11
2.1.1.2 Teori Belajar Jerome Bruner
Jerome Bruner dalam teorinya menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan pada konsep-konsep dan struktur-
struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur. Menurut Bruner dalam
Suherman, 2003:43 dengan mengenal konsep dan struktur yang tercakup dalam bahan yang sedang dibicarakan, anak akan memahami materi yang harus
dikuasainya itu. Ini menunjukkan bahwa materi yang mempunyai suatu pola atau struktur tertentu akan lebih mudah dipahami dan diingat anak. Jadi siswa belajar
aktif untuk menemukan prinsip-prinsip dan mendapatkan pengalaman, guru mendorong siswa dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini sesuai dengan salah satu
komponen dalam CTL yaitu pemodelan.
2.1.1.3 Teori Belajar Piaget
Piaget dalam Budiningrati, 1998: 14 menuliskan bahwa anak membangun sendiri skemanya, dari pengalamannya sendiri dengan lingkungan. Pengetahuan
datang dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian besar tergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan
lingkungannya. Prinsip Piaget dalam pengajaran diterapkan dalam program-program yang
menekankan pembelajaran melalui penemuan dan pengalaman-pengalaman nyata serta peranan guru sebagai fasilitator yang mempersiapkan lingkungan dan
kemungkinan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman belajar.
12
Piaget menjabarkan implikasi teori kognitif pada pendidikan dalam Budiningrati, 1998: 15 sebagai berikut:
1 Memusatkan perhatian kepada berpikir atau proses mental anak, tidak
sekedar kepada hasilnya, 2
Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar mengajar,
3 Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan
perkembangan. Berdasarkan hasil penelitiannya, Piaget mengemukakan bahwa ada empat
tahap perkembangan kognitif dari setiap individu yang berkembang secara kronologis menurut usia kalender yaitu:
1 Tahap sensori motor, dari lahir sampai umur sekitar 2 tahun,
2 Tahap pra sensori, dari sekitar umur 2 tahun sampai dengan sekitar umur 7
tahun, 3
Tahap operasi konkrit , dari sekitar umur 7 tahun sampai dengan sekitar umur 11 tahun,
4 Tahapoperasi formal, dari sekitar umur 11 tahun dan seterusnya.
Oleh karena itu, guru harus melakukan upaya untuk mengatur aktivitas di dalam kelas dengan cara membentuk masyarakat belajar. Hal ini sesuai dengan
salah satu komponen dalam CTL yaitu masyarakat belajar.
13
2.1.1.4 Teori Belajar Gestalt
Tokoh aliran ini adalah John Dewey. John Dewey dalam Suherman 2003: 47-48 mengemukakan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
diselenggarakan oleh guru harus memperhatikan hal-hal berikut: 1
Penyajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian, 2
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kesiapan intelektual siswa, dan
3 Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar.
Dari ketiga hal di atas, dalam menyajikan pelajar guru jangan memberikan konsep yang harus diterima begitu saja, melainkan harus lebih mementingkan
pemahaman terhadap proses terbentuknya konsep tersebut dari pada hasil akhir. Untuk itu, guru harus bertindak sebagai pembimbing. Hal ini sesuai dengan salah
satu komponen dalam CTL yaitu menemukan.
2.1.2 Keterampilan Proses Pembelajaran