Pembuatan larutan kemolaran tertentu

= 6 -6 10 x larutan L 10 zat x mg = larutan L zat mg ………………………………. 1.10 Contoh 13. Hitung molaritas M 5,00 ppm larutan CaNO 3 2 . Penyelesaian. 5,00 ppm berarti Larutan L 1 CaN0 mg 5 3 3 Jadi untuk mengubah ppm tersebut menjadi M, tinggal mengubah mg menjadi mol. M = larutan L 1 mol mg 164 CaNO mg 5,00 1 - 2 3 = 0,0305 mmol L -1 = 3,05 x 10 -5 mol L -1

c. Pembuatan larutan kemolaran tertentu

1 Molaritas zat terlarut dari kristalnya. Prinsip pembuatannya adalah penimbangan dan pelarutan. Misalnya akan dibuat 500 mL larutan NaCl 0,3 M dari kristal NaCl. Langkah-langkahnya sebagai berikut ini. Pertama, dihitung massa NaCl yang akan dipakai untuk membuat larutan itu. Massa NaCl = 500 mL x NaCl mol 1 NaCl g 58,5 x mL 1000 mol 3 , = 8,78 gram. Kedua , NaCl sebanyak 8,78 gram ditimbang dengan menggunakan neraca analitis. Ketiga , NaCl sebanyak 8,78 gram tersebut ditempatkan ke dalam labu takar 500 mL Keempat , ke dalam labu takar tersebut ditambahkan akuades sedikit terlebih dahulu, kemudian labu takar dikocok agar NaCl larut. Setelah NaCl larut semua, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda 500 mL. Larutan yang diperoleh adalah larutan NaCl 0,3 M sebanyak 500 mL. 2 Molaritas zat terlarut dari larutan yang lebih besar molaritasnya. Di Laboratorium, larutan sering dibuat dari larutan yang molaritasnya lebih besar. Larutan yang molaritasnya lebih besar ini sering disebut larutan induk. Prinsip pembuatannya adalah pengenceran sejumlah tertentu volum larutan induk yang molaritasnya telah diketahui. Larutan dengan volum dan molaritas tertentu mempunyai mol tertentu. Misalnya, 10 mL H 2 SO 4 0,1M mengandung 1mmol H 2 SO 4 atau 0,001 mol H 2 SO 4 0,001 mol H 2 SO 4 mengandung 0,001 mol x 6,02 x 10 -24 partikel mol -1 = 6,02 x 10 - 27 partikel. Jumlah partikel ini ketika ditambah air pada pengenceran, berapa pun banyaknya, jumlahnya akan tidak berubah. Jumlah mol zat itu pun dengan demikian tidak akan berubah. Jadi pada pengenceran yang perlu dimengerti adalah bahwa, jumlah mol zat sebelum pengenceran dan setelah pengenceran penambahan akuades selalu sama . MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI KIMIA 397 Pernyatan itu dapat diungkapkan sebagai, V 1 M 1 = V 2 M 2 .......................................................................... 1.11 Pengertian ini dapat dipahami dengan melihat Gambar 5. Sebagai contoh akan dibuat larutan asam sulfat 0,1 M sebanyak 1 liter dari larutan asam sulfat 6 M. Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut ini. Pertama , menghitung volum H 2 SO 4 yang akan diambil. Misalnya diambil x mL. Mol dalam x mL H 2 SO 4 6M = x mL x mL 1000 SO H mol 6 4 2 mol. Mol H 2 SO 4 ini diencerkan sehinga menjadi 1L H 2 SO 4 0,1M. Mol H 2 SO 4 dalam 1 L H 2 SO 4 0,1 M = 1 L x L 1 SO H mol 0,1 4 2 mol. Jumlah mol H 2 SO 4 sebelum dan sesudah pengenceran sama. x mL x mL 1000 SO H mol 6 4 2 = 1 L x L 1 SO H mol 0,1 4 2 Persamaan terakhir ini dapat dinyatakan secara singkat dengan : V 1 M 1 = V 2 M 2 Volum larutan H 2 SO 4 6M yang akan diencerkan dapat dihitung : x = 1 L x L 1 SO H mol 0,1 4 2 x 4 2 SO H mol 6 mL 1000 = 16,67 mL Jadi volum H 2 SO 4 yang harus diambil untuk diencerkan adalah 16,67 mL. Volum ini dapat langsung dihitung menggunakan hubungan V 1 M 1 = V 2 M 2. Kedua, mengukur volum H 2 SO 4 6M sebanyak 16,67 mL dengan menggunakan pipet volum atau pipet ukur yang sesuai dan dimasukkan ke dalam labu takar yang berukuran 1 L. Ketiga, penambahan pelarut akuades sampai garis tanda, yang tertera pada labu takar. Larutan yang diperoleh setelah pengenceran adalah larutan H 2 SO 4 0,1M sebanyak 1L. V 1 a b Larutan yang molaritasnya lebih besar mol L -1 . Jumlah mol dalam larutan ini ditunjukkan dengan 6 bulatan dalam volum V 1 Larutan yang terjadi dari pengenceran larutan a. Volum larutan menjadi bertambah V 2 tetapi jumlah mol tetap jumlah bulatan tetap sebanyak 6 V 2 Gambar 5. Pengenceran larutan. Penambahan pelarut menghasilkan suatu larutan yang mengandung jumlah molekul mol zat terlarut yang sama. 398 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI KIMIA 3 Molaritas larutan dari larutan pekat. Di laboratorium, larutan-larutan pekat tidak diketahui molaritasnya, tetapi yang diketahui dapat dibaca pada etiket botol adalah kadar dalam persen berat dan densitas gmL. Bagaimanakah membuat larutan dengan molaritas tertentu dari larutan pekat ini? Prinsipnya sama dengan membuat larutan dengan molaritas tertentu dari larutan yang molaritasnya lebih besar. Misalnya akan dibuat 100 mL larutan asam perklorat 0,1 M dari asam perklorat pekat dengan kadar 70 dan densitas 1,664 g mL -1 . Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : Pertama , menghitung molaritas HClO 4 tersebut. Yang diinginkan adalah molaritas asam perklorat M. Molaritas = larutan liter volum HClO mol jumlah 4 = larutan mililiter volum HClO milimol jumlah 4 Yang dipunyai adalah HClO 4 70 artinya larutan gram 100 HClO gram 70 4 Untuk mengubah menjadi M maka, 70 g HClO 3 harus diubah menjadi mol dengan menggunakan Mr g mol -1 sebagai faktor konversi dan 100 g larutan harus diubah menjadi volum L dengan menggunakan densitas, sebagai faktor konversi. Jadi Molaritas HClO 4 = 1 1 mL gram 1,664 larutan gram 100 mol 1 mmol 1000 x mol gram 5 , 100 gram 70 − − = 11,59 mmol mL -1 = 11,59 M HClO 4 Dari contoh soal ini dapat dibuat rumus mencari molaritas zat dengan persen =kadar tertentu dan densitas tertentu yaitu, Molaritas M = Mr 10 density x berat x persen ………………………

1.12 Dengan menggunakan rumus itu Saudara dapat menghitung secara langsung