran geografi berarti juga kegiatan aktivitas seseorang dengan sengaja menggunakan segala sesuatu yang terdapat di internet dalam memperoleh sejumlah informasi, materi pengetahuan, dan konten-konten menarik yang menambah pengalaman dan kreativitas dalam proses pembelajaran geografi secara mandiri.

Dalam operasional variabel ini penulis menggunakan variabel pemanfaatan akses internet dikumpulkan dalam tiga golongan variabel yakni :

1. Kerelevansian internet sebagai sumber belajar 2. Kemudahan internet

3. Intensitas internet

Adapun penjabaran Devinisi Operasional Variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Kerelevansian internet sebagai sumber belajar

Kerelevansian materi internet sebagai sumber belajar adalah tingkat kesesuaian dan ketepatan dari materi yang ada sebagai kapasitas komunikasi dengan orang lain yang menarik pada topik yang sama atau menggunakan sarana yang sama. Kerelevansian menjadi sumber utama daya tarik internet untuk digunakan sebagai subtitusi pembelajaran. Berdasarkan pengertian


(34)

tersebut maka indikator dalam dari kerelevansian internet sebagai sumber belajar adalah :

1) Kelengkapan internet sebagai sumber belajar

Kelengkapan internet sebagai sumber belajar adalah Indikator yang digunakan dalam memahami kelengkapan internet sebagai sumber belajar adalah pentingnya kelengkapan belajar, kelengkapan belajar di sekolah, dan kelengkapan belajar di internet.

 Sangat tinggi, apabila siswa menilai kelengkapan belajar merupakan kebutuhan penting, kekelengkapan belajar sekolah sangat lengkap, menilai internet lebih lengkap dari buku-buku, diberi nilai 5.

 Tinggi, apabila siswa menilai kelengkapan belajar merupakan kebutuhan penting, kekelengkapan belajar sekolah cukup lengkap, menilai internet lebih lengkap dari buku-buku, diberi nilai 4.

 Sedang, apabila siswa menilai kelengkapan belajar merupakan kebutuhan penting, kekelengkapan belajar sekolah sangat lengkap, diberi nilai 3.

 Rendah, apabila siswa hanya menilai kelengkapan belajar merupakan kebutuhan penting, diberi nilai 2.

 Sangat Rendah, apabila siswa tidak menganggap kelengkapan belajar itu penting, diberi nilai 1.

2) Relevansi materi internet

Relevansi diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi yang diberikan dalam internet diprogramkan untuk lebih spesifik untuk


(35)

36

menghindari bias dan pemahaman pembelajaran. Indikator yang digunakan dalam memahami relevansi materi di internet adalah pentingnya relevansi materi, relevansi materi di sekolah, dan relevansi materi di internet.

 Sangat tinggi, apabila siswa menilai relevansi materi merupakan kebutuhan penting, menilai relevansi materi di sekolah sangat sesuai, menilai relevansi materi di internet tepat sesuai materi, diberi nilai 5.  Tinggi, apabila siswa menilai relevansi materi merupakan kebutuhan

penting, menilai relevansi materi di sekolah sangat sesuai, menilai relevansi materi di internet cukup sesuai materi, diberi nilai 4.

 Sedang, apabila siswa menilai relevansi materi merupakan kebutuhan penting, menilai relevansi materi di sekolah cukup sesuai diberi nilai 3.  Rendah, apabila siswa hanya menilai relevansi materi merupakan

kebutuhan penting, diberi nilai 2.

 Sangat Rendah, apabila siswa tidak menganggap relevansi materi merupakan kebutuhan penting, diberi nilai 1.

3) Keinteraktivan materi internet

Indikator yang digunakan dalam memahami keinteraktivan materi internet adalah perbandingan kesenangan dalam pembelajaran internet dan buku, perbandingan keinteraktifan dalam pembelajaran internet dan buku, serta perbandingan batasan ruang dan waktu dengan pembelajaran internet.  Sangat tinggi, apabila siswa menilai pembelajaran internet lebih


(36)

tinggi dari buku, pembelajaran internet lebih baik dari pembelajaran lainnya dari segi batasan ruang dan waktu, diberi nilai 5.

 Tinggi, apabila siswa menilai pembelajaran internet sama senangnya dari buku, keinteraktifan internet dalam pembelajaran lebih tinggi dari buku, pembelajaran internet lebih baik dari pembelajaran lainnya dari segi batasan ruang dan waktu, diberi nilai 4.

 Sedang, apabila siswa menilai pembelajaran internet sama senangnya dari buku, keinteraktifan internet dalam pembelajaran lebih tinggi dari buku diberi nilai 3.

 Rendah, apabila siswa hanya mengetahui keinteraktifan internet dalam pembelajaran lebih tinggi dari buku, diberi nilai 2.

 Sangat Rendah, apabila siswa menilai tidak ada keintekatifan dalam internet diberi nilai 1.

b. Kemudahan internet

Komunikasi interpersonal di internet berarti cara berinteraksi dan berhubungan antar sesama manusia dalam kaitannya dengan pergulan akibat pemakaian internet. penggunaan internet sebagai media komunikasi dan perantara hubungan interpersonal sebagai sumber belajar ini menjadi pelengkap (komplementer) dalam sistem pembelajaran. Berdasarkan pengertian tersebut maka indikator dalam dari komunikasi interpersonal dari internet sebagai sumber balajar adalah :


(37)

38

1) Kemudahan informasi sumber belajar melalui internet

Kemudahan informasi sumber belajar melalui internet adalah langkah tempuh yang cepat dalam mendapatkan informasi lewat akses internet. Indikator yang digunakan dalam memahami kemudahan informasi melalui internet adalah ketersedian literatur di internet, penggunaan internet yang mudah dipelajari, kemudahan dalam menjalankan program di internet, dan kemudahan fasilitas internet di sekolah.

