Teknik Pengumpulan Data KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI, DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, TERHADAP KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG.

54 dan mengevaluasi kegiatan sekolah; b kemampuan hubungan manusiawi meliputi kemampuan dalam hal kerja sama dengan guru, komunikasi dengan guru, mengembangkan sikap dan moral guru, memperhatikan kesejahteraan guru, dan memotivasi guru, dan c keterampilan teknikal yang meliputi kemampuan kepala sekolah untuk membimbing guru dalam penngelolaan penngajaran, membuat karya ilmiah, dan mengelola administrasi kelas.

3. Kinerja Guru

Kinerja guru adalah perilaku nyata guru yang dapat diamati dalam tugasnya sebagai guru bidang studi. Perilaku guru bidang studi sebagaimana dimaksud berkaitan dengan tugas pengelolaan pengajaran dan pengembangan profesi meliputi kegiatan-kegiatan: 1 mampu menyusun program atau praktek, 2 mampu menyajikan program pengajaran, 3 mampu melaksanakan evaluasi belajar, 4 mampu melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar atau praktek, 5 mampu menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, 6 mampu membuat karya tuliskarya ilmiah di bidang pendidikan, 7 mampu mengembangkan kurikulum.

A. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer dan sekunder untuk keperluan penelitian. Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian sebagai sumber informasi yang dicari melalui alat pengumpulan. Data sekunder atau data 55 tangan kedua adalah data yang diperoleh melalui pihak lain atau tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitian Sumanto, 1990: 91. Data primer dipergunakan untuk variabel motivasi berprestasi guru dan supervisi kepala sekolah, sedangkan data sekunder untuk variabel kompetensi guru. Alat digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa angket kuesioner. Angket dipandang dari bentuknya menurut Kartono 1990: 124-125 antara lain: a. Angket isian, yaitu angket yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri. b. Chek list, adalah sebuah daftar dimana subyek hanya membutuhkan tanda centang chek pada kolom yang sesuai. c. Rating scale skala bertingkat yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti kolom- kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sering sampai dengan tidak pernah. Adapun langkah-langkah dalam metode angket ini yang dilakukan penulis berdasarkan pendapat Kartini Kartono 1990:35 adalah: a. Menetapkan tujuan dalam angket, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan butir-butir pertanyaan yang sesuai dengan komponen yang ada pada angket. b. Menyusun kisi-kisi angket, hal ini diperlukan guna melihat dan memperjelas permasalahan yang dituangkan dalam angket, antara lain menegnai konsep dasar dari variabel yang diukur. c. Menyusun angket 1 membuat surat pengantar yang berisi permohonan kesediaan mengisi angketan, pengisian dan ucapan terima kasih atas ketersediaannya mengisi angket. 56 2 Membuat petunjuk pengisisn angket. 3 Membuat butir pertanyaan atau pernyataan sekaligus membuat alternatif jawaban. Kriteria butir yang digunakan adalah butir positif dan negatif. d. Uji coba try out angket Sebelum disebarkan langsung kepada subjek penelitian yang sesungguhnya, angket perlu diujikan terlebih dahulu pada subjek lain. Uji coba ini dimaksudkan untuk menghindari pertanyaan atau pernyataan yang terlalu dangkal dan kurang jelas sehingga menimbulkan salah tafsir atau menghindari pertanyaan yang tidak relevan dengan masalah penelitian. e. Memperbanyak angket Setelah angket selesai maka angket diperbanyak untuk disebarkan kepada subyek penelitian. Teknik angket untuk mengukur tiga variabel penelitian, yaitu: variabel kepemimpinan manajerial kepala sekolah, motivasi berprestasi guru dan supervisi kepala sekolah. Teknik angket untuk mengukur tiga variabel penelitian, yaitu: variabel kepemimpinan managerial kepala sekolah, motivasi berprestasi guru dan supervisi kepala sekolah.

B. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN WONOGIRI

0 5 144

KONTRIBUSI MOTIVASI KERJA OPERATOR SEKOLAH, KOMPETENSI OPERATOR SEKOLAH, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Kontribusi Motivasi Kerja Operator Sekolah, Kompetensi Operator Sekolah, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Operator Sekolah Dasar di E

2 9 13

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMP DI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT.

0 0 26

KONTRIBUSI SUPERVISI, MOTIVASI KERJA, DAN KOMUNIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR DI UPTD KONTRIBUSI SUPERVISI, MOTIVASI KERJA, DAN KOMUNIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR DI UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GRO

0 2 14

PERAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU DAN SARANA PRASARANA TERHADAP MUTU Peran Supervisi Kepala Sekolah, Kompetensi Guru Dan Sarana Prasarana Terhadap Mutu Pembelajaran Sekolah Dasar Di Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang.

0 0 14

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMATAN KERTASARI KABUPATEN BANDUNG.

0 1 17

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI KECAMATAN KERTASARI KABUPATEN BANDUNG.

0 2 46

KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI KABUPATEN MAJALENGKA.

0 1 102

Pengaruh manajemen kepala sekolah, profesionalisme guru, dan motivasi berprestasi terhadap efektivitas kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung

0 0 9

KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU

0 0 14