LISTRIK untuk SMP
Mata Pelajaran Fisika SMA
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK DAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK KELOMPOK KOMPETENSI G
49
Gambar 2.18 a Rangkaian pada frekuensi sangat kecil, b Rangkaian pengganti dari gambar a untuk frekuensi mendekati nol.
Pada saat frekuensi sangat besar, tingkah laku kapasitor dan induktor berubah sebaliknya. Kapasitor mempunyai reaktansi sangat kecil pada frekuensi tinggi
sehingga hanya sedikit melawan arus, hal ini seperti mengganti kapasitor dengan kawat yang tidak memiliki hambatan. Sebaliknya, induktor memiliki reaktansi yang
sangat besar ketika frekuensi tinggi, sehingga induktor sangat menghambat arus. Keadaan ini sama dengan jika seandainya induktor dilepas dari rangkaian sehingga
rangkaian menjadi terbuka.
5. Resonansi dalam Rangkaian Listrik Bolak-Balik
Telah dibahas di atas bahwa pada rangkaian RLC seri, nilai X
L
dan X
C
bergantung pada frekuensi f arus bolak-balik yang melaluinya. Jika frekuensi bertambah, X
L
juga bertambah, akan tetapi X
C
berkurang. Dengan anggapan bahwa R tidak berubah terhadap frekuensi, maka pada suatu frekuensi tertentu
dapat mencapai nilai nol. Pada keadaan demikian impedansi Z seolah-olah hanya terdiri dari hambatan R
saja Z = R, dan memiliki nilai minimum. Sehingga rangkaian berperangai seperti rangkaian resistif murni. Fase tegangan sama dengan fase arus, yang berarti tegangan
dan arus berjalan serempak. Keadaan seperti ini disebut keadaan resonansi rangkaian dan frekuensinya disebut frekuensi resonansi f
o
. Gambar 2.19 menunjukkan hubungan antara impedansi, arus efektif, dan frekuensi
resonansi. Ketika frekuensi sama dengan f
o
, impedansi mencapai nilai minimum dan arus akan mencapai nilai maksimum.
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
50
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK DAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK KELOMPOK KOMPETENSI G
Gambar 2.19 Dalam rangkaian RLC seri impedansi mencapai minimum, arus mencapai
maksimum, ketika frekuensi sama dengan frekuensi resonansi rangkaian.
Persamaan frekuensi resonansi dapat diperoleh dengan menurunkan persamaan berikut:
Pada saat terjadi resonansi
C L
X X
yang berarti
C L
X X
atau
Sehingga persamaan frekuensi resonansi dinyatakan sebagai:
LC f
o
2
1
...................... 2.39 dimana L = induktansi henry dan C = kapasitas kapasitor farad dan f
o
= frekuensi resonansi hertz.
Kita lihat bahwa frekuensi resonansi ditentukan oleh induktansi L dan kapasitas C
bukan oleh hambatan. Fungsi hambatan dalam resonansi listrik adalah sebagai
”penajam” respon rangkaian yang kurang jelas, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.20.
Ketika frekuensi sumber arus bolak-balik sama dengan frekuensi resonansi, maka
berlaku:
Impedansi rangakaian
R R
Z
2 2
nilai Z minimum Kuat arus rangkaian
R V
R V
I
2 2
nilai I maksimum
Rangkaian resonansi banyak dimanfaatkan dalam bidang elektronika sebagai pembangkit getaran osilator. Berikut ini beberapa contoh alat elektronika yang
menggunakan rangkaian resonansi:
Hambatan kecil Hambatan besar
Frekuensi f f
o
I
rms
Gambar 2.20 Pengaruh hambatan pada arus di dalam rangkaian RLC seri.
LISTRIK untuk SMP
Mata Pelajaran Fisika SMA
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK DAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK KELOMPOK KOMPETENSI G
51
Pembangkit getaran listrik variabel, alat ini memerlukan rangkaian resonansi
yang frekuensinya dapat diubah-ubah untuk mendapatkan keluaran yang frekuensinya dapat diubah-ubah pula.
Osiloskop sinar katoda, rangkaian resonansi pada osiloskop sinar katoda
diperlukan untuk menimbulkan tegangan bolak-balik yang frekuensinya dapat diatur.
Radar, Radio, dan Televisi, pada radar, radio, dan televisi, rangkaian berfungsi
untuk menimbulkan tegangan bolak-balik yang diperlukannya, yang frekuensinya tertentu. Pesawat radio dan televisi juga dilengkapi dengan rangkaian resonansi
yang frekuensinya dapat diubah-ubah yang berguna untuk memilih satu frekuensi yang diinginkan dari beberapa frekuensi gelombang radio yang ditangkap oleh
antena. Rangkaian seperti ini disebut rangkaian penala.
6. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambatnya. Penemuan gelombang elektromagnetik ini diawali dengan adanya
kontribusi Maxwell dalam memodifikasi hukum Ampere. Selanjutnya Maxwell menemukan persamaan yang membentuk dasar teoritis semua persamaan phenomena
elektromagnetik. Persamaan ini memprediksi adanya gelombang elektromagnetik yang merambat melalui ruang dengan kecepatan cahaya, c. Hasil prediksi Maxwell tentang
adanya gelombang elektromagnetik ini dibuktikan oleh Heinrich Hertz pada tahun 1887. Penemuan tersebut telah menyebabkan terciptanya aplikasi gelombang elektomagnetik
dalam sistem komunikasi praktis, termasuk radio, televisi, sistem telepon seluler, dan konektivitas Internet nirkabel.
Seperti sudah dibahas sebelumnya, fenomena induksi elektromagnetik Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnetik menghasilkan medan listrik yang
besarnya bergantung pada laju perubahan medan magnetik tersebut terhadap waktu. Maxwell pada tahun 1865, menunjukkan bahwa ada simetri di alam yaitu jika
perubahan medan listrik menghasilkan medan magnetik maka sebaliknya perubahan medan magnetik seharusnya menghasilkan medan listrik. Maxwell menyimpulkan
bahwa variasi dalam medan listrik dan magnet saling tegak lurus, menghasilkan gangguan elektromagnetik dalam ruang. Gangguan ini memiliki sifat-sifat gelombang
dan merambat melalui ruang tanpa media material. Gelombang ini disebut gelombang elektromagnetik.
Menurut Maxwell, muatan yang dipercepat merupakan sumber radiasi elektromagnetik. Dalam gelombang elektromagnetik, vektor medan listrik dan magnet saling tegak lurus