 Sangat tinggi, apabila siswa menilai banyak literatur yang tersedia di internet, penggunaan internet lebih mudah dipelajari, program di internet mudah dijalankan, diberi nilai 5.

 Tinggi, apabila siswa menilai banyak literatur yang tersedia di internet, penggunaan internet lebih mudah dipelajari, diberi nilai 4.

 Sedang, apabila siswa menilai banyak literatur yang tersedia di internet, diberi nilai 3.

 Rendah, apabila siswa menilai banyak literatur cukup tersedia di internet, diberi nilai 2.

 Sangat Rendah, apabila siswa menilai informasi sumber belajar lewat internet sangat susah dilakukan diberi nilai 1.

2) Komunikasi dan hubungan interpersonal di internet

Indikator yang digunakan dalam memahami komunikasi dan hubungan interpersonal di internet adalah pengaruh internet dalam jumlah pertemanan, penggunaan aplikasi jejaring komunikasi di internet, pengaruh internet dalam peningkatan berkomunikasi, dan pengaruh internet dalam komunikasi dengan orang lain.


(38)

 Sangat tinggi, apabila siswa mengetahui internet berpengaruh dalam jumlah pertemanan, menggunakan aplikasi jejaring komunikasi di internet, internet berpengaruh dalam peningkatan berkomunikasi, dan internet mempengaruhi komunikasi dengan orang lain diberi nilai 5.  Tinggi, apabila apabila siswa mengetahui internet berpengaruh dalam

jumlah pertemanan, internet berpengaruh dalam peningkatan berkomunikasi, dan internet berpengaruh dalam komunikasi dengan orang lain, diberi nilai 4.

 Sedang, apabila siswa apabila siswa mengetahui internet berpengaruh dalam jumlah pertemanan, dan internet berpengaruh dalam komunikasi dengan orang lain, diberi nilai 3.

 Rendah, apabila siswa hanya mengetahui internet berpengaruh dalam komunikasi dengan orang lain, diberi nilai 2.

 Sangat Rendah, apabila siswa menilai internet tidak membantu dalam hal komunikasi diberi nilai 1.

c. Intensitas internet

Intensitas internet adalah jumlah waktu yang disediakan pengguna dalam mengakses internet serta besarnya pengeluaran biaya yang digunakan dalam mengakses internet sebagai sumber belajar. Adapun indikator dalam dari internsitas akses internet sebagai sumber balajar adalah :

1) Biaya akses internet

Biaya akses internet adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam menggunakan akses internet. Indikator yang digunakan dalam memahami


(39)

40

penggunaan biaya akses internet adalah jumlah dari biaya akses internet per bulan serta perbandingan biaya yang dikeluarkan antara akses internet dengan sumber belajar seperti buku, majalah, Koran dan sebagainya.  Sangat tinggi, apabila siswa menilai biaya akses internet sangat murah

dari biaya sumber belajar lainnya diberi nilai 5.

 Tinggi, apabila siswa menilai biaya akses internet murah dari biaya sumber belajar lainnya, diberi nilai 4.

 Sedang, apabila siswa menilai biaya akses internet sama saja dengan biaya sumber belajar lainnya, diberi nilai 3.

 Rendah, apabila siswa menilai biaya akses internet lebih mahal dari biaya sumber belajar lainnya, diberi nilai 2.

 Sangat Rendah, apabila siswa menilai biaya akses internet sangat mahal dari biaya sumber belajar lainnya, diberi nilai 1.

2) Intensitas waktu pemanfaatan akses internet

Pengukuran indikator intensitas pemanfaatan akses internet sebagai pendukung kegiatan pembelajaran dengan klasifikasi dari The Graphic, Visualization and Usability Center, The Georgia Institute of Technology digolongkan dalam :

 jika pemanfaatan internet sebagai sumber belajar lebih dari 10 jam per minggu dengan responden menjawab pilihan A diberi nilai 5

 jika pemanfaatan internet sebagai sumber belajar antara 7-9 jam per minggu dengan menjawab pilihan B diberi nilai 4.


(40)

 jika memanfaatkan internet sebagai sumber belajar kurang dari atau sama antara 4-6 jam per minggu dengan menjawab pilihan C diberi nilai 3

 jika memanfaatkan internet sebagai sumber belajar kurang dari 4 jam per minggu dengan menjawab pilihan D diberi nilai 2.

 jika sampel tidak pernah menggunakan internet dalam waktu per minggu dengan menjawab pilihan E diberi nilai 1.

3) Pengetahuan siswa tentang internet

Pengetahuan siswa tentang internet adalah pengetahuan awal siswa dalam memahami internet baik dari komponen, proses, isi, dan dampak yang ditimbulkan. Indikator yang digunakan dalam memahami pengetahuan siswa tentang internet adalah pengetahuan mengenai komponen teknologi internet, pengetahuan mengenai proses akses internet, pengetahuan mengenai memakai dan menjalankan situs-situs di internet, dan pengetahuan dampak positif dan negatif dari internet.

 Sangat tinggi, apabila siswa mengetahui cara pemakaian internet, dampak positif dan negatif internet, proses pengaksesan internet, serta komponen keseluruhan dari internet, diberi nilai 5.

 Tinggi, apabila siswa mengetahui cara pemakaian internet, dampak positif dan negatif internet, dan proses pengaksesan internet, diberi nilai 4.

 Sedang, apabila siswa mengetahui cara pemakaian internet, dampak positif dan negatif internet, diberi nilai 3.


(41)

42

 Rendah, apabila siswa hanya mengetahui cara pemakaian internet, diberi nilai 2.

 Sangat Rendah, apabila siswa tidak mengetahui hal-hal tentang internet diberi nilai 1.

Seluruh butir pertanyaan indikator-indikator pendukung sejumlah 26 pertanyaan ini berdasarkan ukuran skala Likert. Menurut Sugiyono (2010, 134), skala ini menerangkan variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel lalu indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak penyusunan item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen mempunyai keterangan dengan gradasi dari sangat positif sampai negatif.

