Validitas Item Reliabilitas Tes Taraf Kesukaran

32 4 Keterampilan menggunakan LKS dan alat peraga mengukur dan menghitung a keterampilan dalam membaca dan memahami LKS serta menyelasaikan masalah yang ada di LKS b keterampilan dalam menggunakan alat peraga 5 Keterampilan siswa dalam pengamatan pengamatan a keterampilan mengamati presentasi teman b keterampilan mengamati hasil penyelesaian teman di depan kelas 6 Keterampilan dalam kerja kelompok a keterampilan memberikan pendapatide dalam kelompoknya b keterampilan bekerjasama dengan teman c keterampilan bertadaptasi dengan teman 7 Keterampilan dalam berkomunikasi a keterampilan mengkomunikasikan jawaban b keterampilan memunculkan ide alterntif jawaban c keterampilan menyimpulkan materi

3.3.3 Analisis Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah item-item tes tersebut sudah memenuhi syarat tes yang baik atau tidak.

3.3.3.1. Validitas Item

Validitas item soal ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product momen r xy = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Arikunto, 2002:81 33 Keterangan : r xy = koefisien korelasi X = skor tiap item soal Y = skor total yang benar N = banyaknya peserta tes Hasil perhitungan r xy yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product momen dengan taraf signifikan 5. Jika harga r xy r tabel maka item soal yang diuji bersifat valid. Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan di kelas VII A dengan N = 40 dan taraf signifikan 5 didapat tabel r = 0,312, jadi item soal dikatakan valid jika hitung r 0,312. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 62. Hasil uji coba dari 11 soal, diperoleh 10 soal yang valid, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11 dan hasil soal yang tidak valid adalah nomor 8.

3.3.3.2. Reliabilitas Tes

Reliabilitas tes ditentukan dengan formula alpha cronbach: ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ − − = ∑ 2 1 2 1 11 1 1 σ σ n n r Arikunto, 2002:109 Keterangan: 11 r = koefisien reliabilitas n = banyak butir pertanyaan 2 1 σ = varians skor total 34 2 1i σ ∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item N X N X i i i ∑ ∑ − = 2 2 2 σ Kriteria pengujian yaitu setelah didapatkan harga r 11 kemudian harga r 11 tersebut dikonsultasikan dengan harga r product momen pada tabel, jika r hitung r tabel maka item pernyataan yang diujicobakan reliabel. Hasil perhitungan 11 r kemudian dikonsultasikan dengan harga tabel r . Jika 11 r tabel r yaitu 0,77 0,312 maka instrumen tes tersebut reliabel. Perhitungan lihat lampiran 7 halaman 64.

3.3.3.3. Taraf Kesukaran

Jawaban terhadap butir item soal bentuk uraian secara teoritis tidak ada yang salah mutlak, sehingga derajat kebenaran jawaban tersebut akan berperingkat sesuai dengan mutu jawaban masing-masing siswa. Pada penelitian ini, untuk mengintepretasikan tingkat kesukaran digunakan tolok ukur sebagai berikut: 1 Jika jumlah responden gagal ≤ 27, soal termasuk kriteria mudah. 2 Jika jumlah responden gagal 28 – 72 , soal termasuk kriteria sedang. 3 Jika jumlah responden gagal ≥ 72, soal termasuk kriteria sukar. 4 Batas lulus ideal 6 untuk skala 0 – 10. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: TK = N N gagal x 100 Arifin, 1991:135 35 Keterangan: TK = taraf kesukaran N gagal = jumlah testi yang gagal N = jumlah total testi Oleh karena skor butir item tidak mutlak, maka ketentuan yang benar dan yang salah juga bersifat tidak mutlak. Ketidakmutlakkan tersebut dapat ditentukan oleh penguji tes sendiri. Berdasarkan hasil uji coba dari 11 soal diperoleh soal mudah, sedang dan sukar. Soal dengan kategori mudah ada 4 soal yaitu soal nomor 1, 3, 4, 10. soal dengan kategori sedang ada 6 soal yaitu soal nomor 2, 5, 6, 7, 8, 9. untuk kategori sukar ada 1 soal yaitu soal nomor 11. Perhitungan lihat lampiran 7 halaman 67.

3.3.3.4. Daya Beda

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK BERBANTUAN APLIKASI PREZI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII

4 34 369

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGACU PADA MISSOURI MATHEMATICS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMP N 21 SEMARANG

0 9 216

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN SIMULASI PERMAINAN MONOPOLI PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN SIMULASI PERMAINAN MONOPOLI PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS VII SMP MU

4 19 13

PENDAHULUAN PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN SIMULASI PERMAINAN MONOPOLI PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 MASARAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

5 10 7

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN KETERAMPILAN PROSES IPA SISWA PADA SISTEM EKSKRESI.

0 3 39

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MARGOYOSO PATI PADA MATERI SEGITIGA BERDASARKAN KRITERIA POLYA.

0 0 1

Keefektifan Model Pembelajaran Quantum Teaching Berbantuan CD Pembelajaran dan LKS terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP N 2 Subah pada Materi Segitiga.

0 0 2

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN TEORI VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR GEOMETRI SISWA KELAS VII C SMP AL-IRSYAD SURAKARTA PADA MATERI SEGITIGA.

0 0 1

PENGARUH MODEL STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR TERHADAP SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI SEGITIGA DI KELAS VII SMP N 3 TEBO

0 0 10

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 JAMBLANG KABUPATEN CIREBON PADA MATERI SEGITIGA - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 20