31 Penjelasan semua kelompok :
Kelompok Asal Kelompok Ahli
Gambar 2. Diagram pengelompokkan belajar
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian dilakukan oleh Asih Verti 2012 dengan judul Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran tipe Jigsaw tentang oksidasi
reduksi di SMA Banyumas Tahun Ajaran 20072008 menunjukkan bahwa setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Penelitian
Efektivitas Model
Pembelajaran Jigsaw
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Prodi TAV SMK YPT Kota
32 Tegal Pada Pokok Bahasan Memperbaiki TV Penerima yang
dilakukan oleh Ahmad Sutrisno 2013 menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dimana pada awal proses rata
– rata hasil belajar siswa 68,9 menjadi 86 pada akhir proses penelitian.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Dina M Simatupang 2012 dengan judul Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI
AK Menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw dengan Strategi Rotaring Trio Exchange di SMK N 1 Sidikalang menunjukkan bahwa
pada siklus pertama rata – rata hasil belajar siswa ialah 65,02
meningkat pada siklus kedua menjadi 74,47. Sedangkan untuk motivasi belajar pada siklus satu terdapat 14 siswa memiliki motivasi
rendah, pada siklus kedua terdapat 12 siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan motivasi
belajar dan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar serta
motivasi belajar siswa. Sehingga pada penelitian ini digunakan juga model pembelajaran Jigsaw.
C. Kerangka Pikir
Pada kegiatan pembelajaran mata pelajaran KKPI didapatkan hasil belajar siswa kelas X paket keahlian Busana Butik sebesar 47 belum
mencapai KKM. Hasil belajar siswa yang rendah disebabkan karena rendahnya motivasi belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar bukan
semata – mata kesalahan dari siswa, namun juga dapat disebabkan
33 karena model pembelajaran yang digunakan kurang tepat. Pemilihan
model pembelajaran yang kurang tepat dapat menyebabkan keaktifan siswa rendah, sehingga pemahaman siswa kurang memahami akan
materi yang diberikan. Model pembelajaran tipe jigsaw menitikberatkan pada keaktifan siswa
dalam proses belajar mengajar. Keaktifan tersebut dapat terlihat pada saat siswa melakukan diskusi, memberikan umpan balik maupun
mengajar teman sebaya. Dengan melihat kelebihan dari model pembelajaran tipe jigsaw yang dapat memacu siswa untuk aktif dan
kreatif, siswa dapat menjadi lebih bertanggung jawab terhadap proses belajarnya.
Pada beberapa penelitian, dijelaskan bahwa penggunaan model pembelajaran tipe jigsaw dapat meningkat hasil belajar siswa. Penelitian-
penelitian itu menyebutkan adanya peningkatan proses belajar, hasil belajar ataupun motivasi belajar siswa. Semakin tinggi motivasi belajar
siswa dalam pembelajaran yang menggunakan jigsaw maka akan mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa.Kerangka pikir yang
digunakan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut
34 Gambar 3. Kerangka Pikir
D. Pertanyaan Penelitian