Penilaian pemanfaatan akses internet dalam penelitian ini menggunakan 23 item soal dengan 5 buah jawaban. Setiap satu soal mengkuantitatifkan jawaban yang dilakukan dengan memberi tingkat skor untuk masing-masing jawaban yaitu jawaban (A) diberi skor 5, jawaban (B) diberi skor 4, jawaban (A) diberi skor 3, jawaban (D) diberi skor 2, dan jawaban (E) diberi skor 1. Dengan demikian skor tertinggi yang didapat adalah 115 dan skor terendah adalah 23. Dari pelaksanaan tes uji coba 9 oktober 2012 yang dilakukan pada variabel pengaruh pemanfaatan akses internet ini didapatkan 20 soal yang bernilai valid dan 3 soal yang tidak valid sehingga dihilangkan yang diterangkan dalam uji validatas berikutnya. Dengan demikian skor tertinggi adalah 100 dan skor terendah adalah 20.


(42)

2. Prestasi belajar Geografi

Prestasi belajar geografi dapat diartikan hasil yang dicapai dan dikerjakan dalam mempelajari mata pelajaran Geografi. Prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh responden setelah menjawab soal yang dibuat oleh peneliti. Soal yang diberikan oleh peneliti merupakan bentuk soal pilihan ganda berjumlah 20 buah dengan materi Konsep Pendekatan Prinsip dan Aspek Geografi serta materi Perkembangan Jagat Raya dan Pembentukan Muka Bumi Pelajaran Geografi SMA Kelas X dimana jumlah benar dikalikan 5. Adapun skala yang digunakan dalam bentuk skala interval dengan nilai 0-100. Dari pelaksanaan tes uji coba 9 oktober 2012 yang dilakukan pada variabel Prestasi belajar Geografi ini didapatkan 19 soal yang bernilai valid dan 1 soal yang tidak valid sehingga dihilangkan yang diterangkan dalam uji validatas berikutnya. Dengan demikian skor tertinggi adalah 95.


(43)

44

Tabel. 5 Kisi-kisi Kuisioner Penelitian

Variabel Indikator Sub indicator Skala Nomor

soal Kerelevansian Internet sebagai Sumber Belajar Kelengkapan internet sebagai sumber belajar

Pentingnya kelengkapan belajar dalam prestasi belajar

Interval 1, 2, 3 Perbandingan kelengkapan materi

di buku ajar sekolah

Perbandingan kelengkapan materi internet

Relevansi materi internet

Kesesuaian buku yang relevan dengan internet

4, 5 Kesesuaian internet dengan

kurikulum sekolah Keinteraktivan

materi internet

Perbandingan kesenangan dalam pembelajaran internet dan buku

6, 7, 8 Perbandingan keinteraktifan dalam

pembelajaran internet dan buku Perbandingan batasan ruang dan waktu dengan pembelajaran internet Kemudahan informasi dari Internet Kemudahan informasi sumber belajar melalui internet

Ketersedian literatur di internet 9, 10, 11 Penggunaan internet yang mudah

dipelajari

Kemudahan fasilitas internet di sekolah

Komunikasi dan hubungan interpersonal di internet

Penggunaan aplikasi jejaring komunikasi di internet

12, 13, 14 Pengaruh internet dalam

peningkatan berkomunikasi Pengaruh internet dalam komunikasi dengan orang lain Intensitas

internet

Biaya akses internet

Penggolongan pemakaian dan penggunaan situs internet

15, 16 Perbandingan biaya akses internet

dengan media belajar lain Pengetahuan

siswa tentang internet

Pengetahuan komponen sistem internet

17, 18, 19, 20 Pengetahuan proses internet

Pengetahuan pemakaian dan penggunaan situs internet Pengetahuan dampak internet Intensitas waktu

pemanfaatan internet

Waktu belajar di rumah 21, 22, 23 Lama waktu pemanfaatan internet

Lama waktu pemanfaatan internet sebagai sumber belajar


(44)

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala atau fenomena yang terdapat pada subjek penelitian mengenai objek yang akan diteliti. Teknik ini digunakan dalam mengetahui objek penelitian pendahuluan awal pada SMAN 1 Talang Padang seperti pengambilan data keadaan dan jumlah komputer Laboratorium Komputer SMAN 1 Talangpadang, Jumlah dan Nama Bangunan SMA Negeri 1 Talangpadang dan jumlah nilai UAS Mata Pelajaran Geografi Kelas X Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Angket

Dalam mengukur pengaruh pemanfaatan akses internet terhadap prestasi belajar siswa peneliti menggunakan angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Suharsimi Arikunto, 2006: 128). Dalam data ini skala pengukuran yang digunakan adalah interval sehingga kuisioner yang digunakan berbentuk Skala Likert.

F. Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas

Dalam mengukur tingkat validitas angket digunakan rumus korelasi product moment, yaitu:


(45)

46

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ { ∑ ∑

Keterangan :

rxy =Koefisien korelasi antara gejala X dan gejala Y

X = Skor gejala X Y = Skor gejala Y N = Jumlah sampel

(Suharsimi Arikunto, 2002: 146)

Kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel maka item pertanyaan tersebut valid dan

sebaliknya rhitung < rtabel maka item pertanyaan tersebut tidak valid. Interpretasi

nilai angket dikelompokkan sebagai berikut: 0,800 – 1,00 = sangat tinggi

0,600 – 0,799 = tinggi 0,400 – 0,599 = cukup 0,200 – 0,399 = rendah

0,00 – 0,199 = sangat rendah

Uji validitas yang dilakukan pada 9 Oktober 2012 kepada 20 responden didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Uji Validitas untuk Variabel X Pemanfaatan Akses Internet Butir rxy rtabel Validitas

