Pengawasan Intern Aktiva Tetap

Agar pembebanan penyusutan dialokasikan secara efesien akan diperlukan suatu cara atau metode untuk menghitungnya, agar metode yang dipilih sesuai dengan manfaat keekonomian dari aktiva tetap tersebut. Sedangkan sistem penggantian aktiva tetap dibagi menjadi 3, yaitu: a. Dibuang Dalam hal ini lebih dimaksudkan dengan dinon-aktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar. b. Dijual Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. c. Ditukar dengan aktiva lain Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan. Pada PT. Securindo Packatama Indonesia, aktiva tetap yang sudah tidak bermanfaat lagi akan digudangkan dan digantikan dengan aktiva lain.

5. Pengawasan Intern Aktiva Tetap

Pengawasan yang baik atas aktiva tetap merupakan salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Pengawasan terhadap aktiva harus dilakukan secara tepat dan terorganisir. Alasan ini disebabkan keberadaaan Universitas Sumatera Utara aktiva tetap merupakan sesuatu yang penting dalam pelaksanaan operasional perusahaan. Aktiva tetap memerlukan perencanaan dan pengawasan yang tetap agar tiak terjadi penggelapan, kecurangan ataupun penyelewengan terhadap aktiva tersebut. Penetapan sistem pengawasan intern yang baik dapat menunjang peningkatan efisiensi dan kualitas kegiatan operasional perusahaan. Fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja dari setiap bagia kepala perusahaan kemudian mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan. Pimpinan bertanggungjawab penuh dalam usaha pengawasan intern terhadap aktiva tetap. Manajemen perlu memerhatikan dan menentukan cara yang baik untuk menciptakan sistem pengawasan yang efektif dan efisien agar pelaksanaan prosedur-prosedur pengawasan dapat dilaksanakan sebaik mungkin. Pengawasan intern merupakan kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa sasaran dan tujuan perusahaan dapat dipenuhi. Beberapa unsur pengawasan internal, yaitu: a. Struktur organisasi b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan pembukuan c. Praktik yang sehat Unsur di atas harus menjadi perhatian penting bagi pihak manajemen dalam menentukan pengawasan internal yang dilakukan oleh perusahaan agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Serta untuk mencapai tujuan utama dari pengawasan intern aktiva tetap itu sendiri, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Membatasi pengeluaran modal dalam batas yang disetujui sesuai dengan kebutuhan perusahaan b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan aktiva tetap dalam menjalankan aktivitas perusahaan c. Menetapkan prosedur-prosedur perlindungan dalam pemeliharaan fisik suatu aktiva tetap d. Menekankan bahwa aktiva tetap merupakan fasilitas yang penting dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan e. Mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan berikut cara yang paling menguntungkan untuk membiayai aktiva tetap f. Melindungi aktiva perusahaan terhadap segala bentuk penyelewengan yang mungkin terjadi yang dapat merugikan perusahaan. PT. Securindo Packatama Indonesia lokasi Uniland Plaza Medan melakukan pengawasan intern aktiva tetapnya sebagai berikut. 1 Pengawasan melalui persetujuan Pemberian persetujuan atas pemakaian aktiva tetap biasanya dilakukan dengan persetujuan Pengawas Pelayanan Parkir 2 Pengawasan terhadap gerak gerik fisik Jika terdapat aktiva tetap yang sudah rusak maupun telah usang sehingga habis manfaatnya atau tidak dapat dipakai lagi, maka PT. Securindo Packatama Indonesia lokasi Uniland Plaza Medan melakukan prosedur-prosedur yang dilakukan sehubungan untuk melindungi aktiva tetapnya. Misalnya terdapat aktiva tetap yang rusak maka akan dilaporkan ke Regional Office Medan untuk Universitas Sumatera Utara perlakuan tindak lanjut atas aktiva tersebut. Namun biasanya aktiva tetap yang dapat diperbaiki akan direparasi dahulu oleh teknisi. 3 Pemberian nomor urut Aktiva tidak diberikan nomor urut, melaikan diberi simpol secure parking agar pengendalian intern baik dokumen maupun aktiva dapat berjalan lancar 4 Prosedur atas pengawasan intern Car Park Manager dan Pengawas Pelayanan Parkir melakukan bimbingan atau lokakarya bagi seluruh SPP dan SPL serta part timer berupa prosedur-prosedur ataupun pelatihan-pelatihan tentang cara pengoperasian aktiva tetap. Perusahaan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada prinsipnya berorientasi pada kebersamaan. 5 Pemeriksaan secara fisik atas kekayaan perusahaan Perusahaan melakukan perhitungan fisik secara berkala dengan melihat langsung kekayaan perusahaan dengan membandingkan aktiva yang dihitung dengan catatan yang bersangkutan sebagai dasar untuk mengetahui kelengkapan dan ketepatan. 6 Perlakuan atas aktiva tetap yang tidak terpakai Aktiva tetap yang tidak dipakaidigunakan oleh PT. Securindo Packatama Indonesia disimpan di Regional Office Medan, hingga selanjutnya dapat digunakan di lokasi-lokasi parkir yang ditangani oleh PT. Securindo Packatama Indonesia. Universitas Sumatera Utara

E. Skala Pengukuran Variabel