BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Asfiksia merupakan suatu keadaan bayi baru lahir yang mengalami kegagalan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir Kristiyanasari, 2010. Asfiksia
sangat berpengaruh pada bayi karena asfiksia juga berarti hipoksia yang progesif, penimbunan CO
2
dan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian Prawiroharjo, 2012. Asfiksia banyak
terjadi pada ibu dengan preeklamsia berat Rukhiyah, 2012. Pasien yang mengalami pre eklamsi berat pada tahun 2014 sejumlah 250 pasien,
tahun 2013 sejumlah 258 kasus sedangkan pada tahun 2012 adalah sejumlah 280 kasus Rumah Sakit Permata Bunda, 2015. Angka tersebut menunjukkan angka tertinggi
dibandingkan dengan jumlah kasus yang ada di RSUD Dr Raden Soedjati yaitu 19 kasus asfiksia pada tahun 2012 dan 29 kasus pada tahun 2013 RSUD Raden Soedjati,
2014. Pengaruh antara kejadian pre-eklamsia, faktor resiko dan asfiksia akan dibahas
menggunakan Ilmu Kesehatan Masyarakat paraklinik khususnya mengenai kesehatan ibu dan anak.
Kehamilan remaja dengan usia di bawah 20 tahun mempunyai risiko terjadinya gangguan pada bayi, salah satunya adalah risiko terjadinya bayi dengan asfiksia. Paritas
yang tinggi memungkinkan terjadinya penyulit kehamilan dan persalinan yang dapat menyebabkan terganggunya transport O
2
dari ibu ke janin yang akan menyebabkan asfiksia yang dapat dinilai dari
APGAR Score
menit pertama setelah lahir Manuba, 2010. Makin rendah masa gestasi dan makin kecil bayi maka makin tinggi morbiditas
dan mortalitasnya. Makin rendah berat bayi lahir maka makin tinggi kemungkinan terjadinya asfiksia dan sindroma gangguan pernafasan Prawirohardjo, 2012.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Raras 2011 memperoleh hasil bahwa keluaran perinatal pada ibu dengan pre eklamsi berat meliputi berat bayi lahir rendah
BBLR 91 kasus 37, pertumbuhan janin yang terhambat 17 kasus 6,9, kelahiran preterm 70 kasus 28,3, asfiksia neonatorum 38 kasus 16,7, kematian perinatal 23
1 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
kasus 9,3 Raras, 2011. Pada tahun 2012 dalam penelitian yang dilakukan oleh Gilang menyatakan bahwa faktor yang berhubungan dengan asfiksia adalah umur ibu,
perdarahan antepartum, berat badan lahir bayi, pertolongan persalinan letak sungsang perabdominan dan pervaginam, partus lama atau macet, dan ketuban pecah dini Gilang,
2012. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh antara umur ibu, paritas, usia
kehamilan, dan berat lahir bayi terhadap kejadian asfiksia bayi pada ibu dengan pre eklamsi berat.
B. Rumusan Masalah