1 0,561 0,444 Valid 2 0,463 0,444 Valid 3 0,522 0,444 Valid 4 0,540 0,444 Valid 5 0,485 0,444 Valid


(46)

6 0,543 0,444 Valid 7 0,572 0,444 Valid 8 0,479 0,444 Valid 9 0,526 0,444 Valid 10 0,568 0,444 Valid 11 0,532 0,444 Valid 12 0,572 0,444 Valid 13 0,658 0,444 Valid 14 0,530 0,444 Valid 15 0,651 0,444 Valid 16 -0,011 0,444 Tidak Valid 17 -0,247 0,444 Tidak Valid 18 -0,292 0,444 Tidak Valid 19 0,580 0,444 Valid 20 0,448 0,444 Valid 21 0,478 0,444 Valid 22 0,449 0,444 Valid 23 0,445 0,444 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 23 pertanyaan tentang pengaruh pemanfaatan akses internet terdapat 3 butir soal yang memiliki nilai validitas yang tidak valid yaitu nomor 9, 21, dan 23 akibat nilai rxy < rtabel. Adapun 20 butir soal

yang lain dikatakan valid karena memiliki nilai rxy > rtabel dengan taraf kesalahan

5% dengan jumlah 20 responden.

Tabel 7. Hasil Uji Validitas untuk Variabel Y Prestasi Belajar Geografi Butir rxy rtabel Validitas

1 0,611 0,444 Valid 2 0,615 0,444 Valid 3 0,581 0,444 Valid 4 0,542 0,444 Valid 5 0,502 0,444 Valid 6 0,493 0,444 Valid 7 0,492 0,444 Valid 8 0,493 0,444 Valid 9 0,446 0,444 Valid 10 0,416 0,444 Tidak Valid 11 0,635 0,444 Valid


(47)

48

12 0,632 0,444 Valid 13 0,458 0,444 Valid 14 0,537 0,444 Valid 15 0,492 0,444 Valid 16 0,559 0,444 Valid 17 0,584 0,444 Valid 18 0,493 0,444 Valid 19 0,47 0,444 Valid 20 0,611 0,444 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 20 pertanyaan tentang pengaruh pemanfaatan akses internet terdapat 1 butir soal yang memiliki nilai validitas yang tidak valid yaitu butir soal 10 akibat nilai rxy < rtabel. Adapun 19 butir soal yang

lain dikatakan valid karena memiliki nilai rxy > rtabel dengan taraf kesalahan 5%

dengan jumlah 20 responden.

2. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui validitas angket maka digunakan rumus alpha yaitu :

{ } { ∑ }

Keterangan :

r11 = nilai instrument reliabilitas K = banyaknya butir soal

∑ = jumlah varians butir pertanyaan = varians total


(48)

Selanjutnya untuk menginterpretasikan besarnya nilai r11 dengan indeks korelasi :

0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi

0,400 sampai dengan 0,600 = cukup 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah

0,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah

Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila rhitung > rtabel maka alat ukur tersebut relibel dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka alat ukur tidak reliabel.

Uji reliabilitas yang dilakukan pada 9 Oktober 2012 kepada 20 responden didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 8. Hasil Uji relibilitas

No Variabel Nilai

Reliabilitas

Tingkat Reliabilitas

1 Kerelevansian internet 0,729 Tinggi

2 Kemudahan informasi internet 0,649 Tinggi

3 Intensitas internet 0,731 Tinggi

4 Prestasi Belajar Geografi 0,824 Sangat Tinggi Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari perhitungan dengan 20 responden dengan taraf kesalahan 5% didapatkan hasil bahwa masing-masing variabel memiliki nilai relibilitas sebesar 0,824 yang berarti data kedua variabel sangat tinggi dalam tingkat reliabilitasnya.


(49)

50

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal yang dibuat yang disebut juga dengan indeks kesukaran (dificulity indeks) dengan besaran antara 0,0 sampai 1,0 dengan rumus:

Keterangan:

TK = Tingkat Kesukaran

U = Jumlah Kelas Atas yang bisa menjawab L = Jumlah Kelas Bawah yang bisa menjawab n = Jumlah responden.

Adapun penggolongan nilainya adalah sebagai berikut : 1) Soal dengan tingkat kesukaran 0,00-0,300 adalah soal sulit 2) Soal dengan tingkat kesukaran 0,31-0,700 adalah soal sedang 3) Soal dengan tingkat kesukaran 0,71-1,00 adalah soal mudah.

(Fachri Thaib, 2003: 58)

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran diperoleh data bahwa soal yang digunakan untuk tes secara umum terletak pada kriteria soal tingkat sedang dengan perhitungan pada halaman lampiran.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan adalah:


(50)

Keterangan:

DP = Daya Pembeda

U = Jumlah kelas atas yang bisa jawab L = Jumlah kelas bawah yang bisa jawab n = Jumlah Peserta Tes

Klasisfikasi daya pembeda digolongkan sebagai berikut: a. 0,00-0,20 = soal jelek

b. 0,21-0,40 = soal cukup c. 0,41-0,70 = soal baik d. 0,71-1,00 = soal baik sekali

e. – (negatif) = soal tidak baik (dibuang saja). (Fachri Thaib, 2003: 59).

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh bahwa daya pembeda pada soal uji coba ini dikatagorikan memiliki nilai daya pembeda yang cukup dengan perhitungan pada bagian lampiran.

5. Pola Jawaban

Pola jawaban adalah distribusi data peserta dalam menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda. Pola jawaban ini diperoleh dengan menghitung banyaknya peserta tes yang memilih pilihan A, B, C, D, dan E atapun tidak memilih. Suatu pengecoh dikatakan baik jika setidaknya dipilih 5% dari peserta tes. (Fachri Thaib, 2003: 60). Adapun distribusi pola jawaban uji coba dapat dilihat pada halaman lampiran.


