Latar Belakang TATA CARA PERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PPH PASAL 21 PEGAWAI TIDAK TETAP PADA PT.XYZ.

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarka undang-undang yang dapat dipaksakan. Dengan tiada mendapat jasa mendapat jasa timbal kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Pajak merupakan pendapatan negara yang cukup potensial untuk dapat mencapai keberhasilan dalam pembangunan. Penerimaan dari sektor pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar negara. Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP telah berubah. Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2015 Wajib Pajak yang berstatus tidak kawin dan tidak mempunyai tanggungan jumlah PTKP-nya sebesar Rp. 36.000.000,00 atau setara dengan Rp. 3.000.000,00 per bulan. Dengan adanya perubahan itu, tata cara penghitungan PPh Pasal 21 juga mengalami perubahan. Perubahan itu diatur dalam Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor Per-32PJ2015 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 danatau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi. Pemotong PPh Pasal 21 danatau PPh Pasal 26 adalah pemberi kerja, bendahara atau pemegang kas pemerintah, yang membayarkan gaji, upah, dan sejenisnya dalam bentuk apapun sepanjang berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan, dana pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, dan badan-badan lain yang membayar uang pensiun secara berkala 2 dan tunjangan hari tua atau jaminan hari tua untuk orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan yang membayar honorarium, komisi atau pembayaran lain dengan kondisi tertentu dan penyelenggara kegiatan, termasuk badan pemerintah, organisasi yang bersifat nasional dan internasional, perkumpulan, orang pribadi serta lembaga lainnya yang menyelenggarakan kegiatan, yang membayar honorarium, hadiah atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada Wajib Pajak orang pribadi berkenaan dengan suatu kegiatan. Atas kondisi-kondisi inilah yang menyebabkan penulis tertarik untuk menguraikan tentang tata cara perhitungan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 21 melalui studi kasus PT. XYZ pada Kantor Konsultan Pajak CV. Sukartha Karya Sejahtera dan Rekan. PT. XYZ merupakan salah satu klien pada Kantor Konsultan Pajak CV. Sukartha Karya Sejahtera dan Rekan yang bergerak dalam bidang Industri Keramik. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu rumusan masalah yaitu “Bagaimana Tata Cara Perhitungan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Pegawai Tidak Tetap pada PT. XYZ.

1.2 Tujuan Penelitian