7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Suku Dayak Ngaju
Suku Dayak Ngaju adalah salah satu etnik Dayak terbesar yang mendiami Provinsi Kalimantan Tengah. Saat ini diperkirakan jumlah mereka mencapai sekitar
50 persen dari sekitar 1,6 juta penduduk Kalimantan Tengah. Pada mulanya suku Dayak Ngaju diduga berdiam di daerah hulu sungai sepanjang sungai-sungai besar di
Kalimantan Tengah seperti Sungai Kapuas, Sungai Katingan, Sungai Barito, Sungai Kahayan, Sungai Mantaya, Sungai Seruyan, bahkan sampai ke Sungai Lamandau.
Menurut data yang dihimpun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, etnis Dayak Ngaju mendiami wilayah yang meliputi lima kabupaten dan kota serta tiga
buah kabupaten administratif. Etnis tersebut bermukim di wilayah Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, akibat pemekaran tahun 2002, Kabupaten
Kotawaringin Timur, Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Barito Timur, pemekaran tahun 2002, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Gunung Mas,
Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Katingan, dan Kota Palangka Raya.
1
Wilayah yang didiami etnis Dayak Ngaju tersebut luasnya mencapai dua pertiga wilayah
keseluruhan Provinsi Kalimantan Tengah.
1. Bahasa Dayak Ngaju
Bahasa yang digunakan oleh suku Dayak Ngaju adalah bahasa Dayak Ngaju atau bahasa Ngaju, yang juga digunakan sebagai lingua franca di Kalimantan
Tengah.
2
Hal ini terbukti dari penggunaan bahasa Dayak Ngaju dalam berbagai
1
Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Kalimantan Tengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984, 52.
2
Berthy D. S. Toreh, J. Djoko S. Passandaran, Supriatun, Laporan Hasil Penelitian Puisi Musikal dayak Ngaju. Palangkaraya: Departemen Pendidikan dan Kebudyaan Kantor Wilayah
Propinsi Kalimantan Tengah Bagian Proyek Penelitian dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Kalimantan Tengah, 1996, 2.
8 aspek kehidupan masyarakat penuturnya. Bahasa Dayak Ngaju banyak digunakan
dalam berbicara santai antarsesama suku, antaranggota keluarga, pengantar bagi petugas-petugas pemerintah dalam memberikan penerangan ke desa-desa, bahkan
dalam kebaktian-kebaktian keluarga dan gereja. Dewasa ini bahasa Dayak Ngaju sudah menjadi salah satu bahan pelajaran muatan lokal untuk Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertama di Kalimantan Tengah.Jumlah penutur asli bahasa Dayak Ngaju saat ini sekitar 702.000 jiwa yang tersebar hampir di seluruh wilayah
Kalimantan Tengah, meliputi hampir semua wilayah 11 sebelas sungai besar beserta anak-anak sungainya seperti sungai Murung, sungai Samba, sungai
Rungan, sungai Manushing, serta beberapa sungai kecil lainnya.
3
Bahasa Ngaju juga dikenal dengan nama lain yaitu bahasa Kapuas atau bahasa Kahayan. Disebut demikian karena bahasa tersebut digunakan oleh orang-
orang Dayak sepanjang sungai Kapuas dan sungai Kahayan yang merupakan wilayah terbesar penutur bahasa Ngaju.
2. Sastra Dayak Ngaju
Sastra Dayak Ngaju merupakan salah satu sastra daerah di Kalimantan Tengah, relatif tidak sama dengan sastra lain karena mempunyai latar belakang
budaya dan keadaan daerah tersendiri. Sastra Dayak Ngaju berupa nyanyian dan cerita rakyat yang bersifat lisan karena pada mulanya dinyanyikan atau
dituturkan secara langsung dari mulut ke mulut. Ada beberapa bentuk sastra Dayak Ngaju, yaitu sansana, deder dan karungut. Sansana merupakan cerita
yang dilagukan, berasal dari daerah Kahayan dan Barito Selatan, Deder merupakan pantun yang dilagukan secara berbalas-balasan, berasal dari daerah
3
Petrus Poerwadi, dkk. Laporan Hasil Penelitian Analisis Leksikostatistik Bahasa-Bahasa di Kalimantan Tengah. Palangkaraya: FKIP Universitas Palangkaraya, 1994, 52.
9 Kahayan, Kapuas dan Barito bagian hulu. Karungut merupakan syair yang
dilagukan, berasal dari daerah Kahayan dan Kapuas.
4
B. Pengertian Karungut