(51)

52

G. Teknik Analisis Data 1. Persyaratan Analisis Data a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan dalam mengetahui apakah data hasil penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau sebaliknya. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Kuadrat (X2) dengan rumus :

Keterangan :

X2 = Chi-Kuadrat Oi = Frekuensi Hasil Ei = Frekuensi Harapan (Sudjana, 2002: 273)

Dengan membandingkan harga X2hitung dengan harga X2tabel, jika harga X2hitung ≤

X2(1-α)(k-3) maka ditanyakan berdistribusi normal, sebaliknya jika lebih besar

dinyatakan tidak normal. Data X2(1-α)(k-3)didapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan peluang (1-α) dan dk = k – 3. (Sugiyono, 1997: 173).

b. Uji Homogenitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh memiliki varians yang sama atau sebaliknya. Uji ini menggunakan uji Barlett, dengan langkah-langkah sebagai berikut :


(52)

1. Menghitung varians gabungan dari semua sampel dengan menggunakan rumus ฀ ∑ ∑

2. Menghitung harga satuan B dengan rumus, B = (log s2) ∑ (ni-1) 3. Menggunakan uji Chi Kuadrat untuk uji Barlett yaitu :

X2 = (in 10) { ∑ }

Kriterianya tolak hipotesis nol jika X2 ≥ X2(1-α)(k-1), X2 (1-α)(k-1) didapat dari daftar

distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1-α) dan dk = (k-1) (Sudjana, 1997: 263).

H. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

Uji linearitas dan keberartian regresi dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian ini dilakukan dengan Analisis Varians (ANAVA) dengan tujuan agar mencari apakah regresi linear yang didapat dari data X dan Y memiliki pola regresi yang berbentuk linear atau tidak serta koefisien arahnya berarti ataukah tidak. Pengujian ini dilakukan dengan rumus :

∑ ∑

{∑ ∑ ∑ } ∑ {∑ ∑ }


(53)

54

Tiap sumber varians memiliki derajat kebebasan (dk) yaitu 1 untuk koefisien a; 1 untuk regresi b/a; n untuk total; n-2 untuk sisa; k-2 untuk tuna cocok; dan n-k untuk galat.

Dengan adanya dk, maka besaran kuadrat tengah (KT) dapat dihitung dengan jalan membagi dk dengan dk-nya masing-masing seperti :

KT untuk koefisien a =

KT untuk regresi b/a =

KT untuk total =

KT untuk sisa = KT untuk Tuna Cocok =

KT untuk Galat = ฀ Tabel. 9 Daftar Analisis Varians (ANAVA)

Sumber dk JK KT

F Keterangan

Total 1 n Y2

Koefisien (a) 1 JK (a) JK (a)

S2reg / S2sis

Untuk menguji kebenaran Regresi (b/a) 1 JK (b/a) S2reg = JK (b/a) hipotesis

Sisa n-2 JK (S) S2sis = JK (s) / (n-2)

Tuna Cocok k-2 JK (TC) S2TC = JK (TC) / (k-2) S2TC / S2E

Untuk menguji kebenaran Galat/ Kekeliruan n-k JK (G) S2G = JK (E) / n-k kelinieran regresi

Sumber: Sudjana, 1997: 332

Kriteria pengujian hipotesis :

1. Jika Fhitung ≥ F (1-α)(n-2), maka H0 ditolak berarti koefisien regresi berarti dan sebaliknya jika Fhitung ≤ F (1-α)(n-2) maka H0 diterima berarti koefisien arah regresi tidak berarti.

2. Jika Fhitung ≤ F (1-α)(k-2,n-2) dan sebaliknya maka H0 ditolak berarti regresi linear dan sebaliknya jika Fhitung > F (1-α)(k-2,n-2) maka H0 diterima berarti koefisien arah regresi tidak berarti.


(54)

Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut = (n-k) (Sudjana, 1997: 332).

I. Uji Hipotesis

Untuk menyatakan adanya pengaruh dalam suatu penelitian maka uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menguji variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan statistik t dengan model regresi linear sederhana. Persamaan regresi linear sederhana adalah Y = a + bx, dimana a adalah konstanta; b adalah koefisien arah; dan x adalah variabel bebas. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

Rumus menguji hipotesis statistik menggunakan statistik t yaitu : t0 =

Keterangan : sb = standar deviasi b Kriteria pengujian hipotesis yaitu :

1. Jika t0 > ttabel maka H0 ditolak dan jika t0≤ ttabel maka H0 diterima

2. Jika t0 < -ttabel maka H0 ditolak dan jika t0≥ ttabel maka H0 diterima 3. Jika t0 < -tt/2 maka H0 ditolak dan jika –tt/2 < tt/2makaH0 diterima.

Ttabel diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang (1-α) dan dk = n-2


(55)

80

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dari pengujian hipotesis yang dilakukan maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kerelevansian internet sebagai sumber belajar dengan prestasi belajar geografi Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012 dengan hasil korelasi yang menunjukkan hubungan berpengaruh yang baik. Ini berarti semakin besar tingkat kerelevansian suatu materi geografi di internet, maka semakin tinggi nilai prestasi geografi yang didapat oleh siswa. Sebaliknya semakin minim tingkat kerelevansian suatu materi geografi di internet, maka semakin minim pula nilai prestasi geografi yang didapat oleh siswa.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemudahan internet sebagai sumber belajar dengan prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012 dengan hasil korelasi yang menunjukkan hubungan berpengaruh yang baik. Ini berarti semakin besar tingkat kemudahan di internet, maka semakin tinggi nilai prestasi geografi yang didapat oleh siswa. Sebaliknya semakin minim tingkat kemudahan di internet, maka semakin minim pula nilai prestasi geografi yang didapat oleh siswa.


