26
melalui  sebuah  catatan.  Kekeliruan  tersebut  yakni  terkait  beberapa pertanyaan  yang  sedikit  rumit  dan  sebetulnya  sudah  keluar  dari  jalur
pembelajaran anak SMA High Thingking Order, sehingga yang terjadi praktekan  terkadang  sedikit  bingung  dengan  pertanyaan  dan
kebingungan menjawab dan menjawab semampunya. Selain  terkait  materi  yang  disampaikan,  praktekan  menyadari
bahwa metode yang digunakan selama pembelajaran cukup monoton, yakni  didominasi  dengan  ceramah  expository.  Meskipun  begitu,
praktekan  juga  merasa  bahwa  memang  metode  tersebut  yang  cocok untuk  peserta  didik  di  kelima  kelas.  Hal  ini  karena  proses  mengamati
yang  diperlukan  oleh  peserta  didik  tidak  cukup  hanya  pada pengamatan  biasa,  melainkan  juga  pada  pengamatan  materi  yang
dijelaskan  oleh  pendidik  untuk  dijadikan  bekal  pemahaman  materi selanjutnya  dalam  bab  “Peran  Ilmu  Kimia  dalam  Kehidupan  dan
Struktur Atom”.
Praktekan  mengajar  kurang  runtut  dan  terlalu  cepat  dikarenakan bingung  harus  menyesuaikan  materi  dengan  waktu  yang  terbatas,
materi  terlalu  banyak  dan  waktu  yang  diberikan  mepet  serta  banyak agenda  sekolah  yang  mengakibatkan  banyak  libur  pelajaran.  Belum
lagi  tuntutan  untuk  melakukan  pengajaran  hingga  evaluasi  ulangan harian  dalam  waktu  satu  bulan  untuk  matri  sebanyak  3  kompetensi
dasar.  Padahal  peserta  didik  kelas  X  SMA  masih  awam  dan  berta menerima pelajaran kimia teutama anak IPS.
Praktekan cukup mengalami kesulitan terhadap penilaian KI 1, KI 2  dan  KI  4.  Meskipun  telah  ditetapkan  beberapa  indikator  penilaian,
akan tetapi praktekan belum bisa mengenal satu persatu peserta didik untuk  dapat  dinilai  secara  benar  dan  adil.  Akhirnya  praktekan
mengadakan  kelompok  untuk  dipresentasikan  didepan  kelas.  Agar dapat  menunjang  untuk  menilai  K2  dan  K4.  Selain  itu,  praktekan
membuka kesempatan bagi peserta didik yang ngin bertanya ataupun berdiskusi  terkait  materi  “Peran  Ilmu  Kimia  dalam  Kehidupan  dan
Struktur Atom” di luar jam pelajaran.
Hal ini untuk mensiasati waktu pembelajaran yang dirasa kurang tersebut.  Alhasil,  cukup  banyak  peserta  didik  yang  mendatangi
praktekan untuk bertanya dan berdiskusi tentang suatu permasalahan terkait Peran Ilmu Kimia dalam Kehidupan dan Struktur Atom.
C.  Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
Hasil pelaksanaan PPL salah satunya adalah nilai peserta didik. Penilaian yang  dilakukan  praktekan  meliputi  penilaian  sikap  spiritual  dan  sikap  sosial,
penilaian  kognitif  dan  penilaian  keterampilan.  Hasil  penilaian  menunjukkan
27
bahwa  sikap  spiritual  dan  sikap  sosial  semua  peserta  didik  sudah  baik. Terdapat  beberapa  peserta  didik  yang  cukup  menonjol  sikap  spiritual  dan
sosialnya. Kemampuan kognitif peserta didik bervariasi dari mulai yang tertinggi hingga  yang  terendah.  Hasil  ini  cukup  terdistribusi  secara  normal.  Di  akhir
pembelajaran,  semua  peserta  didik  telah  mencapai  KKM.  Sementara  itu, keterampilan  peserta  didik,  terutama  dalam  penyampaian  presentasi  juga
bervariasi.  Terdapat  beberapa  peserta  didik  yang  cukup  mahir  dalam menyampaikan  materi  dikarenakan  peserta  didik  tersebut  menguasai  meteri
dengan  baik  dan  memiliki  kossa  kata  bahasa  yang  cukup.  Mereka  semua sangat antusias dalam menanyakan suatu hal terkait materi kepada kelompok
lain dan menyampaikan hasil diskusi kelompok yang telah dibuat Refleksi  yang  didapat  yakni  bahwa  setiap  peserta  didik  itu  unik.  Setiap
peserta  didik  memiliki  keahlian  yang  berbeda  dalam  mempelajari  kimia, khususnya  materi  “Struktur  Atom”.  Meski,  kebanyakan  mereka  yang  nilai
kognitifnya  baik,  nilai  keterampilannya  juga  baik.  Namun  ada  juga  yang  nilai
kognitifnya biasa saja, nilai keterampilannya sangat baik, begitupun seballiknya. Adapun  untuk  sikap  spiritual  dan  sosial,  setiap  peserta  didik  menunjukannya
dengan  cara  yang  berbeda  sesuai  karakter  masing-masing  individu.  Namun muaranya tetap sama, yakni menuju pada kebaikan.
Sebagai  seorang  calon  pendidik,  praktekan  menyadari  bahwa  diperlukan pengamatan  terhadap  aktivitas  dan  kondisi  peserta  didik  di  luar  kelas.
