118 Kelas III SDMI
As-Sami’ Yang Maha Mendengar, adalah sifat kesempurnaan. Lawan katanya tuli, sebagai sifat kurang yang tidak mungkin menjadi sifat Allah Swt..
Alam semesta sejak penciptaan awal hingga akhir dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa terputus, segala bunyi dan suara selalu mengiringi penciptaan ini.
Suara ini terkadang ada yang mampu didengar oleh manusia, sebagaimana halnya suara ledakan keras, ada pula yang tidak terdengar oleh pendengaran
manusia.
Suara ini tidak ada yang hilang dari catatan as-Sami’ dalam buku besar yang tersimpan dalam lauhul mahfuz. Semua suara dan bunyi dari makhluk
di alam semesta terdengar olehNya dengan jelas. Jika suara ini adalah pertanyaan, maka Allah Swt. menjawabnya, jika sebuah tuntutan, maka
Allah Swt. akan memenuhinya, jika ini adalah sebuah salah, maka Allah Swt. akan menunjukkan jalan kebenaran.
Allah Swt. Maha mendengar segala keluh, gundah, kegelisahan dan kehampaan kita. Hanya dengan isyarat dalam hati Allah Swt. mampu
mendengar. Tak perlu kita melenguhkan suara kita untuk memohon kasihNya. Hanya dengan ungkapan air mata, Allah Swt. sudah memahami
apa yang kita inginkan.
Allah Swt. dengan sengaja menciptakan dua telinga untuk kita, agar kita lebih banyak mendengar suara-suara di sekeliling kita. Mendengar suara
rintihan kaum papa yang mengharap pertolongan sesama. Mendengar nasihat-nasihat yang datang dari berbagai penjuru arah untuk memaknai
kebesaran as-Sami’, mencintai sifat-sifat-Nya yang sempurna.
Ini semua merupakan bukti, bahwa Allah Swt. ada di sekeliling kita dengan segala jejak yang ditinggalkanNya melalui suara-suara hidayah alam.
Sehingga kita bisa menyadari, menemukan dan mencintai-Nya dimanapun kita berada.
Di saat kita merasa hampa dan tiada berdaya, hanya Allah Swt. mampu mendengar apa isi hati kita. Segala yang tak terucap dari lisan, Allah Swt.tahu
dengan sejelas-jelasnya. Allah Swt. tidak akan pernah bosan mendengar segala pinta dan asa kita.
5. Proses Pembelajaran
a. Persiapan 1 Pembelajaran dimulai, guru mengucapkan salam dan mengajak
peserta didik berdoa bersama 2 Guru memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi dan tempat
peserta didik duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran 3 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta
didik. 4 Guru menyiapkan beberapa alternatif mediaalat peragaalat
bantu bisa berupa illustrasi gambar atau tayangan visual film
Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
119
yang relevan. Diantaranya 1 ceramah interaktif menceritakan dan menjelaskan kisah melalui gambar atau tayangan visualfilm
yang bersifat kontekstual kekinian, 2 diskusi dalam bentuk The educational-diagnosis meeting artinya peserta didik berbincang
mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaranmateri yang diterimanya
agar mereka memperoleh pemahaman yang benar. Kegiatan ini dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam pelaksanaan diskusi.
b. Pelaksanaan 1 Semua peserta didik mencermati bacaan teks, kemudian salah satu
peserta didik membacanya. 2 Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang hal yang
telah diamatinya. Apabila peserta didik mengalami kesulitan, guru memberikan bimbingan dan panduan stimulus agar peserta didik
mencari tahu dengan cara menanya. 3 Pertanyaan peserta didik yang diharapkan tidak saja apa atau siapa,
tetapi mengapa dan bagaimana. 4 Pertanyaan peserta didik diinventarisir oleh guru.
5 Selanjutnya, secara individu maupun berkelompok, peserta didik melakukan diskusi untuk menanggapi dan menjawab beberapa
pertanyaan. 6 Proses mendapatkan tanggapan dan jawaban atau pelaksanaan
diskusi difasilitasi oleh guru sehingga berjalan baik. 7 Pada rubrik “Kegiatanku” Guru mengamati cara kerja peserta didik
menyelenggarakan belajar kelompok. Guru mengarahkan. a Biarkan individu memilih teman kelompok untuk berdiskusi
dan mencatat dengan menjelaskan Allah Swt. Maha Mendengar dan meneladaninya. Guru mengubahnya jika komposisi tidak
seimbang misalnya anak pintar hanya ada di satu kelompok. b Perhatikan cara peserta didik mengelola diskusi kelompok
masing-masing. Termasuk menentukan waktu dan tempat untuk melakukan pengamatan di luar kelas.
c Hasil diskusi dan cara menyimpulkannya, yang dituangkan dalam bentuk tulisan dapat menjadi bahan evaluasi untuk keperluan
membangun kemampuan masalah secara bersama. 8 Pada rubrik “Sikapku”, peserta didik diyakinkan bahwa segala bisikan
hamba-Nya memohon dan berdoa pasti akan didengar oleh Allah. Swt..
9 Pada rubrik “Insya Allah Aku Bisa” guru membimbing peserta didik untuk memberikan tanda √ pada kolom yang tersedia. Rubrik
120 Kelas III SDMI
ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada peserta didik menilai diri sendiri. Penilaian ini merupakan bagian dari penilaian