(56)

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara intensitas internet dengan prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012 dengan hasil korelasi yang menunjukkan hubungan berpengaruh yang baik. Ini berarti semakin besar intensitas pemanfaatan internet, maka semakin tinggi nilai prestasi geografi yang didapat oleh siswa. Sebaliknya semakin minim intensitas pemanfaatan internet, maka semakin minim pula nilai prestasi geografi yang didapat oleh siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka peneliti mengemukakan saran kepada siswa SMA Negeri 1 Talangpadang hendaknya terus meningkatkan prestasi belajar dengan pemanfaatan akses internet yang lebih optimal dan sehat sehingga terasah kemampuan belajar yang kreatif untuk semua bidang pelajaran geografi.


(57)

11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pemanfaatan Akses Internet 1.1Belajar dan Pengaruhnya

Belajar merupakan proses yang berlangsung terus-menerus sepanjang hidup. Belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Wiknel dalam Darsono (2008: 4) mengatakan belajar adalah suatu aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Perubahan yang terjadi pada diri individu banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, karena itu tidak setiap perubahan dalam dri individu merupakan perubahan dalam arti belajar. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar menurut Slameto (2003: 3-4) antara lain :

1) Perubahan yang terjadi secara sadar

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional 3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara 5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah 6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku


(58)

1.2Pemanfaatan Akses Internet sebagai Sumber Belajar

Seiring perkembangan zaman terjadilah perubahan pola interaksi dalam belajar. Belajar merupakan proses pribadi yang tidak harus dan atau selalu merupakan akibat kegiatan belajar. Guru melakukan kegiatan mengajar tidak selalu diikuti terjadinya kegiatan belajar mengajar pada peserta didik. Sebaliknya, peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar tanpa harus ada guru yang mengajar. Namun dalam kegiatan belajar peserta didik ini ada kegiatan membelajarkan, yaitu misalnya yang dilakukan oleh penulis buku ajar, atau pengembangan paket belajar, dan sebaliknya. Dengan demikian, belajar yang sesungguhnya perlu adanya sumber belajar (Yusufhadi Miarso, 2004: 553-554).

Menurut Mulyasa (2006: 48), sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalm proses belajar mengajar. Ada beberapa sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran yaitu :

1. Manusia, yaitu orang yang menyampaikan pesan secara langsung ataupun tidak langsung untuk melakukan kegiatan pembelajaran seperti guru dan konselor, penyuluh, pemimpin perusahaan, dan lainnya.

2. Bahan, yaitu suatu yang mengandung pesan pembelajaran baik yang diminati secara khusus baik seperti film pendidikan, peta, buku paket, dan lainnya.

3. Lingkungan, yaitu ruang atau tempat dimana sumber-sumber dapat berinteraksi dengan peserta didik misalnya perpustakaan, laboratorium, museum, kebun binatang, dan lainnya.

4. Alat dan peralatan, yaitu sumber belajar untuk produksi dan atau memainkan sumber-sumber lain seperti kamera, slide, dan lainnya.

5. Aktifitas, yaitu sumber belajar yang biasanya merupakan kombinasi atara suatu teknik dengan sumber belajar lain untuk memudahkan belajar, misalnya simulasi karyawisata.


(59)

13

Sumber belajar sebagai komponen sistem pembelajaran perlu dikembangkan keberadaannya maupun pemanfaatannya dalam kegiatan pembelajaran (Yusufhadi Miarso, 2004: 77). Dalam perkembangannya, pengaruh teknologi informasi dalam pendidikan dikembangkan dengan harapan meningkatkan kualitas pendidikan. Menurut Lantip Diat P (2011: 5), teknologi informasi pendidikan adalah ilmu pengetahuan dalam bidang informasi berbasis komputer yang digunakan dalam peningkatan kualitas pendidikan. Dalam bidang pendidikan pemanfaatan teknologi informasi difokuskan pada peningkatan kualitas pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Teknologi informasi pada pendidikan juga dapat dimanfaatkan pada berbagai bidang seperti ekonomi, politik, sosial, dan lainnya. Adapun sumber belajar yang telah menerapkan teknologi pendidikan adalah internet.

1.3Internet sebagai Media Pembelajaran

Menurut Yudi Munadi (2008:7), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Menurut Rusman (2012: 161), hakikatnya media pembelajaran sebagai wahana untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber pesan diteruskan pada penerima. Pesan atau bahan ajar yang disampaikan adalah materi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran atau sejumlah kompetensi yang telah dirumuskan sehingga dalam prosesnya memerlukan media sebagai sub sistem pembelajaran. Dalam usaha memanfaatkan media


(60)

sebagai alat bantu, Edgar Dale mengklasifikasi menurut tingkat dari yang paling kongkrit ke yang paling abstrak.

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale

Menurut Rusman (2012: 162), ada beberapa fungsi dari media pembelajaran dalam pembelajaran, yakni:

1. Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. 2. Sebagai komponen dari sub sistem pembelajaran. 3. Sebagai pengarah dalam pembelajaran.

4. Sebagai permainan atau pembangkit perhatian dan motivasi siswa . 5. Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran.

6. Mengurangi terjadinya verbalisme.

7. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera.

Dalam perkembangannya pula, menurut Rusman (2012:178) komputer sebagai penyedia fasilitas internet dapat digunakan sebagai media pembelajaran dikarenakan kontribusi dalam pendidikan seperti :


(61)

15

1. Dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran dengan memberikan iklim yang afektif dengan lebih individual, tidak pernah lupa dan bosan, dan sabar dalam menjalankan instruksi program komputer. 2. Dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan

laboratorium dikarenakan animasi, grafik, warna, dan music yang realism. 3. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa

dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaan.