Ekstrakurikuler  apa  saja  yang  diikutinya,  juga  kegiatan  luar  sekolah  apa  saja yang  digeluti.  Dengan  demikian  pendidik  dapat  lebih  memotivasi  peserta  didik
tersebut  untuk  dapat  bijaksana  menyikapi  aktivitasnya  sehingga  prioritas mereka dapat tercapai tanpa mengabaikan yang lainnya.
Mengapa  praktekan  berpikir  demikian?  Hal  ini  dikarenakan  praktekan menjumpai  seorang  peserta  didik  yang  remidi.  Dia  meminta  diberi  remedial
teaching.  Setelah  ditelusuri,  ternyata  dia  seorang  anggota  PASKIB  dan  baru saja  acara  camping.  Selain  itu,  ada  juga  dua  kali  sakit  tidak  dapat  mengikuti
pelajaran  kimia  dan  ulangan,  sehingga  dia  banyak  kehilangan  kesempatan dalam belajar kimia di kelas.
Kemauan belajar seorang peserta didik sangatlah penting bagi mereka untuk dapat mempelajari suatu hal. Sebagai seorang calon pendidik, khususnya pendidik kimia,
menjadi  penting  bagi  kita  untuk  bisa  membangkitkan  semangat  belajar  kimia  bagi peserta  didik.  Dari  semangat  yang  timbul  maka  kemauan  belajar  akan  muncul.
Hasilnya,  tentu  akan  mengikuti  usaha  peserta  didik  tersebut  dalam  belajar.  Bagi calon  pendidik  kimia,  khususnya  praktekan,  adalah  sebuah  peluang  sekaligus
tantangan  untuk  dapat  membuat  kimia  menjadi  objek  yang  menyenangkan  untuk dipelajari.  kimia  bukan  hanya  tentang  bom  dan  hal-hal  yang  menakutkan  ataupun
hal-hal  yang  negatif  seperti  yang  dipikirkan  oleh  peserta  didik  saat  pembelajaran
28
diawal  pertemuan.  Kimia  sungguh  lebih  dari  itu.  Kimia  ada  dalam  kehidupan  kita, kimia  selalu  hadir  dalam  keseharian  kita.  Dapat  kita  lihat  dari  bangun  hingga  tidur
kembalipun semuanya selalu berhubungan dengan kimia.
29
BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan
Berdasarkan  Praktek  Pengalaman  Lapangan  PPL  yang  dilakukan praktekan, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.  PPL merupakan suatu peluang yang sangat bagus untuk menerapkan ilmu kimia  dan  ilmu  pendidikan  yang  telah  diperoleh  dari  bangku  perkuliahan.
Selain  itu,  PPL  merupakan  suatu  wahana  yang  bagus  untuk  memperoleh pengalaman  dalam  mendidik  peserta  didik,  sehingga  praktekan  lebih
memahami bagaimana cara menjadi guru yang baik dan dapat memotivasi peserta didik agar dapat menjadikan generasi bangsa yang luar biasa.
2.  Dengan mengikuti PPL, praktekan dapat menemui berbagai permasalahan- permasalah  mengenai  pembelajaran  dan  juga  peserta  didik.  Setelah
mengikuti  perkuliahan  dengan  mengenyam  berbagai  konsep  mengenai kimiapun  terkadang  praktekan  juga  masih  mengalami  kesulitan  dalam  hal
materi.  Setelah  permasalahan  terkait  materi  sudah  cukup  baik, permasalahan  muncul  yang  kaitannya  dengan  peserta  didik.  Sangat
membutuhkan  kesabaran  dan  kellincahan  dalam  mengajarkan  materi sehingga peserta didik memahami dengan apa yang telah disampaikan.
3.  Di  dalam  kegiatan  PPL,  praktekan  mampu  mengembangkan  dan memvariasi  dalam  pembelajaran  dengan  tujuan  peserta  didik  paham
dengan materi yang telah disampaikan, sebab segala bentuk pembelajaran dikembalikan oleh praktekan mulai dari penyusunan RPP, silabus, dan lain-
lain.  Maka  dari  itu  praktekan  leluasa  untuk  mengembangkan  cara pembelajaran sehingga sesuai dengan apa yang diinginkan.
4.  PPL  memperluas  wawasan  praktekan  tentang  tugas  tenaga  pendidik, kegiatan  di  sekolah  dan  kegiatan  lain  yang  menunjang  kelancaran  proses
belajar  mengajar  di  sekolah  agar  kedepan  sekolah  lebih  maju  dan  lebih baik lagi
5.  Seorang  pendidik  harus  memiliki  kesiapan  mengajar  dan  kekuatan  dari dalam hati dengan niat yang tulus. Modal utama sebagai seorang pendidik
niat  untuk  menjadi  seorang  pendidik  yang  baik  supaya  menjadikan  ilmu dan  suatu  kegiatan  yang  bermanfaat.  Selain  itu,  ditunjang  dengan  ilmu
pengetahuan yang dipelajari, materi, mental, kepribadian, dan penampilan. 6.  Kelancaran  dan  keberhasilan  program  PPL  sangat  tergantung  kepada
kerjasama  semua  pihak  baik  praktekan,  sekolah  maupun  Universitas Negeri Yogyakarta UNY.