13
2.1.1.4 Teori Belajar Gestalt
Tokoh aliran ini adalah John Dewey. John Dewey dalam Suherman 2003: 47-48 mengemukakan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
diselenggarakan oleh guru harus memperhatikan hal-hal berikut: 1
Penyajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian, 2
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kesiapan intelektual siswa, dan
3 Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar.
Dari ketiga hal di atas, dalam menyajikan pelajar guru jangan memberikan konsep yang harus diterima begitu saja, melainkan harus lebih mementingkan
pemahaman terhadap proses terbentuknya konsep tersebut dari pada hasil akhir. Untuk itu, guru harus bertindak sebagai pembimbing. Hal ini sesuai dengan salah
satu komponen dalam CTL yaitu menemukan.
2.1.2 Keterampilan Proses Pembelajaran
Menurut Puspasari, keterampilan proses adalah pendekatan belajar- mengajar yang memberikan tekanan kepada proses pembentukan memperoleh
pengetahuan dan mengomunikasikan perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Keterampilan proses disini dimaksudkan kemampuan melakukan pola-pola
tingkah laku proses aktif yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan model pembelajaran yang disusun untuk mencapai hasil
14
tertentu. Selanjutnya keterampilan bukan hanya meliputi gerak motorik saja melainkan pangejawantahan fungsi mental yang bersifat kognitif.
Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan memproseskan perolehan, anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan
konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dengan demikian keterampilan-keterampilan itu menjadi roda penggerak,
penemuan dan pengembangan sikap dan nilai. Seluruh irama gerak seperti ini akan menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif dan efektif Semiawan,
1985:18 Jenis-jenis keterampilan proses:
1 Pengamatan observasi Observasi atau pengamatan adalah keterampilan ilmiah yang mendasar.
Mengobservasi atau mengamati tidak sama dengan melihat. Dalam mengobservasi atau mengamati kita memilah-milahkan mana yang penting dari yang kurang
penting. Kita menggunakan semua indra kita untuk melihat, mendengar, merasa, mengecap, dan mencium.
2 Mengukur Keterampilan mengukur sangat penting dalam kerja ilmiah. Dasar dari
pengukuran adalah pembanding. Kita perlu membandingkan luas, kecepatan, suhu, volume dan sebagainya.
3 Menghitung Keterampilan menghitung anak biasanya dilatih dan dibina melalui
pelajaran matematika. Para guru hendaknya melatih anak terampil dalam
15
menghitung misal menghitung kelereng, batu kerikil, kancing, kucing, ayam, rumah, luas meja, keliling segitiga, lus segitiga, jarak antar tanaman, hari, besar
sudut, jumlah orang dan waktu tempuh sebuah bus. 4 Penerapan
Keterampilan menerapkan atau mengaplikasikan konsep adalah kemampuan yang harus dikembangkan oleh siswa. Guru dapat melatih siswa
untuk menerapkan konsep yang telah dikuasainya untuk memecahkan masalah atau menjelaskan suatu peristiwa baru dengan menggunakan konsep yang telah
dimiliki. Misalnya setelah siswa mempunyai konsep bahwa udara mempunyai tekanan, para siswa disuruh memompa ban sepeda yang mampu memuat beban
yang berat, dan lain-lain. 5 Komunikasi
Keterampilan mengkomunikasikan suatu hasil penelitian adalah salah satu keterampilan yang mendasar. Misalanya, dengan membuat gambar, model, tabel,
diagram, grafik atau histogram, dengan membuat karangan, mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan lain-lain.
2.1.3 Contekstual Teaching Learning CTL