Internet merupakan kependekan dari inteconnected networking atau international networking yaitu kumpulan yang sangat luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling terhubung dengan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia. Internet juga merupakan gabungan dari beberapa network dengan tata cara yang universal. Menurut Wikipedia, rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Project Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET berupa kaidah rangkaian tanpa pusat (Decentralized Network), teori queueing, dan kaidah pertukaran paket (Packet Switching). Paket perkembangannya semakin lama titik yang menghubungkan memiliki jumlah yang semakin besar sehingga pada 1 Januari 1983 ARPANET menukar protocol rangkaian pusatnya dari NCP (Network Communication Protokol) ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari internet yang dikenal hari in. Pada sekitar 1990-an internet telah berkembang dan menyambungkan berbagai pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada. Dalam penggunaannya, internet membutuhkan sebuah komputer (memori minimal 4 Megabyte), harddisk yang cukup, Modem (kecepatan minimum 14.400), sambungan telepon (multifungsi; telepon, faksimil, dan internet),


(62)

program Windows atau Sistem Operasi, dan sedikit banyak tahu cara mengoperasionalkannya. Kemudian menghubungkan provider (sebagai fasilitator). Andaikan semua prasyarat tadi tidak dimiliki cukup mendatangi warung internet (Warnet) terdekat yang banyak terdapat di kota-kota besar, maka kita dapat mengakses situs-situs apa saja sesuai dengan kebutuhan kita. Fasilitas aplikasi internet sangat banyak sehingga mampu memberikan dukungan bagi keperluan militer, kalangan akademisi, kalangan media massa, maupun kalangan bisnis. Fasilitas internet tersebut antara lain World Wide Web (WWW), Mesin Pencari (Search Engine), e-mail, Blog, Telenetworking (Telnet), File Transfer Protocol (FTP), Newsgroup, Mailing List (milis),

UseNet (User’s Network), dan sebagainya. Menurut Hardjito (2005), diantara zkeseluruhan fasilitas internet tersebut terdapat lima aplikasi standar internet yang dapat dipergunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu e-mail, mailing List (milis), Newsgroup, FTP, dan WWW. Adapun kegunaan dari masing-masing fasilitas tersebut adalah sebagai berikut :

1) E-mail

E-mail atau surat elektronik merupakan fasilitas yang paling sederhana, paling mudah penggunaannya dan dipergunakan secara luas oleh pengguna komputer. E-mail merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan komunikasi yang bersifat tidak sinkron (asynchronous communication mode) atau bersifat un-real time. Namun, dengan karakteristik seperti itulah yang menjadikan e-mail menjadi sarana komunikasi paling murah.

2) Mailing List (milis)

Mailing List merupakan perluasan penggunaan e-mail, dengan fasilitas ini pengguna yang telah memiliki alamat e-mail bisa bergabung dalam suatu kelompok diskusi dan melalui milis ini bisa dilakukan diskusi untuk memecahkan suatu masalah secara bersama-sama dengan saling memberikan saran pemecahan (brainstorming). Komunitas ini melalui milis memiliki sifat yang sama dengan e-mail yaitu bersifat tidak sinkron (asynchronous communication mode) atau bersifat un-real time.


(63)

17

3) Newsgroup

Newsgroup dalam internet adalah fasilitas untuk melakukan komunikasi antara dua orang atau lebih secara serempak dalam pengertian waktu yang sama (real time). Dengan demikian, komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi yang sinkron (synchronous communication mode). Bentuk pertemuan ini lazim disebut sebagai konferensi, dan fasilitas yang digunakan bisa sepenuhnya multimedia (audio-visual) dengan menggunakan fasilitas video conferencing ataupun text saja dan audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC).

4) FTP

FTP merupakan layanan transfer file dari satu sistem ke sistem lain. Dalam internet, pengguna dapat mentransfer file dari host local ke remote host. Proses ini disebut mengunggah (uploading), dan sebaliknya jika pengguna mentransfer file dari host remove ke host local disebut dengan mengunduh (downloading).

5) WWW

WWW adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut URL untuk mengidentifikasi sumber daya-sumber daya yang berguna. Melalui web ini pengguna tidak hanya menggunakan aplikasi yang berbasis teks namun juga dalam berbagai bentuk. Infomasi yang bisa dihasilkan dalam web dapat berupa teks, gambar, audio visual, model grafis, animasi, film, dan lainnya. Pada saat pengguna menentukan informasi di internet yang memiliki link (lokasi web server tertentu), secara otomatis pengguna dibawa menuju lokasi informasi yang dipilih. Untuk bisa memanfaatkan seluruh fasilitas internet tersebut, peserta didik seyogyanya cukup mahir dalam menggunakan program browser seperti Microsoft Internet Explorer. Peserta didik juga hendaknya memiliki kemampuan dalam menggunakan program pencarian atau dikenal dengan nama search engine. Disamping itu, peserta didik juga sebaiknya menguasai program untuk chat dalam rangka melakukan komuniasi real time dengan orang lain dan File Transfer Protocol (FTP) yang berguna untuk men-download dan meng-upload sumber-sumber informasi atau bahan belajar, dan program-program pendukung lainnya (Bambang Warsita, 2008: 146).

Seiring perkembangan teknologi di bidang komunikasi dan informasi (Information and Communication Technologies/ ICT), guru lebih banyak


(1)

28

sistem belajar sekolah seperti sarana prasarana belajar yang lebih baik dan inovatif.

Pada pembelajaran geografi setiap gejala alam atau sosial akan diterangkan bagaimana fenomena itu muncul dan apakah fenomena apakah itu. Belajar geografi juga memerlukan sumber belajar yang sebenarnya dapat digunakan oleh peserta didik untuk memperoleh informasi, pengetahuan pengalaman dan keterampilan yang diperlukan dalam proses pembelajaran geografi. Oleh karena kebutuhan yang menyesuaikan pada kondisi, mempelajari geografi sangat memerlukan sumber belajar.

