Cara Mendapatkan Obat Tempat Penjualan dan Cara Mendapatkan Obat 1 Tempat Penjualan Obat

Pedagang Eceran Obat diatur oleh Per. Menkes No. 167KabB VII1972 ialah orang atau Badan Hukum Indonesia yang memiliki izin untuk menyimpan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas daftar W untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sesuai dengan syarat izinnya. Obat yang boleh dijual pedagang eceran obat hanya Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas dalam bungkusan asli dari pabrik yang membuatnya secara eceran. Obat yang dijual harus bermutu baik dan berasal dari pabrik farmasi atau Pedagang Besar Farmasi PBF yang berizin dari Depkes. Yang boleh mengusahakan adalah Perusahaan Negara, Perusahaan Swasta dan Perorangan.

2.4.2 Cara Mendapatkan Obat

Obat Bebas dapat diperoleh dari Toko Obat, Pedagang Eceran Obat Berizin yang dipimpin oleh asisten apoteker dan dari apotek. Obat Bebas tersebut dalam kemasan asli dari pabrik dengan disertai tanda lingkaran hijau sebagai tanda Obat Bebas dan disertai brosur yang berisi nama obat, nama dari isi zat berkhasiat, indikasi, dosis atau aturan memakainya, nomor batch dan nomor register, nama pabrik dan alamatnya, cara penyimpanannya. Di apotek boleh membungkus kembali dari pengemasan besar, tetapi disertai etiket apotek di mana ditulis nama obat serta aturan pemakaiannya atau dosis dan hanya boleh dijual langsung pada si pemakai. Obat Bebas Terbatas dapat diperoleh tanpa resep dari Pedagang Eceran Obat Berizin yang dipimpin oleh asisten apoteker dan apotek, dalam bungkus asli dari pabrik dengan disertai tanda lingkaran berwarna biru sebagai tanda Obat Bebas Terbatas, di samping itu ada tanda peringatan dari P. No. 1 – P. No. 6 sesuai dengan SK Menkes No. 6355DirjenSK69 tanggal 5 November 1975, dan harus ditandai dengan etiket-etiket atau brosur yang menyebutkan: a Nama obat yang bersangkutan. b Daftar bahan berkhasiat serta jumlahnya yang digunakan. c Nomor batch dan tanggal kadarluarsa, nomor register. d Nama dan alamat produsen. e Petunjuk kegunaan indikasi dan cara pemakaian dan peringatan, pencegahan kontraindikasi yang dipandang perlu Anief, 2007. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep adalah gambaran sederhana ringkas dan jelas mengenai keterkaitan satu konsep dengan konsep yang lainnya, atau menggambarkan pengaruh atau hubungan antara satu kejadian fenomena dengan kejadian fenomena yang lainnya. Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitan ini adalah : Gambar 3.1. Kerangka Konsep 3.2. Defenisi Operasional 3.2.1. Defenisi Pengetahuan Di sini penelitian perlu dijabarkan untuk menghindari perbedaan persepsi dalam menginterpretasi masing-masing variabel penelitian. Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas Pengetahuan Ibu Universitas Sumatera Utara