65
Akan tetapi dosen sebagai manusia juga memiliki berbagai kelemahan dan kekurangan dalam batas-batas tertentu. Menurut Mulyasa 2008: 129,
Pendidik yang baik adalah pendidik yang sadar diri, menyadari kelebihan dan kekurangannya. Stabilitas dan kematangan emosi dosen akan
berkembang sejalan
dengan pengalamannya,
selama dia
mau memanfaatkan bertambahnya kemampuan memecahkan masalah atas
dasar pengalaman masa lalunya.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial dosen adalah kemampuan dosen dalam berhubungan sosial dengan sesama manusia, terutama lagi dengan orang-
orang di sekitarnya tetangga, kerabat, kolega, dan orang lain. Instrumen sertifikasi dosen menyatakan bahwa kompetensi sosial dosen bisa dikaji
dari kemampuan menyampaikan pendapat, kemampuan menerima kritik, saran dan pendapat orang lain, mengenal dengan baik mahasiswa yang
mengikuti kuliahnya, mudah bergaul di kalangan sejawat, karyawan dan mahasiswa serta toleransi terhadap keberagaman mahasiswa. Dalam
Standar Nasional Pendidikan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru atau dosen sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar. Menurut Mulyasa 2008: 176, sedikitnya ada tujuh kompetensi
sosial yang seharusnya dimiliki tenaga pendidik agar dapat berkomunikasi perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
66
dan bergaul secara efektif, baik di institusi pendidikan maupun di masyarakat. Kompetensi tersebut adalah sebagai berikut;
a Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama
b Memiliki pengetahuan tentang budaya dan tradisi
c Memiliki pengetahuan tentang inti dan demokrasi
d Memiliki pengetahuan tentang estetika
e Memiliki apresiasi daan kesadaran sosial
f Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan
g Setia terhadap harkat dan martabat manusia.
Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru dan dosen, maka kompetensi sosial dosen dapat disarikan sebagai
kemampuan dosen untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan mahasiswa, teman kerja, atasan maupun masyarakat sekitar yang
menunjang pendidikan. Sub kompetensi dari kompetensi sosial dosen antara lain;
kemampuan menghargai keragaman sosial, kemampuan menyampaikan pendapat dengan runtut, efisien, dan jelas, Kemampuan menghargai
pendapat orang lain, Kemampuan membina suasana kelas, Kemampuan membina suasana kerja, dan kemampuan mendorong peran serta
masyarakat. Dosen sebagai makhluk sosial, dalam kehidupannya tidak bisa
lepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu, dosen dituntut untuk memiliki kompetensi sosial yang memadai,
terutama dalam kaitannya dengan pendidikan, yang tidak terbatas pada perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
67
pembelajaran di kelas tetapi juga pendidikan yang berlangsung di masyarakat.
Bila dipahami, maka tugas dosen sebenarnya tidak hanya sebatas di institusi pendidikan melainkan juga sebagai penghubung antara institusi
pendidikan dengan masyarakat. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, dosen harus memiliki ketrampilan dalam melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat.
Ketrampilan tersebut
antara lain
mampu berkomunikasi dengan masyarakat, mampu bergaul dan melayani
masyarakat dengan baik, mampu mendorong dan menunjang kreativitas masyarakat dan mampu menjaga emosi dan perilaku yang kurang baik di
masyarakat.
3. Faktor yang mempengaruhi kompetensi dosen D III kebidanan