Pemilihan sumber belajar yang tepat dapat mendatangkan efektivitas penambahan wawasan dan pengetahuan siswa. Pemilihan sumber belajar banyak yang menyesuaikan pada perkembangan zaman dan keefektivitas kebermanfaatan secara langsung. Salah satu sumber belajar yang lebih efektif dan menyenangkan adalah internet. Melalui internet pembelajaran geografi diprediksi lebih terasa mudah diterima dan menarik dalam penyajiannya melalui peta ataupun kenampakan lainnya seperti format baru dalam bentuk digital web. Selain dapat memberikan bentuk baru dalam pembelajaran, internet juga digunakan sebagai perpustakaan variatif baru yang memuat laporan, video multimedia, informasi, data, sejarah, proses, atau kutipan-kutipan yang berkaitan dengan geografi.

Dengan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar geografi yang tepat, akan cenderung memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas prestasi dari segi nilai keilmuan, kerjasama, kreativitas, dan kemandirian siswa di SMAN 1


(2)

29

Talang Padang. Pengaruh yang ada dapat terlihat berupa prestasi belajar siswa yang tercermin pada nilai geografi siswa. Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka pikir dari penelitian ini dapat digambarkan seperti pada diagram alir berikut ini.

Gambar 2. Diagram alir Pengaruh Pemanfaatan Akses Internet terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa kelas X SMAN 1 Talangpadang Tahun Pelajaran 2011/2012.

C. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010: 224), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Karena sifatnya masih sementara maka perlu pembuktian kebenaran melalui data empirik yang terkumpul. Berdasarkan kerangka pikir dan beberapa hasil penelitian yang relevan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Terdapat pengaruh dari kerelevansian internet sebagai sumber belajar terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012.

2. Terdapat pengaruh dari kemudahan informasi dari internet sebagai sumber belajar terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012.


(3)

30

3. Terdapat pengaruh dari intensitas internet terhadap prestasi belajar geografi siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Rajawali Press, Jakarta.

Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran. Rineka Cipta, Bandung. Daldjoeoni. 1982. Pengantar Geografi. Alumi, Bandung.

Darsono. 2008. Belajar dan Pembelajaran. IKIP Semarang Press, Semarang Eka Widya Hastuti. 2007. Pengaruh Pemanfaatan Media Belajar Lewat Internet di

Sekolah terhadap peningkatan kompetensi siswa tentang Hak Asasi Manusia pada mata pelajaran PKn Kelas X di SMAN 5 Bandar Lampung Semester Ganjil tahun 2005/2006. (Skripsi). Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Fachri Thaib. 2003. Evaluasi Pengajaran Geografi (Diktat). Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Frida Magdalena. 2010. Hubungan Antara Minat Baca, Akses Internet dan Jumlah Literatur Geografi yang dimiliki dan dibaca mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Tahun 2009. (Skripsi). Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Hardjito. 2005. Internet untuk Pembelajaran. http://www.klik-m.com/artikel/artikel-akses-internet/103-internet-untuk-pembelajaran/ diakses pada 4 Mei 2012

Indra Hasan. 2011. Hubungan Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Geografi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2008 dan 2009. (Skripsi). Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Jalaluddin Rahmat. 1997. Metode Penelitian Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya Persada, Jakarta.


(5)

K. Wardiyatmoko. 2006. Geografi SMA : Jilid 1 untuk Kelas X Berdasarkan Standar Isi 2006. Erlangga, Jakarta.

Lantip Diat P. dan Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Gava Media, Yogyakarta.

Mike, D. (1996). Internet in the schools: A literacy perspective. Journal of Adolescent and Adult Literacy, 40(1), 1-13.

Monografi Pekon Banjarsari Kecamatan Talangpadang Kabupaten Tanggamus Lampung Tahun 2012

Moh. Nazir. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Muhammad Nurrochim. 2009. Faktor-faktor motivasi Penggunaan Internet sebagai Media Pembelajaran Bahasa Jerman Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Yogyakarta. (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Mulyasa. 2006. KTSP, Karakter dan Implementasi. Rosdakarya, Bandung.

Nursid Sumaatmadja. 2001. Metodologi Pegajaran Geografi. Bumi Aksara, Jakarta.

Oemar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta. Onno W. Purbo. 1998. Penggunaan Internet dalam Dunia Pendidikan. Jakarta. Pawit M. Yusuf, dkk. 2010. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi (Informasi

Retrieval). Kencana, Jakarta.

Qorina Tacibana. 2011. Hubungan Antara Sarana Belajar di Rumah dan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Geografi di SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010-2011. (Skripsi). Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Ririn Marcelina. 2010. Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus Pembelajaran PKn di SMP Negeri 5 Bandung). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Alfabeta,

Bandung.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.


(6)

Sofyan Edi. 2011. Pengaruh Penggunaan Media Internet Dengan Motif Kreatif Dan Motif Hiburan Terhadap Karakter Peserta Didik Sma Negeri Di Kota Bandung. (Tesis). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sudjana. 1997. Metode Statistika. Tarsito, Bandung.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta.

________________. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.

Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D). Alfabeta, Bandung.

Yudhi Munadi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Gaung Persada Press, Jakarta.

Yusmawati. 2009. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Internet dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SBI di SMPN 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009. (Skripsi). Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Yusufhadi Miarso. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Prenada Media Group, Jakarta.

Zuhud Purbahukama. 2012. Korelasi Antara Pemanfaatan Sumber Belajar dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2011/2012. (Skripsi). Universitas Lampung, Bandar Lampung.

http://economicsjurnal.blogspot.com/2011/12/pengaruh-fasilitas-belajar-di-sekolah.html diakses pada 6 juli 2012 pukul 13.35 WIB.


Dokumen yang terkait

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAGAR DEWA TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 68

PENGARUH MINAT BACA, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 13 79

PENGARUH KUALITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 15 76

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PRINGSEWU TAHUN 2011/2012

0 12 83

KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 52 64

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 14 72

PENGARUH PEMANFAATAN AKSES INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 79

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SURAT KABAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN AJARAN 2012/2013

0 6 101

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 7 89

PENGARUH METODE BELAJAR RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 1 KOTAAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 8 68