16
2.1.3 Indeks LQ-45
Intensitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal tentu berbeda satu sama lain. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang tinggi dan aktif diperdagangkan,
sementara sekuritas yang lain memiliki frekuensi yang relatif rendah dan bersifat pasif. Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan perkembangan dan tingkat
likuiditas Indeks Harga Saham Gabungan IHSG kurang mencerminkan kondisi riil yang terjadi di Bursa Efek Indonesia. Permasalahan tersebut terpecahkan
dengan dibentuknya indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Indeks LQ-45 adalah gabungan dari saham-saham yang terdiri dari 45 saham di Bursa Efek Indonesia
dengan tingkat likuiditas yang tinggi, kapitalisasi pasar yang besar, serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria pemilihan. Kriteria-kriteria pemilihan tersebut
yaitu: 1
Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham dipasar regular rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir. Dari 60
saham tersebut, akan dipilih 30 saham dengan nilai transaksi terbesar dan secara otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks LQ-45.
2 Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar, yaitu berada di atas 90 persen
dari rata-rata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir. 3
Telah tercatat di Bursa Efek Indonesia selama paling sedikit 3 bulan. 4
Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan jumlah hari transaksi di pasar regular.
5 Merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektor dalam klasifikasi
industri Bursa Efek Indonesia.
17
Untuk mendapatkan 45 saham, akan dipilih 15 saham dengan menggunakan kriteria hari transaksi dan frekuensi transaksi di pasar reguler, serta kapitalisasi
pasar. Metode pemilihan tersebut adalah: 1
Sisa dari 30 saham yang tidak terpilih, akan dipilih 25 saham berdasarkan hari transaksi di pasar reguler.
2 Ditinjau dari frekuensi transaksi di pasar reguler, dari 25 saham yang
terpilih akan dipilih sebanyak 20 saham. 3
Ditinjau dari kapitalisasi pasar, akan dipilih 15 saham dari 20 saham untuk mendapatkan 45 saham dalam perhitungan indeks LQ-45.
Indeks LQ-45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997. Hari dasar untuk perhitungannya adalah tanggal 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100.
Ukuran utama likuiditas transaksi adalah nilai transaksi di pasar reguler. Sejak bulan Januari 2005, jumlah hari perdagangan dan frekuensi transaksi dimasukkan
sebagai ukuran likuiditas. Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau kinerja dan perkembangan
emiten yang masuk dalam indeks LQ-45 dengan melakukan evaluasi atas pergerakan urutanperingkat saham-saham tersebut setiap tiga bulan sekali.
Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu awal Februari dan Agustus. Untuk menjamin kewajaran dari pemilihan saham, Bursa Efek
Indonesia selalu berkonsultasi dan meminta pendapat kepada komisi penasehat yang terdiri dari para ahli Bapepam-LK, universitas, dan pakar profesional di
bidang pasar modal yang independen.
18
2.1.4 Pasar Efisien