Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pendekatan Dan Penerapan Model Pendekatan Berbasis Masalah

42 + penilaian tradisional paper dan pencil test. Penetapan kriteria penilaian tugas-tugas kinerja hasil karya harus dilakukan pada awal-awal pembelajaran dan harus dapat dikerjakan oleh pebelajar Fottrell, 1996. Kriteria penilaian itu harus didiskusikan terlebih dahulu bersama pebelajar di kelas. Diskusi ini meliputi berapa grade yang harus mereka capai dan siapa yang akan menilai mereka pembelajar, pebelajar, atau ahli luar.

9. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Problem Based Learning Kelebihan pembelajaran berdasarkan masalah sebagai suatu model pembelajaran adalah: a. Realistik dengan kehidupan siswa b. Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa c. Memupuk sifat inquiry siswa d. Retensi konsep menjadi kuat e. Memupuk kemampuan problem solving Dari kelebihan tersebut dapat dipahami bahwa pendekatan berbasis masalahmembantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektualnya. Para peserta didik belajar dengan keterlibatan langsung dalam pengalaman nyata atau simulasi serta menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri. 43 + Selain kelebihan yang telah dkemukakan di atas pendekatan berbasis masalahjuga memiliki beberapa kekurangan antara lain, yaitu : a. Persiapan pembelajaran alat, problem, konsep yang kompleks b. Sulitnya mencari problem yang relevan c. Sering terjadi miss-konsepsi d. Memerlukan waktu yang cukup panjang Guru adalah pendidik yang membelajarkan siswa, maka guru harus melakukan pengorganisasian dalam belajar, menyajikan bahan belajar dengan pendekatan pembelajaran tertentu dan melakukan evaluasi hasil belajar, guru professional selalu berusaha mendorong siswa agar berhasil dalam belajar. Kekurangan-kekurangan dalam model pendekatan berbasis masalahini bukan berarti PBL merupakan model pembelajaran yang kurang efektif untuk deterapkan dalam proses pembelajaran, akan tetapi kekurangan-kekurangan dalam penerapan model pendekatan berbasis masalahyang dikemukakan di atas, menuntut guru sebagai pendidik harus kreatif dalam meminimalisir serta berusaha mencari solusi untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut.

10. Pendekatan Dan Penerapan Model Pendekatan Berbasis Masalah

Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Benda Dan Sifatnya. 44 + Menurut Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Sedangkan S. Nasution berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai materi atau belum. Penilaian merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu institusi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Cullen, 2003 dalam Fathul Himam, 2004. Hasil belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian formatif, nilai ulangan tengah semester sub formatif dan nilai ulangan semester sumatif. Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah hasil nilai ulangan harian yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran IPA. Ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam satuan bahasan atau kompetensi tertentu. Ulangan harian ini terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab para peserta 45 + didik, dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan dengan konsep yang sedang dibahas. Ulangan harian minimal dilakukan tiga kali dalam setiap semester. Tujuan ulangan harian untuk memperbaiki modul dan program pembelajaran serta sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai bagi para peserta didik. Pembelajaran model Problem Based Learning berlangung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, menemukan dan mendiskusikan masalah serta mencari pemecahan masalah, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Siswa megerti apa makna belajar, apa manfaatya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Siswa terbiasa memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergumul dengan ide-ide. Dalam pembelajaran model Problem Based Learning tugas guru mengatur strategi belajar, membantu menghubungkan pengetahuan lama dengan pngetahuan baru, dan memfasilitasi belajar. Anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Dari pembahasan diatas dapat diduga bahwa pembelajaran dengan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar efektif dan kreatif, diaman siswa dapat membangun sendiri 46 + pengetahuannya, menemukan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui proses bertanya, kerja kelompok, belajar dari model yang sebenarnya, bisa merefleksikan apa yang diperolehnya antara harapan dengan kenyataan sehingga peningkatan hasil belajar yang didapat bkan hanya sekedar hasil menghapal materi belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata pemecahan kasus-kasus yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran diskusi kelompok dan diskusi kelas.Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

C. Langkah-Langkah Pembelajaran Benda Dan Sifatnya Dengan Metode

Problem Based Learning Yang Akan Di Terapkan Di Kelas IV

1. Pendahuluan 10 menit

a. Guru mengkondisikan siswa dan memastikan siswa siap menerima pelajaran dan guru memberikan motivasi dengan menceritakan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.